Kecantikan selalu diartikan sebagai keberuntungan
Apa yang terjadi ketika kecantikan yang diberikan oleh Tuhan berakhir sebagai kutukan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Kirana terpana
Hanya dalam hitungan detik, dia telah berganti pekerjaan.
"Apa yang kau lakukan sehingga Tuan Armand mengambil mu sebagai asisten pribadinya?" tanya manajer keuangan yang baru datang setelah Tuan Armand pergi.
"Tidak ada" jawab Kirana jujur.
Dia juga tidak tahu kenapa Tuan Armand tiba-tiba memintanya menjadi asisten pribadi. Sejak kesalah pahaman waktu itu, Kirana pikir berada dalam blacklist CEO perusahaan. Pegawai nomor 1 yang akan dipecat.
"Kau pasti melakukan sesuatu. Apa kau mengeluh tentang pekerjaan yang aku berikan pada Tuan Armand?!"
"Saya tidak berani"
"Kau ... Menggunakan ilmu hitam untuk membuat Tuan Armand menyukaimu?"
Baik Kirana, manajer keuangan sendiri dan pegawai keuangan mendadak hening. Seakan memikirkan hal yang sangat mustahil terjadi.
"Tidak pernah"
"Pasti ada yang kau lakukan. Kalau tidak ada. Mana mungkin Tuan Ahman mengangkat mu sebagai asisten pribadinya?!"
"Saya juga tidak tahu"
"Dan kenapa kau setuju saja?!"
"Saya tidak mungkin menolak. Kenapa saya harus menolak?" tanya balik Kirana.
"Tidak. Aku tidak setuju kau menjadi asisten pribadi Tuan Armand. Kau pasti akan mengatakan kejelekan di bagian keuangan dan membuatku dipecat nanti"
Kenapa manajer keuangan selalu berpikiran buruk pada Kirana? Padahal dia tidak merasa pernah menyinggung siapapun.
"Saya tidak akan melakukan hal itu" jawabnya.
"Kau?!! Kau pasti melakukannya. Kau adalah orang paling picik yang pernah kukenal!!"
Kirana benar-benar tidak habis pikir kenapa ada orang yang sangat membencinya seperti manajer keuangan. Padahal dia tidak pernah melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Dia juga tetap mengerjakan semua yang diperintahkan. Tanpa mengeluh.
"Maafkan saya" ucapnya tidak ingin memperdalam masalah dengan manajer keuangan.
"Kau!!! Karena Tuan Armand sendiri yang memintamu, aku tidak bisa melakukan apa-apa.Tapi awas saja kalau setelah menjadi asisten pribadi, ada masalah denganku dan bagian keuangan. Aku akan menancapkan kuku di daging dan menarik mu turun bersamaku!!" ancam manajer keuangan membuat Kirana merasa tidak nyaman.
"Baik"
Kirana mengemasi semua barang-barangnya yang berjumlah sedikit lalu secara resmi keluar dari bagian keuangan.
"Apa yang membuat wanita nyentrik itu menjadi asisten pribadi CEO?"
"Mungkin bajunya yang aneh"
"Wajahnya juga"
"Atau dia menyuap seseorang yang dekat dengan Tuan Armand?"
"Tapi Tuan Armand adalah CEO yang terhormat dan pekerja keras. Tidak mungkin menilai dari penampilan saja"
"Wanita itu mungkin aneh tapi semua pekerjaannya tidak ada yang salah"
"Penampilannya memang nyentrik dan membuat mata orang lain tak nyaman. Tapi aku akui Kirana pekerja yang baik"
Kirana terkejut mendengar semua ejekan dan hinaan perlahan berubah menjadi pujian. Akhirnya, kemampuannya diakui? Tanpa memperhitungkan penampilannya yang aneh, perlahan ada pegawai yang melihat Kirana melalui pekerjaannya.
Kirana menjadi bangga pada dirinya sendiri.
Dia naik ke lantai paling atas dan sampai di depan ruangan terluas untuk satu orang di perusahaan ini. Ruang CEO. Ruangan Tuan Armand Riady.
Untuk seseorang yang selama ini berjuang dari garis paling bawah, Kirana merasa sangat bangga pada dirinya sendiri.
"Ibu, paman Key, lihat meja kerjaku sekarang!" ucapnya lalu tersenyum penuh arti di depan meja kerjanya yang baru.
