Perlahan dia menyibak kelambu yang sudah lusuh itu dan mengarahkan netranya keluar ingin melihat terlebih dahulu siapa yang bertamu.
Bagaikan disambar petir apa yang barusan ia lihat adalah tergeletak tubuh seorang laki – laki yang sepertinya sedang pingsan, entahlah mungkin hanya pingsan atau mungkin sudah mati ia benar – benar tak yakin akan pilihan keduanya.
Sebenarnya aku publis karyaku yang ini di platform resmi Fizzo hanya saja peminatnya sedikit mungkin karyaku kurang menarik
tetapi ku coba perbaiki dan publis karyaku yang berjudul Secret Love disini
semoga kalian suka
oh iya nama penaku di Fizzo adalah Imajinas
jadi sukapena dan Imajinas adalah satu orang yang sama ☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukapena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Sesampainya di apartemen Geralt segera mandi dan berpakaian santai kemudian melangkah ke parkiran mobil yang berada dilantai dasar, mengendarai mobil mewahnya menembus malamnya kota B untuk menuju ke desa dekat bukit dan hutan tempat Geralt bertemu Kanalla, ya Geralt memang ingin menemui Kanalla dia mengendarai mobilnya untk menuju rumah Kanalla.
Sampai didepan rumah Kanalla dia turun dari mobil dan mengetuk pintu depan rumah Kanalla tak berapa lama si empu pemilik rumahnya membukakan pintu dengan wajah berantakan seperti habis menangis, begitu terkejutnya Kanalla siapa yang datang berkunjung kerumahnya di jam 11 malam “KAU” ucap Kanalla dengan terkejut matanya melebar dan suaranya mengeras “suuutt ini sudah malam kau bisa membangunkan tetanggamu dengan suaramu yang keras itu” ucap Geralt sambil meletakkan telunjuk tangannya ke depan bibirnya mnegisyaratkan Kanalla untuk memelankan suaranya.
“untuk apa kau kemari?, setelah aku menolongmu kau pergi tanpa berpamitan begitu saja dasar tidak sopan” ucap Kanalla dengan ketus tetapi malah mendapat kekehan pelan dari Geralt, Geralt sama sekali tidak tersinggung dengan omongan Kanalla yang dia lemparkan pada dirinya “biarkan aku masuk dan akan ku jelaskan kenapa aku pergi tanpa berpamitan dan berterima kasih” entah kenapa Geralt selalu berbicara banyak jika berada didekat Kanalla padahal selama ini dia selalu irit bicara walaupun berhadapan dengan seluruh keluargannya.
Kanalla dan Geralt berada di dalam ruang tamu rumah Kanalla tidak ada satupun yang memulai percakapan seingga keheningan menyelimuti merek berdua “kau mau apa kemari?” tanya Kanalla kepada Geralt setelah keheningan yang tercipta untuk beberapa saat “ Terima kasih untuk bantuanmu kemarin" ucap Geralt dengan tenang sambil menatap ke Kanalla "sama - sama, ada lagi yang ingin kau bicarakan? Jika tidak lebih baik kau pergi sekarang karena suasana hatiku sedang tidak baik - baik saja" seperti biasa Kanalla dengan cerewet menjawab ucapan Geralt "Apa kau habis menangis? Wajahmu terlihat berantakan dan jelek" balas Geralt sambil menahan senyum karena melihat eskpresi wajah Kanalla yang terkaget dan melototlan matanya ke arah Geralt "APA KAU BILANG, SEBAIKNYA KAU PERGI DARI SINI MENGGANGGU SAJA" sahut Kanalla dengan marah karena suasana hatinya memang buruk terlebih dia sangat jengkel kepada lelaki yang menyebalkan tetpi tampan ini karena pergi dari rumahnya tanpa pamit setelah dia membantu merawat lukanya.
"Astaga pelankan suaramu atau tetangga depan akan memarahimu karena menganggu mereka dengan suara kerasmu" ucap Geralt sedikit gemas karena Kanalla sedari tadi selalu mengeraskan suaranya saat berbicara, bukan apa - apa hanya saja mereka berada di perkampungan pedesaan bukan di kota jadi jam malam adalah jam orang beristirahat tidak seperti dikota besar yang bisa dibilang sudah biasa dengan suara kebisingan.
