NovelToon NovelToon
CINTA TUAN MAFIA

CINTA TUAN MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Romansa Fantasi / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Aquarius97

Dalam pusaran dunia mafia yang gelap, Alex, putra mahkota dari klan Moralez, dihadapkan pada ultimatum ayahnya, Marco Moralez, seorang mafia kejam tanpa belas kasihan.

Untuk membuktikan dirinya layak memimpin klan, Alex harus menemukan adiknya yang bertahun-tahun hilang, sebagai syarat.

Namun, di tengah pencarian nya terhadap sang adik, Alex justru bertemu dengan seorang gadis yang menarik perhatiannya, gadis yang mampu menggetarkan hatinya setelah lama mati.

Akankah dia berhasil menemukan adiknya dan memimpin klan ? Dan bagaimanakah kisah cinta akan mengubah arah hidupnya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENTHOUSE

Ketika Alex merasa lega setelah berhasil menggagalkan pernikahan tambatan hatinya, di sisi lain, tindakannya itu justru membuat gempar beberapa keluarga di belahan bumi lain.

Bagaimana tidak gempar? Pernikahan yang sudah direncanakan dengan sangat matang itu berakhir secara tragis, dimana sang mempelai pria ditembak di altar pernikahan, sementara mempelai wanita diculik oleh seorang pria misterius. Tuan Mahardika bertanya-tanya, siapakah kiranya pria asing itu dan apa motifnya membunuh calon menantunya? Saat ini, keluarga Mahardika begitu mencemaskan Elzatta yang entah berada dimana. Sampai akhirnya Leon datang, dan meyakinkan mereka semua, bahwa ia akan segera membawa Elzatta pulang. Kini, Leon sudah bergerak mencari Elzatta meski dengan wajah yang masih terlihat lebam.

Sementara itu, Fedrick telah mengirimkan mayat Juan ke negara asalnya sesuai perintah Alex, dengan maksud ingin memancing bagaimana reaksi dari keluarga Juan. Perlu diketahui bahwa orang tua yang diakui Juan selama berada di Indonesia bukanlah orang tua kandungnya, melainkan hanya orang tua bayaran yang sengaja disiapkan untuk mengelabuhi keluarga Mahardika.

.

.

.

Elzatta melangkah ke sebuah ruangan yang di tunjuk oleh Alex, saat masuk ia kembali tercengang.

Mulutnya terbuka, dengan mata yang mengamati setiap sudut ruangan itu. "Apa semua kehidupan Mafia memang se-dark ini? Apa hidup Alex benar-benar tanpa warna?'' gumamnya pelan. Lalu melangkah ke salah satu deretan baju, matanya memindai setiap pilihan sebelum akhirnya berhenti pada sweater hoodie oversize yang langsung menarik perhatiannya.

Selesai memakai baju, ia turun ke bawah.

Saat tiba di tengah tangga, Elzatta terduduk lemas menyadari dirinya dibawa kabur ke kota Hamburg, kota di mana pertemuan pertamanya dengan Alex terjadi. Karena dari sini, ia bisa melihat lampu dari gedung Elbphilharmonie yang ikonik. Elzatta seketika menelungkupkan wajahnya di pangkuan, menahan emosi. Alex yang berada di dapur, menyusulnya ke atas, mengusap bahu Elzatta dengan lembut. ''Hey, ada apa?'" tanyanya dengan suara datar.

Elzatta pun menegakkan kepalanya, menatap Alex dengan helaan napas kasar, " Ada apa, ada apa, kepalamu! Kenapa kau membawaku kesini! Aku mau pulang, huaaaaaaaa-" teriaknya, lalu menangis sekencang mungkin, air matanya benar-benar bercucuran seperti anak kecil. Sesuatu yang bahkan belum pernah Elzatta perlihatkan kepada siapapun termasuk Leon, sahabat dekatnya.

Alex menaikkan sebelah alisnya, lalu menggaruk pelipisnya, begitu tercengang dengan kelakuan Elzatta. Ia bingung harus melakukan apa, biasanya jika ada wanitanya yang ribet, ia memilih menembak kepalanya atau tepat di jantungnya. Tapi kali ini yang ia hadapi adalah pujaan hatinya, terpaksa Alex pun hanya bisa diam untuk sesaat.

