NovelToon NovelToon
Suami Simpanan

Suami Simpanan

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ratu Asmara

Setelah tujuh belas tahun, perusahaan Wijaya Group di nyatakan bangkrut. Setiap orang mempertanyakan penyebab kebangkrutannya, tetapi pihak keluarga Wijaya merahasiakan penyebab sebenarnya pada publik.

Allandra Wijaya (23th), anak dari Andra Wijaya, yang merupakan pewaris Wijaya Group merasakan kehidupan yang jungkir balik. Dari yang serba ada menjadi tidak memiliki apa-apa, hingga pacarpun dia tidak punya. Raya meninggalkannya setelah perusahaan WG di nyatakan gulung tikar.

Perasaan bersalah karena selama ini tidak serius berlatih menjadi pewaris dan lebih menggunakan banyak waktunya untuk bermain-main, Allan berniat untuk membuat perusahaan keluarganya kembali bangkit. Saat itulah dia bertemu dengan Sabilla (28th). Wanita simpanan pengusaha kaya Suryo Saputro.

Sabilla yang kesepian dan membutuhkan seseorang yang mencintainya akhirnya meminta Allan untuk menjadi suaminya. Keduanya pun sepakat menikah. Bagaimana kehidupan pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Asmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyelesaikan Urusan

Di kantor, Allan tidak tenang. Dia mengetukkan penanya berulang kali ke meja. Rasa kecewa masih menyelimuti perasaannya. Kerinduan menggebu di saat yang tidak tepat. Allan tahu, Sabilla adalah wanita karir, tetapi entah mengapa jiwa manjanya tidak bisa menerima itu. Saat Allan menginginkan Sabilla di sisinya, dia tidak ingin di tolak apalagi di tinggalkan seperti sekarang.

Allan meraup wajahnya sedikit kasar karena frustasi. Dia kembali menatap laptopnya, beberapa pekerjaan masih menumpuk di sana. Dia teringat harus membuat laporan untuk ayahnya. Terpaksa Allan menepis kekacauan pikirannya dan mulai mengerjakan tugas.

Allan fokus hingga akhirnya berkasnya selesai. Lelaki itu menatap hasil kerjanya dengan puas. Seperti yang pernah Sabilla katakan, dia memang memiliki kecerdasan yang setara dengan ayahnya.

Tok! Tok!

"Masuk." sahut Allan tanpa menatap ke arah pintu.

Bau parfum yang familiar membuatnya melihat siapa yang datang. Sabilla, istrinya itu mendatanginya ke kantor dan sekarang sedang mengunci pintu ruangan.

"Billa? Kenapa kamu datang ke kantorku?" tanya Allan bingung.

"Sudah pasti, aku datang karena ada urusan penting yang harus aku selesaikan dengan calon pewaris Wijaya Group." Allan mengernyitkan dahi saat mendengar keterangan yang di sampaikan oleh Sabilla.

"Maksud kamu?" Allan memandangi Sabilla dengan tatapan bingung. Setelah di tinggalkan saat sedang di puncak, sekarang dirinya di buat bingung karena kedatangan istrinya yang mendadak.

Sabilla maju beberapa langkah. Suara ketukan sepatunya terdengar jelas. Antara Allan dan wanita itu hanya terhalang meja. Tiba-tiba Sabilla menarik dasi Allan, hingga wajah mereka nyaris berdekatan.

"Ayolah, jangan berpura-pura Sayang. Bukannya kamu tadi ngambek karena aku tidak menuruti keinginanmu?"Sabilla mengedipkan sebelah matanya dan juga menggigit bibir bawahnya yang berpoleskan pewarna merah merona.

Ini bukan pertama kalinya, tetapi di goda Sabilla di dalam ruangannya membuat jantung Allan berdebar-debar. Jika ada seseorang yang memergoki mereka berdua, maka Allan tidak tahu harus menjelaskan seperti apa pada kedua orangtuanya, terutama ibunya, wanita yang paling ia sayangi selain Sabilla.

"Tapi ini di kantor. Kita tidak bisa melakukan itu sekarang."Allan berusaha protes, meskipun dia juga menginginkannya. Aset pribadinya juga mulai memberontak, membuat celananya terasa sesak.

"Kamu takut melakukannya di kantor? Bukankah sebelumnya kita sudah pernah?"Allan mengingat kembali saat mereka bercinta di dalam gudang. Mengingat itu membuatnya semakin bergairah. Allan kehilangan akal sehatnya.

