NovelToon NovelToon
Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Kisah seorang istri yang mencintai suaminya, namun di balas dengan penghianataan dan balas dendam kelurga nya.

Ella menyambut cinta Andrean yang selalu perlakuan dirinya bak seorang Ratu. Hingga akhirnya mereka menikah. Namun sayang, sikap peduli, perhatian dan kasih sayang Andrea menghilang begitu saja. Andrean perlakukan Ella bak orang asing di rumah nya sendiri.

Hingga perselingkuhan Andrean di ketahui Ella. wanita berparas cantik yang memiliki segudang prestasi itu mencoba bertahan. Ia Terus berbuat baik dan patuh pada sang suami. Tetapi kesabaran Ella ada batasnya, sampai akhirnya pertahanan Ella runtuh.

Ella membuat permohonan surat cerai dan mentalak Andrean.

Pria tampan penuh kharisma itu berkata "kau ingin bercerai? Tidak akan pernah bisa, selama pembalasan ku belum berakhir!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teringat masa lalu

Pada pagi hari Ella terbangun, ia mendengar suara dengkuran halus. Saat ia membuka mata, di kejutkan oleh sosok Andrean yang tertidur di sampingnya.

Ia menatap sekejap wajah tampan Andrean. Pria itu memiliki alis hitam tebal, rahang yang kokoh dan bola mata kebiruan. Bahkan suaranya yang seksi bisa menghipnotis wanita yang sedang berbincang dengan nya. Andrean definisi pria macho dengan pahatan sempurna.

Ella mengalihkan pandangan nya. Biasanya Ella begitu senang bila suaminya pulang dan turun ke bawah untuk memasak kesukaan Andrean.Tetapi sekarang... sikapnya sudah mulai berubah setelah Andrean tidak pernah mau menyentuh lagi masakannya

Ia beranjak dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi. Selesai ia mandi, Andrean sudah tidak ada di atas ranjang. Ella turun ke bawah setelah berpakaian. Ia melihat Andrean sedang duduk di meja makan bersama kopi hitam buatan bi sari.

Ella menarik kursi dan duduk di depannya. Pria itu hanya melirik sebentar lalu meneruskan melihat ponselnya. Ella mengambil beberapa lembar roti dan memberikan selai, lalu menaruhnya di atas piring Andrean.

Ella mulai menikmati roti dan sandwich, lalu melirik Andrean yang masih fokus pada ponselnya. Tak lama kemudian Andrean meraih cangkir kopi dan meletakkan kembali setelah meminumnya.

Ia beranjak dari duduknya dan berjalan kearah tangga, melihat sikap Andrean acuh tak acuh padanya, Ella berkata.

"Andre, aku ingin cuti."

Pria itu berhenti sejenak, lalu berkata "Oke!" setelah itu ia melanjutkan kembali langkahnya.

Ella menghela nafas panjang sambil meneruskan sarapannya. Jam masih pukul 6.30, Ella belum berangkat ke kantor. Ia melihat Andrean menuruni anak tangga bersama bi sari yang membawa kopernya.

Aroma parfum pria bermata biru itu menguar di udara, aroma maskulin yang biasa Andrean pakai begitu candu buat Ella. Dulu Ella sangat suka dengan aroma itu, ia akan selalu mengendus tubuh suaminya dan tak ingin jauh. Namun sekarang, aroma itu biasa saja baginya.

"Andre, tolong tandatangani surat cuti ini."

Ella menyerahkan kertas putih yang sudah ia tulis permohonan cuti. Pria itu mengambil kertas dan pulpen yang Ella berikan. Setelah menandatangani Andrean melangkah pergi meninggalkan rumah mewah berlantai tiga tanpa bicara apa-apa dengannya.

Ella sudah tahu Andrean akan pergi dinas ke Malvin, ia tak sengaja mendengar percakapan bersama dua sahabatnya di kantor kemarin.

Mobil Andrean sudah menjauh, ia mulai masuk kedalam mobilnya dan pergi menuju kantor.

Sesampainya di perusahaan Smith, Ella melangkah masuk kedalam kantor, ia menuju ruangan asisten Heru dan menyerahkan surat yang sudah di tandatangani Andrean.

"Baiklah, besok kau sudah boleh cuti."

"Terima kasih." balas Ella langsung melangkah pergi.

Sorenya Ella menghubungi Raisa dan mengajak untuk makan malam.

"Kamu mau pergi ke Marola? Tanya Raisa setelah berada di sebuah restoran.

"Iya, sudah lama aku tidak pulang ke Marola."

"Maaf Ella, aku tidak bisa menemani mu. Tahun ini aku sudah ambil cuti."

"Tidak apa-apa Raisa, aku juga tidak ingin merepotkan mu."

