NovelToon NovelToon
My Possessive Billionaire

My Possessive Billionaire

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Pengganti / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:6.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Menjadi pengantin tanpa mempelai, Syakil Agha Mahendra menelan pil pahit di hari pernikahannya. Sakit, malu dan bingung menjadi satu kala calon istrinya menghilang tanpa kata beberapa saat sebelum akad.

Sejak hari itu, Syakil memandang dunia begitu berbeda. Tidak ada kehangatan dalam dirinya, yang ada hanya kerja, kerja dan kerja. Sibuk meniti karir dan mengepakkan sayap di dunia bisnis hingga dirinya berhasil menjadi miliarder ternama di usia muda.

Tanpa terduga, takdir justru mempertemukannya dengan seorang gadis yang begitu mirip dengan kekasihnya. Pertemuan yang merupakan awal muculnya obsesi Syakil untuk mendapatkan kembali wanita itu.

"Lepaskan!! Aku bukan wanita yang kamu maksud!!" - Amara Nairy

"Sampai mati kau adalah milikku, jangan coba-coba pergi jika ingin hidupmu baik-baik saja." - Syakil Agha Mahendra.

-----
Follow ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30 - Harus Bagaimana?

Terlalu lelah tadi malam, Amara kini merasakan lelah berkepanjangan hingga untuk membuka mata saja dia malas. Wanita itu mengerjapkan matanya kala mulai terusik cahaya matahari yang menelusup melalui celah jendela.

Amara bangun kesiangan untuk pertama kalinya. Kepalanya terasa pusing dengan rambut yang tidak lagi beraturan. Wanita itu merasakan kering di tenggorokannya, dia bangun tidur atau berjalan di gurun sahara sebenarnya.

"Aaakkh."

Baru saja hendak meregangkan otot lehernya, bunyi yang terdengar renyah itu terdengar begitu jelasnya. Pertanda jika Amara memang lelah.

"Jam sembilan? Aku masih mimpi atau memang sudah sesiang ini?"

Amara melongo kala melihat jam digital di atas nakas. Dasar gila, kenapa bisa dia bangun sesiang itu. Selelah-lelahnya Amara biasanya tetap bisa bangun pagi, kini kenapa semuanya berbeda.

Selelah itukah dirinya hingga jadi seperti ini? Entahlah, dia juga bingung sendiri. Masih dalam kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya, Amara turun dari tempat tidur dan hendak berlalu ke kamar mandi.

"Haaaah?!! Kenapa bisa? Astaga ...."

Amara kembali ke tempat tidurnya, bersembunyi di balik selimut dengan dada yang masih berdebar lantaran terkejut melihat bayangan tubuhnya yang tanpa busana di cermin.

Mata wanita mengerjap berkali-kali, dia memastikan apa mungkin salah lihat. Amara kembali mengintip tubuhnya dibalik selimut, beberapa detik mulutnya kini menganga sembari mengingat-ngingat sebab dia bisa tellanjang bulat begini.

"Oh iya, semalem kan ... wajar saja ngilu, aaarrrrrggghhhh aku harus gimana!!!"

Dia yang berusaha mengingat dan dia juga yang salah tingkah. Amara berteriak sejadi-jadinya, bukan karena takut atau menyesal. Melainkan membayangkan dia bingung jika nanti berada di hadapan Syakil.

"Apa aku pura-pura lupa aja ya?" tanya Amara pada diri sendiri, tadi malam dia sudah kehilangan rasa malu.

"Amara ... malu-maluin, ngapain nawarin diri segala."

Sungguh kronologinya kembali dia ingat semua. Cari penyakit yang pada akhirnya pipi Amara terasa panas bahkan mungkin asap sudah keluar dari kupingnya.

Perasaan gugupnya berubah menjadi ketar-ketir kala pintu terbuka, sepertinya Syakil masuk dan dia belum selesai berpikir bagaimana cara nanti jika di hadapan Syakil.

"Morning, Honey," sapa Syakil dengan senyum begitu hangat pagi ini.

Matilah Amara, pria itu semakin dekat dan keputusan di otaknya belum final. Ketampanan Syakil pagi ini jauh lebih terpancar entah apa sebabnya, kenapa bisa setampan itu padahal kemarin-kemarin juga Amara sudah sering kali melihatnya.

"Cantikku baru bangun? Masih ngantuk?"

Mereka sama-sama pertama kali, kenapa yang malu sendiri cuma Amara. Sungguh, wanita itu benar-benar merasa dunia tidak ada adilnya, bingung sendiri kenapa bisa Syakil terlihat biasa saja setelah silahturahmi tadi malam.

"Iya, maaf aku kesiangan."

Kenapa jadi minta maaf? Tadi tidak ada rencana dia akan minta maaf. Amara tertunduk menatap jemari-jemari lentiknya saat ini, sengaja menjepit selimut di ketiaknya agar tidak melorot di hadapan Syakil.

"Nggak masalah, kenapa minta maaf."

Sentuhan Syakil kali ini lagi-lagi membuatnya berdebar tak karuan. Amara bukanlah wanita jorok sebenarnya, akan tetapi kenapa pagi ini dia lupa jika kotoran di matanya belum dibersihkan setelah bangun tidur. Kenapa juga harus Syakil yang membersihkannya, teriak Amara dalam batinnya.