"Huhuhu aku kehilangan pekerjaanku karena ke egoisanku, aku bingung harus mencari pekerjaan dimana lagi sedangkan hidupku disini sebatang kara dan kakakku meninggalkan hutang yang sangat banyak kepada tuan Armand lintah darat di desa ini jika aku tidak dapat melunasinya segera maka aku akan diper istri olehnya" ucap Kanalla sambil menangis tersedu sedu, masa bodo dia menceritakan masalahnya pada lelaki yang sama sekali tidak dia kenal bahkan namanya saja sampai saat ini tidak ia ketahui karena dia benar - benar sedih serta gunda gulana akibat kehilangan pekerjannya.
"Pergilah ke perusahaan Dallas katakan pada mereka yang bekerja disana bahwa kau mengenal tuan Gedion Dallas dan ini kau bisa bawa kartu namanya serahkan pada Mr Daniel agar kau bisa bekerja disana" ucap Geralt seraya menyerahka kartu nama Gedion Dallas pada Kanalla, dengan senang hati Kanalla menerima kartu nama tersebut dengan mengusap air matanya yang turun pada kedua pipi cubby nya sehingga Geralt yang melihatnya ingin mengecup pipi cubby tersebut dengan cepat "apa yang sedang ku pikirkan kenapa aku ingin sekali mencium pipi cubby itu" ucap Geralt dalam hati.
"Kenapa kau memberikn aku kartu nama ini, bukankah Tuan Gedion adalah direktur perusahaan Dallas dan bagaimana bisa kau memiliknya" bagaimana Kanalla tidak heran karena kartu nama yang sedang dia pegang adalah kartu nama pemimpin dari perusahaan terbesar di skotlandia dan Gedion Dallas sendiri juga seorang direktur perusahaan tersebut yang artinya posisi direktur dibawah CEO perusahaan tersebut, "pamanku bekerja disana menjadi direktur anak cabang perusahaan yang ada di kota ini jadi aku memilikinya" jawab Geralt dengan tenang.
Setelah itu Geralt melangkah ke pintu depan rumah Kanalla saat ia tengah mencerna segala sesuatu yang Geralt ucapkan barusan "Tunggu, aku belum mengethui namamu" ucap Kanalla kepda Geralt "namaku Jack" ucap Geralt kemudian melangkah pergi ke mobilnya sebelum dia memasuki mobilnya Kanalla berteruma kasih dan hanya senyum kecil yang menjadi balasannya.
Drrrt drrtt drrttt suara getaran ponsel Geralt berbunyi kemudian dia mengambil airpord dan menerima panggilan tersebut sambil menyetir "halo kamu dimana?? Kenapa kamu mengganti pasword apartemenmu lagi, mommy ingin masuk dan menemuimu steven bilang kau terluka sudah mommy katakan berhentilah kalian dari dunia gelap itu mommy tidak ingin anak - anak mommy terluka" ucap Evelin mommy Geralt dan Gedion disebrang sana "aku baik - baik saja mom hiraukan saja apa ucapan stev okey" jawab Geralt seperti biasa cuek dingin "Geralt mommy tidak mau tau pokoknya mommy ingin masuk ke apartemenmu atau tidak mommy akan mengatakan pada papimu" sergah Evelin sekali lagi dengan nada marah dan jengkel karena tidak sekali dua kali anak kembar satunya ini benar - benar misterius tidak seperti gedion yang selalu friendly kepada siapapun, bahka sampai siapapun tidak boleh masuk ke apartemennya jika tidak mendapatkan ijin darinya.
"Sebaiknya mommy pulang sekarang sudah malam besok pagi aku akan berkunjung kerumah" jawab Geralt dengan dingin dan menutup panggilan tersebu membuat mommy Evelin sangat jengkel dengan putra kembarnya yang satu ini "dasar kirang ajar ada mommy nya masih ingin berbicra malah diputus sambungan telfonya, anak itu dingin sekali. Oh tuhan aku dulu menyidam apa sehingga anak kembarku seperti langit dan bumi karakternya yang satu ramah sekali cerewet yang satu dingin sekali seperti kutub utara" dumel mommy Evilin dengan jengkel sambil berusaha menelfon kembali Geralt namun hanya suara operator yang terdengar.