"Ohya La, tadi pagi di kantor ku heboh, mereka bercerita kalau semalam Andrean Smit ada di acara Alda. Bahkan mereka berdua berdansa, sayangnya aku tidak lihat, karena dapat panggilan dari teman ku."

Ella mengangguk "Aku tahu!"

"Jadi kamu melihat Andrean berdansa dengan Alda?"

Ella asik menikmati spaghetti di depannya, ia terlihat masa bodo dan malas untuk bicarakan suaminya.

Raisa mengetuk-ngetuk meja "Pantas saja semalam kamu ingin cepat pulang."

Ella lanjut bicara "Disana juga ada Bastian dan Justin."

"Apa mereka mengusik mu?"

Ella menggeleng "Tidak!"

Ella meraih gelas berisi air putih, setelah meneguknya ia berkata "Semalam aku pikir Andrean tidak akan pulang, ternyata ia pulang hanya untuk mengambil pakaiannya."

Bola mata Raisa membulat "Dia pergi dari rumah?!

"Setau ku hanya pergi dinas ke Malvin."

"Oohh..., Apa dia bicara pada mu?'

"Hanya satu kata, Oke!"

Raisa mengepal tangan kuat "Kalau aku jadi kau, sudah ku beri peringatan suami mu itu!'

Ella menghentikan makan nya dan berkata "Aku sudah tidak perduli dengannya, selama nenek Smit masih mendukung ku, aku masih berada di posisi aman."

Raisa gelengkan kepala, tak habis pikir dengan pemikiran Ella yang menurutnya sia-sia berada disisi Andrean yang tidak mencintainya.

"Sampai kapan kamu berharap Andrean berubah."

Ella hanya tersenyum tipis dan tidak membalas pertanyaan sahabatnya.

Selesai berbicara dan makan malam, akhirnya mereka pulang di kediaman masing-masing.

Esoknya Ella sudah bersiap-siap untuk pergi ke Marola. Perjalanan dari Perth ke Marola hanya delapan jam. Marola adalah kota kecil di bagian negara Australia.

Mobil Ella berhenti di sebuah rumah tua yang sangat besar, pekarangan nya juga luas. Ia membuka gerbang pintu yang terbuat dari kayu pinus. Rumah itu terlihat sepi tak berpenghuni, Ella menatap sekelilingnya sambil berjalan perlahan, semuanya masih sama seperti 13 tahun yang lalu, tidak ada yang berubah.

Hanya saja rumput dan ilalang di sekitar rumah terlihat rapih, seperti ada yang membersihkan setiap hari.

Ella membuka pintu utama, suara derit pintu terdengar nyaring. Ia berjalan masuk sambil menatap foto-foto masa lalunya. Ia beralih menatap foto sang ibu yang sedang menggendong dirinya waktu kecil. Ella mengusap lembut bingkai foto itu. Namun, tidak ada foto ayahnya di sana.

"Siapa yang menaruh semua foto-foto ini disini?" Ella bergumam sambil teringat masa lalunya.

("Mama.... Jangan pergi...)

Ella meratap pilu, saat sang mama di bawa paksa beberapa orang kepolisian.

("Anakku Ella....")

Soraya menangis sambil memeluk Ella. Namun pria berseragam itu menarik paksa tangan Soraya.

("Jangan bawa mama pergi..)

Tangisan Ella semakin dalam sambil menarik baju Soraya.

("Jangan sentuh wanita jalang ini, Ella!")

Wajah kecil Ella mengadah, ia menatap lekat wajah sang ayah yang terlihat marah.

("Cukup! Jangan bicara seperti itu di depan Ella, Bagas! Aku tidak pernah berselingkuh!)

Soraya membalas ucapan suaminya.

Bagas menatap pria berseragam, seakan memberi isyarat untuk membwa Soraya pergi.

("Ayo ikut kami, kau bisa bicara semuanya di kantor!") mereka menarik paksa tangan Soraya untuk masuk kedalam mobil.

("Tunggu! Untuk terakhir kalinya, biarkan aku memeluk anakku.")

Pria berseragam itu menoleh kearah Bagas, dan di anggukan olehnya.

("Ella .." Soraya berjongkok dan memeluk erat anak gadis semata wayangnya "Jaga dirimu baik-baik, suatu saat kamu akan mengerti semuanya.")

Hiks... Ella menangis dalam pelukan Soraya, gadis sembilan tahun itu tidak ingin melepaskan pelukan sang Mama

("Ella mau ikut Mama..) hiks

("Tidak nak, kamu tetap disini bersama Ayah mu. Mama tidak akan pergi lama.") kata Soraya menghibur.

