NovelToon NovelToon
Always Loving U

Always Loving U

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Ketos / Perjodohan / Nikahmuda / Teen Angst / Teen School/College / Tamat
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Net Profit

📢📢WELCOME DI ZONA BUCIN NGGAK ADA OBAT😛😛

Memiliki segalanya tak membuat Lengkara Ayudia merasa hidupnya sempurna. Paras cantik, otak cerdas, orang tua kaya raya namun jodoh yang sudah ia dapatkan sejak lahir tak pernah melihatnya sebagai wanita. Bukan karena lelaki itu tak menyukainya, tapi di mata Dirga dia seperti adik yang harus selalu dilindungi. Naas bukan? saat lelaki lain mati-matian mengejarnya dia malah repot-repot menggapai cinta tetangga depan rumah.

"Dirga, My Dirgantara.... udah cinta belum sama Kara?"

"Seperti arti nama lo, Kara. Jatuh cinta sama lo tuh Lengkara banget. Mustahil."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kopi Susu

Kara tertawa sampai tersedak, ia langsung mengambil air dan menandaskannya. “ Lo salah cara makannya. Harusnya kayak gini nih...” Kara kembali menyendok seblaknya dan memasukannya ke mulut seraya menatap Dirga, “enak banget.” Ucapnya.

Sasa memicingkan matanya mendengar ucapan Kara, jika saja dia bukan calon kakak iparnya ingin sekali rasanya memukul kepala gadis yang sedang memakan seblak sambil senyam senyum tak jelas itu dengan sendok supaya sadar dari kebucinan yang menistakan rasa. Bahkan indera perasa sampai kalah oleh kebucinan Kara. Benarkah cinta bisa merubah segala yang tak enak jadi enak? Kalimat yang masih menjadi tanda tanya besar untuk Sasa.

“Buruan makan lagi, Cin. Malah ngelamun lo tuh!” Kara memukul pelan punggung tangan Sasa dengan sendoknya. “Ini enak banget tau. Kalo lo nggak keberatan biar jatah lo juga gue abisin deh.” Lanjutnya.

Sasa semakin bergidig ngeri, dia sampai menggaruk rambutnya yang sama sekali tak gatal. Gadis di sampingnya ini benar-benar sudah tak waras, jelas-jelas masakan Dirga sama sekali tak enak bahkan masuk daftar makanan yang tak layak makan bagi Sasa karena benar-benar hambar. Tak ada manis, asin, gurih, acidity dan lainnya. Kalo kakaknya ikutan master chef sudah pasti bakal langsung gagal bahkan sebelum audisi.

“Amit-amit... amit-amit...” ucap Sasa lirih yang ternyata terdengar oleh Kara.

“Ngapain lo ngomong amit-amit? Kayak orang yang lagi hamil aja pake amit-amit segala.” Ujar Kara.

“Ya amit-amit aja, Kaleng. Jaga-jaga supaya kelak kalo Sasa suka sama cowok jangan sampe bucin, apalagi bucinnya sampe bikin kita mati rasa.” Sasa mendorong mangkuk seblaknya pada Lengkara karena isi mangkuk milik calon kakak iparnya sudah hampir habis.

“Maksudnya?”

“Ya itu kayak Kaleng, udah bucin akut. Seblak nggak enak aja jadi enak. Jangan-jangan eek ayam aja.rasa cokelat yah kalo yang ngasih kak Dirga?” ejeknya.

“Yee mana bisa kayak gitu micin!” elak Kara. “buat gue seblaknya enak kok, beneran. Selama masih bisa dimakan why not? Lagian kakak lo kan udah bela-belain bikin, jadi bukan soal rasa yang menentukan seblaknya enak apa nggak, tapi lebih ke usahanya.” Jelas Kara.

“Ya nggak My Dirgantara?” Kara kembali menoleh pada Dirga dengan senyum manisnya.

Dirga mulai jenuh mendengar perdebatan dua gadis di hadapannya. Yang satu bilang enak yang satu lagi sebaliknya. Ia jadi penasaran sendiri dengan masakan buatannya.

“Bodo amat lah pokoknya buat Sasa masakan Kak Dirga nggak enak. Sasa minta uang Kak, mau beli jajan di depan aja. Buat ngilangin enek nih.” Sasa menadahkan tangannya pada Dirga setelah beranjak dari duduknya.

