NovelToon NovelToon
Surga Yang Terenggut

Surga Yang Terenggut

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda / Konflik etika / Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Antika

Tak kunjung memiliki keturunan, Amira terpaksa harus merelakan Suaminya menikah lagi dengan perempuan pilihan Ibu Mertuanya.

Pernikahan Amira dan Dirga yang pada awalnya berjalan harmonis dan bahagia, hancur setelah kehadiran orang ketiga dalam rumah tangga mereka.

"Meski pun aku ingin mempertahankan rumah tangga kita, tapi tidak ada perempuan di Dunia ini yang rela berbagi Suami, karena pada kenyàtaan nya Surga yang aku miliki telah terenggut oleh perempuan lain"

Mohon dukungannya untuk karya receh saya, terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 ( Surga Yang Terenggut )

Sinta dan Vania yang tengah berada di dalam rumah, bergegas ke luar setelah mendengar teriakan Bu Meri.

Vania begitu terkejut saat melihat Amira yang masih terduduk di atas lantai.

"Astagfirullah Ma, kenapa Mama tega sekali berbuat seperti itu terhadap Kak Amira? Apa salah Kak Amira?" ucap Vania dengan bergegas menghampiri Kakak iparnya.

Bu Meri semakin tersulut emosi ketika mendengar perkataan Vania yang selalu membela Amira.

"Vania, kenapa kamu selalu membela perempuan mandul itu? Kamu itu Anak Mama, tapi kamu dan Dirga selalu saja melawan perkataan Mama. Selama ini, hanya Sinta yang mengerti Mama."

"Ma, seorang Anak memang tidak boleh melawan perkataan orang tuanya, tapi jika semua itu tentang kebaikan. Apa Mama sadar jika selama ini Mama telah melakukan kesalahan yang besar terhadap Kak Amira?" ucap Vania.

"Kamu jangan sok menasehati kami Vania. Wajar saja jika seorang Mertua memberikan pelajaran kepada Menantunya," ucap Sinta dengan entengnya.

"Mama sama Kak Sinta sudah keterlaluan. Bukannya kalian sudah berjanji pada Kak Dirga tidak akan pernah menyakiti Kak Amira lagi?"

"Perkataan itu hanya berlaku di depan Dirga saja. Karena sampai kapan pun Mama tidak akan pernah sudi memiliki Menantu mandul dan kampungan seperti Amira," ujar Bu Meri.

"Tidak seharusnya Mama berbicara seperti itu. Bagaimana jika suatu saat nanti Mama mendapatkan karma atas perbuatan yang telah Mama lakukan?" ujar Vania.

Sinta dan Bu Meri tertawa mendengar perkataan Vania, apalagi keduanya tidak pernah percaya dengan yang namanya karma.

"Hari gini masih saja percaya dengan Karma," ujar Sinta dengan tersenyum mengejek.

Selama tinggal di kediaman Cakra dinata, hanya Vania yang bersikap baik terhadap Amira, tapi Amira merasa tidak enak karena Vania selalu dimarahi oleh Bu Meri dan Sinta karena terus membela dirinya.

"Vania, apa kamu ingin menjadi Anak durhaka? Berani sekali kamu menentang perkataan Mama !! Sejak bergaul dengan Amira, otak kamu jadi rusak."

Vania hanya menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Bu Meri dan Sinta. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Ibu dan Kakaknya tersebut.

"Kak, sebaiknya kita masuk ke dalam. Kita harus segera mengobati luka Kakak," ujar Vania ketika melihat luka pada dahi Amira.

Pada saat Vania memapah Amira untuk masuk ke dalam rumah, Sinta dan Bu Meri mencoba menghalangi keduanya.

"Vania, kami belum selesai berbicara sama kalian !!" teriak Sinta.

"Kalau Mama sama Kakak terus menjahati Kak Amira, Vania tidak akan segan-segan mengadu kepada Kak Dirga tentang perbuatan kalian," ujar Vania sehingga membuat Bu Meri dan Sinta diam tidak berkutik.

Setelah sampai di dalam kamar Amira, Vania bergegas membersihkan luka pada dahi Kakak iparnya tersebut.

"Vania, terimakasih banyak ya karena kamu selalu membela Kakak," ucap Amira yang merasa terharu atas pembelaan yang dilakukan oleh Adik iparnya tersebut.

"Kakak tidak perlu mengucapkan terimakasih. Seharusnya Vania yang meminta maaf atas perlakuan Mama dan Kak Sinta. Kenapa Kak Amira tidak pernah mengadu sama Kak Dirga tentang perbuatan mereka?" tanya Vania dengan menempelkan plester pada dahi Amira.

