IDOLAKU JODOHKU

Rayzell yang sudah tidak bisa menahan gelora yang ada di tubuhnya, ia memindahkan bibirnya dari leher ke bibir seksih milik Hana. Ia l**** dengan kasar bibir yang membuatnya merasa candu akan rasanya dan tidak bisa lagi berpaling dari bibir itu. Ia mengeksplore yang ada di dalamnya. Tangannya pun tak mau tinggal diam. Ia raih pinggang Hana dan mengarahkan Hana ke tempat tidur yang ada di dalam kamarnya tersebut.

Dengan gelora yang memburu, Rayzell me***** bibir yang rasanya bisa bikin ia khilaf berulang kali. Contohnya saja sekarang, tubuh kekarnya sudah menindih tubuh semlohay tunangannya itu. Ia kurung tubuh itu dengan kedua tangan yang menopang tubuhnya hingga membuat Hana tidak bisa kabur darinya.

Hana tersadar dari buaian Rayzell. Ia dorong dada bidang milik babang tamvan nya itu dengan keras, akan tetapi Rayzell malah mendekap nya lebih erat dengan bibir yang masih melakukan tugasnya. Hana tak putus asa ia coba dorong lagi tapi tetap sama hasilnya. Kini kedua tangannya di pegang Rayzell dan di angkat di atas kepalanya. Di pegang dengan erat kedua tangan Hana oleh satu tangan Rayzell. Ia sudah tidak bisa berkutik lagi hingga bulir-bulir air lolos keluar dari kedua pelupuk matanya.

Rayzell yang sudah terbakar oleh hasrat yang ada di tubuhnya hingga membangunkan sesuatu yang sudah lama insaf. Ia semakin bersemangat me***** benda kenyal itu, setelah puas ia berpindah turun ke leher putih milik Hana. Ia kembali menghisap dengan kuat dan meninggalkan jejaknya di sana. Ia memang sengaja melakukan itu agar bila ada pria yang mendekati Hana akan tau bahwa Hana sudah ada pemiliknya. Dan itu ia jadikan bukti pada orang tua mereka agar rencananya berjalan dengan lancar.

Disaat Rayzell menghisap dan meninggalkan jejaknya di leher Hana. Hana mengeluarkan suara yang seksih menurut Rayzell. Pikirannya semakin tak karuan, ia ingin melakukan hal yang lebih daripada yang ia lakukan sekarang. Lalu ia turun menuju benda yang membuat pria ingin meremasnya dengan gemas. Sebelum sampai ke benda itu gerakannya terhenti saat mendengar suara Hana.

"Kak cukup." Lirih Hana

"Jangan lakukan yang lebih lagi. Kita bukan suami istri." Sambung nya lagi dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

"Kamu akan menjadi istri Ku Hana." Ucap Rayzell memandang Hana yang ada di bawahnya.

"Tapi aku mau membatalkan pernikahan kita." Kata Hana dengan tegas. Walaupun hatinya terasa sakit saat mengatakan kata-kata itu.

"Sudah Aku katakan, Aku tidak akan membiarkanmu membatalkan pernikahan ini. Dan kita akan tetap menikah bagaimana pun caranya." Ucap Rayzell seraya mengusap air mata Hana. Sebenarnya ia tidak tega melihat Hana yang menangis di hadapannya terlebih lagi dengan posisi seperti ini.

Ia segera mengganti rencana awalnya yang ingin memperlihatkan bukti yang ada di leher Hana kepada kedua orang tua mereka. Agar mereka kira bahwa dirinya dan Hana sudah saling memiliki. Dengan melihat bekas yang ia perbuat. Sehingga mereka akan segera di nikahkan. pikir Rayzell.

Kemudian Rayzell melepas kemeja dan ia lempar ke sembarang arah dengan emosi yang ada di kepalanya karena mendengar perkataan Hana yang tetap ingin membatalkan pernikahan mereka.

Hana melihat Rayzell membuka bajunya hingga membuatnya bertelanjang dada. Dengan segera ia mencoba kabur dari kungkungan Rayzell. Tapi apalah daya jika kakinya masih di himpit oleh kedua kaki Rayzell.

"Kenapa Kak Ray lakukan ini pada Hana." Ucap Hana di sela tangisnya. Seraya tangannya memukul mukul dada Rayzell.

