Agen Black yang sedang menikmati hari libur dengan tidur di rooftop sekolah lantai 10 malah menyaksikan siswi korban bullying yang ingin mengakhiri hidupnya. Niat hati ingin menolong namun kematian aneh yang menghampiri.
Saat membuka mata, jiwa agen Black sudah berada di tubuh anak yang coba Dia selamatkan. Tanpa keraguan sedikitpun, agen Black memutuskan untuk membalas para pelaku bullying sambil tetap menyelesaikan misinya sebagai Agen Black.
Seperti lingkaran setan, Agen Black terus mendapati hal-hal baru yang memusingkan. apa yang menanti agen Black di ujung aksi balas dendamnya ?
=> Kalau suka, Silahkan dibaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 04
“Para hadirin sekalian, Kita telah masuk pada benda terakhir yang akan dilelangkan. Pasti sebagian Peserta yang tidak bergeming sejak tadi mengincar barang ini. Maka lihatlah, ini merupakan benda yang Kalian inginkan. ‘Hak milik tambang permata hijau’.” Ucap Si pembawa acara sambil membuka tirai hitam yang langsung menunjukkan sebuah kotak kaca kecil yang menunjukkan kalung dengan permata hijau yang di poles dengan sangat hati-hati.
“Hak milik tambang ada di dalam kalung permata ini. Cara membuka nya sangat mudah, karena permata ini hanya di desain sebagai cangkang saja, hal ini untuk mencegah kerusakan dari kertas dan juga keaslian produk. Kami sudah melakukan pelelangan berkali-kali, dan tidak mungkin berbohong tentang keaslian barang. Karena ini merupakan benda yang sangat di incar, Kami memberikan batas waktu.”
“Apa ?”
“Kalau begitu sekalipun harga masih bisa di tawarkan, saat waktu nya habis maka penawar terakhir yang akan mendapatkan nya ?”
“Cerdik sekali. Ku rasa Mereka akan mematok harga fantastis di awal pelelangan.”
“Kau benar.”
“Mohon tenang para hadirin sekalian. Sesuai yang Kalian perkirakan, begitulah peraturan dari Bos Kami. Maka dari itu, jangan ragu untuk menawar dengan harga tinggi. Kami akan memberi waktu tiga menit, dan harga nya di mulai dari 50 Miliar!”
“Uwaahh..”
“Harga yang sangat fantastis.”
Peserta yang sejak tadi sudah berpartisipasi mulai heboh. Suara Mereka bak dengungan lebah. Namun saat di beri tanda oleh pembawa acara, Mereka langsung Diam sehingga para penawar mulai mengangkat nomor peserta dan bersuara.
“60 Miliar.”
“Bagus penawar pertama. 60 Miliar satu kali—”
“65 Miliar.”
“Penawar ke dua. Satu kali 65 Milir.. Dua kali 65 Miliar—“
“80 Miliar..”
Pembawa Acara dengan telaten merespon semua peserta yang menawarkan uang yang Mereka miliki. Dua menit berlalu dan penawaran sudah menginjak 200 Miliar Dolar.
“200 Miliar satu kali..”
“Agen Black. Kenapa Kau bahkan belum menawar ? Kita sudah kehabisan waktu.” Bisik Sang CEO
“Ssstt.. Jangan mengacaukan kesenangan Ku. Kau lihat Pria dengan postur tubuh bagus di kursi ujung deretan Kita ? Dia belum bersuara. Sedangkan Dia memiliki uang yang cukup banyak. Kita tunggu Dia bersuara dulu.”
"Itu terlalu beresiko—"
“Sssttt.. Jangan rusak mood Ku!” Lontar Agen Black sambil meletakkan jari telunjuk di bibir pria tua itu.
“200 Miliar dua kali—“
“400 Miliar.” Potong Pria dengan nomor peserta 10. Pria yang Agen Black tunjuk tadi.
Peserta yang lain langsung heboh dengan tawaran fantastis ini. CEO yang sempat meremehkan Agen Black langung melongo. Tawaran tidak terduga dari pria itu sesuai dengan prediksi Agen Black.
“Sudah ku bilang kan ? Pria itu memiliki uang paling banyak di sini.”
“400 Miliar satu kali.. 400 Miliar Dua kali—“
“420 Miliar!” Potong Agen Black dengan nomor peserta 15.
“Uwaah, masih ada penawar di harga yang fantastis ini. 420 Miliar satu kali—“
“450 Miliar.” Lagi, Pria dengan nomor peserta 10 bersuara.
...Waktu tinggal 10 detik....
“460 Miliar,” lagi, Agen Black bersuara.
“470 Miliar.” Peserta nomor 10 kembali menimpali dengan alis yang sudah menukik tajam. Tidak suka mendapat lawan yang tidak goyah sedikit pun.
“Huhuhu, Kau pikir Aku akan takut dengan ekspresi itu ? Aku sama sekali tidak peduli, Tuan galak.” Batin Agen Black dan kembali bersuara.
