NovelToon NovelToon
Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Wanita Karir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mama nayfa

" Tolong Duk, kakek titip mereka padamu, kakek takut tak mampu lagi bertahan di dunia yang keras ini kasihan mereka jika kakek sudah tiada." ucap pria tua itu kepada ku, aku melihat ke arah dua anak kecil saling bergandengan, mata mereka yang biru safir menatapku dengan harap.
" Baiklah kek, saya akan menjaga mereka, tapi saya minta maaf saya tidak bisa memberikan mereka fasilitas, kakek tau kan keadaan saya juga sedang sulit." Ucapku jujur dan kake itu mengangguk.
" Saya percaya padamu Duk, saya titip mereka, dan terimakasih..." ucap pria tua itu dan pergi meninggalkan kedua anak kecil itu di hadapanku, mata mereka yang tajam serta indah, membuat siapa saja akan merasa tak tega. dua Anka kecil yang ku bawa pulang membuat kehidupan ku berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MISI PERTAMA

  Reyhan menikmati masa liburnya bersama keluarganya, saat bermain di luar bersama ke empat adiknya, ia terkejut dengan kedatangan pak RT sebelah, pak Purnomo.

   " Assalamualaikum nak rehan, nak panji." Sapa pak Purnomo ramah.

   " Waalaikumsalam pak," jawab ramah keduanya.

   " Ada ibu dan bapak nak?" tanya pak Purnomo.

    " Sebentar, saya panggilkan." Jawab Reyhan, setelah berucap ia masuk kedalam rumah mencari ibunya, menit kemudian ia datang bersama pak Aldi, tidak sama mama Antika.

   " Wah..ada apa pak, siang-siang kemari?" tanya mas Aldi ramah.

    " Begini mas, ini saya mau antar surat resmi dari pengadilan, panji dan Adam sudah resmi jadi anak angkat mas dan mba Tika, ini suratnya mohon di cek kembali." Kata pak Purnomo ia memberikan map berisi surat resmi dari persidangan beberapa Minggu lalu yang mereka jalani.

    " Terimakasih pak, maaf jadi ngerepotin bapak-bapak, sebentar..Reyhan, tolong panggil mama mu." Perintah mas Aldi kepada Reyhan, Reyhan jalan masuk kedalam namun sebelum sampai dalam rumah Antika keluar bersama Mbah Harjo dan Mbah wijah.

    " Mari pak, masuk dulu kita ngobrol di dalam." Tawarku dari depan pintu.

   " Di sini aja mba Tika." Jawab pak Purnomo.

   " Iya sudah, Mari di minum dulu." Tawar ku pada pak Purnomo dan ketiga temannya.

  " Wah...tanah sebelah jadinya hijau-hijau semua, kelihatnya sayurannya tumbuh subur ya mba." Ucap salah satu bapak-bapak yang bersama pak Purnomo.

   " Ngeh pak, alhamdulillah..." ucap syukur mas Aldi, menjawab.

   " Sayur sawi ya mas?" tanya yang lain.

   " Sebagian pak, sebagian sayuran lain." Jawab mas Aldi.

   Mereka mengobrol banyak hal, Mbah wijah dan Antika masuk kedalam membiarkan para pria mengobrol, Antika dan Mbah wijah, membungkus beberapa sayuran hasil kebunnya.

    " Maaf bapak-bapak..ini ada sedikit hasil panen, mohon di terima ya pak.." Ucap ku pada bapak-bapak sepertinya hendak pulang.

    " Wah... terimakasih banyak loh mba Antika mas Aldi, jadi gak enak saya..semoga usahanya semakin lancar dan barokah." Ucap tulus pak Purnomo, di Aminin sama yang lain.

  Setelah rombongan pak Purnomo pulang, Antika mendorong kursi roda suaminya untuk masuk kedalam rumah, belum lagi sampai pintu om Tohir dan istri anak menantunya datang, belum lagi adiknya mas Aldi juga ikut, entah mau ngapain mereka berombongan datang ke rumah Antika.

  " Aldi..Bagus ya kamu punya usaha gak ajak-ajak sepupumu padahal kamu tau dia sedang menganggur, coba ajak Adit bisnis sayur kamu dari ada kamu memperkerjakan kedua orang tua yang tak kuat apa-apa mending kamu minta Adit yang ngelolah kebun dan bisnismu." Ucap om Tohir.

   " Iya mas, ngapain sih kamu kenapa jalan nenek-nenek nyusahin aja kerja makan gaji buta yang ada, mending kamu kasih Adit dan suamiku yang ngerjakan dari pada mereka sudah gak bertenaga." Ucap ketus dan sinis, tatapannya meremehkan sepasang paruh baya itu.

