TAMAT HINGGA MUSIM KE-3~
"Uncle Sam aku tidak mau menikah dengannya....ini sama saja mempertaruhkan masa depanku....hiks "
"Lalu bagaimana cara kau membayar semua hutang orang tuamu? " uncle Sam mencengkram tangan nya dengan keras.
Baru sehari setelah orang tuanya meninggal dunia. Renesmee yang merupakan anak tunggal kesayangan keluarga Phoenix.
Harus menghadapi kenyataan pahit kembali. Ketika sang paman memaksa dirinya untuk menikah dengan seorang Presdir yang sangat angkuh, kejam, dan tidak memiliki perasaan. Ia bernama Nathan Efron.
🌹Tahap Revisi🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 27
"Apa-apaan sih! Memangnya dia tahu dimana rumah Mia? aku saja belum mengatakannya! Dasar pria aneh." ucap Rens menggerutu.
Rens memang belum mengatakan alamat Mia, namun Kevin sudah tahu. Waktu itu saat Nathan memerintahkan anak buahnya untuk mengikuti Renesmee ke kampusnya, Kevin menyelidiki semua tentang teman dekat Rens jadi dia tau benar dimana alamat rumah Mia. Hahaha dasar Kevin yang penuh dengan kejutan!
***
Sampailah dia disebuah kawasan yang sedikit kumuh. Yah! menurutnya kawasan itu seperti tidak memungkin kan seseorang tinggal disana. Namun ditempat itu ada seorang wanita yang tinggal sendiri tanpa orang tua. Orang tuanya sudah lama meninggal sejak dia SMA, Mia menjalani hidup nya dengan berkerja paruh waktu untuk biaya sehari-hari dan pendidikkannya.
"Benar ini tempatnya, tapi bagaimana seorang wanita tinggal ditempat seperti ini?" Gumam Kevin, sembari menengok kanan kiri mencari-cari keberadaan Mia.
Tap tap tap!
Terdengar suara langkah kaki seseorang mendekati Kevin, Kevin yang dapat merasakannya sontak langsung berbalik dan mengarahkan pistolnya.
Ternyata itu adalah Mia, rupanya sedari tadi Mia sudah memperhatikan Kevin dari seberang jalan. Namun saat Kevin menodongkan pistol kearahnya Mia sangatlah terkejut.
"Hey! Gila kau yah, aku ini masih mau hidup! Belum juga menikah masa sudah harus mati," ucap Mia yang mengomel-omel tak jelas.
Huh!
Kevin pun terkejut lalu menghela nafas lega, untung saja dia bisa mengendalikan dirinya sendiri. Kalau tidak, tadi itu Mia pasti sudah mati tertembak mengingat betapa lihai nya Kevin menggunakan senjata.
Mendengar omelan dari Mia, Kevin malah berbalik membelakanginya. Suara Mia sangatlah membuat telinga Kevin sakit. Dia pun memilih untuk berlalu melangkah kearah mobilnya. Saat hendak membuka pintu mobil, tangannya ditahan oleh Mia. Kevin terkejut berani sekali Mia menyentuh dirinya, dia paling tidak suka seseorang menyentuh tubuhnya apa lagi jika itu orang tidak dikenal.
Kevin berbalik, matanya mulai menatap Mia dengan tatapan dingin membunuh, jantungnya berdegup sangat cepat, aliran darahnya mengalir cepat. Amarah terasa sudah naik kekepalanya.
Kevin membalikkan tubuh Mia dan menghempaskannya kepintu mobil dengan sedikit kasar. Dicengkramnya kedua pundak Mia hingga Mia meringis kesakitan.
"Aghh! Lepaskan," ringis Mia.
"Berani sekali kau meneriaki ku." Geram Kevin.
Mia sangat gugup dan ketakutan saat Kevin menatapnya begitu. Jantungnya berdegup kencang, keringat dingin membasahi tubuhnya, tatapan tajam dari Kevin membuat dadanya sesak serasa ditusuk pisau belati.
"Lepaskan aku! Sakit, hiks!" Mia meringis sembari meneteskan air matanya.
Bola mata Kevin seketika membulat, melihat air mata Mia menetes. Dia langsung melepaskan cengkraman dibahu Mia, lalu dia mundur selangkah kemudian membalikkan tubuhnya membelakangi Mia. Sungguh dia tak tega ternyata saat melihat Mia meneteskan air matanya.
"Lain kali jangan berani-beraninya menyentuh diriku! Aku sangat tak suka, apa lagi kita tidak saling mengenal," ucap Kevin, kini dengan nada sedikit pelan.
Mia hanya mengangguk tak berani menjawab. Kevin pun langsung berbalik lagi, menghadap dan memperhatikan Mia dari atas sampai bawah. Merasa diperhatikan segitunya, Mia menjadi gugup pipinya memerah seketika.
"Apa? Kenapa dia melihatku begitu, kan bikin salah tingkah jadinya," gumam Mia.
"Ada apa? Apa ada yang salah denganku?" ucap Mia merapikan rambut dan bajunya.
"Apa kau berniat menghadiri pesta menggunakan pakaian ini?" Jawab Kevin mengerinyitkan dahinya.
"Memangnya ada yang salah dengan penampilanku?" Tanya Mia, sedikit bingung.
"hmm! Cepat masuk," jawab Kevin singkat, sembari berlalu masuk kedalam mobil.
Mia pun menyusul masuk kedalam mobil dan duduk dikursi belakang Kevin. Kevin pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Mobil Kevin berhenti didepan sebuah Boutique saat ditengah perjalanan kepesta pernikahan.
"Kenapa dia berhenti? Apa dia mau macam-macam terhadap ku? Awas saja kalau berani!" Gumam Mia.
Nathan (abduction)