"Kau jahat, Lex! Kenapa membawaku kemari, aku ingin pulang, aku ingin pulang! Aku membencimu!" Pekik Elzatta sambil menghentakkan kedua kakinya di tangga dengan posisi masih duduk.

Alex menarik napasnya lalu menghembuskan nya pelan, "Sial, bahkan aku tidak pandai merayu wanita," umpatnya dalam hati. 🤣

Perlahan, Alex mengulurkan tangannya, merengkuh wanita yang sedang cosplay menjadi anak kecil itu. Ia semakin mempererat pelukannya saat Elzatta memberontak, lalu mengangkat tubuh itu dan membawanya ke bawah.

Alex mendudukkan Elzatta di kursi dapur, tapi Elzatta langsung beranjak dan berjalan ke arah sofa, memilih untuk duduk di sana. ''Hey, makanlah dulu!'' seru Alex dari dapur. ''Aku tidak mau makan, aku mau pulang! Paham tidak sih,''balas Elzatta dengan nada keras.

Tak lama, Alex menghampirinya dengan membawa sepiring steak juga sebotol air mineral. "Yasudah kalau tidak mau, biar aku makan sendiri," ia sengaja duduk di depan Elzatta, lalu mulai memotong steak tersebut dan memakannya.

Elzatta yang memang doyan makan, mulai terbuai oleh aroma steak tersebut. Ia menelan ludahnya perlahan, berusaha menahan godaan. Alex, yang diam-diam memperhatikan reaksi Elzatta, kembali menusukkan garpunya dan mengacungkannya tepat di depan wajah Elzatta. Membuat Elzatta menelan ludahnya lagi, tapi kali ini lebih kuat. Pada tusukan ketiga, Elzatta tak kuasa lagi dan merebut garpu dari tangan Alex, langsung melahap daging yang menggoda itu.

"Hmm...kenapa ini yummy sekalii,"batinnya sembari meresapi setiap kunyahan.

Alex menarik sudut bibirnya, ingin sekali ia menarik hidung wanita di depannya, yang tingkahnya membuatnya gemas. Namun ia tahan, daripada nanti Elzatta tantrum lagi.

"Ish, kenapa kau menyebalkan sekali sih?!" Kata Elzatta sambil merebut piring di pangkuan Alex.

Alex tidak menanggapi ucapan Elzatta, ia membiarkan nya makan terlebih dahulu. Setelah piring itu bersih tak tersisa, barulah ia membuka suara. "Untuk dirimu yang baru saja ditinggal mati, seharusnya wajahmu tidak setenang ini, bukan?"

Elzatta tertegun dan menatap Alex sejenak, "Hey, apa kau tidak melihatku menangis tadi?"

Alex memutar bola matanya, lalu berdecak. "CK,, tapi itu bukan tangisan untuk bajingan itu kan?!" tebaknya yang ia yakin itu benar.

Elzatta hanya mengendikkan bahunya acuh.

"Kau tidak pantas dan tidak perlu bersedih, justru kau harus berterima kasih padaku karena aku telah membunuhnya." Ujar Alex, membuat Elzatta langsung menyahut. "Mengapa begitu?" ia mengerutkan dahinya.

"Kau tahu, dia tidak benar-benar mencintaimu, ada tujuan lain dirinya menikahimu," jelas Alex. Sedangkan Elzatta hanya ber-oh ria.

"Oh..? Kau sudah tau?" Alex terkejut, dan menatap Elzatta dengan lekat. Elzatta hanya mengangguk.

"Kau sudah tau, mengapa kau tetap akan menikah dengannya? Apa kau bodoh?" cibir Alex tersenyum kecut.

"Aku memang bodoh, tapi tunggu! Ada yang ingin aku tanyakan padamu," Elzatta melirik Alex sekilas, "Apa Dahlia adalah kekasihmu?" tanyanya dengan hati-hati.

"Kau juga tahu, wanita jalang itu kekasih calon suamimu?" tanya Alex balik penuh selidik.

"Ya," Elzatta kembali mengangguk.

"Damn it!"