  Antika dan Aldi hanya diam aja membiarkan mereka mengoceh, namun Antika yang tak enak hati mendengar ucapan adik iparnya menoleh ke Mbah wijah dan suaminya yang menunduk, entah malu atau apa, yang jelas ucapan Nia sangat tak pantas.

  " Mbah,...gak usah di dengerin ya...bukan mereka yang membayar Mbah, saya yang membayar kerja Mbah " Ucapku menenangkan keduanya.

   " Eh mba mending pecat aja gih nenek-nenek ngapain kamu pekerjakan dia, mending aku yang ngurus usaha kalian." Ucap Nia dengan pdnya, ia mendekat dan ingin menarik perhatian kedua kakaknya itu, namun anehnya saat mendekat ia tertunduk sesuatu yang tak terlihat, bingung pasti dan membuat semua orang heran karena Nia sampai mundur beberapa langkah.

 " Kenapa??" tanya Tante Ambar.

 " Ini...kenapa seperti ada yang mendorongku tan." Jawab Nia sambil mengusap jidatnya yang terasa sakit.

  " Gak ada siapa-siapa, ngaco kali kamu." Ucap kesal Tante Ambar melihat sekeliling.

 " Serius tan." jawab jujur Nia namun tak ada yang percaya.

 " Heleh..." Ucap Tante Ambar ia bangkit dan melangkah kedepan tempat Aldi dan Antika berdiri.

  Namun sial dia mengalami hal yang sama malah hingga terjatuh dengan posisi terduduk langsung setelah mundur dua langkah.

 " Aduh..." Terima reflek Tante Ambar.

 " Ibu..." Om Tohir terkejut.

 " Bang..., aduh pantatku." Keluh Tante Ambar mengelus pantatnya yang sakit ternyata dia menduduki batu tidak terlalu besar.

 " Kalian berdua kenapa?" Tanya heran om Tohir dia mungkin lupa pernah juga mengalami hal yang sama.

 " Di depan seperti ada yang mendorong kita bang, coba Abang cek, aduh.. pantatku sakit." Ucap Tante Ambar, sambil mengusap-usap pantatnya.

 Om Tohir penasaran akhirnya dia berdiri dan berjalan cepat mendekati Antika dan Aldi, namun belum sampai keduanya Om Tohir bernasib sama malah dia lebih parah hingga terbaring kebelakang.

   " Sial...apa itu tadi?" ringis Tohir, ia mengusap kepala belangnya dan patanya yang terasa sakit.

   Reyhan keluar dari rumah bersama panji dan Adam, mereka mendekat ke arah ibu dan bapaknya, mata mereka menatap tajam pada 6 orang di hadapannya.

   " Niat kalian datang kesini apa?" tanya Aldi, akhirnya bersuara.

    " Minta kerja urus bisnismu lah," Ucap Adit dengan angkuh, tanpa ia sadari ucapan dia membuat orang yang melihatnya merasa tak pantas.

  " Bisnis ku kecil dit, kami gak berani ambil banyak pekerja dulu." Jawab Aldi dengan merendah.

  " Kamu pecat aja mereka, biar aku dan istriku yang gantikan." ujar Adit.

  " Maaf, yang menemani kami dari awal mereka bukan kalian, kalian datang setelah kami terlihat lebih." Ucapku menatap tajam ke 6 orang itu.

 " Halah...ku sumpahi ladang kalian rusak." Ucap geram Adit.

" Itu tidak akan terjadi." ucap lantang dan tegas Reyhan.

 " Kalian datang kesini dengan niat gak baik, tidak akan bisa masuk ke lingkungan ini." Ucap Reyhan.

  Antika dan Aldi serta sepasang paruh baya itu terkejut mendengar ucapan reyhan.

 " Yang punya niat gak baik siapa, orang tua itu yang punya niat gak baik, sudah tau usaha coba datangi kami semua adalah keluarganya.

  " Orang tua ku gak butuh saran kalian, ngapain orang tuaku sibuk datangi kalian, bukanya kalian membenci kami karena miskin?" Ucap Reyhan maju kedepan.

  Tohir tau ia tidak bisa melawan saat ini karena ia tau Reyhan bisa berbuat lebih jika keluarganya di usik, terutama untuk ibunya.

 Om Tohir membawa semuanya menjauh dari halaman rumah Antika, Tohir tau Reyhan tidak akan tinggal diam jika keluarganya di ganggu, anak kecil namun pikirannya sudah dewasa, jika sudah marah ngalahi harimau liar, batin tohir.

