Memiliki mimpi hidup membina rumah tangga dengan kasih sayang yang tulus nyatanya mimpi itu hanya tingal kenangan. Dijual sahabat terbaiknya sendiri menjadikan awal derita baru bagi kehidupan Wanita bernama Tyara Alkyara Putri, dibenci, dimusuhi. Bahkan dijauhkan dari orang-orang yang dulu menyayanginya. Bahkan status orang tua yang juga tidak memperdulikan akan nasib dan deritanya. Akankah Wanita berumur 20 tahun memiliki sebutan Ara akan mampu bertahan dengan membawa status dirinya yang sudah tidak perawan?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04 ( Memutuskan Pindah ke Jakarta )
Jika kebahagiaan tidak dirasakan oleh Tyara, bahkan keluarganya yang sama sekali tak peduli berbalik banding dengan yang dialami Alexa, Wanita yang dulunya tak pernah merasakan kasih sayang kecuali hanya Tyara.
Kini kebahagiaan menyertainya, belum lagi sejak kedatangan buah hati yang baru dilahirkan, sang pewaris yang sangat dinanti-nantikan oleh keluarga besar ini membuat nasibnya berubah drastis memiliki segalanya.
Selamat sayang kamu telah berhasil melahirkan ahli waris penerus keluarga ini, dan memberikan keturunan pada keluarga kami, kamu bangga memiliki menantu seperti kamu, kami sangat bangga."
Seperti itulah kata pujian yang setiap orang layangkan terhadap Alexa, tak bisa disangka Wanita memiliki nama asli Alexa Oktaviani sungguh se'licik ini mampu menyembunyikan rahasia besar tanpa diketahui seorang pun yang tau jika bayi itu sesungguhnya bukanlah bayi kandungannya.
"Kamu sungguh sangat pintar Lex, bahkan tidak ada seorang pun yang curiga jika itu bukanlah anak kandungmu, tidak ada pula yang bertanya dan merasa aneh tidak ada kemiripan sama sekali terhadap diriku, namun untungnya bayi itu memiliki kemiripan dengan Arvan, dan sebenarnya matanya juga sangat mirip seperti Tyara, tapi sayangnya semua tidak bisa terselamatkan, tak akan ada yang tau jika itu anak kandungnya, kamu sungguh hebat Lex, kamu sungguh hebat!"
Berbeda ekpresi dengan anggota keluarga yang lainnya sangat bahagia atas kedatangan sang cucu, berbeda dengan Arvan, bukannya tak bahagia akan kehadiran buah hatinya.
Namun yang masih membuatnya tak percaya pikirannya masih diselimuti banyak pertanyaan apa sungguh wanita pada malam itu benar-benar Alexa.
Alexa berjalan secara perlahan mendekati arah suami yang nampak sedari tadi tak menunjukkan senyumannya
"Kenapa kamu seperti tak menyukai kehadiran anak kita? Aku tau kita menikah selama 9 bulan karena paksaan. Aku tidak mempermasalahkan kehadiran tidak kamu anggap. Bahkan tidak peduli jika kamu tidak menyukaiku, tapi untuk putriku ...aku mohon jangan lampiaskan semuanya terhadap dia, dia masih kecil dia tidak sepantasnya menerima semua ini, plis!"
Dengan sengaja Alexa menampakkan wajah memelasnya seolah hanyalah dialah wanita yang telah teraniaya
"Kamu bicara apa? Wajahku yang murung sama sekali bukan menunjukkan jika aku tidak menginginkan kehadiran buah hatiku, aku tau ini takdir bahkan rencana Tuhan untuk kedekatan kita, kamu salah jika menganggap aku tidak menginginkan kalian, aku sadar selama 9 bulan belakangan ini aku kurang memanjakan kamu, tapi aku janji aku akan berusaha untuk berubah dan bisa mencintaimu, aku janji!"
"Terima kasih Van, terima kasih."
"Ada apa ini sebenarnya? Kenapa aku seperti tidak bahagia atas rencana Tuhan kali ini, memang aku bisa menerima bayiku sebagai putri kandungku, tapi kenapa untuk menerima Alexa sebagai Wanita yang berstatus istri dan menjadi pendamping hidupku kenapa sangat susah! Apa yang terjadi?"batin Arvan yang tak mengerti lagi.
