Sepasang suami istri paruh baya sedang berboncengan motor yang baru saja pulang dari pasar menemukan keranjang bayi didekat jembatan yang tidak jauh dari rumah mereka berdua.
bayi mungil sangat cantik tubuhnya yang masih merah baru lahir hanya dibungkus dengan kain bedong dan selimut bayi.
disampingnya ada secarik kertas bertuliskan " tolong rawat bayi ini dengan baik, suatu saat nanti ada orang yang akan menjemputnya " isi pesan didalam kertas tersebut.
dan didalam amplop surat tersebut terdapat Kalung emas putih terdapat liontin berinisial "A.S ".
karena adanya inisiatif huruf tersebut pak Angga dan istrinya Ajeng memberi nama bayi cantik tersebut " Amira Saraswati".
nama itu yang terbesit dipikiran mereka berdua.
mereka berdua merawat Amira penuh kasih sayang kayaknya seorang anak kandung mereka.
pak Angga dan istrinya memiliki seorang putra tunggal yang bernama Rahmad Darmawan berusia 25 tahun yang sudah menikah dan memilih tinggal dirumah istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bryan
Setelah pulang kerja hampir larut malam, Devan baru bisa merasakan empuknya kasur di kamarnya.
Akhirnya bisa rebahan juga gumam Devan sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur.
Saat Devan baru beberapa menit tertidur, tiba tiba ponselnya bergetar karena adanya panggilan masuk.
Awalnya Devan tidak menggubris panggilan tersebut, namun ponselnya bergetar terus menerus sehingga membuat Devan benar benar kesal dibuatnya.
Pada akhirnya Devan menjawab panggilan tersebut tanpa melihat siapa yang meneleponnya
" hallo ada perlu apa telfon malam malam ganggu orang istirahat saja bentak Devan sangking kesalnya.
" kenapa kakak yang marah marah , seharusnya aku yang marah sama kakak.
Kakak ngomong apa sama si uler keket tadi pas ketemu dia " tanya Bryan marah marah dengan nada kesal.
" uler keket ?
Uler keket siapa maksud kamu ?" tanya Devan balik.
" Tania siapa lagi kalau bukan dia si uler keket " gerutu Bryan kesal.
" hahahah... kenapa kamu marah marah sama kakak , kan emang benar dulu kamu pernah naksir Tania pas pertama kali sama mama dibawa ke rumah " ucap Devan dengan suara mengejek.
" sok tau kamu, siapa yang naksir cewek kayak uler keket gitu.
" kamu tau tadi dia tiba tiba telfon aku bilang katanya aku masih cinta nggak sama dia dan dia bilang kalau mau menerima cintaku dan dia akan berusaha membuka hatinya untukku " aku jelas kaget dong , nih orang kenapa tiba-tiba telfon terus ngomong kayak gitu.
Setelah aku tanyanya ternyata dia bilang, kamu yang ngomong ke Tania pas Tania datang ke kantormu tadi siang " ujar Bryan dengan nada ketus.
" kalau soal itu aku minta maaf Bryan, awalnya aku ngomong kayak gitu sama Tania agar dia enggak ngejar ngejar aku terus menerus " jawab Devan merasa sedikit bersalah.
" ya tapi enggak gitu juga dong kak " Gerutu Bryan.
" Terus kamu telfon cuma ngomong soal itu saja enggak ada yang lain gitu yang lebih penting " ucap Devan enteng .
" bukan masalah penting atau enggaknya kak, tapi kenapa kamu ngomong aneh aneh ke Tania.
Kakak tau nggak ..?" belum sempat Bryan melanjutkan ucapannya tiba-tiba Devan memotong ucapan Bryan.
" nggak tau lah kan kamu belum ngomong apa apa " celetuk Devan sambil terkekeh geli berhasil membuat adiknya mencak mencak diseberang teflon.
Tut Tut Tut...suara panggilan telfon terputus secara sepihak.
Namun bukan merasa bersalah Devan malah tertawa ngakak.
Bryan..Bryan kena kau aku kerjain batin Devan tersenyum karena berhasil menjahili adiknya.
Setelah itu Devan melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda karena adiknya.
Sedangkan disisi lain Bryan sedang misuh misuh sangking jengkelnya sama kakaknya.
Dasar kakak laknat gerutu Bryan sangking kesalnya.
Setelah itu Bryan meletakkan ponselnya dimeja dekat tempat tidurnya dan pergi menjemput mimpi indahnya.
Pagi hari saat Bryan sedang memasak sarapan untuknya tiba-tiba bel pintu apartemennya berbunyi berulang kali.
" Ting Tung Ting Tung.."
Siapa bertamu pagi pagi sekali, gangguin orang lagi masak saja Gerutu Bryan kesal sekaligus penasaran siapa yang bertamu pagi pagi sekali.
Karena saat ini masih jam 05.30 pagi, terlalu pagi bagi seseorang yang ingin datang berkunjung.
Saat Bryan membuka pintu apartemennya nampak seseorang yang sangat tidak ingin ia temui siapa lagi kalau bukan Tania.
Mata Bryan seakan mau melompat keluar dari sarangnya sangking kagetnya oleh kedatangan Tania dengan berpakaian baju tidur lebih tepatnya baju dinas malam seorang wanita.
Baju sangat tipis terlihat semua organ dalam aset Tania yang sengaja tidak ditutupi apapun hanya terhalang kain tipis transparan saja.
Dengan senyuman cantik menggoda,Tania masuk kedalam apartemen Bryan sambil berjalan berlenggak lenggok melewati Bryan yang masih mematung didepan pintu.
