Membalas Suami Dan Keluarga Benalu

Angga kemudian masuk kembali kedalam rumah untuk meminum kopinya dna mengambil kunci mobilnya. Mengabaikan Doni yang memang sudah keenakan tidak mau bekerja seperti Budi ayah Angga yang baru bangun langsung makan pisang goreng.

"Angga pamit dulu yah." Ucap Angga sambil menyalami Budi ayahnya yang sedang makan kemudian berangkat kerja.

"Angga mobilnya bisa hari ini gak?" Tanya Doni saat Angga akan masuk ke dalam mobilnya.

"Jika aku sudah membawa mobilnya kemari mas Doni harus bertanggung jawab dengan semuanya, karena aku ga akan bantu buat bayar cicilan bulan dan juga nafkah untuk Saka dan mbak Ayu itu sudah menjadi tanggung jawab Mas Doni." Tegas Angga yang mukai kesal.

"Tenang kamu gak usah khawatir kalau masalah itu, aku tak akan merepotkan mu masalah nafkah anak dan istri ku dan juga cicilan mobil." Jawab Doni penuh percaya diri dengan senyum mengembang di bibirnya karena mobilnya tak lama lagi akan datang.

"Baiklah aku pegang ucapan Mas Doni." Jawab Angga Kemudian pergi dari hadapan Doni.

Doni masuk kedalam rumah dengan senyum mengembang di bibirnya membuat bu Linda dan juga Ayu heran.

"Kamu kenapa Mas?" Tanya Ayu sambil menyerahkan Saka kepada Doni karena dia menyapu rumah.

"Angga mengatakan kalau hari ini besok mobilnya datang." Jawab Doni membuat bu Linda dan Ayu berteriak kegirangan.

"Jadi nanti kita bisa jalan-jalan naik mobil bagus dan bisa pamer ke tetangga." Jawab bu Linda dan di angguki oleh Ayu.

"Ma minta uang bensin Ita mau kuliah." Ita meminta uang kepasa bu Linda dengan tanpa protes dia mengeluarkan uang berwarna merah dan menyerahkan kepada Ita, biasanya bu Linda ngasih lima puluh ribu kepada Ita. Tanpa banyak tanya Ita mengambil dan segera pamit takut ibunya sadar karena memberi uang padanya.

"Ita pergi kuliah dulu ya ma." Pamit Ita dan langsung pergi. bu Linda yang masih membayangkan semua orang memuji dirinya karena membeli mobil mahal hanya mengangguk Ita pamit.

"Kamu harus rajin narik nanti Mas biar kita punya banyak uang dan tabungan, jadi nanti di kampung kita bisa pamer sama tetangga kamu itu. Kita bungkam mereka saat pulang kampung bawa mobil dan uang banyak." Kesal Ayu karena memang kakak iparnya itu selalu membandingkan keadaan mereka dengan dirinya yang sudah maju punya usaha sendiri.

"Kamu tenang saja....." Jawab Doni membuat Ayu menganggukkan kepalanya. Akhirnya mereka tidak jadi beberes rumah malah bergosip ria membicarakan mobil yang rencananya akan mereka pamerkan kepada para tetangga di sekitar rumah.

*****

"Kamu kenapa?" Tanya Indah saat Keira mengerutkan keningnya melihat notifikasi M-banking pribadinya.

"Mas Angga sepertinya salah transfer deh, dia malah mentransfer uang tiga puluh lima juta padaku. Berati selama ini Mas Angga menyimpan hasil gajinya begitu banyak." Jawab Keira sambil memperlihatkan ponselnya kepada Indah.

"Tadinya aku minta di transfer untuk bayar cicilan motor dan juga semester Ita, biasanya paling di transfer tiga jutaan. Ini sepertinya dia salah sampai transfer sebanyak ini, berapa banyak uang Mas Angga yang selama ini di sembunyikan dariku." Jawab Keira sambil berfikir.

"Aku punya ide gimana kalau kamu bayar lansung cicilan motor sama semester Ita terus kamu tarik semua uangnya dan kamu belanjakan kebutuhan rumah sisanya kamu belikan perhiasan, jadi saat Angga minta uangnya sama kamu tinggal kamu bilang saja kamu belikan perhiasan dan belanja bulanan." Indah memiliki ide yang tak terpikirkan oleh Keira sebelumnya.

"Betul juga, resto aman gak?" Tanya Keira kepada Indah.

