Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.
Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.
Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.
Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.
Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab empat
Kepala sekolah pun mulai bingung pasalnya dua-dua anak ini masih bersikukuh dengan pendapatnya masing-masing, akan tetapi di dalam hati yang teramat dalam kepala sekolah itu tahu siapa yang berbohong dan siapa yang tidak, hanya saja dia berusaha bersikap adil agar ketiga kembar itu tidak terus-terusan di bully oleh teman-temannya.
"Baiklah kalau memang kalian tidak ada yang mau mengakui, di sini Bapak memasang CCTV di setiap sudut di dalam ruangan maupun di luar, jadi Bapak akan melihatnya langsung saja bagaimana kejadian yang sesungguhnya," ucap Bapak kepala sekolah itu sedikit mengancam.
Meskipun sudah sedikit diancam anak-anak itu masih belum ada yang membuka suara, mereka terdiam seolah menyetujui apa yang di bilang oleh Bapak kepala sekolahnya itu.
Saat ini luka Mona mulai di bawa ke UKS sekolah, anak itu masih saja menangis untuk mencari perhatian agar orang-orang bersimpatik kepada dirinya yang sudah di tonjok oleh anak seorang pengajar di sini.
"Sakit Bu ... Hiks ... Hiks ....," tangis anak itu semakin pecah dan dibuat-buat.
"Ini lukanya cukup serius mudah-mudahan saja orang tuanya tidak datang ke sekolah," ucap penjaga UKS itu.
Kabar itu mulai terdengar di telinga Anika yang kebetulan baru saja memulangkan para anak didiknya, dan hal itu benar-benar membuat dada Anika sesak entah kenapa rasanya tidak mungkin anaknya berbuat seperti itu, karena sang anak bukan tergolong anak-anak yang nakal.
"Astaga! Nak, apa yang membuatmu marah seperti itu terhadap temanmu," gumam Anika lalu mulai berlari mendatangi sekolah anaknya yang hanya berjarak beberapa langkah saja.
Saat ini Anika sudah berada di ruangan kepsek menanyakan atas semua kejadian yang melibatkan ketiga anaknya, dan hal ini benar-benar membuat hati Anika semakin terpukul.
"Pak Abdul ini kenapa? Apa benar kejadian yang melibatkan anakku itu?" tanya Anika dengan suara yang bergetar.
"Ini benar Bu Anika, bahkan aku sangat prihatin dengan psikis anak-anak Ibu yang setiap hari harus mendapatkan bully, sebenarnya ini masalah intim keluarga Ibu, hanya saja jika mereka terus-menerus membully mereka takutnya kejadian seperti tadi harus terulang," ujar kepsek itu.
"Pak, aku tidak pernah habis pikir kenapa mereka selalu membully anak saya, padahal anak saya tidak pernah membully mereka, apa kejadian ini cukup parah Pak?" tanya Anika memastikan.
"Cukup parah, Bu. Barusan aku melihat CCTV siswi itu melempar kotak nasi pas mengenai wajah Arjun maka dari itu anak Ibu marah dan tidak terima karena nasi yang ia bawa dari rumah di lempar begitu saja, aku harap Ibu jangan memarahi dia ya, sepertinya anak itu mengalami tekanan batin karena setiap hari harus di bully," pesan Kepsek itu terhadap Anika, yang terkenal di sini sebagai guru TK yang baik bahkan prestasinya begitu banyak dalam memajukan sekolah ini.
Sebagai seorang ibu dia tidak kuasa menahan kehancuran di dalam hatinya, anak-anak yang dia besarkan, mereka bukan hanya mengalami tekanan ekonomi saja di dalam keluarganya, akan tetapi di dalam lingkungan masyarakat anak-anaknya mengalami tekanan mental, yang terus-terusan di alami sampai sekarang.
"Ya Allah Nak, maafkan Bunda yang masih banyak kurangnya dalam menjaga kalian," ucap Anika, yang merasa gagal menjadi seorang ibu.
"Jangan putus asa Bu, aku tahu Ibu kuat, maka dari itu Tuhan memberikan anda anak-anak yang kuat dan cerdas, anak-anakmu susah tahan akan makian dan cemoohan, semoga saja kelak dewasa mereka menjadi anak-anak yang sukses, intinya jalani saja proses kalian, saya sebagai rekan kerja anda hanya bisa membantu melalui doa dan bukti yang sudah ada, jika nanti orang tua dari wali murid itu tidak terima," ucap Kepsek tersebut.
"Makasih banyak Pak, semoga saja orang tua korban tidak memperberat kasus ini, kerena itu sudah termasuk kejahatan fisik," ujar Anika.
"Kita berdoa saja," sahut Kepsek itu.
Anika pun mulai keluar saat ini dirinya hanya bisa melihat ketika anaknya dari samping pintu yang sedikit terbuka, mereka bertiga mulai mengikuti pelajaran di kelasnya, akan tetapi ketika dirot mata Anika melihat anak tengahnya, dia merasa terharu, melihat raut wajah anaknya yang seperti tertekan mungkin Arjuna begitu ketakutan dengan kejadian tadi.