Allan menghampiri Sabilla dan menyerangnya tanpa basa-basi. Allan melahap bibir wanita itu dengan rakus, Satu tangannya bergerilya di dada Sabilla sementara satu tangannya lagi menggerayangi tubuh Sabilla bagian belakang.

Keduanya menggila, sesaat kemudian, Allan membawa istrinya menuju sofa dan menidurkannya di sana. Lelaki itu kembali menyerang Sabilla dengan tidak sabar. Wanita itu sedikit kewalahan mengimbangi permainan Allan.

Allan menikmati bibir lembut Sabilla, memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut wanita yang sengaja memberi ruang untuknya. Lidah mereka bertemu dan saling membelit satu sama lain. Allan sangat menyukai itu.

Kedua tangannya mulai bergerak aktif di kedua aset kebanggaan Sabilla. Allan bisa melihat, bagaimana wanitanya itu memejamkan matanya dan sesekali suara desahan meluncur dari bibirnya. Allan puas melihat Sabilla begitu menikmati setiap gerakannya.

Wanita itu tampak terkejut dan membuka matanya saat Allan menghentikan gerakannya. Tapi sesaat kemudian dia kembali tersenyum saat Allan meyingkapkan rok yang di kenakannya ke atas dan menarik lepas dalaman yang di kenakannya.

Allan mengeluarkan aset pribadi miliknya dari sangkar. Lelaki itu sudah tidak sabar lagi untuk menunggu lebih lama. Dengan satu hentakan ia memasuki tubuh Sabilla. Tindakannya yang tiba-tiba membuat wanita itu menjerit kecil. Allan segera membekap mulut Sabilla dengan bibirnya.

Keduanya tidak peduli lagi di mana mereka bercinta. Meskipun sudah menahan, sesekali suara desahan keluar dari mulut keduanya. Bercinta bersama Sabilla membuat Allan terbuai, dia selalu menginginkan momen panas ini berulang. Itu yang membuatnya kesal ketika istri cantiknya itu menolak.

"Terima kasih, Sayang. Kejutanmu luar biasa." kata Allan yang sedang mengaitkan kembali ikat pinggangnya. Sabilla masih pada posisinya dengan napas yang masih terengah-engah.

Sabilla tersenyum, bangkit dari posisinya dan membersihkan dirinya dengan tissu, lalu memakai kembali celana dalamnya. Wanita itu mendekap Allan dari belakang.

"Kamu bikin aku nggak tenang, Allan. Makanya aku cepat kemari. Aku merasa bersalah karena meninggalkanmu saat kamu menginginkannya. Tapi, kalau di pikir-pikir, setiap bersama kita selalu tidak bisa menahan diri. Jangan ngambek lagi bayi besarku." Allan tersenyum mendengar rayuan Sabilla. Wanita itu datang hanya untuk membuatnya terpuaskan.

"Bagaimana aku bisa ngambek kalau istriku semanis ini. Sebenarnya aku tadi juga sudah melupakan kejaduan di rumah, tapi karena kamu datang dan menyerahkan diri, aku tidak bisa membiarkan momen ini berlalu. Sekali lagi, terima kasih, Sayang." Allan berbalik badan dan merapikan rambut Sabilla yang berantakan lalu mengecup keningnya hingga beberapa menit.

Bagi Allan, Sabilla lebih berharga dari sekedar istri. Wanita itu sudah membuat keluarganya kembali bangkit dari keterpurukan. Allan mulai memikirkan, bagaimana cara mempertahankan Sabilla, terutama membebaskan istrinya dari belenggu Suryo.

"Meskipun kamu sudah melupakan, aku tetap merasa bersalah karena aku yang memulai lebih dulu. Nanti malam kalau bisa menginaplah di rumah. Aku kesepian." Sabilla mengeluh sambil kembali mendekap punggung suaminya. Allan menyentuh lembut tangan istrinya yang melingkar di perut. Dia mengerti, pasti Sabilla merasa sepi berada di rumah besar mereka seorang diri.

"Bagaimana kalau asistenmu tinggal di rumah kita untuk menemanimu, Billa? Mendengarmu mengeluh, aku jadi tidak tega. Aku akan mengusahakan agar bisa tinggal serumah denganmu nanti. Aku akan pikirkan caranya." sebagai seorang suami, Allan merasa harus memikirkan solusi agar Sabilla nyaman tinggal di rumah mereka.