"Kalau kamu masih bersikeras ingin membatalkan pernikahan kita, Aku tidak punya pilihan lain selain membuatmu Hamil sekarang juga." Ucap Rayzell mengancam Hana. Padahal ia tahu walaupun dirinya dan juga Hana melakukan 'itu' sekarang, itu tidak akan membuat Hana Hamil sekarang juga. Ia hanya ingin menggertak Hana.

Kemudian Rayzell kembali mendorong tubuh Hana dan menindihnya. Ia kembali mencium bibir Hana dengan Rakus tanpa memberi jeda untuk Hana menolaknya. Tangan kanannya memegang tangan Hana dan di arahkan keatas. Sedangkan yang kiri melakukan tugasnya, ia buka kancing baju Hana hingga terlepas dari pengaitnya. Dan terpampang nyata benda yang indah itu di depan mata Rayzell. Sebelum Rayzell terlena dengan benda yang ada di depannya, ia raih ponselnya dan mengirim pesan ke kedua orang tua mereka. Menyuruh mereka segera datang ke apartemennya sebelum bagian dari dirinya melakukan tugas yang sudah lama ia tinggalkan.

Hana mencoba memberontak kembali saat Rayzell mengalihkan wajahnya turun ke buah yang kenyal miliknya itu. Ingin sekali ia memaki Rayzell tapi yang keluar malah suara desahan, karena buah yang kenyal itu sudah di remas oleh tangan Rayzell yang laknat.

Rayzell sangat terbuai dengan keindahan tubuh semlohay milik Hana. Ia tersenyum tipis saat mendengar Hana mendesah karena perbuatan tangan laknatnya. Kembali ia remas buah yang cukup pas di genggaman tangannya. Ia juga tidak membuang kesempatan ini dengan sia-sia sebelum orang tuanya dan juga orang tua Hana datang. Ia cium buah itu dari balik bungkusnya, lalu ia berikan jejaknya tepat di bagian atas buah itu. Perbuatannya itu membuat Hana mengeluarkan suara seksinya lagi. Kapala Rayzell benar-benar sakit, pening tapi bukan pusing. ingin melakukan hal yang lebih dari itu.

Ia ingin sekali melihat dengan jelas isi buah yang indah di hadapannya. Tangan nya segera menelusup di punggung Hana dan melepas pengait yang menghubungkan pembungkus buah indah itu. Sebelum pembungkus itu terlepas, terdengar suara pintu yang terbuka. Rayzell dan Hana menoleh kearah pintu tersebut. Muncul lah empat orang paruh baya yang masuk dengan bergantian.

Rayzell bernafas lega karena mereka datang tepat waktu. Sebelum dirinya melakukan hal yang lebih pada Hana. Walaupun dirinya memang mengharapkan sesuatu yang lebih terjadi pada mereka. Tapi Rayzell masih bisa berfikir normal dan tidak ingin merusak Hana sebelum mereka menikah.

Rayzell berpura-pura kaget dengan kedatangan mereka. Apalagi Hana yang langsung mendorong Rayzell dari bawah dan menutup bagian tubuhnya yang terbuka dengan selimut. Ia merutuki kebodohannya yang terbuai dengan perlakuan Rayzell yang berkali-kali membuatnya terlena. Ia tidak memungkiri bahwa ia juga menginginkan sesuatu yang lebih dari Rayzell. Dia bukanlah gadis yang munafik jika di perlakukan seperti itu oleh Rayzell.

"Papa.. Mama!!" Ucap Hana yang sudah menutup tubuhnya.

"Kalian ngapain tindih-tindahan? Mau bergulat?" Tanya Mama Ayumi yang memang polos atau pura-pura polos.

"Ini ngga seperti yang Mama lihat. Kita Hanya... " Hana tak menyelesaikan perkataannya lalu memandang ke arah Rayzell. Rayzell hanya diam tidak membantu Hana meneruskan kata-kata nya.

"Jadi hubungan kalian selama ini seperti ini?" Tanya Mama Ana yang ikut andil dalam drama calon menantunya. Tetapi tidak terfikir kan olehnya bila Rayzell melakukan hal yang sedikit berlebihan dari rencana yang Rayzell buat. Karena sebelumnya Rayzell meminta persetujuan calon mertuanya itu.

"Tidak Ma!!! Ini.. " Hana menyanggah perkataan Mamanya dengan cepat.

"Kita hanya uji coba Ma." Saut Rayzell dengan santai.

Happy Reading😘

Sabar ya.... belum waktunya nguleni dedek

Lee_yuta^•^