"Mama sudah pulang ya?" tanya Amara was-was, sungguh dia ketar-ketir lebih khawatir lagi jika mertuanya sudah pulang, hancur sudah citra menantu rajinnya nanti.

"Belum, lusa kata Mama," jawab Syakil sembari menepikan rambut Amara yang terurai menutupi wajahnya.

"Kenapa diundurnya sampai dua hari?" tanya Amara mendadak curiga, aneh sekali kenapa bisa tiba-tiba keputusan Kanaya kemarin berubah.

"Kak Zia hamil, dia butuh Mama." Syakil menjawab asal, tentu saja alasannya bukan itu. Hanya karangan Syakil saja agar istrinya percaya.

"Ehm, aku lupa."

Syakil menarik sudut bibir kala sang istri mempercayai begitu saja ucapannya. Masih pagi tapi mata Syakil sudah dibuat terpesona dengan dada mulus Amara.

"Ayo sarapan, aku tunggu ... kamu mandi sana."

Tidak bisa terlalu lama, Juno bisa saja kembali aktif jika Syakil menggunakan matanya untuk memandangi sang istri terlalu lama. Meski dia kini berbalut selimut tebal, tetap saja Syakil yakin bentuk Amara sebenarnya bagaimana.

"Ehm, awas dulu aku mau bawa selimutnya."

"Buat apa?" Syakil mengerutkan dahi, pria itu memang duduk di atas permukaan selimut yang Amara gunakan sebagai pelindungnya.

"Oh iya."

Beberapa saat kemudian Syakil mengangguk mengerti, mungkin istrinya belum terbiasa jika dilihat terang-terangan seperti itu.

"Bisa jalan?" tanya Syakil ragu kala Amara turun dari tempat tidurnya.

"Bisa."

Tentu saja dia akan menjawab bisa, karena Amara tidak ingin Syakil curi-curi kesempatan dan menggendongnya ke kamar mandi kemudian berakhir dengan pertempuran di pagi hari. Sebagai istri, Amara hanya bersikap waspada karena dirinya benar-benar tidak siap jika Syakil terkam pagi ini.

"Pasti sakit," tutur Syakil tertawa sumbang dan berhasil membuat Amara mendelik ke arahnya kini.

"Diam!!" sentak Amara kala Syakil seperti tengah mengejeknya, dimana ada suami yang seperti itu, bisa-bisanya dia tertawa padahal sudah membuat istrinya jalan saja susah.

"Kubantu ya?" tawar Syakil sudah mendekati Amara yang kini membeliak dan hendak pergi secepatnya.

"Enggak, aku bisa send_"

"Jangan membantah, kamu begini karena aku, Ra."

Gleg

Amara tidak bisa lagi berkata-kata kala Syakil sudah membopongnya dalam hitungan detik. Secepat itu dia bergerak bahkan kini Amara yang takut jatuh refleks melingkarkan tangannya di leher sang suami.

Tbc

1
Naja Naja nurdin
syakil maunya siang pertama ya
Naja Naja nurdin
syakil bibir mana nih yang ketemu
Arry Desember
aku pkir ganeta anaknya cakra darmawangsa huffff
Siti Nurhasanah
kok bisa Amara tidur kepalanya di pangkuan Syakil? gimana Syakil kendaliin persneling mobilnya?
Ela Anjani
egois sich menurutku si syakil.
dia selalu bertindak diluar nalar tanpa sadar kalau perbuatannya menyakiti pasangannya
Ela Anjani
sebenernya kasian sich sama Amara. dinikahi karena kenangan masa lalu syakil.
semoga tidak menjadi bencana dimasa depan saat Amara tahu alasan syakil menikahinya
Khairul Azam
lucu sekali si syakil ini memastikan perasaan katanya? hanya orang gila yg begitu
ShiShaFeA
gak ada hukumnya malam pertama itu harus malam ya, kan udh jelas datang bulan ya wajar aja sehabis itu kan
ShiShaFeA
saya mau nanya gimana bisa sambil nyetir, istri tidur di pangkuan, bukannya mobi2 skrg, di antara kursi pengemudi dan kursi penumpang di sebelahnya ada semacam jarak utk konsol tengah gitu ya? mobilnya apa sih?
Mari Anah
aku udh baca thor,,seru jg cerita y
Rahmi Mamimima
akhirnya mikhail bnr2 punya bayi prempuan kembar , g sia² dy program hamil anak kembar prempuan
Rahmi Mamimima
zidny dan laura ini kyknya mmg spesialis ibu2 mlahirkan 😂
sllu ada d manapun ada ibu2 mau mlahirkn
Rahmi Mamimima
🤣🤣 kok jadi ktularan zia , pas hamil kpgn paus bakar
Rahmi Mamimima
🤣🤣 stidaknya km jd kakak yg brguna untk adekmu
Rahmi Mamimima
🤣🤣 astagaaa
lagi tegang2nya jadi ngakak 🤣🤣
Rahmi Mamimima
tiwas terharu🤣🤣🤣
Rahmi Mamimima
🤣🤣🤣 hiperbola
Rahmi Mamimima
🤣🤣🤣 diet khail🤣
km d roasting istrimu
Rahmi Mamimima
🤣🤣🤣
Rahmi Mamimima
mikhail yaa
bner² .. tukang rusuhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!