NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Almayra

Takdir Cinta Almayra

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Dijodohkan Orang Tua / POV Pelakor / Tamat
Popularitas:23.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Shan Syeera

Tidak ada seorang pun yang bisa menebak takdir Tuhan untuk perjalanan hidupnya.

Almayra adalah seorang gadis biasa yang berasal dari keluarga sederhana.
Dia tidak pernah bermimpi untuk menjadi orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga orang lain.

Namun takdir Tuhan justru membawanya kesana.
Apa yang bisa dilakukan kalau Tuhan sudah menentukan segalanya.
Almayra hanya bisa menjalani semuanya dengan iklhas dan mencoba menerima kenyataan.

Air mata, bahagia, susah, senang dan perjalanan hidup yang penuh liku mewarnai kehidupan Mayra setelah dia terpaksa menerima keinginan sang Ayah untuk menjadikan nya istri kedua seseorang.

Bagaimana akhir kisah hidup kita, kita jugalah yang dapat menentukan.
Hanya dengan kesabaran dan ketegaran semua akan berakhir indah pada waktunya.

Yuukk..kita simak bagaimana Mayra menjalani kehidupan kerasnya..!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Hari Yang Berat

Dirga terbangun lebih dulu karena telpon dari Lee.

Dia baru ingat bahwa hari ini ada meeting yang sangat penting dengan kliennya dari luar negeri.

Dia melirik kearah Mayra yang masih terlelap dengan wajah lelahnya. Bibirnya tersenyum manis dan langsung mengecup lembut bibir Mayra.

Kemudian bangkit dan membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Terlihat ada bercak darah diatas seprei dan selimut, bibirnya kembali tersenyum puas.

Setelah itu bergegas pergi ke kamar mandi.

Selesai membersihkan diri dan bersiap dengan pakaian kerjanya, Dirga kembali menghampiri Mayra dan mengecup keningnya lama.

Sebenarnya kalau tidak ada urusan yang sangat urgent ini, inginnya dia menghabiskan seharian penuh di dalam kamar ini dan mengulang segala keindahan yang semalam baru saja di lalui nya.

Tapi tentu saja itu tidak mungkin.

Sikap profesionalisme yang tinggi sudah mendarah daging dalam dirinya.

Akhirnya dengan berat hati Dirga pergi meninggalkan kan Mayra.

....

Beberapa saat setelah Dirga pergi, Mayra terbangun.

Sejenak menyesuaikan matanya karena cahaya silau matahari yang sudah masuk memenuhi ruangan dalam kamar nya.

"Astaghfirullah..kenapa aku bisa kesiangan seperti ini.!"

Pekik Mayra kaget melihat waktu sudah menunjukkan pukul 8 lebih. Dia memijit kepalanya yang terasa berat dan mengingat rentetan kejadian yang semalam di alaminya, baru tersadar sepenuhnya.

Diliriknya tempat tidur sebelah, ternyata suami yang sudah merenggut kesuciannya semalam sudah tidak ada di tempat.

Akhirnya Mayra berusaha bangkit namun langsung meringis saat merasakan tubuh bagian bawahnya terasa perih dan sakit luar biasa.

Dengan melilitkan selimut menutupi tubuh polosnya Mayra berjalan terseok-seok menuju kamar mandi.

Dia harus masuk kerja hari ini walau keadaan tubuhnya sangat rentan saat ini.

*****

Dengan penuh perjuangan akhirnya Mayra sampai juga ke meja kerjanya. Napasnya tersengal, wajahnya pucat pasi seperti tak berdarah.

Sejenak dia menelungkup kan wajahnya di atas meja mencoba meredakan rasa sakit di kepalanya.

"May..kau tidak apa-apa.? Apa kau sakit?"

Suara Agam terdengar. Mayra mendongakkan kepalanya dan melihat Agam sudah berdiri di hadapannya, sedang menatapnya khawatir.

Melihat raut wajah Mayra yang pucat Agam bertambah cemas. Ingin sekali dia mengusap kening Mayra untuk memastikan keadaannya, tapi itu tidak bisa di lakukan nya saat ini.

"Aku baik2 saja mas, hanya pusing saja, mungkin masuk angin. Makanya semalam aku pulang duluan.."

Sahut Mayra dan memaksakan tersenyum untuk meyakinkan Agam.

Agam masih terdiam menatap intens wajah Mayra.

"Baiklah..sebentar lagi ada meeting produksi, kau siapkan berkasnya."

Ucap Agam kemudian. Mayra mengangguk.

Akhirnya Agam masuk ke ruangan nya.

Siangnya Mayra menemani Agam menemui kliennya di sebuah kafe.

Kliennya adalah seorang pria umur 40 tahunan bertubuh tinggi dengan kesan yang terlihat sangat tertarik pada Mayra. Hal itu bisa dilihat dari sorot matanya yang berbeda saat melihat Mayra.