"Kakak tidak mau membuat Mas Dirga bertengkar dengan Mama dan Sinta. Kakak tidak boleh menjadikan Mas Dirga Anak durhaka, karena bagaimanapun juga Mama adalah perempuan yang telah melahirkan Mas Dirga ke dunia ini."

Vania terharu mendengar perkataan Amira. Selama ini dia juga selalu merasa kagum dengan kebaikan hati yang dimiliki oleh Kakak iparnya tersebut.

"Hati Kak Amira terbuat dari apa sih? Kenapa Kakak masih saja bersikap baik terhadap orang-orang yang sudah menyakiti Kak Amira?"

"Sudah seharusnya kita baik terhadap semua orang, meski pun orang itu selalu jahat terhadap kita. Apalagi Kakak selalu yakin jika suatu saat nanti Mama dan Sinta pasti bersedia menerima Kakak sebagai bagian dari keluarga ini," jawab Amira dengan tersenyum.

"Kak Amira memang perempuan terbaik yang pernah Vania kenal. Vania selalu kagum dengan kesabaran serta kebaikan hati Kak Amira. Jika Vania yang berada pada posisi Kakak, mungkin Vania sudah tidak akan sanggup dan lebih memilih menyerah, apalagi sekarang Kak Dirga sudah menikah lagi."

Amira termenung mendengar perkataan Adik iparnya tersebut, karena pada kenyataannya dia tidak sesabar itu, bahkan sebenarnya sampai saat ini dia masih belum bisa menerima pernikahan Dirga dan Regina.

"Ikhlas memang tidak semudah yang di ucapkan, apalagi Kakak hanyalah seorang manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Kakak masih harus banyak belajar dan ikhlas dalam menghadapi ujian hidup ini," ucap Amira dengan menghela napas panjang.

Vania memeluk tubuh Amira yang terlihat rapuh. Dia merasa tidak tega melihat kesedihan yang tersirat pada wajah Kakak iparnya tersebut.

"Kakak yang sabar ya, Vania yakin Kak Amira pasti bisa melewati semuanya. Bukannya Kakak selalu bilang jika Tuhan tidak akan pernah memberikan ujian di luar batas kemampuan Umat-Nya?" ucap Vania dengan mengeratkan pelukannya.

"Kamu benar Vania. Terimakasih banyak karena kamu sudah mengingatkan Kakak," ucap Amira dengan mata berkaca-kaca.

......................

Siang kini telah berganti malam, Amira masih bertahan di dalam kamar dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Dia merasa gelisah karena terus memikirkan Dirga yang tengah bersama dengan Istri keduanya.

Merasa lelah berada di dalam kamar, Amira melangkahkan kakinya menuju balkon kamar. Siapa tau terpaan angin malam bisa membuat perasaan Amira menjadi lebih baik.

"Tidak seharusnya aku memiliki perasaan seperti ini. Sekarang Mas Dirga bukan hanya milikku saja, jadi aku harus rela berbagi dengan Regina," gumam Amira dengan air mata yang masih saja mengalir membasahi pipinya.

Di tempat lain, tepatnya di Hotel tempat Dirga dan Regina menginap, Dirga merasa gelisah karena sejak tadi sore Amira tidak juga mengangkat telponnya.

"Mas kenapa?" tanya Regina ketika melihat raut cemas pada wajah Suaminya.

Dirga hanya diam karena dia tidak mungkin mengatakan jika dirinya mencemaskan Amira.

"Apa Mas mencemaskan Mbak Amira?" tanya Regina lagi.

Dirga merasa bersalah karena saat malam pertamanya dengan Regina, Dirga masih saja memikirkan Istri pertamanya.

"Maaf Regina, aku tidak bermaksud menyakiti hati kamu, tapi dari tadi Amira tidak mengangkat telpon ku sehingga membuat aku merasa cemas," jawab Dirga.

"Sebaiknya sekarang Mas temui Mbak Amira. Mas hibur Mbak Amira karena dia pasti sedang sedih," ucap Regina.

Dirga terkejut mendengar perkataan Regina yang di luar perkiraannya, padahal Dirga berpikir jika Regina akan marah terhadap dirinya.

"Apa kamu serius?" tanya Dirga yang terlihat bersemangat.

Regina menganggukkan kepalanya sebagai jawaban sehingga membuat Dirga terlihat bahagia.