“480 Miliar.”
“Tcih! 490 Miliar!” Tutur Pria dengan nomor peserta 10.
“Tuan, waktunya tinggal dua detik.” Bisik anak buah 'Tuan Galak'
“Apa ?”
“500 Miliar Dolar!” Pungkas Agen Black dan waktu pelelangan pun berakhir. Pria itu menggertakkan gigi dan meremas nomor peserta nya dengan erat.
"Dia sengaja memulai tawaran yang tidak perlu sampai membuat Anda lupa pada waktu, Tuan."
"Sialnya Kau benar. Ini tampak seperti Dia sudah memperhitungkan nya dengan matang!" Jawab 'Tuan Galak' dengan wajah yang kusut. Baru pertama kali Dia masuk dalam jebakan orang lain, apalagi seorang gadis.
“Kenapa ? Kau belum pernah kalah ? Maka cicipi lah rasa sesak dari kekalahan pertama Mu ini.” Batin Agen Black dengan senyum miring. Perkataan yang tertoreh di batinnya seolah berbisik dengan jelas di gendang telinga 'Tuan Galak'.
“Uwahh, gadis itu yang memenangkan hak tambang..”
“Kau lihat siapa yang di sebelah gadis itu! Dia merupakan CEO yang berkecimpung di ranah minyak.”
"Pantas saja Dia tidak ragu mengeluarkan 500 Miliar Dolar."
“Apa itu anak nya ? Dia punya anak yang sangat cerdas rupanya.”
“Untuk melindungi pemenang, mohon agar mengambil kalung ini di belakang layar. Karena Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika di serahkan secara terang-terangan.” Tutur si pembawa acara.
Akhirnya pelelangan pun di tutup dan rombongan Agen Black menuju ke balik layar untuk mengambil barang yang sudah di tebus dengan saldo 500 Miliar Dolar.
“Semoga Kalian tiba dengan selamat.” Tutur si pembawa acara.
“Umm, terimakasih atas sarannya.” Jawab Agen Black kemudian bergabung dengan tiga pria yang lain.
Setelah keluar dari gedung, banyak orang yang sudah menanti kedatangan Mereka.
Agen Black meletakan tangan di tengkuk kemudian bersiul rendah.
“Gadis itu, kalung itu pasti ada pada nya!"
“Tcih!” Dua bodyguard dengan badan berotot langsung bereaksi dan itu membuat kepala botak mereka di jitak oleh Agen Black.
“Sudah Ku bilang untuk mengontrol reaksi Kalian.” Pekik nya kemudian menolak tubuh CEO pada Mereka.
“Antarkan Tuan CEO ke Jet Pribadi, jangan biarkan Dia terluka sedikit pun. Aku yang akan menangani urusan ini.”
Walau tertahan, tetapi kedua pria berbadan kekar itu sudah berlari kencang dengan CEO yang Mereka pikul seperti mengangkat karung beras.
“Hahaha, lucu nya mereka bertiga. Iya kan ?” Tutur Agen Black dan berbalik. Semua orang sudah mengeluarkan pistol.
“Serahkan kalung itu!”
“Oke!” Jawab Agen black tersenyum ceria dan melempar sebuah kalung ke salah seorang Pria yang ada di tengah
“Aku mendapatkan nya—“
DOR!
“Kalung itu milik Ku.”
DOR!
DORR!!
DOR!! DORR !! DORR !!
“Dapatkan Kalung itu!”
DOR!!
Bhukkh!
“Arrgghhh..”
“Pergi. Bukan Aku yang memiliki kalung itu.”
"Aarrgghh..."
Terjadi perebutan kalung di bawah sinar rembulan yang tidak begitu terang, sehingga membiaskan penglihatan Mereka dan tidak ada yang sadar Agen Black sudah menjauh dari kekacauan.
“Oho~ Kau mau kemana gadis kecil ?”
“Suara ini, 'Tuan Galak' yang tadi kan ?” Batin Agen Black yang saat ini kepala nya sudah menyentuh ujung pistol.
“Ayolah 'Tuan Galak'.. Aku bukan gadis Kecil—“
Tak!!
Satu tangan Agen Black di gunakan untuk menepis tangan 'Tuan Galak' dan membuat pistol nya mengudara. Dengan gesit kaki Agen Black sudah terangkat dan menendang jauh pistol itu.
“Kau pikir Aku hanya punya satu pistol ?”
“Hehehe.... P*rsetan dengan jumlah pistol Mu yang tidak berguna itu, 'Tuan Galak'.” Ucap Agen Black dan memasang lengkungan senyum di wajah sebelum berteriak.
“Tidak!! Kembalian kalung itu 'Tuan Galak'!!”
Teriakan itu menarik kerusuhan di sebelah sana. Dan dalam hitungan detik 'Tuan Galak' masuk dalam pertempuran yang tidak Dia inginkan.