Tentu saja hal itu membuat Agam sangat tidak nyaman.

Pria itu juga ditemani sekretaris nya yang cantik dan berpakaian kerja yang sangat ketat. Melihat Agam, langsung saja sang sekretaris itu berusaha tebar pesona dengan gaya dan gestur yang seakan menggoda pengusaha muda itu.

Mereka mulai melakukan pembicaraan kerjasama yang akan di jalankan.

Seperti biasa setelah Agam mencoba melakukan lobi dan menjelaskan konsep yang ditawarkan, Mayra menutup pembicaraan dengan menjelaskan setiap detail dari konsep kerjasama nya.

Mata pria itu tak henti menatap kagum dan berminat pada Mayra. Dia seakan tersihir oleh aura yang di pancarkan oleh sekretaris Dirut Royal Entertainment ini. Dan matanya benar-benar tidak bisa berpaling dari wajah cantik Mayra yang meskipun pucat tapi tetap saja mempesona.

"Baiklah tuan Hans.. kalau kita sudah sepakat mengenai kerjasama ini, saya akan mengirimkan tim produksi untuk detail lebih lanjutnya.!"

Ucap Agam menyudahi pembicaraan karena dia sudah tidak tahan dengan tatapan mata kliennya itu pada Mayra yang sudah sangat merusak pemandangan nya.

Kalau orang ini terus bersikap kurang ajar seperti ini lebih baik dia membatalkan kerjasama ini.

Itu tidak masalah bagi dirinya .

"Baik Tuan Agam saya setuju.. Nanti saya akan mengutus pengacara saya untuk mengurus semua berkasnya.!"

Sambut klien Agam sambil kemudian berdiri dan berjabat tangan dengan Agam.

"Saya permisi dulu tuan Agam..Nona Mayra..semoga kita bisa segera berjumpa kembali..!"

Ucap pria itu sambil tersenyum dan memandang Mayra dengan sorot mata yang benar-benar menyebalkan bagi Agam.

Akhirnya mereka pergi dari kafe tersebut.

Mayra dan Agam menyusul setelahnya. Kepala Mayra makin terasa berat, dan kulitnya juga semakin pucat.

Agam terlihat semakin khawatir melihat keadaan Mayra, dia menyesal seharusnya tadi tidak mengajak Mayra dalam pertemuan ini.

Mereka sampai ke parkiran kafe, dan Mayra tiba2 menghentikan langkahnya .

Kepalanya semakin pusing, pandangan nya seolah kabur. Agam menghentikan langkah dan melihat kearah Mayra .

"May..kau tidak apa-apa..?"

Belum sempat Mayra berbicara tiba2 tubuhnya terhuyung dan..

Brukkk..

Untung saja Agam dengan sigap menangkap tubuhnya yang hampir jatuh ke tanah.

"Maayy...May.. bangun..! apa yang terjadi padamu..!"

Sayup-sayup terdengar suara panik Agam, namun kesadaran Mayra perlahan menghilang.

Dengan perasaan panik Agam cepat membopong tubuh Mayra dibawa masuk ke dalam mobil yang kebetulan dia sendiri yang membawanya.

Dia cepat melajukan mobilnya meluncur mencari rumah sakit terdekat.

.....

Agam berjalan mondar mandir di depan ruang IGD tempat Mayra diperiksa oleh Dokter.

Dia mengacak rambut nya dan mengusap kasar wajahnya berulang kali.

Setelah sekitar 15 menit di dalam, akhirnya dokter yang memeriksa Mayra keluar dari dalam ruangan di sambut wajah cemas Agam.

"Bagaimana dok..apa yang terjadi dengannya.?

Apa dia baik-baik saja.?"

Tanya Agam beruntun. Dokter wanita itu tersenyum penuh arti , sepertinya dia mengerti sesuatu.

"Tuan Agam tenang saja. Pasien tidak apa-apa.

Dia hanya kelelahan, sepertinya tenaganya terlalu terforsir sehingga dia kehabisan energi."

Jawab Dokter itu sambil kembali mengulum senyumnya .Agam hanya menarik napas lega tidak tahu apa yang di maksud sang dokter.

"Syukurlah kalau begitu dok, ya..akhir2 ini dia memang sangat sibuk."

Ucap Agam kemudian.

"Dia hanya butuh istirahat saja, makan yang cukup, tidur yang cukup dan jangan terlalu memaksakan diri dulu. Saya permisi dulu tuan."

Sambut sang dokter sambil kemudian dia berjalan meninggalkan Agam.

Agam masuk kedalam ruang rawat Mayra dan cepat menghampirinya dengan perasaan campur aduk.

