Semenjak sekolah malam diberlakukan, banyak murid yang hilang secara misterius. Semua orang mengira kalau menghilangnya para murid itu karena kuntilanak penghuni pohon beringin belakang sekolah.
Zara sendiri sebagai anak indigo, tahu kalau menghilangnya murid-murid itu bukan karena hantu.
Lalu siapa yang benar? Rumor itu atau Zara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30 - Di Pemakaman
Pak Arif segera keluar dari UKS. Saat itulah Lukman bersembunyi. Setelah Pak Arif menjauh, Lukman temui Zara ke dalam UKS.
"Gue akan antar lo pulang," tawar Lukman.
"Thanks, Luk." Zara kali ini tidak enggan lagi pada Lukman. Kemungkinan dia sudah mulai terbiasa dengan kehadiran cowok itu dan dirinya merasa Lukman bisa dipercaya.
Setibanya di rumah panti, Zara langsung berganti pakaian dan tidur. Sementara itu, Lukman baru tiba di tempat tujuan. Cowok tersebut mendatangi tempat pemakaman.
Lukman menenggak salivanya satu kali karena mendadak bulu kuduknya merinding. Seharusnya dia tidak sendirian. Lukman kira rekannya Romy sudah tiba duluan di pemakaman.
"Kenapa aku jadi penakut gini? Ini gara-gara Zara," gumam Lukman.
Tak lama, Romy pun datang. Dia tidak sendiri, ada seorang lelaki tua yang ikut bersamanya. Namanya Pak Teddy.
"Udah lama, Luk?" tanya Romy.
"Nggak juga. Sebaiknya kita bergerak cepat!" balas Lukman.
"Kau udah dapat sampel DNA anak itu?" tanya Romy.
Lukman segera memperlihatkan rambut Zara yang dirinya ambil diam-diam, saat gadis itu tadi pingsan.
"Ayo, Pak! Nanti keburu malam," ujar Pak Teddy. Ia merupakan penjaga tempat makan itu. Tidak jarang juga Pak Teddy mengambil kerjaan untuk menggali kubur serta keperluan lainnya. Seperti keperluan yang dilakukan Lukman dan Romy sekarang misalnya.
Pak Teddy memimpin jalan. Ia mengantar Lukman dan Romy ke kuburan bernama Andre Devandra.
Karena penggalian itu sudah mendapat persetujuan dari keluarga Devandra, Pak Teddy, Lukman, dan Romy bekerja sama menggali kuburan Andre. Mereka akan mengambil bagian tubuh Andre seperti rambut atau kuku untuk dijadikan sampel DNA. Itu mereka lakukan untuk memastikan apakah anak yang sekarang mereka cari memang adalah anak mendiang Andre yang hilang.
Karena penggalian dilakukan bertiga, proses pengambilan sampel bisa dilakukan dengan cepat.
"Mau dapat duit, sampai gini amat ya..." komentar Romy saat melihat Lukman mencabut gigi Andre. Dia meringis jijik karena melihat penampakan jasad Andre yang sudah jadi tengkorak.
"Maaf menyela, Mas. Walau udah izin sama keluarganya, sebaiknya izin juga gitu sama pemiliknya," sergah Pak Teddy.
"Tuh, Luk. Minta izin gih!" suruh Romy.
Lukman tersenyum kecut. Suasana kala itu sangat mencekam. Belum lagi suara burung hantu dan lolongan anjing yang sesekali terdengar. Rasanya seperti di film-film horor.
"Pak Andre. Pinjam dulu giginya. Nanti kalau sudah selesai, saya kembalikan. Ini demi menemukan putri asli Bapak..." ucap Lukman pelan.
"Bagus! Ayo kita naik!" ajak Pak Teddy.
Romy dan Lukman lantas segera naik ke atas. Kemudian mereka bergegas kembali menutupi jasad mendiang Andre dengan tanah.
Setelah selesai, Lukman dan Romy terduduk di tanah karena kelelahan. Mereka beristirahat sebentar. Puas beristirahat, keduanya segera pergi dari tempat pemakaman umum.
Namun saat berdiri, Lukman merasa punggungnya pegal. Mungkin karena efek kelelahan. Dia lantas buru-buru ingin kembali ke apartemennya.
Setibanya di apartemen, Lukman mandi terlebih dahulu sebelum tidur. Ia juga tak lupa mengolesi punggungnya yang pegal dengan balsem. Berharap besok pegalnya bisa berkurang.
"Bisa-bisanya anak SMA sakit-sakitan begini," canda Lukman sambil terkekeh. Dia segera pergi tidur ke ranjangnya.
Satu malam berlalu. Lukman terbangun saat ponselnya berdering. Ia pun mengangkat panggilan tersebut.
"Ada orang baru yang menghilang!" seru Romy dari seberang telepon.
Lukman yang tadinya mengantuk, langsung membuka lebar matanya. "Benarkah? Siapa lagi?" tanyanya.
"Dia guru agama di sekolah Gemilang. Namanya Arif Rahmadi bukan?"
"Hah? Pak Arif?" Lukman kaget sekali. Padahal baru tadi malam dia bertemu dengan Pak Arif.
Pihak kepolisian berhasil menguak data² kasus pembunuhan berencana yg menewaskan beberapa orang berkaitan dengan pembunuh hantu Ita.
Motif pelaku pembunuhan dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan tindakan itu dikarenakan dendam dan sakit hati terhadap salah seorang korban yaitu Juwita Kumala murid SMA Gemilang...🕵🏻♂️🕵🏻♂️🕵🏻♂️
Ada sesuatu maksud yang tampak, maka ada sesuatu maksud yang lain yang tersembunyi.
Peribahasa umumnya kan "Ada Udang Di Balik Rempeyek".....😅😂😜
Tak ada bedanya dengan manusia, makhluk gaib ternyata juga memiliki gairah dan bisa naksir alias jatuh cinta kepada kita yang masih hidup.
Yang lebih menyeramkan, karena tidak bisa memiliki manusia seutuhnya, makhluk gaib yang jahat akan melakukan berbagai cara supaya tidak ada yang bisa mendekati orang yang mereka sukai.
Bahkan sampai menjauhkan orang tersebut dari lawan jenisnya, termasuk jodohnya...🤭🤧