  Akhirnya rombongan itu pergi dengan tertatih-tatih menjauh dari halaman rumah itu, namun lirikan mereka tertuju pada lahan kosong yang kini di penuhi oleh tanaman hijau, Adit pernah melihat truk-truk muatan yang berhenti di depan rumah Antika, yang bikin Adit terkejut itu banyaknya peti terlihat jelas jika ada karung-karung berisi sayur dari lahan samping rumah Antika, Adit sudah menebak sepupunya itu berbisnis dan bisnisnya berkembang, oleh karena itu ia bercerita kepada orang tuanya ( Tohir dan Ambar ) agar membantunya untuk mengambil alih bisnis sepupunya yang cacat menurutnya, bisnis itu tak cocok untuk mereka yang cacat dan miskin.

   " Reyhan...lihat kami, kenapa kamu bisa bicara seperti itu nak, siapa yang mengajari kamu?" Tanyaku dengan khawatir.

  " Maaf ma, tadi Reyhan hanya reflek, Reyhan gak suka keluarga om Adit dan Tante Nia mereka selalu meremehkan kita ma, sekarang mereka datang dengan niat gak baik, tuhan tidak akan membiarkan niat jelek masuk ke lingkungan rumah Mbah ma." Ucap Reyhan mantap, walau sambil menundukkan wajah sesekali, ada rasa takut jika mamanya marah.

  Antika dan Aldi saling pandang dan tak lama setelah menahan nafas terdengar hembusan panjang dan berat terdengar jelas oleh mereka di sana.

  " Kalian masuk, lain kali jangan lagi ya nak, mama takut om Adit tak terima dengan ucapan mu nanti." Kataku pasrah menatap ke arah kedua anak lelaki itu.

   Antika dan Aldi masuk kedalam rumah, sepasang paruh baya Mbah wijah dan suaminya juga masuk kedalam rumah di sebelah rumah antika, mereka di minta tinggal bersama antika namun mereka menolak, akhirnya Aldi membuatkan rumah sederhana di samping rumah mereka, Antika dan Aldi tidak tega meminta mereka pulang pergi, bukan karena jaraknya namun karena fisik mereka yang sudah tidak muda lagi, apa lagi kadang Antika dan Aldi sering pergi malam hari dan mereka kadang memilih menunggu Antika dan Aldi pulang baru mereka pulang.

   Sore hari, saat Antika sedang santai notif dari ponselnya berbunyi, tak lama suara Tejo terdengar dan itu membuat Aldi langsung mendekati istrinya.

   TINGG....

     PEMBERITAHUAN

MENERIMA MISI AKTIF...

SILAHKAN CEK DI DAFTAR MISI YANG TERSEDIA UNTUK MENDAPATKAN POIN DAN HADIAH.

  MISI 1 ::; MENGENAL DUNIA LAMPAU

    MISI 2 ::; BERKEBUN DI DUNIA ZAMAN LAMPAU

WAKTU MISI ::; TIGA HARI.

HADIAH MISI ::; AIR AJAIB, 100.000 POIN DAN 10.000.000 UANG TUNAI.

    Aldi dan Antika saling pandang, pikirnya Misi?! mereka mendapatkan misi di luar jangkau mereka.

  " Apakah Harus di kerjakan sekarang jo?" tanya ku saat melihat layar ponsel, terlihat jelas tulisan di sana.

 Yang membuat Antika bertanya-tanya itu hadiahnya, air ajaib dan poin yang mengiurkan yang di butuhkan Antika dan Aldi.

 " Benar nyonya, tuan dan nyonya harus mengerjakan misi bersama untuk mendapatkan hadiahnya." Jawab Tejo.

 " Apakah kita akan menginap di sana jo?" Tanya mas Aldi yang sedikit khawatir.

 " Tidak tuan, tuan dan nyonya masih bisa kembali ke dunia tuan jika malam hari" Jawab Tejo.

1
Dewiendahsetiowati
ditunggu kelanjutannya thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Mama nayfa: Terimakasih kak sudah mampir, mohon dukungan nya ya kak, mudahan suka dengan ceritanya😊🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
makasih byk thorrr🥰😍❤️❤️❤️👍👍
Andira Rahmawati
mantap....👍👍👍
Andira Rahmawati
lanjut thorr..trusss semangat 💪💪💪💪
Andira Rahmawati
semoga mas aldi nya sembuh min7m air ajaib nya ☺️☺️
Andira Rahmawati
lanjuttt
Andira Rahmawati
mantapp..bisa jadi juragan sayur"an nanti..
lanjut thorrr...trus semangat..💪💪🥰
Andira Rahmawati
lanjuttt thorrr trussss semangatt💪💪💪💪😍😍😍❤️❤️❤️
Mama nayfa: Terimakasih kak,..jangan lupa tinggalkan jejak ya kak agar author nya semangatt update, jangan lupa tipnya jika berkenan🤭🤭🤭
total 1 replies
Andira Rahmawati
luarr biasa..
Mama nayfa: jangan lupa tinggalkan jejak ya kak🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
kapan sistemnya ada..thorr..
lanjuttt
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!