Bagas menarik tangan Ella dari pelukan Soraya, pria itu menatap tajam pada isterinya, lalu berkata. ("Setelah ini, tidak ada lagi tempat untuk mu!")

Soraya membalas tatapan Bagas penuh kecewa ("Suatu saat kau akan tahu kalau aku tidak bersalah!)

Pria itu tersenyum meremehkan ('Semuanya sudah jelas, apalagi yang ingin kau buktikan?!)

("Sudah pasti ada seseorang yang ingin menghancurkan hubungan kita!) sangkal Soraya.

("Bawa saja dia dan proses dengan cepat!) seru Bagas.

Orang-orang berseragam menarik Soraya kembali untuk masuk kedalam mobil. Soraya menatap benci pada Bagas, ada sinar dendam di bola matanya.

(" Mama..... Jangan bawa mama pergi!)

Ella kembali berteriak saat mobil melaju.

("Ayah! Kenapa ayah diam saja Mama di bawa polisi?!") hiks..

Bagas berjongkok, menyamai tinggi Ella. Ia mengusap air mata anak gadisnya.

("Ella jangan sedih lagi, ada ayah disini.")

Lalu Bagas menggandeng tangan Ella untuk masuk kedalam rumah.

("Tapi Ayah.. kenapa mereka membawa mama pergi.")

("Karena Mama mu seorang pembunuh!).

Ella mulai tersadar dari lamunannya, saat sebuah suara memanggil namanya.

"Ella ..."

Wanita itu menoleh ke arah pintu yang terbuka.

💜💜💜💜

Masih banyak teka-teki di kisah ini, ikuti terus kelanjutannya ya All....

Jangan lupa untuk LIKE, VOTE, GIFH, RATE BINTANG 5 dan tinggalkan jejak komentar mu 😍

1
Sugiharti Rusli
entah kenapa yah nenek Smith begitu menyayangi Ella dan menjodohkan dengan si Andrean, apa karena Ella pintar dan hatinya lembut,,,
Sugiharti Rusli
memang keinginannya sederhana hanya ingin berkumpul dengan cucu dan cucu menantunya yang disayanginya
Sugiharti Rusli
apalagi dia akan berultah yang k-80 tahun beberapa hari lagi
Sugiharti Rusli
cuma namanya orang sudah sepuh kan sangat sensitif sih perasaannya yahkan
Sugiharti Rusli
tapi memang kasihan dia tidak tahu kondisi pernikahan Andrean dan Ella yang sudah membeku sejak lama
Sugiharti Rusli
waduh sang nenek memang yang sangat menyayangi si Ella yah sepertinya
Mulaini
Jangan-jangan surat yang mertua kasihkan ke Ella adalah surat perceraian.
Ruwi Yah
serba sulit diposisi Ella karena nenek smith yg terlalu berharap tanpa tau seperti apa tingkah laku cucu kesayangannya
Irma Juniarti
Ella kenapa tidak jujur aja dengan hubungan mu dan andrean,biar tau nenek Smith dengan kelakuan cucunya terhadap dirimu selama ini.
Sulastri Sulastri aja
terima kasih banyak upnya bun semangat bunda
emgeha
𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝 𝚝𝚑𝚘𝚛
Sulastri Sulastri aja
nunggui Bunda up./Rose//Rose//Pray/
Irma Juniarti
gpp ella jujur aja sama nenek Smith,klu kamu sudah tidak berkerja lagi di perusahaan keluarga Smith.
Irma Juniarti
gpp tuk sekarang kamu di balik layar Ella,kita yakin setelah perusahaan yg kalian kelolah menjadi sukses sejajar dengan perusahan terbesar lainnya,baru kamu muncul dan pada saat itu kita yakin Andrean dan keluarganya bakalan menyesal telah membuat dirimu tak pernah di hargai dan dianggap.
Mulaini
Bilang aja Ella kamu di undang atau nenek Smith tahu kalau Ella punya perusahaan sendiri yang di bangun bersama Darren.
Ruwi Yah
pelan2 Ell bicara jujur sama nenek smith tentang rumah tanggamu
Sugiharti Rusli
nah kan apa yang akan kamu katakan sama nenek Smith nanti tuh karena dia mempertanyakan kamu ada di pembukaan perusahaan milik Darren
Sugiharti Rusli
walo nanti ke depan pasti banyak tantangan, apalagi kamu belum resmi bercerai dari si Andrean dan pisah dari perusahaan Smith di mata neneknya
Sugiharti Rusli
dan benar sekali baik Darren dan kedua ortunya sangat menghargai kapasitas kamu sebagai partner kerja putranya
Sugiharti Rusli
karena kalo suatu saat perusahaan itu berkembang pesat, pasti ada kepuasan tersendiri yah apalagi kamu salah satu owner di balik layar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!