"Terimakasih banyak Regina, aku pasti akan kembali lagi," ucap Dirga dengan bergegas ke luar dari dalam kamar pengantinnya.

Regina mengurungkan niatnya mengulurkan tangan pada Suaminya tersebut, apalagi Dirga sama sekali tidak melihat ke arah dirinya, padahal Regina sangat berharap Dirga akan mencium keningnya sebelum pergi.

"Sabar Regina, saat ini cinta Mas Dirga hanya untuk Mbak Amira, tapi aku yakin suatu saat nanti Mas Dirga bisa mencintaiku seperti dia mencintai Mbak Amira," gumam Regina dengan menitikkan air mata.

*

*

Bersambung

1
Abu Yub
tinggalkan jejak dan untuk dek spesial/Rose/untukmu/Facepalm/
Abu Yub
iya memang gampang kalau
Abu Yub
sampai tiba
Abu Yub
like, komen, iklan/Pray/
Abu Yub
iya aku tau /Facepalm/
Abu Yub
lanjut
Abu Yub
Aku juga mengerti kok
Indah MB
ah Rendra kurang greget.. langsung di tabok aja Napa itu org gila itu.... aku bacanya udah emosi loooohhhh!!!
iklan dan bunga mendarat kak... cemungut
Patrick Khan
. wes dirga buak ae nag laut.. lakik kok emak2en..
Patrick Khan: . hehehe. ayo up lg kak
Rini Antika: yups, aku dukung 😁
total 2 replies
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
iklan dan flower mendarat untuk Kak Rin yang cantik, biar makin semangat ❤️💐
Rini Antika: makasih banyak hadiahnya cantikku 🥰
total 1 replies
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
ya Allah geramnya🧟‍♀️
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
uuuhh Rendra, akoh padamu 🤟🏻
Yati Syahira
lagian ngapain masih bertahan dgn dirga lekas cerainya mira ,semoga yg mandul itu dirga ,mira nikah dgn rendra
Rini Antika: semoga saja ya Kak, sabar sebentar, ceritanya harus panjang dulu 😁
total 1 replies
Ninik
kalau aku JD Amira mending aku racun itu si Dirga GPP masuk penjara tp g ada satupun jg yg memilikinya paling tidak kehancuran nya g sendirian tp keluarga hancur istri kedua jg hancur
Rini Antika: makasih banyak sudah berkenan membaca karya receh saya Kak 🙏
total 1 replies
Masitoh Masitoh
Amira terlalu cinta sama dirga dia menutup mata rela d tindas mertua dan ipar madu TDK elok serumah nanti timbul cemburu buta antara madu it's ok amirakn bucin
Rini Antika: sabar Kak, suatu saat nanti Amira pasti akan berubah 🤭
total 1 replies
mbok Darmi
gimana dirga bisa tegas wong hidup nya selalu diatur sama ibunya mendingan amira minta cerai aja hidup di keluarga toxic kok kamu betah dan masih bertahan jgn lupakan regina juga pasti julid, ingat kalau sampai regina hamil itu pasti hasil perselingkuhan karena dirga aslinya mandul biar tambah modarrr itu ibunya saat tau
mbok Darmi: semua cerita yg kubaca selalu kuberikan like dan comment semoga bisa nambah semangat up 😊
Rini Antika: makasih banyak dukungannya Kak, 🙏 jujur gak semangat, apalagi banyak yang pelit like, padahal Alhamdulillah yang baca lumayan banyak, 🤭
total 4 replies
Siti Zaid
Sebagai suami itu yang kamu katakan akan berlaku adil..sedangkan barang pemberian rendra dirampas didepan mata pun dirga diam saja..makin sengsara la hidup Amira selepas ini....
Rini Antika: makasih banyak sudah berkenan membaca karya receh saya Kak 🙏
total 1 replies
Sunshine
keluarga Dirga bener bener gak tahu malu. kali ini aku dukung Rendra rebut Amira. semangat terus Kak Thor, aku selalu menunggu kelanjutannya. aku kasih ☕ biar melek
Rini Antika: oke siap, makasih banyak hadiahnya Cantikku 😍
total 1 replies
Sunshine
bener bgt tuh, smg emang s Dirga yg mandul
Rini Antika: smg saja ya 😁
total 1 replies
Siti Zaid
Semoga dirga tidak ingkar janji utk bersikap adil pada Amira😊
Rini Antika: semoga saja ya Kak, terimakasih banyak sudah berkenan membaca karya receh saya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!