NovelToon NovelToon
Gadis Badas Milik Mafia Kejam

Gadis Badas Milik Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / One Night Stand / Dendam Kesumat / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

"Hentikan, Alexa!." Alan mengepalkan tangannya dan menutup matanya sebelum dirinya tenggelam dalam tatapan mata Alexa yang intens nan memabukkan.

"Kenapa? Apa kau semakin sulit mengendalikan perasaan mu?." Tanya Alexa, bergerak lebih dekat dengan Alan dan terbentuk seringaian di wajah cantik gadis itu.

Alan Delvanio dia adalah seorang mafia kejam dan tak memiliki hati. Namun, tiba di suatu hari. Terdapat seorang gadis yang tertarik padanya. Semua orang takut padanya, kecuali gadis itu.

Seperti apa kisah mereka? Dan mengapa gadis itu tidak takut pada sang mafia? Lalu apa yang mafia itu lakukan pada gadis yang tidak patuh pada nya itu? Akan kah sang mafia bertindak kejam pada nya? Ikuti kisah nya mereka hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Di tengah malam Alan terbangun dari tidur nyenyak nya. Senyum terlintas diwajahnya saat ia melihat Alexa yang tetap menemani tidurnya. Untuk pertama kalinya, Alan bisa tertidur dengan nyenyak karena Alexa bersama nya. Gadis itu telah menjadi kedamaian dalam hidup Alan. Kehadirannya memberikan kebahagiaan dan penghiburan yang luar biasa. Alan mengangkat kepalanya dari bantal dan mengecup puncak kepala Alexa sedikit lebih lama.

    "Ada begitu banyak kedamaian saat ini ketika bersamamu. Sekarang, aku tidak ingin kehilangan hal yang seperti ini. Aku lelah menjalani kehidupan yang penuh dengan kegelapan. Sepanjang hidupku, aku merindukan kedamaian yang aku temukan didalam dirimu." Kata Alan sembari mengusap kepala Alexa. "Alexa, setelah bertemu denganmu. Aku menyadari bahwa kau adalah bagian yang hilang dari hidupku, mungkin hidup ini tidak lengkap tanpamu dan kau membuatku mengerti apa arti kebahagiaan sejati. Tanpa mu, hidupku tidak ada artinya dan aku hanya menghitung hari, menunggu kematian. Tapi setelah bertemu denganmu, aku memahami pentingnya sebuah kehidupan. Kemarin, ketika kita terjebak di hutan dan ketika aku berpikir ajal ku akan tiba, aku telah berjanji pada diriku sendiri bahwa jika aku selamat, aku tidak akan mengusir mu. Aku akan menjagamu tetap aman bersamaku selamanya, mengakui bahwa kamu benar-benar penting bagiku dan menerima kenyataan bahwa perduli padamu. Sekarang apa pun yang terjadi, aku akan memenuhi janjiku ini. Apa kau menginginkan nya? Aku telah memberikan kehidupan baruku padamu. Sekarang, aku akan hidup hanya untukmu." Kata Alan panjang lebar sembari mengusap pipi mulus Alexa, menunduk dan menatapnya dengan penuh cinta.

    Setelah beberapa saat, Alan kembali tertidur dengan memeluk Alexa begitu erat seakan dia takut jika Alexa pergi.

    ***

    Keesokan paginya, Alexa terbangun dengan senyum bahagia diwajahnya, setelah tidur dengan nyenyak di dalam pelukan hangat Alan. Senyumnya melebar ketika melihat wajah tampan Alan.

    'Dia terlihat sangat menggemaskan ketika sedang tidur.' Kata Alexa didalam hati, sembari mengusap-usap rahang tegas Alan dan menatapnya dengan penuh kasih.

    Tanpa sadar, Alexa melepaskan diri dari pelukan Alan dan dengan perlahan Alexa menyentuh luka yang ada di lengan Alan, lalu membubuhkan kecupan lembut disana. Barulah setelah itu, Alexa beranjak dari atas tempat tidur.

