"Keluarga Hong, beraninya kalian melakukan trik menjijikan seperti ini padaku! Sepertinya kalian sudah bosan hidup dalam kemewahan."
Seorang pria berusia 32 tahun di jebak oleh seseorang, namun tanpa di duga dia di tolong oleh gadis cantik. Dan untuk berterima kasih padanya, Auron Li, laki-laki berusia 32 tahun itu menikahi gadis yang usianya jauh lebih muda darinya.
Namun seiring waktu, rasa cintanya tumbuh dan dia mencintai istrinya dengan caranya sendiri, dan menjauhkan istri tercintanya dari orang-orang yang ingin mencelakainya.
Mengandung unsur yang sedikit dewasa
Bijaklah dalam membaca 😊
Jangan Lupa untuk mendukung karya-karya Xia Lin ya😉.
DON'T BOM LIKE
DON'T PLAGIAT
BE SMART 🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CLG 29
Esok harinya, Auron Li keluar dari kamarnya dengan membawa koper. Sebelum sampai di tangga, Lei yang melihat Auron Li membawa koper segera naik dan membantu tuan mudanya itu.
Sementara di ruang makan semua sudah berkumpul, termasuk bibi Li Ran yang baru saja sampai di mansion Auron Li.
"Dimana Han Yuna?" Tanya Auron Li saat sudah berada di ruang makan.
"Oh, kakak ipar ada di dapur." Ucap Amora.
"Di dapur?"
"Iya."
Auron Li duduk di kursi makan yang biasa dia duduki.
Tak lama Han Yuna datang dari arah dapur membawa sebuah piring.
"Selamat pagi." Ucap Han Yuna pada Auron Li sambil meletakan piring yang dia bawa, di atas meja tepat di depan Auron Li.
Auron Li menatap piring berisi omelet di depannya.
"Hari ini aku membuatkan sarapan untukmu, kau akan melakukan perjalanan jauh jadi harus sarapan dengan baik." Ucap Han Yuna lagi.
Auron Li menatap Han Yuna dengan lembut "Terima kasih sayang."
Semua mata orang yang mendengar ucapan Auron Li pada Han Yuna membulat, seolah tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.
"Kakak, ternyata kakak bisa juga me....."
Amora langsung menutup mulutnya rapat-rapat saat Auron Li menatapnya dengan tajam.
Melihat hal itu Han Yuna menyentuh lengan Auron Li.
"Kau harus menghabiskannya, aku sudah membuatkan itu untukmu." Ucap Han Yuna.
"Iya, akuu akan menghabiskannya."
Han Yuna duduk di kursi yang ada di samping Auron Li, dia mengambil sepotong roti dan mengoleskan selai di atasnya.
Bibi Li Ran yang melihat keharmonisan Auron Li dan Han Yuna tersenyum bahagia, karena akhirnya Auron Li menemukan dan memiliki wanita yang benar-benar dia cintai.
Pagi itu semua orang memakan sarapan mereka dengan tenang.
20 menit kemudian, Auron Li yang telah menghabiskan sarapannya berdiri.
"Aku berangkat sekarang." Ucap Auron Li, lalu berdiri dan berjalan meninggalkan ruang makan.
Han Yuna berdiri, dan mengikuti Auron Li di belakang.
"Aaaw!" Seru Han Yuna saat dia menabrak tubuh Auron Li yang tiba-tiba berhenti melangkah.
Auron Li berbalik dan melihat istri kecilnya tengah mengusap-usap hidungnya.
"Apa sakit sayang?" Tanya Auron Li.
Han Yuna mengangguk "Iya, kenapa kau bertenti tiba-tiba?"
Auron Li tidak menjawab, dia hanya tersenyum lalu meraih tangan istri kecilnya dan menggenggamnya.
Han Yuna yang melihat itu hanya diam, Auron Li menggandeng tangan Han Yuna dan berjalan beriringan keluar dari mansion.
"Jadi dia berhenti karena dia ingin berjalan bersama denganku seperti ini."
Setelah sampai di depan mansion, Auron Li berhenti melangkah, dia menatap istri kecil yang berdiri di sampingnya.
"Ingat apa yang aku katakan, jangan keluar dari mansion. Kau bisa membuat kue, berenang, atau yang lainnya disini."
Han Yuna mengangguk "Aku mengerti."
"Kakak tenang saja, kita semua akan menjaga kakak ipar dengan baik, dan tidak akan membawanya keluar." Ucap Amora yang juga ikut keluar bersama dengan Lulu dan bibi Li Ran.
"Bagus kalau begitu."
Auron Li mengecup kening Han Yuna dan mengusap lembut pipi putih istrinya itu.
"Aku pergi dulu, aku akan menghubungi mu setelah sampai disana." Ucap Auron Li dengan pelan pada Han Yuna.
