Menceritakan tentang seorang gadis yang anggun dan lemah lembut, namun semenjak jiwa nya digantikan berubah menjadi kejam jika ada yang mengusiknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Mau pa, Cia mau" ucap Cia senang dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.
Papa Rama tersenyum, dan mengelus surai putrinya dengan sayang.
"Sekarang Cia istirahat ya, sudah malam"
"Baiklah, Cia istirahat duluan ya pa, ma" Cia pun berdiri dan kemudian mencium pipi kedua orang tuanya.
Cup
Cup
"Selamat malam papa, mama"
"lya sayang, selamat malam" ucap papa Rama dan mama Cantika bersamaan.
Di kamar
[Ding]
Layar hologram muncul di depan Cia.
[Proses selesai]
[Selamat misi Anda berhasil]
[Selamat anda mendapatkan pewangi badan strawberry permanen]
Cia senang, karena ia berhasil menyelesaikan misi pertamanya.
[Apakah Cia ingin memakai hadiahnya sekarang?]
"Tentu saja Ale, aku sangat suka wangi strawberry" ucap Cia dengan mata berbinar.
[Baik Cia]
[Memproses]
[Pemasangan pewangi badan strawberry]
[Proses selesai]
"Waaaaaahh, harum sekali, hehehehe" Cia cekikikan.
Cia pun terdiam memikirkan kehidupannya di dunia novel ini.
"Ale, bagaimana cara menambah poin kekuatan dan kesehatanku. Aku merasa ragaku yang sekarang mudah lelah, padahal tidak melakukan apapun" tanya Cia dengan serius.
[Anda bisa menambah poin dengan melakukan misi harian Cia]
"Misi harian seperti apa Ale?" tanya Cia.
[Untuk poin kesehatan : Lari 20 putaran, push up 50x, sit up 50x. Tambahan poin 10%]
[Untuk poin kekuatan : Latihan bela diri dan menembak. Tambahan poin 20%]
Cia menghembuskan nafasnya kasar.
"Huuufth, sepertinya aku harus bekerja keras Iagi"
[Semangat Cia]
"Terimakasih Ale, aku harus semangat agar bisa menyelesaikan semua misi-misinya" ucap Cia semangat lalu tersenyum.
[Waktunya tidur Cia]
"Baiklah Ale, selamat malam" ucap Cia, lalu ia membaringkan tubuhnya dan menarik selimut.
[Selamat malam Cia]
Cia pun akhirnya terlelap dalam tidurnya.
...****************...
Pagi hari
Tet Tet Tet Tet Tet
Bunyi alarm Cia.
"Euuugh"
Cia mengerjapkan matanya, lalu duduk bersandar pada headboard kasur miliknya.
"Hoammmm" tangannya menutup mulutnya.
[Ding]
Layar hologram muncul di depan Cia.
[Selamat pagi Cia]
"Selamat pagi juga Ale" Cia tersenyum
[Waktunya melakukan misi harian Cia]
"Huuufth, baiklah Ale, Aku akan bersiap-siap dulu"
Cia pun berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan berganti pakaian olahraga. Cia memakai celana training hitam, kaos polos warna putih dan sepatu kets putih dengan rambut di kuncir kuda, terlihat sangat cantik.
"Ale sepertinya hari ini aku hanya bisa melakukan misi harian kesehatan saja" ucap Cia.
Ya Cia belum diberitahu papa nya kapan ia mulai berlatih bela diri dan menembak.
[Tidak apa-apa Cia, karena tidak ada pengurangan poin]
Cia menghela nafas lega.
"Huuufth, baiklah aku sudah siap Ale"
[Baik Cia]
[Misi harian]
[Memproses]
Cia pun turun ke lantai 1.
Ting
Terlihat papa Rama yang sedang duduk dan mama Cantika yang sedang mempersiapkan sarapan. Cia berlari langsung memeluk dan mencium mereka
Cup
Cup
"Selamat pagi papa, mama"
Papa Rama dan mama Cantika tersenyum.
"Selamat pagi juga sayang" ucapnya berbarengan.
"Tumben anak papa bangun pagi, hmm" tanya papa Ram lembut.
Cia nyengir melihatkan kedua lesung pipi dan gigi gingsulnya.
"Hehehehe, Cia ijin mau lari pagi ke taman boleh?"
Papa Rama tersenyum lembut dengan mengelus surai putrinya.
"Boleh, tapi di antar supir ya" Cia tersenyum dan mengangguk.
"okeee papa"
Cia teringat tentang latihan bela diri dan menembaknya dan memberanikan diri untuk bertanya.
"Oh iya pa, kapan Cia bisa latihan bela diri dan menembak? Cia mau cepat-cepat pa, udah ga sabar, Hehehehe"
Papa Rama tersenyum.
"Baiklah, besok Cia sudah mulai latihan, yang melatih Cia adalah orang kepercayaan papa namanya RIAN, dia ahli bela diri dan menembak"
Cia tersenyum senang dan memeluk papanya erat.