    "Aku tidak bisa membahayakan nyawamu lagi, aku harus menjauh darimu. Kita akan menjadi lemah jika bersama dan orang-orang jahat itu akan mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari hal itu." Kata Alexa. Setelah memperhatikan Alan untuk yang terakhir kalinya, Alexa berjalan sangat pelan dan keluar dari kamar Alan dengan berat hati.

    Alan terbangun beberapa saat kemudian. Ya— dia terkejut ketika Alexa sudah tidak bersamanya lagi.

    "Dimana dia? Aku harus mencarinya." Kata Alan berusaha bangun dari tempat tidurnya.

    Tetapi pergerakannya terhenti ketika tiba-tiba sebuah ketukan dari pintu kamarnya terdengar.

    "Masuk!." Perintahnya memberi izin.

    Pintu pun terbuka dan menampilkan Marie dengan membawa sebuah troli makanan untuk Alan.

    "Taruh sarapannya di atas meja dan panggilkan Alexa." Perintah Alan sebelum Marie sempat mengatakan apa pun. Namun wanita tua itu tetap menganggukkan kepalanya dan meletakan sarapan di atas meja, sebelum akhirnya berjalan keluar dari kamar Alan dan menemui Alexa.

    "Aku sibuk, jangan ganggu aku."

    "Tuan memanggil mu, Nona." Kata Marie memberitahu.

    "Aku sudah bilang, aku sibuk!." Kata Alexa sedikit membentak.

    Tak ingin memaksa dan membuat Alexa semakin marah, Marie pun kembali ke kamar Alan yang terletak bersebelahan dengan kamar Alexa dan hanya terhalang dengan dinding sebagai pemisah.

    "Dimana Alexa?."

    "Maaf Tuan, Nona bilang jika dia sedang sibuk."

    Mendengar hal itu, Alan mengernyitkan dahinya dan langsung meraih ponselnya dari atas nakas. Tetapi sebelum itu, ia telah mengizinkan untuk Marie meninggalkan kamarnya. Barulah setelah itu Alan mencoba menghubungi Alexa, Namun gadis itu tidak ingin menjawabnya, jadi Alan terpaksa mengirimi sebuah pesan.

    Alan: Hentikan apa pun yang sedang kau lakukan. Karena aku ingin kau kekamar ku sekarang.

    Beruntungnya Alexa segera membalas pesan Alan.

    Alexa: Apa aku budakmu yang harus mengikuti semua perintahmu?.

    Alan: Jika aku pergi ke kamarmu, maka kau akan bertanggung jawab atas konsekuensinya.

    Alexa: Kau pikir aku takut?.

    Setelah membaca pesan yang Alexa kirimkan padanya, Alan menjauhkan ponselnya. "Astaga, gadis ini selalu tidak ingin mendengarkan perintahku." Kata Alan pada dirinya sendiri dan kembali mengirimkan pesan pada Alexa.

    Alan: Aku tau kau suka menguji kesabaranku.

    Aku bertanya satu kali lagi, bisakah kau kekamar ku, Alexa?.

    Alexa: Tidak.

    Alan: Sekarang tanggung lah konsekuensinya karena menolak perintahku.

    Setelah mengirim pesan tersebut, Alan melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur dan beranjak dari tidurnya, mengesampingkan semua rasa sakitnya. Pria itu perlahan berjalan menghampiri Alexa di kamarnya dengan perasaan marah, Alan juga langsung masuk kedalam kamar Alexa.

    Namun, kemarahannya lenyap dan pandangannya berkilauan karena nafsu yang mendalam ketika Alan melihat Alexa hanya mengenakan pakaian dalam melalui dinding kamar mandi yang transparan. Ya— Alexa saat itu tengah berada didalam kamar dan berdiri dengan posisi membelakangi Alan yang baru saja masuk.

    Alan melangkahkan kakinya mendekat kearah kamar mandi dan bibirnya membenturkan sebuah senyuman mesum. Pria itu menatap tubuh Alexa yang sempurna dengan hasrat dimatanya. Tato unik yang ada di punggung Alexa seakan meningkatkan daya tariknya.

    Alexa mengerakkan tangannya ke belakang untuk melepaskan kaitan bra miliknya. Tetapi ia berhenti ketika telinganya mendengar suara langkah kaki dan Alexa langsung tau jika itu sudah pasti Alan.