"Aku tidak mau asisten, aku mau pemilik rumah itu yang menemaniku." kata Sabilla kemudian. Allan sedikit terkejut. Mengingat rumah itu bukan dia yang membelinya, tapi Sabilla.

"Pemilik rumah?" tanyanya memastikan. Sabilla mengangguk dengan senyum merekah di bibirnya.

"Rumah itu atas nama kamu. Kamu pemiliknya, jangan protes. Aku melakukan ini bukan untuk merendahkan atau apa, tetapi aku mengangkatmu tinggi-tinggi. Apa yang menjadi milikku, itu juga milikmu, Allan." kata wanita itu begitu serius. Allan terharu dengan ketulusan Sabilla. Rasanya, seandainya seluruh dunia menolak, asalkan ada Sabilla, Allan akan bahagia.

"Sesuai permintaanmu, Sayang. Aku tidak akan protes, tetapi aku berterima kasih atas ketulusanmu padaku." Allan berbalik, kali ini dia mendaratkan sebuah kecupan singkat di bibir Sabilla cukup lama.

"Bukan hanya itu, kamu juga memiliki setengah dari saham Elang Corporation." ucap Sabilla setelah adegan romantis mereka berakhir.

"Kamu sepercaya itu padaku?" tanya Allan. Tatapannya tertuju pada kedua bola mata indah Sabilla.

"Aku yakin, suamiku pantas untuk di percaya." Sabilla berhambur ke dalam pelukan Allan. Lelaki itu membalas dengan mendekapnya erat.

1
Anonim
berjodoh ya....semoga.
Anonim
semoga aman dari Suryo.
Dan papa Andra dari jauh berusaha memantau dan melindungi Allan dan Billa
Anonim
Suryo nih jahat banget. Bilang cinta kok melukai fisik maupun perasaan Sabilla. Dasar tua keladi
Anonim
Talita ini bikin Allan kesel aja
Anonim
Allan sudah sehati sama Sabilla secara naluri bisa merasakan apa yang terjadi pada Sabilla saat ini.
Anonim
Suryo sadis katanya cinta tapi benar2 tidak punya hati
Anonim
waahh ketemu Raya bahaya tidak niiih Raya menyelidiki Allan
Anonim
Sabilla tulus mencintai Allan.
Apapun dikasihkan Allan.
Anonim
Allan...dengerin dulu alasan Sabilla.
Jangan marah2 dulu apalagi sampai menyakiti hati perempuan yang bagaimanapun telah menolongmu dari keterpurukan
Anonim
Raya cewek matre tidak mengenal rasa malu kaliii
Anonim
curi2 kesempatan nih pasangan suami istri halal tapi masih dirahasiakan dari publik wkwkwk
Anonim
bikin pinisirin nih cerita bagus
Anonim
wuuuiiihhhh mantab kau Allan mendapatkan keperawanan Sabilla yang adalah seorang istri siri simpanan tapi masih tersegel
Anonim
weeeehhh Bima ganggu nih
Anonim
Sabilla ini sebenarnya wanita yg baik.
Entah kenapa bisa menjadi istri siri simpanannya pria yg sdh beristri. Pasti ada alasannya.
Wahyudhi Hidayat
Luar biasa sekali
Wahyudhi Hidayat
Buruk
Pengemis Ilmu
walah
Shifa Burhan
carita sudah sangat bagus, tapi ada satu hal yang buat aku sedikit sesak

febbi
kasian nasib febby bertahun2 mencintai dan mnyayangi anak yang tidak menghargainya dan suami yang tidak mencintainya dan tidak bisa move on dari SILA, miris nasib febby bertahun dijadikan pelarian tampa sama sekali dincinta

maaf thor ap author tidak merasa terlalu tega terhadap sosok FEBBY, hanya karena sosok (SILA) terlalu penting jadi perasaan wanita lain tidak author penting, febby hanya dijadikan pelarian andre bertahun2, dari awal febby diperlakukan tidak adil, dicampakkan andre, saat andre butuh pelarian dia ambil lagi febby dan febby dibuat kayak orang bodoh Terima saja terpelakukan seperti apapun, hanya karena andre sosok pebinor (seperti kebanyakan novel pebinor dipuja dan diistimewakan) semua kelakuan andre dibenarkan

coba sila pemeran utama di novel sebelum diperlakukan seperti febby sudah pasti tau jawabannya, ditinggal pergi saja sila tergoda dan hamil anak pebinor
Sulaiman Efendy
KNAPA NOVEL BIMA & ANNA BLM DI UP THOR...???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!