"Kenapa kau tidak mengatakannya jauh-jauh hari? Aku bisa membunuhnya sebelum dia akan menikahimu?!" Alex begitu kesal sekarang.

"Kenapa aku harus mengatakan nya padamu? Memang kita ini siapa?" Elzatta melirik Alex dengan tatapan tajam. "Lagian, aku menerimanya juga untuk mencari tau apa motifnya menikahiku!" Elzatta memilih jujur, karena ia berpikir Alex pasti akan selalu mencari tahu dan akan tahu juga akhirnya.

Alex mengerutkan dahinya, tidak habis pikir dengan jalan pikiran wanita di depannya.

.

.

.

Flashback on

Di saat malam Alex meninggalkan Elzatta, ia langsung menuju ke Berlin untuk melihat satu gudang senjata nya yang telah di hancurkan oleh musuh yang belum di ketahui. Namun, berkat kecekatan Fedrick, tidak sampai 24 jam pelaku itu berhasil di temukan saat ia menemukan petunjuk kecil. Hasil investigasi nya mengungkapkan bahwa serangan itu dilakukan oleh klan kecil Black Blitz.

Siapa pun yang berani mengusik Alex, harus siap hancur. Karena ia tidak mentolerir gangguan dan selalu membalas dengan kejam, itu adalah prinsip hidupnya.

Sekitar waktu dini hari di Berlin, Alex membawa anak buahnya menyerang klan Black Blitz di markasnya. Dengan serangan mendadak, anak buah Alex menghancurkan pertahanan lawan, sementara Alex sendiri bergerak cepat mencari ketua klan Black Blitz. Ia membantai dan menebas leher setiap orang yang menghalangi jalannya, tanpa belas kasihan. Dinding markas menjadi penuh berlumuran darah, mayat-mayat bergelimpangan di lantai. Alex maju dengan mata yang menyala, tekadnya untuk membalas dendam tidak akan pernah padam. Ia tidak menyerah untuk mencari ketua mereka.

Hingga akhirnya, Alex menarik salah satu pria dan bertanya, ''Dimana ketua kalian!''Teriaknya dengan mata yang membara. Pria itu menyeringai seolah mengejek Alex, ''Sampai mati pun aku tidak akan memberi tahu dimana Tuanku,''katanya, dengan napas yang pendek. Alex tersenyum dingin, lalu memukul wajah pria itu hingga pingsan.

"Cukup! Kita tinggalkan tempat ini sekarang!" Teriaknya lagi, mengintruksi para anak buahnya. Ia tahu, ketua mereka tidak ada di sana.

"Bawa pria ini untuk di sandera," titahnya pada Fedrick. Lalu berjalan lebih dulu meninggalkan tempat itu.

.

.

.

Ketika Alex hampir meninggalkan Jerman dan kembali ke Indonesia, tiba-tiba hal tak terduga kembali terjadi. Pengiriman senjata miliknya kembali disabotase, dan lagi-lagi klan Black Blitz yang menjadi tersangka utama. Alex begitu geram dan penasaran, apa yang membuat klan itu begitu berani.

Di pelabuhan, pertarungan sengit kembali terjadi. Tapi, Klan kecil itu berhasil di tumbangkan dengan mudah karena tidak adanya pemimpin di antara mereka. Fedrick berhasil menarik kembali senjata yang telah di sabotase.

"Bos! Apakah kita jadi kembali ke Indonesia?" tanya Fedrick sambil mengemudi, ketika perjalanan pulang menuju mansion.

"Aku belum tahu, di sini masih sangat kacau!"

Fedrick melirik Alex dari kaca, ia bisa melihat Alex sedang memijat kedua pelipisnya. Ia jadi kasihan melihat bosnya yang sedang bimbang memikirkan antara bisnis atau wanita.

.

.

.

Tepat pukul 01.00 dini hari waktu di Hamburg, Fedrick terpaksa masuk ke kamar Alex untuk membangunkan nya yang bahkan baru tidur. Daripada tidak membangunkan, bisa-bisa kepalanya yang akan di tembak oleh Alex.

"Ada apa, Fed!" Wajahnya terlihat begitu kesal.

