Alfa adalah anak miskin yang sering di bully oleh teman SMA-nya. Bukan inginnya menjadi anak miskin, tapi takdir yang menentukannya. Sang ayah duluan di jemput oleh sang Maha Kuasa, dan saat ini Ibunya sakit parah. Ia bingung mencari uang di mana untuk pengobatan ibunya. Sebelum ia mendapatkan uang, ibunya meninggal dunia. Saat pemakaman ibunya, ia mendapat Sebuah sistem Keberkahan di makam ibunya. Dan tentu saja Sistem mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Yang penasaran dengan kisahnya yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21 Misi Baru
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
...Happy Reading...
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
"Sabar ya Alfa, aku akan cari bantuan untuk tempat tinggal kamu," kata Luna, ikut merasakan sedih melihat Alfa yang kehilangan tempat tinggalnya. Ia memandang Alfa dengan mata yang penuh empati, mencoba menenangkannya.
"Tapi... tapi kak Luna, ini adalah rumah peninggalan ibu ku, terlalu banyak kenangan di sini," kata Alfa, suaranya terguncang. "Setelah aku kehilangan ibu, aku juga kehilangan rumah berharga ini. Apakah hidup ku benar-benar sial?" Alfa tidak bisa membendung kesedihannya, air matanya mulai mengalir.
Luna memeluk Alfa, mencoba menenangkannya. "Aku mengerti bagaimana kesedihan mu, hanya saja kita tidak boleh berputus asa," kata Luna dengan lembut. "Aku yakin jika ibu mu masih hidup, dia pasti akan sedih melihat kamu seperti ini. Tapi dia pasti ingin kamu kuat dan terus maju."
Alfa menangis, melepaskan semua kesedihannya. Luna membiarkannya menangis, membiarkannya melepaskan semua emosi yang terpendam. Setelah beberapa saat, Alfa mulai tenang, dan Luna memberinya tisu untuk membersihkan air matanya.
"Kita akan cari jalan keluar dari masalah ini, Alfa," kata Luna dengan tekad.
Alfa melihat ke belakang, ia melihat ke arah motornya, mungkin motornya bisa dijual untuk perbaiki rumahnya, dan ia punya uang sedikit. Kembali seperti hidup semua itu tidak masalah. Ia memikirkan tentang kemungkinan itu, tapi kemudian ia teringat tentang sesuatu yang lebih penting.
Ting! Suara notifikasi dari sistemnya terdengar, membuat Alfa terkejut.
Ting
[Misi baru]
[Bantu 3 orang yang membutuhkan bantuan di sekitar mu]
[Status misi, sedang berlangsung]
"Ah, ada misi," kata Alfa mengangkat kepala, ia hampir melupakan sesuatu yang paling berharga hidupnya, yaitu sistem. Alfa bangkit dan berdiri dengan tegap, semangatnya kembali. Dengan ia menyelesaikan misi, mungkin ada hadiah yang menanti.
Alfa memikirkan tentang misi baru ini, dan ia mulai mencari orang-orang yang membutuhkan bantuan di sekitarnya. Ia yakin bahwa dengan menyelesaikan misi ini, ia bisa mendapatkan hadiah yang berguna untuk memperbaiki hidupnya.
"Kak Luna, ayo ikut aku," ajak Alfa, menarik tangan Luna dengan semangat. "Kemana?" tanya Luna bingung, tidak tahu apa yang ada di pikiran Alfa.
"Ayo aja," ucap Alfa, tersenyum misterius. Setidaknya sekarang Luna bisa tersenyum karena Alfa tidak sedih lagi. Mereka berjalan bersama, dan Alfa melihat seorang bapak-bapak sedang kesulitan membawa semua barang untuk dibawa masuk ke dalam mobil pick-up.
"Ayo Kak Luna, bantu bapak itu," ucap Alfa, mata yang bersemangat. Meskipun ia tahu, istri bapak itu pernah bertengkar dengan mendiang ibunya, tapi Alfa tidak membiarkan itu menghalangi niat baiknya.
Luna mengikuti Alfa, dan mereka berdua membantu bapak itu membawa barang-barangnya.
"Mari Pak, Saya bantu," ucap Alfa dengan senyum ramah, sambil membantu Bapak itu membawa barang-barang ke dalam mobil pick-up. "Ah terima kasih banyak ya Alfa," ucap Bapak itu merasa berterima kasih atas kemurahan hati Alfa.
Alfa membawa beberapa barang dan memasukkannya ke dalam mobil, ia mengambil karung yang berisi jagung tua itu dan membawanya masuk lagi. Saat itu, istri Bapak itu keluar dari rumah dan melihat Alfa sedang membantu suaminya.
"Heh! Kamu Alfa ya," ucap istri Bapak itu dengan nada tidak suka, bercekak pinggang sambil memandang Alfa dengan mata yang tajam.
Alfa merasa sedikit tidak nyaman dengan reaksi istri Bapak itu, mengingat perseteruan antara ibunya dengan wanita itu di masa lalu.
Tapi Alfa tidak membiarkan itu menghalangi niat baiknya untuk membantu. Ia tetap tersenyum dan membantu Bapak itu membawa barang-barang, meskipun istri Bapak itu terus memandangnya dengan mata yang tidak suka.
"Berhenti kamu!"
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
baru jumpa untuk 2x
tidak apa la athor punya cerita
semangat