THE PRISONER OF MAFIA

Carlos menyelimuti tubuh istrinya sampai sebatas leher. Setelah lelah menangis akhirnya Arra tertidur.

Iblis tampan itu menatap wajah istrinya yang cantik tapi terlihat sendu dan kedua kelopak mata terlihat bengkak.

"Sebenarnya kau kenapa?" Carlos bergumam sembari mengusap pipi istrinya dengan penuh kelembutan.

Tok ... Tok ...

Suara pintu kamarnya di ketuk dari luar. Carlos menoleh lalu segera beranjak dari tempat tidur untuk membuka pintu kamarnya.

"Mike?" Carlos membuka pintu sembari mengusap nyugar rambutnya. Memperlihatkan tubuh kekarnya yang di penuhi tatto, dan begitu menggoda, karena saat ini dia sedang bertelanjang dada.

Visual Iblis tampan, duh Hot banget 🥵

"Tuan, maaf mengganggu waktu istirahatmu. Tapi, ini penting, kita harus segera kembali ke Italia karena markas di serang!" Mike berkata dengan sangat serius.

Carlos mengepalkan kedua tangannya sangat kuat. "Siapa yang sudah berani mengibarkan bendara perang kepada Cosa Nostra?!" geram Carlos dengan tatapan semakin menajam.

"The Camorra," jawab Mike.

"Cih! Mereka adalah kelompok Mafia ingusan, Mike! Apakah kau tidak bisa mengatasinya?!" Carlos berkata sangat dingin pada asistennya.

"Jika hanya aku yang pulang ke Italia, maka Tuan Besar akan menganggap Anda lemah karena Nyonya Arra!" jawab Mike.

"Kau benar!" jawab Carlos seraya menyugar rambutnya ke belakang. "Dan, aku tidak bisa meninggalkan istriku!" lanjut Carlos, lalu segera masuk ke dalam kamar lagi. Dia segera mengambil pakaiannya dari dalam ruang ganti dan segera memakainya.

"Tuan, Anda tidak akan membawa Nyonya Arra, kan?" tanya Mike menatap Carlos yang sedang mengemasi dompet dan ponselnya ke dalam waistbag-nya.

"Menurutmu?!" Carlos menatap Mike sesaat.

"Aku hanya takut jika Tuan Besar tidak menerima Nyonya Arra," jawab Mike cemas.

"Mike, kau tahu kepribadian Arra? Dia adalah gadis yang ceria dan selalu menebar kebahagiaan pada orang sekitarnya, aku yakin jika dia bisa meluluhkan hati Daddy," jawab Carlos dengan tenang.

Mike membenarkan perkataan Carlos, kalau Arra adalah gadis yang unik dan ceria, meski tingkahnya sedikit absurd dan sangat bar-bar.

*

*

"Carl, kita mau ke mana?" tanya Arra ketika di gendong oleh Carlos. Dia sedikit terkejut karena tidurnya terganggu.

"Kita akan pulang ke Itali," jawab Carlos sambil menatap istrinya yang ada di gendongannya.

"Ke Italia?! Tu-tunggu, kau serius?!" Arra yang tadinya malas membuka mata kini menjadi sangat semangat.

"Iya!" jawab Carlos.

"Kau tidak bercanda 'kan?!" Arra bertanya sekali lagi untuk memastikannya.

Carlos mengangguk sebagai jawaban.

"Arrghh!! Terima kasih, Carl, kau sungguh suami yang baik dan sangat tampan." Arra sangat senang, dan saking senangnya wanita itu langsung mengecup bibir Carlos berkali-kali.

CUP

CUP

CUP

"Sayang, apakah kau sedang mengodaku?" Carlos tersenyum mesum saat Arra sudah selesai menciumi bibirnya.

"Ish!! Aku tarik semua ucapanku jika kau adalah pria baik dan tampan!!" sungut Arra sembari mendengus kesal.

Carlos tersenyum tipis ketika istrinya lagi-lagi merajuk sambil mengerucutkan bibirnya. Dan hal itu terlihat sangat lucu dan menggemaskan di matanya.

"Kau sungguh istri yang buruk! But, aku suka," jawab Carlos menggoda istrinya.

Arra menatap suaminya dengan tajam, namun beberapa saat kemudian ia tersenyum malu, dan langsung menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya. Merasakan detak jantung Carlos yang begitu teratur, dan terdengar sangat indah.

"Apakah hanya jantungku saja yang berdetak tidak karuan saat berdekatan dengannya?" batin Arra, kemudian menyentuh dadanya sendiri dengan tangan kirinya.

Carlos terus berjalan menuruni anak tangga menuju halaman rumah mewahnya sambil menggendong istrinya ala bridal style.

***

Like-nya jangan lupa bestie❤