    Alexa langsung berbalik dan terlihat raut wajah kesalnya. "Apa-apaan ini? Apa yang kau lakukan di sini?."

    Alan tetap berjalan, mengambil langkah kecil. "Aku bisa pergi kemana pun yang aku mau karena ini rumahku. Kau tidak bisa menghentikan ku." Alan berhenti didepan Alexa dan bertanya. "Mengapa kau bertingkah seperti ini, padahal ini bukan pertama kalinya aku melihat hanya seperti ini?." Alan menatap tubuh Alexa dengan intens dengan mata penuh nafsu. Tatapannya yang penuh gairah dan mesum membuat tubuh terbakar.

    "Pergi dari sini!." Bentak Alexa setelah mengumpulkan keberaniannya.

    "Apa yang terjadi padamu? Terakhir kali kau merayuku dan sekarang kau mengusirku?." Alan bertanya dengan nada yang tenang dan menangkup kedua pipi Alexa. "Aku tau tidak ada yang beres dan aku tidak akan pergi sampai kau memberitahu apa permasalahannya?." Tanya Alan dengan nada yang tegas.

    Alexa menyingkirkan tangan kekar Alan. "Sebenarnya aku sudah kehilangan seleraku padamu." Jawab Alexa singkat. "Sekarang pergilah!." Usianya dan mendorong Alan.

    Saat itu Alan telah kehilangan kesabarannya, pria itu mengambil langkah lebarnya dan dengan kasar menarik Alexa kearahnya dengan memegangi pinggang telanjang gadis itu.

    Mengingat jika Alan lebih tinggi dari Alexa, pria itu pun sedikit membungkukkan badannya dan berbisik ditelinga Alexa. "Jika kau kehilangan selera, kedekatan seperti ini denganku seharusnya tidak memengaruhi mu. Tapi kenyataannya tubuhnya seakan memanggilku." Alan menyeringai.

   Alexa memejamkan matanya, apa yang Alan katakan memang benar dan tubuhnya tidak bisa berbohong. Tubuhnya terbakar oleh hasrat yang mendalam yang jelas tidak bisa dirinya tolak. Alexa ingin mendorong agar Alan menjauh darinya, tetapi ia hanya bisa diam ditempat. Tubuh Alexa tidak bisa berbohong, dia sangat membutuhkan Alan karena sentuhan pria itu mampu membuatnya gila.

    "Persetan, Alan." Kata Alexa, mencoba sekali lagi untuk menjauhi.

    Alan mencengkram rahang tak seberapa milik Alexa dengan tangannya yang lain, sebelum akhirnya melumat bibir ranum Alexa dengan lembut nan menuntut. Alexa berhenti melawan dan sepenuhnya tunduk patuh pada Alan saat bibir mereka saling bertemu. Alexa tidak bisa menolaknya, dia memiliki perasaan yang mendalam berpengaruh padanya.

    Tanpa Alexa sadari, kedua tangannya melingkar di leher Alan. Jari-jarinya meremas rambut Alan, saat pria itu menciumnya dengan penuh gairah. Sementara itu, tangan Alan sibuk menjelajahi seluruh punggung Alexa yang telanjang, mengundang rasa merinding yang selalu Alexa rasakan saat berada didekat Alan.

    Mereka terpaksa melepas ciuman itu, ketika mereka berdua membutuhkan oksigen untuk bernapas kembali. Terengah-engah setelah ciuman yang intens itu.

    Alexa membuka matanya. "Jika ini konsekuensi karena tidak mematuhi perintahmu, maka aku akan selalu tidak menaati mu."

    Alan menyeringai mendengar hal dan sekarang pria itu kembali mengangkat dagu Alexa, Alan menciumi bibir itu dengan lembut. "Aku menyukaimu dan aku ingin menjadikan kau sebagai gadis nakalku." Kata Alan setelah melepaskan ciuman mereka.

    

    Alexa terdiam dan membekundi tempat. Matanya melebar karena terkejut. Alexa tidak percaya jika Alan batu saja mengakui bahwa pria itu menyukai diri nya.