"Iya, kau harus menjaga dirimu disana. Jangan terlalu sering minum kopi, dan makan dengan baik."
Auron Li terkekeh mendengar Han Yuna berbicara, dia merasa jika dia sedang di ingatkan oleh ibunya sendiri saat ini.
"Kenapa tertawa?"
Auron Li memeluk tubuh Han Yuna "Tidak sayang, aku akan mengingat dan melakukan apa yang istriku ini katakan."
Han Yuna mengangguk.
Auron Li melepaskan pelukannya "Baiklah, aku pergi sekarang."
"Em, iya."
Auron Li mengecup bibir Han Yuna sebelum dia masuk ke dalam mobil.
Han Yuna mematung saat Auron Li mengecup bibirnya di depan semua orang, wajahnya seketika merah dan itu membuat Auron Li terkekeh melihat Han Yuna menutupi wajahnya dengan telapak tangannya sendiri.
Bibi Li Ran, Amora dan Lulu berjalan mendekati Han Yuna. Laku mereka melambaikan tangan saat mobil Auron Li pergi menjauh dari halaman mansion.
"Waaaahh, kakak ipar. Kau sangat luar biasa! Kau membuat kakakku takluk padamu." Seru Amora dengan penuh semangat dan rasa bahagia.
"Kakak ipar, kasih tahu rahasianya pada kami, bagaimana cara kakak ipar mencairkan balok es tua itu." Ucap Lulu ikut menyerbu Han Yuna.
"A.... Aku tidak tahu apa.... yang kalian katakan."
"Hahaha, kakak jangan begitu."
"Sudah-sudah, ayo kita masuk. Bibi sudah membeli semua bahan-bahan untuk membuat kue." Ucap bibi Li Ran.
"Waaahh, kita akan membuat kue." Ucap Lulu senang.
"Iya, ayo masuk ke dalam."
Keempat wanita itu masuk ke dalam mansion dengan tawa bahagia.
Di dalam mobil, Auron Li membuka laptopnya. Dia tengah memeriksa beberapa file yang Lei kirimkan padanya untuk dia lihat.
"Lei, perusahaan M. Entertainment, bagaimana perkembangan kerjasama dengan perusahaan itu?" Ucap Auron Li tanpa menoleh.
"Untuk beberapa bulan ini semuanya stabil tuan muda, hanya saja mereka ingin merekrut beberapa model dan artis baru."
"Model dan artis baru?"
"Benar, mereka berencana ingin membuat sebuah film yang di ambil dari cerita salah satu novel, yang sedang banyak di baca di media sosial."
"Sebuah film drama?"
"Benar, sebuah drama jaman kerajaan dulu."
"Mereka ingin membuat film bernuansa kerajaan, apakah banyak peminatnya?"
"Mereka berkata banyak yang berminat tuan muda, saat ini cerita yang berjudul "King's Regrets" dan "The Princess of 100 talents" karya seorang penulis bernama Xia Lin cukup di minati, karena itu perusahaan M. Entertainment ingin mengangkat cerita itu dan menjadikannya sebuah film."
"Hmm, baiklah. Kau atur semuanya, jika memang banyak peminatnya berikan 3 miliar untuk investasi kita pada film itu."
"Baik tuan muda."
Mobil yang Auron Li naiki terus berjalan melewati gedung-gedung yang menjulang tinggi di sisi jalan.
Auron Li sendiri tidak melepaskan pandangannya dari layar laptop yang ada di depannya.
Setelah menempuh perjalanan selama hampir dua jam, akhirnya mobil Auron Li berhenti di depan sebuah hotel.
Lei membukakan pintu mobil untuk Auron Li.
Auron Li turun dari mobil, dan merapikan jas yang dia pakai sebelum berjalan masuk kedalam hotel itu.
"Selamat datang direktur." Ucap dua orang resepsionis hotel.
Auron Li hanya mengangguk, dia terus berjalan menuju lift di ikuti oleh Lei di belakangnya.
Lift yang Auron Li naiki, terus menuju ke lantai 35 dimana kamar presidential suite yang biasa dia tempati berada.
Ting
Mereka sampai di lantai 35, dia keluar dan berjalan menuju kamarnya yang terletak di ujung koridor hotel lantai 35 itu.
"Sore ini bersiaplah." Ucap Auron Li pada Lei sebelum masuk kedalam kamarnya.
"Baik tuan muda, saya mengerti." Ucap Lei.
Auron Li membuka pintu kamar hotel, setelah menempelkan kartu berwarna emas pada sistem sensor yang ada di bawah knop pintu kamar.
Lei sendiri berjalan ke arah kamarnya yang ada tepat di depan kamar Auron Li.
jengah juga sama sikap yuna loh aku