Tiga Roh Penjaga datang dengan membawa sejumlah misteri. Dari medali, koin, lonceng misterius, sampai lukisan dirinya dengan mata ungu menyala, semuanya memiliki rahasia yang mengungkap kejadian masa lalu dan masa depan. Yang lebih penting, panggilan dari Kaisar Naga yang mengharuskan Chen Li menjalankan misi yang berkaitan dengan pengorbanan nyawa, sekaligus memperkenalkan peluang rumit tentang kondisi Mata Dewanya.
Dengan ditemani dua murid, mampukah Chen Li memecahkan misteri tersebut, sekaligus menyelesaikan misi dari Kaisar Naga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 11 ~ Ruang Tak Terjamah
Malam itu, setelah situasi kediaman istana naga telah hening, Chen Li menyelinap keluar dari kamarnya. Dia bergerak cepat melewati koridor sepi hingga sampai di depan sebuah pintu besar yang tertutup rapat. Sejak pertama kalinya dia dan muridnya berada di istana, semenjak saat itu pulalah ruangan dibalik pintu ini telah menarik perhatiannya. Rasa penasaran yang bersarang di hatinya semakin terasa membesar tiap saatnya.
Chen Li belum menemukan waktu yang pas sebab beberapa waktu terakhir dia terlalu sibuk mempersiapkan diri dan dua muridnya. Dan lagi, akhir-akhir ini Naga Tua justru tidak pernah terlihat. Long yi senantiasa menyuruhnya untuk melakukan misi istana sementara dia menggantikan posisi Naga Tua. Sehingga ini membuat Chen Li sempat melupakan akan rencananya untuk memeriksa ruangan ini.
Chen Li menyentuh pintu dengan sebelah tangannya. Sebuah pola naga muncul sebagai tanda tersegelnya pintu, namun itu tidak bisa menghalangi Chen Li untuk membukanya.
Chen Li melangkah memasuki rungan itu dengan hati-hati. Pintu besar itu mendadak menutup kembali persis setelah laki-laki itu melewatinya. Ruangan itu tampak gelap sehingga Chen Li berniat untuk meneranginya dengan menyalakan obor di dinding.
Hanya dengan menyalakan satu obor, namun yang terjadi selanjutnya obor-obor lain juga ikut menyala. Ruangan itu menjadi terang dengan cepat. Kondisi ruangan sebenarnya tidak terlalu besar dibanding semua ruangan yang ada di istana naga ini. Chen Li mendapati empat pilar berdiri di tengah-tengah ruangan, dia mendekati untuk memeriksanya. Bentuknya menyerupai naga yang tengah menggenggam sebuah bola yang membatu. Semua pilar sama memiliki lubang di kepalanya. Hanya saja setelah beberapa saat memperhatikan pilar-pilar tersebut, namun Chen Li tidak menemukan sesuatu yang aneh pun. Pilar ini tampak biasa, bahkan setelah memeriksanya dengan menggunakan mata dewa miliknya.
“Sebenarnya apa yang tersembunyi di dalam ruangan ini?” Chen Li bergumam pelan. Mendapati dirinya hanya mendapatkan hasil yang nihil membuat Chen Li sedikit merasa kecewa. Dia sampai berpikiran telah melakukan kesalahan besar karena tidak langsung memeriksanya lebih dulu, mungkin saja sesuatu di ruangan ini telah dipindahkan.
Satu per satu pilar itu diperhatikannya lagi sebelum berniat melangkah untuk keluar dari ruangan. Namun Chen Li tidak jadi untuk melanjutkan langkahnya kala mendapati sakunya yang terasa panas. Sebuah koi perak melayang keluar dari sana.
Koin itu berputar cepat, setelahnya bergerak dengan kecepatan tinggi, melewati lubang-lubang yang ada di kepala naga.
Persis setelahnya mendadak empat pilar itu memancarkan cahaya emas, bola yang ada di cengkraman naga mendadak memecahkan batunya, berganti dengan dengan kaca kristal yang memunculkan beberapa gambaran karakter aneh.
Chen Li begitu terkejut saat mendapati gambaran Xiao Lan berumur 2 tahun tengah terisak dalam bola tersebut, di sekelilingnya penuh dengan aura merah gelap. Dalam gambaran bola tersebut gadis itu tampak sangat kesepian dan dirundung rasa takut. Chen Li menebak ini adalah masa lalu Xiao Lan. Andaikan tebakannya benar, maka Xiao Lan sebenarnya memiliki hubungan dengan Istana Naga Langit ini.
