Lanjutan If You Meet Me First dan prolog Joy and Jessica Stories.
Jordan O'Grady harus pensiun dini dari Manchester United akibat cidera berat yang dialaminya saat pertandingan final Liga Champions. Sulung dari Shane O'Grady dan Apsarini Neville itu akhirnya mengurus bisnis bir dan baja milik keluarga O'Grady. Saat Jordan berada di Cork Irlandia untuk membuat resort, dia menemukan seorang gadis yang tidak ingat siapa dirinya. Hanya Addie yang dia ingat dan Jordan memanggilnya Addie.
Tanpa Jordan tahu jika Addie adalah Adelaide McCarthy, seorang dokter dan putri pengusaha kapal tangker yang dibunuh oleh pesaing bisnisnya. Addie berhasil kabur namun dia mengalami amnesia. Demi melindungi Addie, Jordan pun menikahinya dan berusaha mengembalikan semua ingatannya hingga bisa memenjarakan pembunuh ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Ada Angpao
"Baguslah kamu semakin ingat pelan-pelan, Addie. Setidaknya kamu lebih baik daripada aku dulu," senyum Billy ke Addie saat mereka makan siang bersama. Neil pun ikut serta makan di meja makan.
"Apa maksudnya Jordan?" tanya Addie bingung.
"Bang Billy itu dulu waktu usia lima belas tahun, mengalami kecelakaan ski dan mengalami amnesia selektif. Dia ingat papa, mama dan kakak perempuannya tapi tidak ingat keluarga yang lain termasuk janji ke Elle. Endingnya, Elle move on dan menikah dengan Eliot Tudor disaat Bang Billy ingat semuanya," jawab Jordan.
"Aku kehilangan Elle, Addie. Sampai aku berpikir ya sudah deh, aku tidak menikah karena cintaku sudah habis di Elle. Tapi memang Elle jodoh tertunda aku. Eliot menderita leukemia stadium akhir dan membuat wasiat padaku. Menitipkan Elle dan Erhan padaku," senyum Billy getir.
"Oh ya Tuhan. Jadi Erhan itu ...?"
"Anak sambungku tapi memang Erhan sudah dekat dari bayi padaku. Jadi kalau membahasakan ayahnya, Daddy tapi ke aku Papa Billy. Itu panggilan ajaran Eliot sebelum meninggal." ( Baca Chasing Eléonore )
"Cuma makin kesini Erhan makin mirip bang Billy. Sampai-sampai tidak mengira kalau mereka ayah dan anak sambung," timpal Jordan.
"Terus sekarang Erhan punya dua adik cewek?" tanya Addie.
"Iya. Qiarra dan Queen. Kembar dan sangat Elle."
"Pasti lucu ya. Aku baru bertemu Joy, belum bertemu dengan Jessica," ucap Addie.
"Joy kemari?" tanya Billy.
"Yup, bahkan kemarin bantu bang Eren, mas G dan Malik untuk sandiwara."
Billy mengangguk. "Malik masih ngejar Milly?"
"Masih."
Addie menatap dua pria itu bingung. "Bagaimana ceritanya?"
Billy dan Jordan lalu bercerita apa yang terjadi antara Malik dan Milly. Addie pun tersenyum, membayangkan kacaunya hubungan Milly dan Malik.
"Tapi aku yang salut dengan kegigihan Malik. Dia tahu dia lupa berbicara dengan siapa, dan berusaha memperbaiki semuanya," ucap Addie.
"Sayangnya Milly itu sangat keras kepala. Lebih keras kepala dibandingkan Elle," senyum Billy.
"Tapi memang semua anak perempuan di keluarga aku terkenal keras kepala sih," kekeh Jordan.
"J, kamu harus berhati-hati dengan muslihat Andrew McCarthy. Dia dan Greg Storm tidak mungkin diam saja apalagi setelah tahu Addie masih hidup," ucap Billy.
"Kami malah sudah dibuntuti dan aku bilang ke Addie jangan pergi tanpa aku dan Neil."
Billy terkejut. "Kalian diikuti?"
Addie dan Jordan mengangguk bersamaan.
"Mobil itu milik Greg Storm dan ada dua pihak yang mengikuti kami," jawab Neil.
"Siapa saja?"
"Satu David Hewson, ayah baptis Addie yang memberikan semua bukti-bukti kejahatan Andrew McCarthy dan satu orang yang kemungkinan besar dikirim Andrew dan Greg." Jordan menatap Billy serius.
Dokter neurosurgeon itu tampak berpikir. "Apakah kamu sudah bilang ke bang Alex?"
"Belum."
"Siapa itu bang Alex?" tanya Addie.
"Kakak iparku, Chief superintendent Alex Darling dari Scotland Yard London. Tapi ini kan di Manchester dan kasus ayah kamu di Dublin ... Ini berat. Mengingat ayah kamu sangat Katolik, aku tahu dia tidak mungkin bunuh diri karena di laknat Tuhan," jawab Billy.
"Kamu punya kakak superintendent di Scotland Yard?" Addie menoleh ke Jordan.
"Tapi kan wilayah kekuasaannya berbeda, Addie," senyum Jordan. "Bang Alex di London lho, bukan Manchester."