Agen Black langsung melarikan diri menuju Jet Pribadi. Di sana ketiga pria itu sudah menunggu kedatangannya.
“Kau selamat ?”
“Menurut Mu ini jiwa Ku ?” Pungkas Agen Black dengan sangat ketus.
“Ayo terbang. Kita tidak boleh membiarkan Mereka menumpang di sini.”
“Maksud Mu ?”
“Sudah terbangkan saja Jet ini. Aku sudah mengempeskan semua ban dari Jet Pribadi yang ada. Mereka harus mengganti ban terlebih dahulu baru bisa lepas landas, huhuhu.”
Saat Jet sudah mengudara, dari jendela yang terbuka nampak 'Tuan Galak' berhasil mengejar Agen Black.
“Aku sudah menunggu kedatangan Mu, 'Tuan Galak' Brengs*k!” Cetus Agen Black dan meluncurkan tiga tembakan.
Satu tembakan mengenai pistol di tangan 'Tuan Galak', dan dua lainnya mengenai anak buah di belakang yang juga mengangkat pistol ke arah jet yang mengudara.
Agen Black pun berhasil dalam menjalankan misi dan kini tengah mengudara.
'Tuan Galak' yang tidak mendapatkan barang yang di incar pun pergi ke jet pribadi dengan mood yang rusak. Namun, laporan dari anak buah membuat mood nya kembali membaik.
"Kita belum bisa pergi, Tuan. Ada masalah pada Ban jet pribadi."
"Wanita itu yang melakukan kan ? Pasti kan ?"
"Benar Tuan, karena semua hal terjadi pada ban jet pribadi yang lain."
"Rencana yang familiar ini, Agen Black... Akhirnya Aku menemukan Mu!" Batin 'Tuan Galak' dengan lengkungan senyum di wajah.
...***...
“Apa Kau baik-baik saja ? Bagaimana dengan kalung nya ? Apa Kau menyerahkannya ? Aku sempat melihat Mu melempar kalung ke sembarang tempat.” Tutur CEO cemas.
500 Miliar dolar milik nya sudah raib, masa Dia juga harus melepaskan hak milik tambang permata hijau ?
“Tuan CEO, apa yang Kau katakan ? Aku menyimpan kalung tadi di saku celana si botak yang satu itu.” Ucapnya sambil menunjuk salah satu Bodyguard yang sempat Dia jitak tadi.
“Pada Ku ?”
“Um.. Di saku celana bagian belakang.”
“Astaga.. Aku tidak tahu bahwa Kita sudah membawa ini terlebih dahulu .”
“Kapan Kau melakukanya ? Kami tidak sadar sama sekali.”
“Lalu kalung apa yang Kau lemparkan ?”
“Itu kalung milik Ku. Dan sejak Aku menerima kalung dari si pembawa Acara, Aku sudah menyimpannya di saku si botak itu. Kalian saja yang tidak sadar. Lagi pula Aku harus bisa menipu Kalian baru bisa menipu musuh. Jika tidak, si dua pria botak ini tidak bisa memberikan reaksi yang natural. Hoaamm... Aku ingin tidur. Bangunkan Aku saat sudah mendarat nanti.”
Agen Black pun melenggang pergi dan tertidur. Dia tidak pernah berbohong jika sudah menyangkut masalah tidur. Sedangkan saat Agen Black mulai memejamkan mata, di sisi lain, Yelina, Nyla maupun Yura tengah dilarikan ke rumah sakit karena kulit tubuh yang terasa seperti terbakar dan juga gatal-gatal.
“Hehehe, Ku rasa Krim itu sudah bereaksi pada Mereka saat ini. Aku akan pergi ke rumah sakit besok.” Monolognya kemudian tertidur.
...***...
...Hai Guys👋, Sekedar informasi, hari ini Aku up 4 Novel di aplikasi Noveltoon, masing-masing 5 Chapter. Silahkan dibaca kalau tertarik ya♥️ Judul novel nya itu Neo list di bawah👇...
...1. Sang Putri Asli: sandiwara Calista...
...2. Chased by Love: My Hot Ex's Uncle...
...3. Balas dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan...
...4. Agen Black VS Pelaku Bullying di tubuh anak SMA...
...Semuanya hasil haluan Neo, jadi jangan coba-coba menuduh yang tidak-tidak ya~ Okay, kalau suka silahkan lanjut ke chapter selanjutnya Guys♥️. Jangan lupa like dan komen juga ya♥️ Thank You♥️...
..."Ih Kak Neo semangat nulisnya😌"...
..."Ceritanya bagus. Suka banget. Thank you Kak Neo udah ciptain Novel bagus😚🫶"...
...Aku maunya Kalian komentar kaya gini Guys. Biar hubungan kita akrab gituloh😚 Biar Aku juga nambah semangat atuhh, jadi jangan lupa like dan komen yaa. Go to Nex chapter gih 😗 Love you Guys ♥️...