Dia adalah Anindira Maheswari. Dia adalah seorang gadis yang sangat mandiri, pemberani, tomboy, cerdas dan pekerja keras. Dia tinggal bersama Ayahnya di sebuah rumah sederhana milik Ayahnya yang dulu sebelum Ayahnya menjadi orang sukses namun sekarang harus kembali ke titik NOL. Saat ini dia berstatus mahasiswi semester 5 dengan beasiswa prestasi namun dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi tiba-tiba cerita hidupnya berubah ketika dia bertemu seorang duda beranak satu....
Bagaimana kelanjutannya, inilah novel pertamaku " Jatuh Cinta Sama Duda"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dydy_ailee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 30
Setelah acara jamuan selesai, Keenan mengajak Dira menuju rooftop. Ya kebetulan resto itu memiliki tiga lantai. Sedangkan Queen tertidur di pangkuan Bu Wulan. Dan masih di ruang yang sama Pak Salman dan Pak Salim saling bercerita, menceritakan tentang keadaan buruk yang masing-masing mereka alami. Pak Salman dan Pak Salim sama-sama tumbuh di panti asuhan. Mereka melewati susah senang bersama, bahkan jatuh cinta bersamaan. Dulu Pak Salman bertemu almarhum istrinya di dalam bus karena saat mereka SMA berangkat dan pulang sekolah naik bus. Sedangkan Pak Salim satu sekolah dengan Bu Wulan dan Pak Salman. Mereka pun saling bantu dalam mendapatkan gadis incaran mereka. Hingga mereka berjanji jika suatu saat mereka dewasa dan menikah lalu mempunyai anak laki-laki dan perempuan akan menjodohkannya supaya persahabatan mereka langgeng dalam sebuah keluarga. Tangis dan tawa mewarnai cerita mereka malam itu.
Di rooftop Keenan dan Dira melihat kerlap-kerlip lampu kota yang indah di malam hari. Melihat Dira yang mengusap lengannya karena suhu yang dingin membuat Keenan melepaskan jas nya dan memakaikannya pada Dira.
" Nggak usah repot-repot, Pak." Ucap Dira dengan sungkan.
" Kenapa kamu masih panggil saya Bapak sih. Memangnya saya bapak kamu apa." Protes Keenan.
" Bapak kan atasan saya jadi ya panggil Pak lah." Balas Dira dengan jutek.
" Oh ya, Pak. Sekalipun nanti kita sudah menikah, saya akan tetap magang dan menyelesaikan kuliah saya." Pinta Dira.
" Saya tidak akan menghalang-halangi kamu untuk magang dan kuliah. Tapi kamu harus jalankan kewajiban kamu sebagai seorang istri."
" Tapi saat di kantor, kita profesional saja Pak. Sampai magang saya selesai, nanti mereka malah berfikir pilih kasih." Kata Dira.
" Iya suka-suka kamu."
" Terima kasih ya Pak. Terima kasih karena sudah menjadikan saya sebagai pendamping hidup bapak." Kata Dira sambil memandang wajah tampan Keenan dengan hidung yang terlihat semakin mancung saat terlihat dari samping.
" Aku yang seharusnya berterima kasih, kamu sudah mengembalikan keceriaan Queen. Dia dulu anak yang murung dan bad mood. Aku yang sibuk, mama aku juga ngurusin papa, Queen ya hanya dengan Mira baby sitter ku, aku pun hanya sesekali menitipkan Queen itupun saat aku sedang keluar kota karena aku tidak ingin merepotkan mama dan papa." Kata Keenan. Keenan memegang kedua pundak Dira lalu membuat Dira menghadap ke arahnya. Keenan menatap Dira dalam-dalam dan Dira balik menatap Keenan. Tiba-tiba jantung Dira berdebar sangat cepat. Dug. Dug. Dug. Tubuhnya terasa panas dingin saat Keenan menatapnya. Keenan meraih wajah Dira dan Keenan mendekatkan wajahnya lalu tiba-tiba ciuman lembut mendarat di bibir Dira. Dira pun tersentak dan membelalakan matanya. Lalu Keenan melepasakn ciumannya. Dira hanya bisa melongo mencoba mencerna kejadian yang baru saja di alaminya. Dira mengedipkan matanya berkali-kali apakah dia sedang mimpi.
" Dira kamu pernah melakukannya?" Tanya Keenan pelan. Dira pun hanya terdiam sambil menggelengkan kepalanya. Jantungnya semakin berdegup kencang.
" Pejamkan matamu Dira." Perintah Keenan. Dira pun menurut. Dira memejamkan matanya, merasakan tangan kiri Keenan merangkul pinggangnya dan tangan kanannya merangkul tengkuknya dan Keenan mendekatkatkan bibirnya pada Dira. Dira merasakan sentuhan lembut bibir Keenan. Bibir yang pertama kali menyentuhnya dengan lembut. Dira merasakan tubuhnya semakin hangat di tengah udara yang dingin. Dira mencengkeram erat lengan Keenan. Kemudian Keenan melepaskan ciumannya dan Dira membuka matanya pelan serta melonggarkan cengkraman di lengan Keenan. Keenan tersnyum manis pada Dira dan Dira hanya membalasnya dengan senyuman tipis. Ini adalah pengalaman pertama bagi Dira, sehingga Dira pun menjadi kikuk dan canggung dengan situasi itu, pipinya pun memerah.
Setelah itu, Keenan menggandeng tangannya dan mengajaknya turun ke bawah ke tempat mereka sebelumnya.
" Dira kamu dan ayah segera pulang ya. Mobil dan supir sudah menunggu kalian."
" Iya, rumah kalian cukup jauh dari sini." Kata Pak Salim.
" Iya, om. Kami permisi Om, tante." Pamit Dira sambil mencium tangan Pak Salim dan Bu Wulan.
" Salim, Wulan, nak Keenan. Kami permisi, terima kasih untuk semuanya."
" Iya Ayah, sama-sama." Ucap Keenan sambil mencium tangan Pak Salman.
Akhirnya malam ini berakhir indah dan Keenan berhasil mendapatkan ciuman pertama Dira.