"Kali ini kamu benar-benar menang Alexa, kamu menang,"batin Alexa puas.
****
Memiliki mimpi akan hidup bersama dalam ikatan rumah tangga bersama seseorang yang sangat ia cintai nyatanya mimpi itu hanya tingal kenangan.
Nasibnya yang malang, menjadi korban p3m3rkosaan akibat ulah sahabat terbaiknya sendiri, ditinggalkan keluarga tanpa dipedulikan.
Bahkan orang-orang yang disayanginya sudah tak menganggapnya ada, akankah kebahagiaan masih menyertai gadis cantik lan muda itu.
"Hari baru, awal baru, lembaran baru yang akan membuktikan kalau Tyara gadis yang selama ini mereka kenal lemah dan gampang terkalahkan akan berubah tidak seperti dulu lagi. Sekarang yang ada hanya Tyara baru yang tidak akan bisa terkalahkan, selamat datang kehidupan baru dan selamat tinggal masa lalu."
"Sayang ...Mama berharap kamu mau mendampingi Mama dan menyemangati Mama ... pokoknya Mama hanya ingin kamu tetap baik-baik saja, maafkan Mama sudah bikin kamu terlibat dalam kehidupan yang suram ini, maafkan Mama sayang ...maafkan Mama ..."
Gadis itu bergumam didalam hati, sudah berada didalam bus entah kemana dan dimana ia akan memulai kehidupan yang kini statusnya sudah tidak perawan lagi.
Awal baru tak memiliki bekingan siapapun ataupun kekayaan yang biasa dibanggakan setiap orang tua ia sudah siap menerima dan mengambil resiko.
Memiliki tabungan yang hanya satu juta, separuhnya ia buat ongkos untuk awal baru ia menjalani kehidupan yang begitu menyakitkan ini.
Sesampainya Tyara menginjakkan kaki dikota ( J ), udara sejuk, angin sepoi-sepoi dan awan cerah telah menjadi saksi atas terjadinya awal kehidupan yang dirasakan gadis bernama Tyara.
"Awal baru hanya ada kamu dan Mama yang akan memulai kehidupan baru ini, sayang bantulah Mama menghadapi ujian demi ujian kehidupan yang nantinya akan mama hadapi, Mama yakin adanya kamu? Mama sangat yakin Mama pasti bisa melewatinya! Mama pasti bisa, kita harus tetap semangat."
Menarik koper yang hanya ada beberapa pakaian dan obat-obatan, langkah gadis itu tak tau menahu kemana dan dimana ia akan membawa langkah dan tujuan yang akan ia capai.
Kota yang tidak pernah ia kunjungi sama sekali kini siapa sangka menjadi pilihan utamanya untuk memulai kehidupannya.
"Aku tau ini berat, tapi aku yakin aku pasti bisa! Kamu harus semangat dan yakin kamu bisa Tyara, kamu pasti bisa!"
Kaki jenjangnya masih berjalan tak tau menahu kemana dan dimana ia akan membawanya tubuhnya ini.
Tak berselang lama arah matanya tertuju pada salah satu Pria yang berlari kearahnya dengan nafasnya tak beraturan.
Wajah paniknya terpampang jelas seperti sedang dikejar sesuatu dan sebaliknya pandangan Tyara teralihkan pada sosok nenek yang berusaha mengejar pria itu terlihat membutuhkan bantuan tanpa berfikir dua kali Tyara menendang kaki sang pria hingga pria tersebut terjungkal.
"Sialan berani anda ikut campur!"
Akan memberikan perlawanan keberuntungan berpihak pada Tyara adanya para warga berbondong-bondong kearahnya dan sigap menangkap pelaku tanpa bisa membela diri.
Mata Tyara lalu tertuju pada nenek tadi yang tiba-tiba pingsan, bergegas menghampirinya ia ikut panik dan akhirnya meminta bantuan untuk melarikannya ke Rumah sakit.
Bersambung