"Aman tenang saja kan sudah ada anak-anak, ayo kita shopping kapan lagi suami kamu ngasih uang sebanyak itukan. Oh ya matikan ponselmu biar dia gak berisik telponin kamu terus." Jawab Indah yang di acungi jempol oleh Keira.

Mereka akhirnya pergi ke Mall untuk berbelanja dan juga membeli perhiasan, sepertinya Angga belum sadar karena dia salah transfer sedangkan Angga sibuk di dealer mengurus mobil bersama bu Linda dan juga yang lainnya membuat fokus Angga teralihkan.

"Yang ini sepertinya bagus, cocok di tangan kamu." Ucap Indah saat memilihkan gelang untuk Keira.

"Boleh deh itu aja tapi nanti aku pakai gelang yang imitasi saja ya karena yang ini mau aku simpen nanti di brangkas sekalian besok aku mau buat safety box di Bank saja. Oh ya besok kita jadikan meeting dengan orang yang akan mendesain resto kita...." Tanya Keira saat mereka menuju tempat parkir setelah puas berbelanja dsn juga belanja kebutuhan dapur selema dua minggu kedepan.

"Jadi besok setelah jam makan siang kan kita ketemuan di ruko sana." Jawab Indah sambil membawa mobil milik Keira ke resto.

"Aku langsung pulang saja ya Ndah, udah sore juga. Kamu ke Bank besok saja lah pulang dari ruko biar sekalian sama yang di cabang." Ucap Keira sambil mengeluarkan belanjaannya deri bagasi mobil dan memindahkan ke motor miliknya.

"Asyiiiap bu Keira." Jawab Indah sambil tertawa membuat Keira kesal.

Keira pulang dengan perasaan bahagia tapi juga ada berbagai pertanyaan di benaknya, berarti selama ini Angga menyembunyikan uang begitu banyak darinya tapi untuk aoa dia menyembunyikan uang dari Keira itulah beberapa pertanyaan muncul di benaknya saat Angga salah transfer dengan nominal yang sangat besar.

"Ternyata mereka belum pada pulang." Ucap Keira saat masuk ke dalam rumah dan terlihat sepi tak ada siapapun. Keira membawa barang belanjaannya ke dapur dan menyimpannya di lemari penyimpanan stok yang cukup untuk dua minggu ke depan jika ibu mertua dan juga saudara suaminya tidak boros dengan bahan makanan.

Keira masuk ke dalam kamar dan dia melihat buku tabungan milik Angga yang tergeletak di bawah lemari, sepertinya tadi Angga buru-buru dan lupa menyimpan kembali buku tabungannya. Keira membuka buku tabungan milik Angga yang baru dia tau karena dari sampulnya itu adalah rekening berbeda deri yang dia tau selama ini, saat di buka alangkah terkejutnya Keira melihat jumlah tabungan di dalamnya hampir enam puluh juta.

"Jadi selama ini Mas Angga punya rekening lain yang aku tidak tau." Batin Keira sambil menggenggam buku tabungan. Kemudian dia mengecek ponsel dan melihat CCTV hari ini tidak ada yang mencurigakan hanya ada obrolan jika mereka akan ke dealer dan juga membayar DP mobil hari ini dan bahkan Angga mengembalikan perhiasan milik ibu dan kakaknya.

"Mama sama mbak Ayu jangan pakai dulu perhiasannya dan jangan membuat Keira curiga jika kita memakan uang gaji aku yang selama ini aku simpen dan tolong mama jangan buat Keira kesal dan akhirnya dia memilih untuk kembali kerja di perusahaan tempat dia bekerja dulu bisa ketahuan aku kalau udah naik jabatan." Ucap Angga di rekaman CCTV sebelum mereka berangkat ke dealer.

"Iya iya habisnya istri kamu sekarang sudah berani melawan mama, bagaimana mama tidak kesal apalagi dia sudah tidak mau membantu pekerjaan rumah." Kesal bu Linda.

"Iya aku tau ma sabar dulu kalau rumah ini sudah menjadi milikku terserah mama mau lakuin apapun sana Keira tapi tunggu setelah rumah ini atas nama Angga." Jawab Angga.

Itu adalah percakapan dari rekaman CCTV terakhir sebelum mereka pergi ke dealer mobil membuat tangan Keira terkepal saking marahnya.

"Apa maksud semua ini Mas jadi kamu mau mengambil alih rumah aku buat keluargamu." Geram Keira.