Ini tentang Gentaka Alsaki anak tunggal dari seorang dokter hebat, Kiano Nolan dan Claudia Arthajaya.
Sebagai anak tunggal dan cucu lelaki satu satu nya di keluarga Arthajaya, tidak membuat Taka merasa bangga apalagi bahagia.
Bagaimana bisa?
"Seharusnya kamu bersyukur, jangan hanya melihat dirimu sendiri yang terlihat menderita. Tapi lihat lah sekitar mu, maka kamu akan menemukan arti dari kata bersyukur."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang sekolah
...~Happy Reading~...
“Har, lo bawa motor gue. Terus anterin gue balik!” ucap Taka yang langsung naik ke motor milik Hardi, padahal sang empu nya belum naik.
“Kumat nih anak!” celetuk Hardi menggelengkan kepala nya sambil berdecak.
“Udah buruan ayo Bang Hardi, lagi males gue di rumah. Nanti, biar ada alesan mau ambil motor.” Ucap Taka lagi dengan memasang wajah imutnya di depan Hardi.
“Anjirr, najiiss gue lama lama sama lo, Ka. Astaga, gue punya temen begini amat sih, gak ada yang waras!” Hardi bergidik sendiri sambil memakai helem nya.
“Heh monyett! Emang elo se waras apa, gue tanya hah!” seru Taka yang seolah tidak terima langsung melemparkan jaket Hardi.
“Udah sih kalian ini kenapa? Sesama pasien RSJ mending diem dan jangan saling menyalahkan. Kalian harus akur ya anak anak, Bapak pergi dulu, nanti ketemuan lagi di sini jam empat sore,” ucap Franky berusaha menahan tawa nya, lalu segera meluncur sebelum suara kilat menyambar nya.
“Anjinggg woy!” pekik Taka dan Hardi bersamaan yang masih terdengar oleh Franky, hingga membuat tawa nya langsung pecah.
Beruntung, karena perkiraan Franky benar dan tepat. Keputusan yang ia ambil untuk langsung pergi, kini membuat nya terselamatkan dari umpatan dua sahabat gesrek nya.
...🕊🕊🕊...
Menempuh waktu hampir dua puluh menit, kini motor Hardi sudah tiba di kediaman Taka. Ia segera turun dan tanpa ber basa basi, Taka langsung meninggalkan Hardi begitu saja di halaman rumah.
“Terimakasih Taka woy! Sialan emang itu bocah!” seru Hardi berdecak kesal melihat Taka yang langsung pergi begitu saja.
“Sama sama!” balas Taka dengan melambaikan tangan ke atas tanpa berbalik membuat Hardi hanya bisa mendengus.
“Anjirr, udah kaya tukang ojek aja gue!” cetus Hardi yang sangat ingin menghajar Taka, namun tidak berani.
‘Sabar, punya temen titisan setan emang harus banyak istighfar, astagfirullah. Kata pak Ustadz gak boleh marah marah. Harus jadi anak baik. Hardi anak baik,’ gumam laki laki itu akhirnya langsung memutuskan pergi karena tidak mendapatkan penawaran dari sang pemilik rumah.
“Assalamualaikum, Taka pulang!” ucap Taka sambil meletakkan helm nya di atas meja lalu merebahkan tubuh nya di sofa ruang tamu seraya membuka ponsel nya.
“Walaikumsalam, astaga Taka. Pulang sekolah bukannya langsung ke kamar, mandi kek apa kek, ini malah langsung tiduran disitu main HP. Astaga, ini lagi sepatu sama tas, Takaaa! Bangun gak kamu!” seru seorang wanita yang sudah melahirkan Taka dengan sambil berkacak pinggang.
Ya, dialah Claudia Arthajaya, istri dari dokter hebat dan tampan, Kiano Nolan.
“Dih, Mami apaan sih marah marah gak jelas banget. Mami gak lihat anak ganteng nya capek. Motor Taka rusak lagi noh, mogok dia ngambek. Makanya tadi Taka di anterin sama si kunyuk Hardi, udah deh Mi, Taka capek banget abis dorong motor!” keluh Taka sambil menatap ibu nya dengan tatapan semelas mungkin.
“Kok bisa rusak lagi? Bukannya minggu kemarin udah servis?” tanya mom Claudia mengerutkan dahi nya.
“Mampuss gue lupa!” umpat Taka dalam hati merutuki kebodohan nya sendiri.
“Y—ya ... ya mana Taka tahu, Taka kan bukan montir. Pokok nya yang jelas tadi dia gak mau di ajak jalan, motor nya ngambek, akhirnya taka tuntun sampai bengkel. Capek tau Mi,” keluh Taka mencari alasan lagi.
“Udahlah, kalau begitu terus, mending buang aja itu motor! Ganti sama mobil!”
“Enggakkk!” seru Taka langsung menolak dengan keras.
“Eh, Mami ngapain bawa bawa begituan?” tanya Taka yang baru menyadari penampilan sang ibu yang menurut nya terlihat sedikit meragukan.
...~To be continue ......