"Nak, jangan takut ya, ibu akan selalu berdiri di belakangmu, bukan berarti ibu membenarkan tindakanmu, akan tetapi Ibu tahu kamu perlu melindungi dari hinaan dan cacian mereka," gumam Anika sambil memandangi ketiga anaknya.
Saat ini Anika sudah mulai kembali ke ruangannya, sunyi sepi kini mulai melanda pikirannya, terkadang Anika teringat kejadian tujuh tahun silam yang membuatnya menjadi seorang ibu dari ketiga anaknya.
"Om, Aslan, lihatlah sekarang anak-anakmu dia tumbuh menjadi anak-anak yang kuat, hantaman badai setiap hari selalu menerpa ketiga anakmu, akan tetapi mereka tidak menyerah, sang Kakak dengan sigap selalu memegang kedua tangan adiknya, padahal dia sendiri sudah kehilangan sosok lelaki pertamanya," gumam Anika dengan bulir air mata yang mulai menetes di pipi.
*******
Di ibu kota saat ini seorang sahabat yang bernama Nivea sedang di sibukkan dengan bayinya yang saat ini begitu rewel sekali, bahkan semenjak peninggalan sahabat yang sekalipun asisten pribadinya, saat ini kehidupan Nivea seperti tidak terarah, karena tidak ada orang yang kerjanya ikhlas tidak perhitungan seperti Anika.
"Nik, kamu dimana, tahu gak saat ini keponakanmu sudah lahir, bahkan kau tega meninggalkan aku sendiri, dan aku menikah pun kamu tidak datang kau tega Anika," tangis Nivea pecah ketika dia mengingat perginya sang sahabat yang tidak tahu di mana keberadaannya.
Kepergian Anika masih menjadi misteri di dalam keluarga besar Nivea, karena memang Anika bukan tipikal perempuan pengemis status, nyatanya sampai sekarang rahasia itu terjaga rapih sampai detik ini.
"Sayang, kau kenapa?" tanya Marvin suami dari Nivea.
"Aku hanya teringat dengan sahabat lamaku saja, sudah tujuh tahun dia pergi tanpa sebab," sahut Nivea.
"Anika ya, bahkan aku sempat bingung kenapa gadis itu tiba-tiba pergi, apa mungkin ada rahasia besar yang dia bawa," ucap Marvin.
"Entahlah aku juga tidak tahu, oh ya Sayang, gimana keadaan Mama, maaf ya aku masih belum sempat jenguk," kata Nivea.
"Entahlah kondisi Mama semakin drop Sayang, Papa pun juga begitu dia langsung tidak bersemangat lagi, maka dari itu aku yang harus bolak-balik pergi ke luar kota untuk mengurus proyek beliau, karena kamu tahu sendiri kan, bagaimana papaku mencintai Mama," sahut Marvin dengan nada lemahnya.
"Sabar ya Sayang," ucap Nivea.
Ngomong-ngomong Nivea berjodoh dengan sepupunya sendiri karena memang mereka sudah saling ada rasa semenjak kecil, bahkan orangtuanya pun tidak bisa menentang kekuatan cinta mereka, beruntung Marvin hanyalah anak yang diadopsi oleh keluarga Aslan dan istrinya, sehingga tidak ada halangan apapun dengan pernikahannya.
Ketika mereka sedang Asyik menimang buah hati mereka tiba-tiba saja handphone Marvin berdering kembali, lalu pria itu segera mengangkatnya.
"Halo selamat siang," ucap Marvin.
"Selamat siang juga Pak, saya pihak dari rumah sakit ingin memberikan kabar kalau saat ini kondisi ibu Anda sedang kritis, begitu juga Tuan Aslan yang saat ini sedang tidak sadarkan diri," ucap dokter tersebut yang membuat tubuh Marvin seketika lemas.
"Sayang, kenapa?" tanya Nivea yang tidak dihiraukan oleh suaminya.
Bersambung. .
ashlan meskipun itu bibi mu,,jika dia tidak bisa menerima Anak anak mu,,maka lempar saja ke kutub,,,kau dulu beraning menolak anak kandung mu,,,maka kau harus beraning menyingkirkan orang orang yg ingin menyakiti anak anak mu dan calon istri mu,,meski pun itu bibi mu sendiri atau siapa pun itu...
hehhh nenek sihir mikir donk kau lebih menjunjung anak angkat dan mendiang istri ashlan yg tidak memiliki keturunan keponakan mu ketimbang memilih yg kandung dan nyaris sempurna...Dunia terbalik memang😄😄😄😄
pantes Anika berat perasaannya, akan ada hambatan dari keluarga si Aslan.
semangat pagi thour,,,semangat up,ini lg nunggu sambil ngopi🤣🥰😘❤❤❤💪💪💪💪