Setelah kepergian Geralt dari rumahnya, Kanalla terus memandangi kartu nama Gedion Dallas dengan ragu tapi kemudian tersenyum karena sebentar lagi dia akan bekerja kembali dan menghasilkan uang untuk melunasi semua hutang - hutang kakaknya pada lintah darat yang terkenal sadis dan tukang kawin yaitu Armand.
CINTA RAHASIA 06
Hari menjelang pagi dan Kanalla sudah mulai bersih - bersih untuk segera menuju ke perusahaan milik keluarga Dallas, bukan perusahaan pusat melainkan anak perusahaan yang berada di kota B yang semalam di datangi oleh Geralt dan Fiona.
Dengan menaiki Bus kota Kanalla sudah tiba di depan gedung bertingkat yang sangat tinggi bahkan mungkin gedung tertinggi di kota B membuat kanalla melihtnya takjub, Kanalla mulai melangkahkan kaki memasuki area depan perkantoran hingga suara lelaki yang sepertinya menjadi security kantor tersebut "Hey apa yang kau lakukan disini?" Tanya Security tersebut dengan heran pada Kanalla yang terlihat memakai celana jeans hitam dan baju kemeja berwarna biru muda "Maaf tuan saya ingin menemui Mr Daniel karena saya ingin bekerja disini" jawab Kanalla dengan sopan, namun malah kekehan ejekan yang dia dapat karena bagaimana mungkin seorang orang biasa seperti Kanalla ingin bertemu dengan pemimpin perusahaan Dallas tersebut.
"Hey jaga batasanmu nona Mr Daniel tidak mungkin mau menemui orang kalangan rendah sepertimu" ucap security itu dengan nada mengejek membuat Kanalla geram dan dia langsung menunjukkan kartu nama Gedion Dallas yang diberikan Geralt tadi malam padanya "Hey pak lihat aku membawa kartu nama Mr Gedion Dallas cucu dari pemilik perusahaan ini kau tau kan hanya orang tertentu yang bisa menerima kartu nama ini" setelah Kanalla berkata demikian sambil menunjukkan kartu nama Gedion security itu langsung menciut dan menyuruh Kanalla untuk masuk dan menemui Secretaris Mr Daniel.
"Selamat pagi Mis saya Kanalla veloza, saya ingin bertemu dengan Mr Daniel apakah Mr Daniel sudah datang?" Tanya Kanalla kepada salah satu perempuan diruangan tersebut setelah dia dintar oleh security yang ia temui didepan halaman kantor "Untuk apa anda ingin bertemu dengan Mr Daniel nona?" Tanya perempuan tersebut dengan nada meremehkan "keponakan tuan Daniel memberi tahuku bahwa disini menerima pegawai baru dan dia memberiku kartu nama tuan Gedion agar tuan Daniel mempercayaiku" ucap Kanalla dengan mantab "Masuklah ke ruanganku nona" terdengar suara dari pintu ruangan tersebut yang tidak lain adalah Mr Daniel.
Setelah Mr Daniel bersuara semua orang yang ada diruangan tersebut terdiam dan Kanalla berjalan menghampiri Mr Daniel sembari membungkukan badan memberi tanda hormat pada Mr Daniel "keponakanku sudah mengatakannya tadi malam bahwa akan ada temannya yang datang ke kantor untuk bekerja" ucap Mr Daniel sambil melihat Kanalla, iya memang tadi malam Geralt memberi tahu Mr Daniel untuk tidak mengatakan sebenarnya kepada Kanalla Mr Daniel harus mengatakan bahwa Geralt adalah keponakannya yang bernama Jack.
"Selamat pagi Mr Daniel saya Kanalla Veloza teman keponakan Mr Daniel yang ingin bekerja di sini" ucap Kanalla sembari tersenyum dan memperkenalkan dirinya "Selamat pagi nona Nalla, mari ikuti saya nona akan saya perkenlkan kepada HRD perusahaan kami yang tugasnya merekrut orang baru yang akan bekerja disini" jawab Mr Daniel sambil berjalan ke dalam life yang diikuti oleh Kanalla dibelakangnya untuk menuju ke lantai 4 tempat tim HRD berada.