“Jajan mulu! Makan yang ada aja.” Dirga menepis tangan adiknya, “lagian kata Kara enak kok.” lanjutnya.

“Ya ampun kakaknya Sasa yang tercinta... kakak cobain aja deh masakan kakak sendiri.” Sasa mengambilkan satu sendok untuk Dirga, hanya sedikit kerupuk dan kuah beningnya.

“Aaa cobain...” saking gemasnya ia sampai menyuapi kakaknya.

Setelah menerima suapan Sasa, Dirga langsung berlari menuju wastafel dan memuntahkannya. Benar kata adiknya, seblak buatannya sama sekali tak enak.

Kembali ke meja makan Dirga langsung mengambil air putih dan meminumnya, alih-alih enak seblaknya justru bikin enek. Hambar nggak jelas.

“Gimana enak?” sindir Sasa. “Bagi uang kak mau jajan!” dia kembali menadahkan tangannya.

“Nggak ada. Kakak nggak bawa uang.” Jawab Dirga.

“Kak Dirga pelit!” Sasa cemberut.

“Dibilang gue nggak bawa duit juga!” balas Dirga.

“Kaleng...” ucapnya memelas pada Kara.

“Abisin dulu seblaknya ntar gue jajanin es krim di indoapril depan deh.” Balas Kara.

“Ampun dah mending Sasa nggak jajan dari pada disuruh ngabisin seblak. Buat Kaleng aja semua silahkan, Sasa mau pulang aja minta uang ke mommy. Paling Sasa suruh bantuin masak selama seminggu sebagai gantinya.” Gadis itu berlalu setelah menatap kesal pada Dirga dan Kara bergantian.

“Nggak usah melotot kesel gitu My Dirgantara. Tenang aja meskipun nggak di makan Sasa bakal gue abisin kok.” Ucap Kara saat melihat My Dirgantara nya kembali melotot kesal akibat ulah Sasa.

Kara mulai mengambil alih seblak jatah Sasa dan menyendoknya dengan santai, “lihat sini My Dirgantara.” Kara meraih tangan Dirga supaya duduk di sampingnya.

Lelaki tinggi itu menurut dan duduk di samping Kara, tempat yang sebelumnya di duduki oleh Sasa. “Kalo nggak enak nggak usah di makan, Ra.” Dia mengambil sendok alih sendok Kara yang sudah hampir masuk ke mulut.

“Lagian emang beneran nggak enak kok. nggak usah di makan.” lanjutnya.

Kara menghela nafas dalam dan menggeser duduknya supaya berhadapan dengan Dirga. Seblak buatan Dirga nggak enak? Yes, 90% nggak enak. Tapi dengan hadirnya Dirga di rumahnya saja sudah membuat hidupnya lebih indah dibanding dengan rasa seblak yang tak seberapa.

“Seblaknya emang nggak enak, Ga. Tapi bukan berarti nggak bisa di makan kan? Papi pernah bilang kalo sekecil apa pun usaha yang dilakukan harus dihargai. Makannya gue tetep makan meskipun rasanya nggak seenak seblak pada umumnya, tapi kan lo udah usaha aja udah bikin gue seneng pake banget. Allah aja selalu ngasih yang terbaik buat umatnya yang mau usaha, masa gue nggak? Yang penting prosesnya, hasil mah belakangan. Wajar lah kalo sekarang seblak buatan lo belum enak, kan baru pertama bikin. Udah gitu nggak di kasih cabe rawit juga.”

“Dulu aja nih yah pas pertama gue bikinin kopi buat papi, papi bilang kopinya enak banget padahal pas terakhir gue cobain kopi sisa papi nggak enak. Tapi di depan gue papi selalu bilang enak, dan selalu minta bikinin lagi dan lagi sampe akhirnya gue bisa bikinin kopi yang beneran enak buat papi.”

“Gue pernah nanya ke papi. Kenapa sih selalu bilang kopi buatan Kara enak? Padahal kan nggak enak. Dan papi cuma jawab kalo papi bilang nggak enak pasti gue bakal sedih dan nggak mau bikinin kopi lagi. Alhasil papi terus-terusan nyuruh gue bikin kopi tapi sembari dikasih tau takarannya. Sekarang gue udah bisa bikin kopi yang enak loh, Ga. Mau gue bikinin?”