Setelah tersadar dari keterkejutannya Bryan berkata " waduh keberkahan atau musibah nih celetuk Bryan lalu ikut masuk kedalam apartemennya.
Saat Bryan masuk kedalam matanya langsung melotot disuguhkan dengan pemandangan yang sangat menggoda bahkan bisa membuat laki laki tidak bisa menahan hasratnya.
Namun itu tidak berlaku bagi Bryan, Bryan laki laki paling anti sama perempuan seperti Tania yang rela tidur dengan siapapun asal hasratnya terpenuhi.
" Tania jaga tingkah lakumu , duduk dengan cara yang sopan jangan seperti jalang yang haus belaian.
Ini apartemenku jadi bersiaplah kayaknya seorang tamu lagian apa maksudmu datang kesini pagi pagi dengan pakaian seperti itu menodai mata suciku saja geram Bryan sangking kesalnya dengan tingkah laku Tania yang menurutnya tidak punya urat malu.
" Bryan sayang..kamu enggak usah sok suci gitu aku tau kok pergaulan diluar negeri itu seperti apa, aku yakin kamu juga pasti pernah merasakan bagaimana rasanya ranjang panas dengan para kekasihmu.
Dan kebetulan hari ini aku ada pemotretan untuk majalah dewasa.
Jadi dari pada harus ganti baju dulu kan lebih baik aku langsung datang kesini untuk menemui kamu Bryan, aku penasaran seperti apa rasanya bercinta denganmu " ucap Tania sambil menggerayangi tubuh tegap Bryan yang kebetulan pagi ini hanya memakai celana pendek sebatas lutut tanpa memakai atasan terpampang lah tubuh sexy Bryan apalagi beberapa roti sobek tercetak jelas diperutnya.
Tania yang melihat itu semua seakan ia bisa membayangkan betapa gagahnya tubuh Bryan saat bercinta dengannya.
" singkirkan tanganmu dari tubuhku , karena wanita sepertimu tidak pantas menyentuhku hanya istriku kelak yang pantas melihat dan menikmati tubuhku, bukan wanita jalang sepertimu " bentak Bryan segera menepis tangan Tania yang sempat menyentuh dadanya.
" yakin kamu enggak tergoda oleh tubuh indahku ini Bryan " ucap Tania sambil melepaskan baju tipis yang sejak tadi menutupi tubuh polosnya.
Terpampang lah buah dada Tania yang sangat besar bergelantungan seakan ingin dibelai dan dinikmati bagi siapapun yang melihatnya.
buah dada yang sangat menggoda iman pinggang kecil namun bokong padat berisi serta tempat keramat Tania sangat mulus tanpa ditumbuhi bulu bulu halus.
Bryan akui tubuh Tania sangat indah dan menggoda bahkan didalam celana Bryan terasa sesak seakan ingin keluar dari sarangnya.
Bryan laki laki normal jelas tidak bisa munafik saat ini ia sangat berhasrat saat melihat Tania telanjang didepan matanya.
Bryan seakan ingin menerkam Tania saat itu juga , tapi Bryan masih bisa mengendalikan pikirannya agar tidak tergoda dengan tubuh Tania.
Bryan segera memalingkan wajahnya kesamping saat Tania dengan tubuh polosnya berjalan mendekat ke arahnya dengan langkah menggoda sesekali Tania mengelus dadanya dan tempat keramatnya.
" Bryan jangan terlalu lama berfikir sayang..
hari ini aku kosongkan jadwalku hanya untukmu dan seharian ini kita bisa melakukan apapun sayang ucap Tania sambil tangannya mengelus adik kecil Bryan yang saat ini memang sudah menegang.
" wow Bryan punyamu besar dan panjang sekali aku sangat suka dengan punyamu sayang, cup " Tania langsung mencium bibir Bryan.
Namun baru dikecup bibirnya oleh Tania Bryan langsung mendorong tubuh Tania dam tanpa Tania duka
" plak plak " Bryan menampar kedua pipi Tania sangking geramnya dengan perbuatan Tania yang sudah lancang mencium bibirnya.
" sekarang juga kamu pergi dari sini jalang murahan, aku tidak sudi tubuhku disentuh oleh wanita murahan sepertimu.
Jangan pernah bermimpi ingin bercinta denganku apalagi sampai telanjang didepanku seperti ini, kamu kira aku akan jatuh ke pelukanmu kamu salah besar Tania , bagiku seorang wanita yang tubuhnya dengan suka rela dijamah oleh banyak lelaki berarti dia wanita murahan, ingat Tania wanita murahan camkan itu " ucap Bryan dengan geram sambil menyeret tubuh polos Tania sampai didepan pintu.
" Bryan aku minta maaf tapi aku mohon biarkan aku memakai bajuku dulu sebelum keluar dari sini , plis aku mohon " ucap Tania dengan mata berkaca-kaca sambil memohon kebaikan hati Bryan.
Bryan yang sebenarnya juga kasihan pada Tania akhirnya mengizinkan Tania memakai bajunya dulu lebih tepatnya kain tipis yang disebut baju.
Tania segera keluar dari apartemen milik Bryan setelah ia memakai bajunya.
Sialan, ternyata Bryan bukan tipe laki laki yang mudah tergoda gerutu Tania berjalan menuju apartemennya.
Sedangkan di dalam apartemen Bryan uring uringan gara gara Tania tadi.
Sialan si uler keket hampir saja keperjakaanku terenggut paksa Gerutu Bryan kesal bukan main.
Setelah itu Bryan masuk kedalam kamar mandi untuk menidurkan adik kecilnya yang sejak tadi ngambek karena enggak mau tidur terpaksa Bryan harus menidurkan nya meskipun harus mandi 2x pagi ini.
