Nayla sebenarnya gadis biasa saja,diusianya yang hampir kepala 3 Nayla masih hidup sendiri,tidak seperti teman-temannya yang sudah pada berkeluarga.
Karna hampir putus asa kedua orang tua Nayla berniat untuk membawa Nayla ke "G" untuk berobat ke orang pintar.
Entah kenapa sepulangnya Nayla dari kota "G" dia sering mengalami hal-hal aneh,sejak itu kehidupan Nayla tidal nyaman asa saja hal-hal aneh yang mengusiknya.
Bagaimana kehidupan Nayla selanjutnya,akan kah dia bertemu jodohnya ?
Penasarankan?Simak aja kisahnya disini,
Happy Reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Maelani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Esok harinya kebetulan Nayla tidak lembur lagi seperti yang sudah dibilang Adit sore itu Adit menjemputnya,ia menunggu dindepan gerbang utama tempat kerja Nayla.
"assalammualaikum,udah lama mas"sapa Nayla begitu melihat adit sudah menunggunya
"belum kok, tenang aja"jawabnya sambil menyerahkan helm ketangan Nayla.
"emang kita mau kenama kok pake helm segala" tanyaku penasaran
"Kencan lah,biar aman pake helm dong"jawabnya sambil tersenyum
dadaku tiba-tiba berdetak kencang saat mendengar kata kencan.
aku pun segera naik ke jok belakang,kami pun menuju ke sebuah mall yang berada tak jauh dari kawasan kami bekerja.
Setelah makan dan berjalan-jalan kami pun duduk disebuah bangku taman yang berada di depan mall tersebut,banyak hal yang kami bicarakan adit ternyata begitu hangat sama seperti seperti dewa.
"nay kamu sejak kapan bisa liat hantu?"tanya adit sambil meminum jus yang dipegangnya.
"baru-baru ini aja mas"jawabku
"takut gak?" tanyanya langsung duduk menghadapku
"ishh pertanyaan apa begitu" batinku
"ya takutlah mas"jawabku dengan senyum kecut
"lah kok gitu sih jawabnya"protes adit sambil tersenyum
"lah emang mau jawab apa?aku emang takut mas" jelasku
"mas adit kata dina emang bisa liat juga ya?malah bisa temenan lagi" tanyaku penasaran
Adit tak langsung menjawab, ia menatap kerahku lalu tersenyum "iya,ketauan kan tadi di pt pada ngomongin aku yaa"jawabnya dengan percaya diri.
"kok bisa sih mas temenan ama begituan,emang stok manusia yang buat dijadiin temen udah abis ya" tuturku yang hanya dibalas dengan senyuman manisnya.
"ish...ya ampun senyumnya manis banget bisa meleleh hati eneng kalo begini" batinku.
"lah kok malah bengong nay" tegurnya sambil menepuk bahuku
"ehh..siapa yang bengong,aku lagi liat itu bunganya bagus" jawabku mengeles
"oh ya nay gimana dengan pertanyaan aku kemarin,mau gak kamu jadi pacarku?"tanyanya to the poin
"ohh...soal itu ya...emmm" nayla sedikit gugup mendengar pertanyaan adit sebenarnya ia mau tapi apa yang bakal dipikir adit nantinya mereka kan baru 2kali bertemu masa udah mau aja diajakin jadian.
"itu apa?"cecernya sambil menatap wajah nayla
" aku..aku..."nampak wajah nayla yang bingung
"gimana mau gak jadi pacar aku?"tanyanya lagi, kali ini adit meraih tangan nayla dan menggenggamnya
"aku tau nay pasti kamu berpikir terlalu cepat kan aku bilang suka sama kamu padahal kita baru ketemu dua kali" ucap Adit seakan bisa membaca pikiranku
aku pun mengangguk,
"emang salah ya nay kalo baru 2kali ketemu terus jadian?"tanyanya lagi aku pun menggeleng
"mas adit itu apa ya?"tanya nayla sambil menunjuk kearah tanaman bunga yang berada didepannya
"bukan apa-apa gak usah diperhatiin nay"jawabnya
"tapi.." belum sempat nayla melanjutkan kata-katanya adit langsung menangkup wajah nayla dengan kedua tangannya dan memaksanya untuk menatap wajahnya yang lumayan tampan.
aku pun merasa malu kala pandangan kami bertemu.
"aku masih nunggu jawaban kamu nay"ucapnya pelan
"ya udah kita jalanin aja dulu mas siapa tau kita cocok"jawabku yang langsung disambut dengan senyuman manis dari adit.
"jadi...mulai saat ini kita jadian ya"
aku pun mengangguk sambil tersipu malu
"ahhhhh...."teriakku tanpa sadar
tiba-tiba aku merasa ada yang menyentuh kakiku
"kenapa nay?"tanyanya sambil tersenyum seakan tahu apa yang menyentuh kakiku
"ada yang megang kaki aku mas"jawabku sambil mengangkat kedua kakiku keatas adit tersenyum lagi
"gak apa-apa nay dia temen aku cuma mau kenalan aja ama kamu" jawabnya santai
"apa?maksud kamu itu mahluk halus gitu" tanyaku tak percaya
adit pun hanya tersenyum
"gak apa-apa nay,itu cuma anak kecil"jelasnya
"tuyul?"tanyaku polos
"huss sembarangan,bukan lah sosoknya anak kecil nay tapi bukan tuyul" jelasnya
"tapi tetap aja aku takut dit"ucapku lirih
"udah gak apa-apa nay ada aku"ucapnya mencoba menenangkanku lalu menggenggam tanganku erat
"udah sana jangan pada ganggu kasian tau pacar aku" entah dengan siapa adit berbicara tetapi ia berbicara sambil menatap kerah bawah dimana tadi kakiku berada.
tiba-tiba kini gantian tanganku yang berasa dingin dan seperti ada yang sedang bergelayut terasa berat
"dit ini kenapa kok tangan aku dingin sebelah ya"rengekku pada adit yang kini tersenyum manis dan memegang tanganku yang tadi terasa berat dan dingin.
nampak mulutnya membaca sesuatu dan tak lama kemudian aku merasa tanganku yang dingin mulai menghangat.
"gak apa-apa nay dia cuma seneng aja aku sekarang punya pacar katanya,dia berharap kamu bisa jadi mamanya"jelasnya sambil tertawa melihat kearahku lalu mengedipkan sebelah matanya.
"apa?jadi mamanya?"tanyaku menegaskan aku yang masih tak percaya dengan yang aku dengar barusan hanya termenung sambil berpikir "apa aku salah pilih ya,tapi kalo mas adit aku tolak bisa-bisa temen-temen tak kasat matanya yang neror aku" batinku
"gak usah punya pikiran macam-macam nay" ucap mas adit seakan tahu apa yang ada dalam pikiranku.
"udah ah kita pulang yuk"ajak adit menarik tanganku dan kami pun bergandengan menuju parkiran.
Aa adit nay
Makasih