Dirga hanya terpaku mendengar penjelasan Kara yang panjang lebar, ternyata gadis cerewet di hadapannya bisa waras juga omongannya. Lama kelamaan dia ikut tersenyum karena keceriaan Kara saat bercerita, gadis itu bahkan menirukan gaya bicara papinya yang pelan dan tegas.

“Woy Dirga! Mau nggak kopinya? Malah ngelamun.” Teriak Kara yang merasa diabaikan karena Dirga hanya diam.

“Nggak usah. Gue nggak suka kopi.” Balas Dirga.

“Nggak suka kopi tapi suka susu yah?” tebak Kara, “apalagi kalo yang langsung dari sumbernya hm.” Lanjutnya yang langsung dihadiahi toyoran di kepala oleh Dirga.

“Ini otak mesti di sapuin nih, oleng mulu! Untung lo sama gue, kalo sama cowok lain udah abis lo. Lain kali mulutnya jangan asal jeplak kalo ngomong!”

“Atuh lah sakit ih diginiin. Aturan sama calon istri tuh dielus-elus sayang kepalanya.” Kara mengusap bekas toyoran Dirga.

“Abis otak lo, Ra. Mesum banget jadi cewek!” cibir Dirga.

“Astaga mesum dari mana coba?”

“Lah itu yang susu langsung dari sumbernya? Dasar omes!”

“Apaan sih! Kan susu yang langsung dari sumbernya emang lebih enak dan segar. Masih murni tau, susu murni dari KBPS Pangalengan misalnya.” Jelas Kara, “kemaren di beliin papi dari sana enak banget meskipun nggak manis kayak susu kotak. Kok malah ngatain gue omes? Lo kali yang omes tuh, Ga!”

“Lo kira susu murni apaan hah? Dasar omes!” kini gantian Kara yang mencibirnya.

“Tau lah terserah lo, Ra. Gue balik dulu, kalo mau berangkat bareng besok jangan telat!” Dirga beranjak dari duduknya dan mengusak gemas rambut Kara sebelum pergi.

.

.

.

TBC gaes😛

jangan lupa ritual wajibnya, like komen dan favoritkan!!!

1
🤎 Tétëh Sund@
udah tamat aja.🤭
karya²nya kak othor bagus dan menarik trs ceritanya ga bertele² singkat tp ga trburu² sesuai alurnya, the best kak othor trs berkarya.👍
༻♛A̷͙ͭͫ̕ḑ̴̞͛̒ỉ͔͖̜͌r̴̨̦͕̝a̤♛༺
ceritanya seru kalau bisa tentang sasa di buatkan keknya menarik ku tunggu cerita tentang simicinnya 😁
ratu qingyi 😌: semangat berkarya kak, ditunggu kisah ABG Tamarin nya
total 2 replies
Alfi Alfi
Luar biasa
Naya
ora mudeng
Rita
👍
Fina Fitriani
serruuuuu bgt ceritanya,,dr awal baca kisah ibunya sekrg anak nya si santen kara... lucu dan gemesin semua bacanya...lanjut ah .. next bacanya nya. ditunggu kelanjutan cerita anaknya santen kara ya Thor💪💪👏😍
Muliana
Luar biasa
rosesarered
hahahahaha
irma hidayat
kalau dasar nya baik ga mungkin serakah , s Deva dasarnya ga tahu diri aja
irma hidayat
nikahkan aja
irma hidayat
ngakak ini mh
irma hidayat
calon suami cadangannya anak zidan
irma hidayat
kasian kaleng ha...ha...ha gasesuai inginnya
irma hidayat
ha.ha..ha nguji banget dirga
fajar Rokman.
yeee kangen sama si kara...klo lagi galau .. novel inilah obatnya. udah berkali2 ku baca tp g bosen2. hehe ini novel karyamu yg pertama AQ baca mak author sampe penasaran AQ baca semua karyamu ..ayo thor berkarya lagi AQ tunggu novel barumu
Jeissi
siswa yang mengandalkan beasiswa tapi kenapa jadi ga tau diri ya
Jeissi
aku juga jadi suka bts deh kalo btsnya yang itu 😆
Jeissi
dosa nih papi rama, baru nikah udah disuruh pisah rumah 🤣
Jeissi
semoga dirga bisa sesabar papi rama 😆
Jeissi
aku kalau jadi kara lama² capek juga sih 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!