Tapi hanya sebentar saja dia merasa bangga. Karena pekerjaan sebagai asisten pribadi sangat banyak. Dan hanya dalam satu malam, dia harus bisa menguasai segalanya. Karena mulai pagi besok, dia diharuskan mampu bertugas sebagai asisten pribadi CEO.
"Ini adalah jadwal harian, mingguan dan bulanan Tuan Armand. Kau yang akan mengaturnya mulai hari ini. Semua hal tentang surat-menyurat kami yang akan membereskannya. Jadi kau hanya perlu mengatakan apa saja yang dibutuhkan dan kami akan menyediakan" ucap bagian kesekretariatan CEO. Sebuah bagian khusus untuk membantu asisten CEO.
"Baik"
"Apa kau bisa mengendarai mobil?"
"Bisa"
"Bagus, karena mulai sekarang ini mobil yang akan kau kendarai untuk menjemput dan mengantar Tuan Armand. Dari apartemennya kemanapun yang dia inginkan. Dan kami berharap keahlian menyetir yang kau miliki bukan tahap pemula"
"Saya pernah menjadi sopir selama lebih dari dua tahun"
"Baik. Ini adalah semua data pribadi Tuan Armand yang harus kau ketahui. Makanan yang disukainya, daftar alerginya juga segala hal yang harus diketahui oleh seorang asisten Tuan Armand"
"Baik"
"Dan satu hal lagi, Tuan Ahman berpesan agar kami tidak mengatakan apa-apa tentang penampilanmu. Tapi kalau boleh kukatakan sekarang sebelum kau remi menjadi asisten pribadi Tuan Armand. Gaya pakaianmu buruk sekali. Seleramu sangat rendah. Berbanding terbalik dengan Tuan Armand yang sangat berkelas"
Kirana tak bisa berkata apa-apa sekarang. Batu kali ini dia mendengar ketikan tajam tentang gaya berpakaiannya tapi tidak merasa terhina. Dia menerimanya dengan baik sekali.
"Terima kasih"
Kirana pulang dan membawa semua beban pekerjaan barunya. Semalaman dia mencoba untuk menghafalkan semuanya. Tapi hal itu mustahil dilakukan. Jadi dia membuat buku catatan khusus untuk semuanya. Dan disimpan tepat di saku jasnya.
Keesokan harinya, Kirana memilih baju berwarna serba hitam dan putih untuk pekerjaan barunya. Dia datang ke sebuah apartemen dan berdiri kaku di depan pintu besar.
Dalam hati dia tulus berdoa agar tidak membuat kesalahan fatal hari ini. Agar tidak membuat malu Tuan Armand yang mempercayainya dengan pekerjaan ini.
Menahan semua gugup yang dia rasakan, Kirana mengangkat tangan dan mengetuk pintu.
"Masuk!!"
Suara Tuan Armand yang serak dan dalam membuatnya semakin gugup. Dia masuk ke dalam apartemen dan terpukau dengan apa yang dilihatnya. Apartemen yang sangat bagus, mewah dan berkelas. Matanya terus berkeliling mengagumi selera bagus atasan barunya.
"Selamat pagi Tuan" sapanya singkat tidak ingin bertele-tele.
"Kau sudah siap menjadi asistenku sejak hari ini?" tanya Tuan Armand.
"Mungkin saya akan banyak mengecewakan di hari pertama ini. Tapi saya akan bekerja keras untuk menjadi asisten pribadi yang benar"
"Bagus, ayo berangkat!"
Sungguh kehormatan besar dirasakan oleh Kirana. Dia berjalan tepat di belakang orang yang pernah menolongnya empat tahun lalu. Walau Tuan Arman tidak mengingatnya, Kirana sudah merasa senang sekali. Bisa berada dekat dan dipercaya oleh Tuan Armand seperti sekarang.
Sesuai prediksi, pekerjaan pertamanya sangat kacau. Apa yang dia pikirkan tak sesuai dengan kenyataan. Kirana melakukan banyak kesalahan dan dia tidak suka itu. Setelah mengantar Tuan Armand pulang, dia memeriksa kembali semua daftar kesalahannya.
Dan berjanji akan melakukan perbaikan untuk hari esok.
Kirana harus melakukan pekerjaan ini dengan baik. Untuk masa depannya yang cemerlang dikemudian hari.