yang Xian dan Zhong yao adalah 2 saudara beda ayah namun 1 ibu,.
kisah ini bermula dari bai hua yg transmigrasi ke tubuh Zhong yao dan mendapati ia masuk ke sebuah game, namun sialnya game telah berakhir, xiao yu pemeran utama wanita adalah ibunya dan adipati Xun adalah ayahnya,,.
ini mengesalkan ia pernah membaca sedikit bocoran di game love 2 dia adalah penjahat utama, ini tidak adil sama sekali
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra geza alliif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siluman rubah
Yang Xian menemukan Zhong Yao berdiri di balkon penginapan tua yang nyaris roboh dimakan waktu. Tidak banyak yang singgah ke sana—hanya mereka yang terpaksa, seperti mereka, setelah Zhong Yao terluka parah dalam pertempuran sebelumnya.
“Aku akan berada di kota Xi Zhou. Jika terjadi sesuatu, kirimkan merpati pos,” kata Yang Xian, hendak beranjak.
Zhong Yao menahan langkahnya dengan sebuah pertanyaan pelan, “A Xian… aku ini dulu orang seperti apa?”
Yang Xian diam sejenak. Ia menatap pegunungan yang menjulang kelabu di kejauhan, lalu berkata dengan tenang, “Kau? Kau aneh. Pendiam, lempeng, tapi penuh ambisi. Ahli bela diri terbaik setelah Master Pedang Arak, Bai Mu Dong Jun. Meski kau kikuk dan tak pandai bicara, puisimu bisa membuat banyak gadis jatuh cinta.”
Zhong Yao tertawa pendek, kecut. “Aku akan melewati semua itu nanti... Ah, ya. Kau boleh pergi.”
Nada suara yang mengusir membuat Yang Xian kesal, tapi ia hanya menghela napas dan pergi tanpa menoleh lagi.
---
Kereta bergerak perlahan menyusuri jalanan yang berdebu saat senja mulai menjelang. Bayangan jingga menyelimuti langit ketika mereka akhirnya tiba di gerbang Yanchi. Seorang pria tua memukul gong tembaga di sisi kota, suaranya menggema penuh peringatan.
“Hati-hati dengan api! Hati-hati dengan siluman rubah! Mereka memakan gadis-gadis yang berjalan di sore hari!”
Pintu gerbang kota hampir ditutup saat rombongan Zhong Yao masuk. Ia duduk di depan kereta bersama Xiao Bao, sementara Tang Ziyu telah pergi bersama Yang Xian ke tujuan lain. Zhong Yao melompat turun dan menghampiri penjaga gerbang yang mengenakan zirah perunggu yang tampak tua dan lusuh.
“Ada apa di sini? Sore belum larut, tapi suasananya sepi seperti kota mati,” tanya Zhong Yao, menunjukkan gioknya.
Penjaga itu mengenali simbol giok milik istana dan langsung bersikap hormat. “Tuan Muda… dua bulan lalu, empat gadis menghilang begitu saja. Setiap kali terjadi, selalu ada bekas cakar—seperti milik rubah—di tempat kejadian.”
“Mahluk siluman atau manusia?” tanya Zhong Yao curiga.
Penjaga tampak ragu sejenak, sebelum akhirnya menjawab dengan suara pelan, “Empat bulan lalu, kekeringan melanda kota. Bantuan dari istana katanya dimakan ‘raja rubah’. Tetua di sini mengadakan persembahan... dan sebagian dari harta bantuan itu muncul di tepi gunung. Tapi setiap orang yang masuk ke gunung itu… mati, Tuan Muda.”
Zhong yao terdiam sejenak, mereka berjalan ke tengah kota dengan sedikit canggung, Zhong yao masuk ke kereta dan tampak gugup.
"apa kita akan lebih kantor bupati atau mencari penginapan "
tanya nya pada lu yu, lu yu menatapnya datar, dan mencoba berfikir
" kita cari tanah lapang dan dirikan tenda, bukan kah xiao bao membawa tenda?? " tanya lu yu sejurus bertanya pada xiao bao
" ya aku bawa tenda dari kulit!!! "
jawab xiao bao mereka menuju tanah lapang , dengan sedikit bingung, di sana ada sungai yg mengalir tiba tiba roda kereta tersandung batu dan kereta terguncang,.
dengan nakal Zhong yao pura pura terjatuh dan menarik lu yu ke pelukan nya,
lu yu terdiam ia masih berfikir ini di sengaja atau tidak?? namun Zhong yao tetap memeluknya di dadanya, ia bisa merasakan detak jantung Zhong yao yg berdetak kencang seirama dengan detak jantungnya sendiri.
" apa kau suka jika aku memeluk mu?? "
Zhong yao kembali menggoda lu yu yg gugup, dengan cekatan ia menjauhkan Zhong yao dari dirinya sendiri, dan
" cup "
Zhong yao mencium sudut bibir lu yu dengan cepat, spontan lu yu menampar nya dengan cepat
" plak... " Zhong yao terperangah merasakan perih di pipinya
