Adira tak menyangka bahwa suami dan sahabatnya berselingkuh di belakangnya.
Dia melihat mereka duduk makan berdua di sebuah restoran dengan begitu mesranya. Sakit dan hancur itulah yang di rasakan Adira.
📢📢 Jangan lupa Beri Nilai, Like, Komen, Vote, Hadia dan Favoritkan ya kakak-kakak semuanya.
maaf jika Masi banyak kekurangan
mohon dukungannya ya. Terimakasih 😊😊🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pujangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Adira yang sedang duduk sendiri di sebuah cafe. Dikejutkan dengan kehadiran Radit yang tiba-tiba, duduk di kursi yang berbeda dihadapannya.
"Sayang, Kebetulan sekali kita bertemu disini padahal kita tidak sedang Janjian, memang kalau jodoh tak akan kemana." Ucap Radit dengan senyum mengembang membuat wajahnya semakin tampan
Adira yang mendengarkan ucapan Radit hanya bisa memutarkan bola matanya malas.
"Sayang-sayang, jangan panggil aku dengan sebutan itu, Karena kita tak seakrap itu, jadi tolong menyingkir dari hadapanku"
"Kau marah malah kelihatan semakin cantik, tak apa biar kau memarahi aku yang penting aku dapat melihat wajah cantikmu itu" Ucap Radit sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Dasar Aneh, mengganggu saja apa kau tak ada kerjaan lain selain menggangguku?" Ucap Adira dengan suara juteknya
"Aku tidak sedang mengganggumu dan ini juga termaksud salah satu pekerjaanku untuk bisa mendapatkan hatimu kembali"Ucap Radit sambil menatap wajah Adira
"Dasar gila" Ucap Adira sambil mendengus tak suka dan berdiri pergi dari hadapan Radit.
Radit tak marah sama sekali dengan ucapan Adira. " Sayang, Kenapa kau malah ingin pergi padahal aku baru saja tiba" Sambil berdiri mengikuti Adira dari belakang
"Kenapa kau mengikuti ku, Kau yang baru tiba sedang aku sudah ingin pulang"
"Sayang, setidaknya temani aku makan dulu baru aku antar kau pulang" Seru Radit membujuk mentari
"Terimakasih atas tawarannya, tapi aku sudah kenyang dan aku bawa mobil sendiri. Jadi, kau tak perlu repot-repot untuk mengantarku" Ucap Adira cuek
"Padahal aku tidak repot sama sekali bahkan aku rela mengantarmu berkeliling dunia sekalipun"
"Dasar gombal" Ucap Adira dan melangkah kakinya memasuki mobil
"Aku tak sedang menggombal" Ucap Radit yang berdiri di samping mobil Adira.
"Terserah" Setelah mengatakan itu Adira melajukan mobilnya menuju jalan Raya.
Radit yang masih memandang Mobil Adira berucap".Kau boleh selalu menghindar dariku saat ini Adira, Tapi akan aku pastikan tak lama lagi, aku akan mendapatkan dirimu dan juga cintamu kembali seperti dulu untuk aku miliki"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pada malam harinya Adira mendapatkan telpon dari mama mertuanya, Adira mengangkat telponnya ternyata mama mertuanya ingin berjumpa dengannya pada esok hari
"Ia ma, nanti Adira akan pergi bertemu dengan mama" Jawab Adira dan langsung panggilannya di matikan dari sebarang
Adira yakin, kalau mama mertuanya sudah mengetahui tentang surat gugatan perceraian yang di ajukan olehnya pada Aditia.
Keesokan harinya sehabis sarapan pagi Adira meminta ijin untuk keluar kepada kedua orangtuanya.
"Ma,Pa. Nanti jam 10an Adira keluar sebentar" Ijin Adira
"Mau kemana?" Tanya mama Anita
"Ada perlu sebentar" Ucapnya sambil tersenyum, Ia tak ingin memberitahu yang sebenarnya, karena kalau ia katakan yang sebenarnya ia takut sang mama akan minta ikut.
"Ia sayang" Sambil membalas senyuman Adira. Sang mama berpikir mungkin putrinya ingin menenangkan pikiran setiap kali ia keluar rumah seorang diri.
Sedangkan sang papa hanya mendengarkan saja, tak mau ikut Nimbrung dalam ucapan dua perempuan kesayangannya tersebut.
Setelah Pukul 09:30 Adira bersiap-siap mengantikan pakaiannya dengan pakaian Sederhana tetapi begitu terlihat cantik dikenakan oleh Adira. setelah itu Adira melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
Sesungguhnya Adira sudah tak sabar untuk bertemu dengan mama mertuanya, karena ingin mendengarkan apa yang ingin dibicarakan oleh mertuanya itu.
Setelah itu ia keluar dari kamar dan melewati ruang keluarga terdapat mamanya yang sedang menonton televisi." Sayang sudah ingin pergi" Tegur sang mama
"Iya ma" Sambil mencium pipi sang mama
"Di antar sama Supir perginya, ya?"
"Iya ma, aku diantar supir kok, ya sudah aku pergi ya ma" Setelah itu Adira melangkahkan kakinya pergi
Mama Anita yang melihat Putrinya dengan tersenyum karena ia tak melihat kesedihan di wajah putrinya karena penghianatan suami dan Sahabatnya. Yang ada hanya wajah bahagia yang mama Anita lihat, Ia berharap semoga putrinya tak trauma untuk menjalani hubungan baru, dan putrinya akan mendapatkan jodoh yang mencintainya dengan setulus hati tanpa membuat putrinya kembali merasakan kekecewaan dan sakit hati lagi.