"Oh beda wilayah ya?"
"Beda sayang," jawab Jordan gemas.
"Addie, aku pesan sungguh-sungguh ya. Kalau kepala kamu merasa pusing, jangan dipaksain untuk mengingat ya. Aku bersyukur kamu tidak amnesia lama seperti aku ... Ini suatu berkah lho Addie. Kamu mulai ingat sedikit demi sedikit dan berada di tangan yang tepat. Kamu berada di bawah perlindungan keluarga O'Grady khususnya dan Pratomo umumnya," ucap Billy. "Kamu sangat beruntung ditemukan Jordan."
"Iya bang Billy. Aku sangat bersyukur ditemukan oleh Jordan dan satu hal, aku masih hidup ...." Addie menggenggam tangan Jordan.
"Itu yang penting. Kalian harus berhati-hati ya." Billy menatap dua adiknya. "Neil, tolong jaga Jordan dan Addie. Apalagi kalau kalian pulang ke Dublin. Disana kalian memang ada keluarga O'Grady, tapi alangkah baiknya kalian tetap waspada. Oke?"
"Oke."
Billy mengangguk. Pria itu pun berpamitan untuk kembali ke hotelnya karena besok pagi dia harus kembali ke London. Jordan pun menghubungi sepupunya yang di London sekalian memperkenalkan Addie juga.
"Oom Jordan!" seru balita ganteng di layar monitor.
"Keponakan penghianat! Kenapa kamu memilih Jersey Manchester City?" protes Jordan ke Erhan yang hanya cekikikan.
"Mata mommy biru, papa Billy biru, aku biru, dik Qiran dan dik Queen biru ... City biru. Kalau Erhan minta merah kan nggak mungkin harus matanya merah. Itu sakit mata Oom," jawab Erhan cuek.
"Kamu tuh, umur lima tahun aja belagu!" omel Jordan dengan wajah dibuat pura-pura marah.
"Enam tahun. Erhan mau enam tahun!"
"Besok lebaran, kamu tidak dapat angpao dari Oom Jordan!"
Erhan cemberut. "Mommmyyyyy! Erhan nggak dikasih angpao sama Oom Jordaaaann!" adunya membuat Eléonore bergegas menghampiri putranya.
Addie terkejut melihat seorang wanita cantik dengan rambut pirang panjang dan mata biru, muncul di layar monitor.
"Astaghfirullah Erhan. Kenapa teriak-teriak? Dik Qiran dan dik Queen baru bobok," tegur Eléonore lembut tapi tegas.
"Oom Jordan nggak mau kasih angpao besok lebaran!" Erhan pun langsung mendrama pura-pura menangis.
"Kamu nggak usah pura-pura deh Labubu!" cebik Jordan membuat Addie cekikikan.
"Hai Jordan. Hai Addie ... Masyaallah, kamu cantik lho. Itu rambut ikalnya asli? Oh, aku sepupu Jordan, Eléonore. Kamu bisa panggil aku Elle," senyum Eléonore membuat Addie terpesona.
Pantas cintanya bang Billy habis di Elle, karena memang dia cantik sekali.
"Senang bertemu denganmu. Iya, ini ikalku asli, Elle. Hai Erhan. Aku tadi sudah bertemu dengan papa Billy lho," senyum Addie.
"Halo Tante ... Addie. Tante siapanya Oom Jordan?" tanya Erhan bingung.
"Tante Addie itu istrinya Oom Jordan, Erhan," jawab Eléonore.
"Tante Addie kok mau sih sama Oom Jordan? Dia menyebalkan lho," kompor Erhan.
"Oom Jordan menyebalkan karena bakalan tidak kasih angpao ke kamu?" Jordan menyipitkan matanya.
"Betuuullll!" jawab Erhan sambil nyengir.
"Kamu tuh ...."
Eléonore menggeleng pertanda sudah biasa dengan keributan Jordan dan Erhan.
"Jadi tadi kak Billy sudah bertemu denganmu Addie. Bagaimana hasil pemeriksaannya? Apakah kamu sudah mulai mengingat sedikit demi sedikit?" tanya Eléonore perhatian.
"Syukurlah aku mulai mengingat pelan-pelan Elle."
Eléonore mengangguk. "Kamu berhati-hati ya Addie karena kasusnya benar-benar berat. Waspada yang penting."
"Iya, tadi Bang Billy juga begitu," senyum Addie sambil melihat layar monitor sebelahnya dimana Jordan masih ribut dengan Erhan.
"Apakah Erhan selalu seperti itu dengan Jordan?" tanya Addie.
"Erhan selalu ribut dengan Oom-oomnya. Apalagi dengan kakakku, Edward. Sayangnya, mas Edward sekarang sedang di Raja Ampat untuk melihat hasil konservasi usai penambangan yang merusak alam." Eléonore tersenyum ke Addie.
"Lho? Edward kerjaannya apa?"
"Peneliti biota laut."
Addie melongo. Bukannya Edward putranya Charles McGregor yang mantan pembalap F1? Kenapa malah memilih jadi peneliti?
"Pokoknya, khusus Anak Labubu, tidak ada angpao!" ucap Jordan.
"Mommmyyyyy!"
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
kangen sama boneka labubu pingin ngarungin