Terlihat Mayra masih merebahkan tubuhnya dengan mata terpejam dan selang infus yang terpasang di tangan kirinya.

Agam duduk di kursi yang tersedia di samping kanan Mayra. Dia tak peduli apapun sekarang, hatinya saat ini sangat menghawatirkan wanita yang di cintai nya ini.

Dengan yakin dia meraih jemari Mayra, menggenggam nya erat dan di ciumnya perlahan .

Saat bersamaan Mayra membuka matanya dan sontak terperanjat melihat Agam sedang mencium tangannya. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, hanya terdiam sambil kembali memejamkan mata.

Keduanya kini saling berpandangan lekat. Wajah Mayra yang tadi pucat kini tampak memerah.

Dia tidak menyangka kalau Agam akan berani mengecup keningnya seperti itu.

"Maaf kalau aku lancang May..aku sangat khawatir padamu.."

Ucap Agam tersipu. Dia malu sendiri setelah sadar apa yang telah di lakukan nya barusan.

"Tidak apa mas, asal jangan sekali-kali lagi..!"

Sahut Mayra yang sama tersipu nya.

Keduanya tersenyum sambil memalingkan muka .

Di pintu tiba-tiba muncul Denis dengan menenteng sebuah kantong plastik berisi bubur.

Agam tadi menelponnya untuk datang ke rumah sakit sekalian membelikan bubur ayam.

"Ini bubur nya pak, dan ini dokumen yang harus bapak tandatangani..!"

Ucap Denis sambil menyimpan bubur diatas nakas dan menyerahkan berkas pada Agam.

Dia kemudian berpaling pada Mayra.

"Bagaimana keadaanmu May..?"

Tanya Denis.

"Alhamdulillah sekarang sudah lebih baik mas Denis.

Terimakasih ya, maaf merepotkan.!"

"Tidak apa May, santai aja..!"

Ucap Denis tersenyum ramah.

Agam selesai mendatangani berkas yang tadi dibawa Denis. Dia beranjak menyiapkan bubur untuk Mayra.

Kemudian duduk kembali dan mau menyuapi Mayra.

"Biar aku saja mas. Aku bisa kok."

Tolak Mayra dengan tersenyum canggung.

"Biarkan aku menyuapi mu sekali ini May..!"

"Tidak usah Mas..aku bisa."

Ucap Mayra ngotot. Dan akhirnya Agam mengalah membiarkan Mayra memakan buburnya sendiri.

***********

TBC....

1
Vivia
/Frown//Smile//Shame/
juwita
suruhan si evelyn mgkn
juwita
kan bisa g ush berhub badan di suntikan aj. biar nanti pas di cerai mayra msh segel. melahirkan di operasi. dasarnya aj emg si Dirga pingin ngerasain yg msh segel. krn istrinya mgkn pas nikah udh g bersegel x
juwita
g ada harga nya wanita di mata org ky. pdhl dia jg terlahir dr rahim wanita. jgn lemah.mayra hrs kuat kalo lun km hamil bw anak mu jgn di tinggalkan sm mrk tar anak mu di siksa lg sm si Evelyn
juwita
jgn" istrinya pertama Dirga pny selingkuhan
juwita
knpa ayahnya g bilang klo dia di jadikan istri kedua? kasihan jd nya
juwita
mampir
Najwa_auliarahma
kak boleh tau almayra artinya apa, pengen deh nanti kalo anakku perempuan tak kasih nama almayra😁
Yeki Pratama
Luar biasa
Nur Aini
membaca ber kali2 GK bosen,knp gk ada karya baru y
Ruswa 123
yang komen g punya hati
Ayani Lombok
baca ulang ditahun 2025
Han Lifa
Luar biasa
Khadijah Nafisah
heemm
Hj Rabiah
Kecewa
Khairul Azam
mayra menye menye, kenapa gak ditembak langsung end aja evelyn.
Khairul Azam
yg salah disini itu dirga sama istripertamanya, kenapa cuman istri pertamanya aja yg dapat hukuman, sedangkan dirga bebas hilang sitri pertama masih ada cadangan istri lainnya, cih menjijikan. ini lah yg aku paling benci baca novel kisah poligami, apa pun itu alasannya menurutku pologami itu merugikan pihak wanita, pologami skrng dan poligami yg nabi kita jalankan sangat berbeda, klo skrng itu cuman memburu dan memuaskan nafsu
Silvi Vicka Carolina: kata laki laki ngikutin sunnah nabi ...tapi tidak mendalami apa ketentuan yang namany poligami ...
total 1 replies
Khairul Azam
udah sama arion aja, dirga gak tegas ini sama istri pertamanya
Khairul Azam
bodoh mayra disembunyikan terus, dirayu dikit merona malu malu cih
Misaza Sumiati
keras kepala mayra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!