"Huuf ku fikir aku akan bekerja didepan komputer seperti wanita cantik - cantik itu ternyata aku menjadi pelayan juga disini" gerutu Kanalla sambil menyiapkan kopi untuk para pekerja didepan pantri dapur kantor, setelah Mr Daniel menuntun Kanalla ke ruangan HRD disana Kanalla memulai sesi wawancaranya sebagai calon karyawan dan bukan hanya dirinya saja yang mengikuti wawancara tersebut tetapi ada puluhan orang yang datang disana dan ternyata posisi yang sedang dicari adalah OG (office girl) jadi mau tidak mau Kanalla menyetujuinya dikarenakan memang ijaza yang dia punya tidak memenuhi kriteria untuk menjadi tim marketing ataupun posisi staf manapun. Tetapi Kanalla tetap mensyukurinya daripada dia menganggur tidak menghasilkan uang tidak dapat membayar hutang hutang kakaknya pada tuan Armand.
"Kanalla kau sedang apa kenapa melamun ?" Tanya salah satu teman baru Kanalla yang juga bekerja sebagai Office Girl di kantor ini "eh aku sedang membuat kopi untuk para petinggi perusahaan yang sedang meeting vi" jawab Kanalla sembari mengaduk kopi yang ada dimeja pantri "sebaiknya kau cepat membuatnya karena meeting segera dimulai jika kau terlambat Mis Freya akan memarahimu dan lebih parahnya memakimu habis - habisan" jawab Vivian sembari engecilkan suara takut akan ada yang mendengar percakapan mereka termasuk CCTV yang berada di dapur perusahaan, Freya adalah secretaris Mr Daniel yang terkenal sombong dan suka menghakimi orang semua para karyawan yang posisinya berada dibawahnya selalu ditindas seperti Vivian yang selalu mendapat tindakan tercela dari Freya karena statusnya hanya sebagai Office Girl di perusahaan tersebut selama kurang lebih 4 tahun.
"Ah begitu kah wanita jelek yang berambut merah itu kan" jawab Kanalla dengan santai yang membuat Vivian sangat terkejut karena hanya Kanalla yang berani mengatai Freya jelek "ssstttt pelankan suaramu nanti jika ada dia abgaimana habis nasib kita kau baru 2 hari bekerja disini kau tidak mengerti bagaimana nona Freya itu" serga Vivian sambil menepuk jidatnya karena perkataan Kanalla "sudah kau tenang saja jangan takut dengan wanita itu " jawab Kanalla menantang sekali lagi kemudian dia membawa cangkir - cangkir kopi yang sudah ia siapkan menuju ruangan meeting yang berada dilantai 12.
"Hey cepat masuk kemari, lama sekali kau mengantar kopinya" ucap Freya sambil bersedekap tangan "seperti bos yang punya perusahaan saja padahal dia juga sama statusnya sebagai pelayan bos disini" ucap Kanalla dalam hati tetapi dia tidak menanggapi ucapan Freya dan sibuk menata seluruh cangkir - cangkir kopi diatas meja yang kurang lebih berukuran 4 meter "kopi nya sudah saya siapkan nona" ucap Kanalla pada Freya yang sedang memperbaiki makeup nya "bagus, sudah pergi sana" jawab Freya dengan mengibaskan tangannya seraya mengusir Kanalla "ciih sombong sekali wanita jelek ini" gerutu Kanalla dengan pelan sehingga Freya tidak dapat mendengarnya.
Sekembalinya Kanalla ke pantri dia sudah tidak menemukan Vivian dan kemudian Dia mulai mengambil sapu serta alat - alat untuk bersih - bersih lainnya, segeralah ia pergi ke lantai 10 untuk membersihkan ruang tersebut karna dia ditigaskan membersihkan lantai 10 bersama dengan Vivian. Sesampainya disana dia melihat Vivian sedang didepan mesin foto copy sepertinya Vivian dimintai tolong oleh salah satu karyawan disana untuk menyalin dokumen dan dia segera menyapu lantai pada ruangan tersebut.