"Yeeeeeyy, terimakasih papa"
Papa Rama pun membalas pelukan Cia, dan mengecup kening putrinya.
Cup
"Sama-sama sayang"
Mama Cantika datang membawa secangkir kopi dan susu untuk suami dan anaknya.
"Ayo, sarapan dulu"
Cia dan papa Rama pun saling melirik dan menganggukan kepala kemudian berucap bareng.
"Nggih Ndoro Ratuuuu"
"Hahahahahaha"
Mama Cantika memutar bola matanya malas, ada-ada saja kelakuan suami dan putrinya itu. Tapi ia senang, suasana keluarganya terasa hangat kembali.
Selesai sarapan
CIA beranjak dari duduknya.
"Papa, mama, Cia berangkat dulu yaaa, bye bye"
Papa Rama dan mama Cantika tersenyum dan mengangguk.
"Hati-hati ya sayang"
Cia pun keluar menuju mobil yang telah di siapkan sang sopir.
Sopir yang tau nona mudanya datang langsung membuka pintu belakang mobil dan menyapanya.
"Selamat pagi nona muda"
"Selamat pagi juga" Cia tersenyum
Sang sopir terkejut melihat nona mudanya tersenyum, ini pertama kalinya ia melihat nona mudanya tersenyum.
"Sangat cantik" batin sang sopir.
Kemudian sang sopir melajukan mobilnya menuju taman.
...****************...
Taman
Cia turun dari mobilnya.
Cia tersenyum, melihat suasana taman yang ramai sungguh di kehidupan sebelumnya ia tidak bisa merasakan suasana seperti ini, karena dunianya hanya tau belajar dan latihan.
Cia harus menikmati hidupnya yang sekarang, ia ingin bermain, mempunyai teman dan banyak lagi yang mungkin belum bisa ia lakukan di kehidupan sebelumnya.
Cia mulai melangkahkan kakinya, dengan senyuman manis melihatkan kedua lesung pipinya, memejamkan matanya sejenak merasakan tiupan angin yang menerpa wajahnya, sungguh aura kecantikannya bertambah berkali-kali lipat sehingga ia menjadi pusat perhatian di sana.
"Waaaaaahh cantik sekali"
"Sangat cantik, aku baru melihat gadis secantik ini"
"Sungguh cantik sekali ciptaan mu Tuhan"
"Dia orang apa bidadari?, Sungguh sangat cantik"
Begitulah pekikan orang-orang yang berada di taman, ada yang mimisan bahkan sampai ada yang pingsan, begitulah pesona seorang Cia.
Cia yang mendengar banyak pekikan untuk dirinya cuek-cuek saja dan tetap abai, ia fokus untuk menjalankan misi hariannya saja, bonus bisa bermain-main di taman.
Kini Cia sedang melakukan olahraga Lari kemudian push up dan sit up. Cia menghela nafas panjang
"Huuuuuh capek sekali, padahal dulu aku biasa melakukan lebih dari ini. Tubuh ini benar-benar lemah" Cia pun duduk di bawah pohon dan meluruskan kakinya.
[Ding]
Layar hologram muncul di depan Cia.
[Misi harian selesai]
[Selamat anda mendapatkan tambahan poin kesehatan 10%]
"Terimakasih Ale"
[Sama-sama Cia]
[Ding]
[Misi baru]
Cia menatap layar hologram dengan serius.
"Misi baru seperti apa Ale?"
[Memuat.....]
[Menolong anak kecil yang terjatuh]
[Hadiah : poin kepintaran 10%]
[Terima : ya / tidak]
Cia pun mengangguk.
"Misi diterima"
[Baik Cia]
[Memproses...]
"Lokasi anak itu di mana Ale?"
[Masih di taman, dekat dengan mobil anda Cia]
Cia mengangguk, dan melihat ke arah taman yang dekat dengan mobilnya.
"Apakah anak kecil yang itu Ale?"
[Benar Cia]
Cia pun berjalan menuju anak kecil yang sedang terduduk akibat terjatuh
"Haiii adik kecil, kamu kenapa?"
Anak kecil yang terduduk itupun mendongakkan kepalanya dan langsung menangis.
"Hiks hiks hiks hiks... Lutut ku sakit sekali"
Cia pun menatap ke arah lutut anak kecil itu sontak terkejut. Bagaimana tidak walaupun lukanya tidak dalam tapi luka sobek nya cukup panjang.
"Ya ampun, tunggu sebentar ya, kaka ambil kotak P3K dulu di mobil"
Anak kecil itupun mengangguk.
Cia berjalan ke arah mobilnya untuk mengambil kotak P3K.
"Pak saya mau ambil kotak P3K"
Sopir Cia pun mengangguk, dan langsung mengambil kotak P3K dalam mobil.
"Ini nona muda kotak P3K nya"
Cia tersenyum.
"Terimakasih pak"
"Sama-sama nona muda" sang sopir pun membalas senyuman Cia.
Bersambung