"Maaf, Bos! Sudah menganggu waktu tidur anda. Tapi, saya harus memberitahu informasi ini pada Anda!"

"Cepat katakan!"

"Ketua Klan Black Blitz ternyata adalah Juan Elnando Winston, pria yang sama yang ingin menjadikan anda sebagai sandera waktu itu di klub. Dia adalah kekasih Nona Dahlia, dan juga......"

"Katakan dengan cepat, Fed!" Entah kenapa perasaan Alex menjadi tidak enak.

"Dan juga.....calon suami Nona Elzatta, Bos!" Setelah mengatakannya, Fedrick menelan salivanya sedikit susah.

Alex mengepalkan kedua tangannya erat, wajahnya berubah menjadi gelap.

"Bos, hari ini...." Fedrick melepas kancing kerah bajunya yang entah mengapa terasa begitu mencekik, memandang Alex dengan hati-hati, seolah sedang mempertimbangkan setiap kata sebelum diucapkan, "Dua jam lagi, Nona Elzatta akan melangsungkan pernikahan dengan Juan, Bos!"

Alex seketika melotot tajam menoleh ke arahnya, "Kenapa kau tidak bilang dari tadi, cepat kita pergi sekarang!" Ia menyibak selimut, lalu menyambar tas juga ponselnya.

Fiiiuuuuhhhh..... Fedrick menghembuskan napasnya sejenak, setelah Alex berlalu.

Untung saja sebelumnya Fedrick sudah menyiapkan segalanya, jadi mereka bisa terbang secepatnya ke Indonesia, tentu saja untuk merusuh 🙄

Flashback off

...----------------...

Fiuuuuhhhh, aku pun ngetiknya juga sambil tahan napas Fed 🤣

Selamat malam untuk reader's yang belum tidur 👋🏻 Tidur ! Jangan jaga Indonesia terus. Biar othor aja yang jagain hehe...

Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak ya, Terimakasih 🖤

1
🌞Oma Yeni💝💞
beginilah enaknya punya anak lelaki yang syg ibunya. Rasain lu pak.
🌞Oma Yeni💝💞
posisi tidurmu Lex,, author benar2 bikin pembaca pengen bobo peyuk Lex... peyuk.... /Facepalm//Joyful/
🌞Oma Yeni💝💞
ya elah,, buk,, ngapain nangis di pinggir kolam,, enak mojok di kamar peluk guling trus tidur /Sleep/
🌞Oma Yeni💝💞
kalo Kunti bacain ayat kursi ya Lex, ingat pesan Oma. /Chuckle/
🌞Oma Yeni💝💞
ini ada boom,,, yg baca kena boom nggak /Joyful/
🌞Oma Yeni💝💞
darah muudaaa,, 🎶🎶🎶
🌞Oma Yeni💝💞
wah, si Alex bentak bentak bapaknya.
Metana
wanita ini kah? yang ditembak?
Metana
nembak siapa thor? bapaknya/Gosh/
Metana
adiknya cewek kah? takutnya nanti.... hmmm/Shy/
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Syhr Syhr
Nangis sendiri, nyimpan masalah sendiri. Alex pun jadi terus suudzon. Mommy, cepat beri tahu aja.
R 💤: Mommy susah sekali tinggal bilang aja wehehehe
total 1 replies
Syhr Syhr
Nanti demit. 😂
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
〈⎳ FT. Zira
hayolo... Lex.. tanggung jawab/Facepalm/
R 💤: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
serius medong beneran?? atau hanya plot twist??😳
R 💤: Metong beneran kak, sudah di takdirkan out si Juan sama eke /Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
kamar mandi penghuni goa/Facepalm//Facepalm/
R 💤: banyak Mak lampir nya /Smirk/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
oii..bang... main nyosor aja🫣🫣🫣
〈⎳ FT. Zira
entah kenapa.... kusuka wrna gelap/Joyful//Proud//Proud/
R 💤: sama, kita introvert kah kak? wkwk
total 1 replies
Abu Yub
Lanjut thor. aku kasih bintang lima
Abu Yub: tentulah untuk adiknya/Facepalm//Pray//Rose/
R 💤: wihhh, akak baik terimakasih bnyak... lancar teros rezekinya bang /Pray/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!