    Alexa benar-benar bingung. Tiba-tiba gadis itu mendorongnya agar menjauh dan bergegas keluar dari dalam kamar mandi.

    Alan tidak tinggal diam, dia langsung mengejar Alexa.

    "Aku tidak bisa tinggal di sini, aku harus pergi." Kata Alexa sembari mengenakan kaosnya.

    Alan meraih lengannya dan membalikan nya agar Alexa menghadap kearahnya. "Hentikan ini, Alexa. Mengapa kau malah lari dariku? Padahal aku siap memberikan kesempatan untuk kita." Tanya Alan dengan suara kerasnya.

    "Kau tidak bisa mengendalikan ku, Alan." Jawab Alexa dengan nada dingin.

    Alan menangkup wajah Alexa dan menurunkan nada bicaranya. "Aku tidak memiliki niat untuk mengendalikan kehidupanmu. Aku hanya melindungimu dari bahaya karena aku perduli."

    Terlihat Alexa menetes air matanya. "Kau kelemahan ku, Alan. Aku memang tidak pernah takut mati, tapi aku takut sesuatu terjadi padamu. Aku menjadi lemah. Apa pun yang ada diantara kita, itu yang membuat kita lemah. Apa kau tidak bisa melihatnya?." Tanya Alexa dengan tangisan yang sudah terisak-isak.

    "Tetapi aku merasakan sesuatu yang luar biasa ketika kau ada di dekatku, Alexa. Aku ingin melindungi mu dan membuat mu aman bersama ku selamanya. Aku belum pernah bertemu dengan gadis seperti mu sebelumnya dalam hidupku, kau sangat berani, kuat dan tak kenal rasa takut. Kau sangat berbeda dan aku menyukai mu. Selama ini aku hanya tinggal di dunia ku yang gelap. Tapi untuk pertama kalinya, aku ingin tinggal dan menikmati setiap momen hidup ku bersamamu. Kemarin, ketika kita tidur bersama, aku menyadari bahwa aku tidak menginginkan apa pun dalam hidupku kecuali kau. Kau adalah rumah dan segalanya bagiku. Alexa, tolong beri hubungan kita kesempatan." Alan mengungkapkan seluruh isi hatinya dan betapa pria itu benar-benar sangat ingin hidup bersama dengan Alexa.

    Alexa tau jika apa yang pria itu katakan memang benar-benar tulus dan dari lubuk hatinya yang paling dalam. 'kau tidak boleh lemah, Alexa.' Batin gadis itu.

    Saat akan buka suara, air mata Alexa menetes begitu deras. "Kita tidak bersama, Alan." Katanya lirih.

    "Percaya atau tidak kita sudah ditakdirkan untuk bersama dan aku akan menjadikan mu milikku. Aku menyukai tantangan dalam hidupku. Semakin kau mendorong ku menjauh, maka akan semakin dekat aku denganmu. Aku mungkin saja kelemahanmu, tapi kaulah tempat terdamaiku dan kekuatan ku. Sampai jumpa gadis nakal ku." Sebelum Alan benar-benar pergi, pria itu menyempatkan diri untuk kembali mengecup bibir gadis itu.

1
Anita Rahayu
Luar biasa
Yue Li MZy
lanjut thor /Determined//Determined/
Yue Li MZy
Cerita bagus tapi kok gak rame yah /Doubt//Sneer//Sneer//Chuckle/
Yue Li MZy
Ayo lanjut thor semangat 💪💪/Good//Good//Good/🤭
Yue Li MZy
kenapa Alan sama Alexa tidak nikah aja
Abz
kapan up nya thor 😁
takiyaratayee
seruuu ceritanya
Abz
💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Betty Sam
lanjut kak
Nurasia Asia
1 kata bodoh kau Alexa mau diperdaya
Desmeri epy Epy
lanjut
R@3f@d lov3😘
luluh juga akhirnya Alan nantinya
R@3f@d lov3😘
gak sabar lihat Alan bucin 🤣😅sama Alexa
R@3f@d lov3😘
cerita mafianya beda dari yang lain 😁
R@3f@d lov3😘
menarik 🤪
yeti dwipuspitasari
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!