Namun, mengingat aura yang dimilikinya begitu berbanding terbalik dengan istana Naga Langit, rasa²nya hubungan itu tidak mungkin tidak akan rumit.
Dia kemudian beralih untuk memeriksa pilar selanjutnya. Gambaran akan sosok naga tua yang tengah bertapa dI sebuah puncak bukit tinggi bisa disaksikannya. Dalam pertapaan itu, rohnya tiba-tiba saja melepaskan diri dari raga sang Naga dan menghilang dalam kehampaan. Yang terjadi selanjutnya Naga itu tidak lagi membuka kedua matanya.
Berikutnya tampak gambaran tentang pertempuran dahsyat antara kubu kegelapan dan Cahaya. Pertempuran yang sangat dahsyat sampai menggetarkan bola yang di cengkraman pilar naga. Pertempuran itu kemudian dimenangkan oleh pasukan Cahaya saat pasukan kegelapan pada akhirnya memutuskan untuk mundur. Chen Li memperhatikan gambaran itu dengan alis berkerut, dia sepertinya menemukan sesuatu yang kurang lengkap, tampak wajah sang pemimpin yang tidak begitu senang akan kemenangan itu. Chen LI memperhatikan lebih teliti, namun tidak menemukan jawabannya. Dia kemudian memutuskan untuk memeriksa bola terakhir.
Gambaran yang terakhir justru membuat Chen Li kembali mengerutkan keningnya. Dia merasa heran, mengapa tidak ada suatu alur atau gambaran kejadian menarik, melainkan hanya sebuah bayangan pedang emas dengan bilah perak dalam bola itu.
Chen Li merenung sebentar. Tidak terpikirkan sebelumnya akan menyaksikan beberapa kejadian dalam gambaran-gambaran dalam bola yg di cengkraman pilar naga. Dia menebak kalau sebenarnya apa yang disaksikannya tadi adalah gambaran tentang kejadian yang pernah terjadi di masa lalu, yang mungkin akan sangat mempengaruhi kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Setelah merasa tidak ada lagi yang bisa dia dapatkan di ruangan itu, Chen Li pada akhirnya memilih untuk meninggalkan ruangan tersebut, membawa serta pertanyaan akan kejadian yang barusan disaksikannya tadi. Sebenarnya, sedikit banyak dia memiliki gambarannya sendiri. Contohnya saja saat melihat gambaran Xiao Lan, dia menebak gadis itu sebenarnya memiliki masa lalu yang kelam.
Saat hendak meninggalkan ruangan itu, Chen Li tidak menduga ketika tiba-tiba pintu ruangan yang mendadak terbuka dengan sendirinya. Sosok Long Yi muncul dengan nafsu membunuh yang sangat besar di arahkan kepadanya. Chen Li mengernyit heran, Long Yi yang biasanya memiliki aura emas dan sangat agung itu bahkan tidak sedikitpun terasa lagi.
Tatapan tajam diarahkan manusia naga itu kepada Chen Li. Dari tangannya mendadak muncul pedang panjang. Dia kemudian maju menyerang Chen Li.
Serangannya sangat brutal namun tidak meninggalkan kesan seni berpedang yang mendalam. Chen Li menyambut serangan itu dengan pedang Kesetiaan Bulan yang sudah dia siapkan saat sebelum Long Yi mendekat. Pertarungan keduanya berlangsung sengit.
Pintu ruangan telah tertutup rapat sehingga tidak ada yang mengetahui dalam ruangan tak terjamah itu telah terjadi pertarungan sengit antara Chen Li dan Long Yi. Setiap serangan yang di timbulkan Long Yi akan mengeluarkan energi hitam pekat. Chen Li menyadari energi itu merupakan milik kaum iblis. Entah bagaimana caranya Long Yi bisa memilikinya.
Selama beberapa waktu pertarungan itu telah memporak-porandakan seisi ruangan. Sasaran pedang Long Yi semakin melebar dan mengenai dua pilar naga. Tidak ada yang utuh, dua pilar tersebut langsung hancur. Chen Li sendiri memilih untuk dalam posisi bertahan sambil mempelajari situasinya.
"Ada yang salah...."
Sekilas Chen Li tidak sengaja melihat sebuah simbol tengkorak merah menyala sebentar di kening Long Yi. Namun sebelum benar-benar mengupas tuntas misteri tersebut, terjadi hal yang sungguh sangat tidak terduga.