Ujian rumah tangga yang tidak pernah usai. Kekecewaan seorang istri yang sedang mengandung harus menyaksikan suaminya menikah lagi.
Rasyid tidak punya pilihan lain harus mengetahui wanita yang mengaku telah menghamilinya. Rasyidi berbohong kepada istrinya dan melangsungkan akad pernikahan tanpa sepengetahuan sang istri.
Tetapi jalan Tuhan jauh lebih indah yang membuat Cilla sang istri tahu. Cilla berpikir suaminya akan menghentikan semuanya dan nyatanya tetap melanjutkan pernikahan itu.
Cilla memilih untuk mengalah dengan semua rasa sakit hati yang tidak akan pernah sembuh, memilih untuk pergi dan hanya meminta kepada sang pencipta untuk menghilangkan seluruh perasaan cinta yang begitu besar kepada suaminya tanpa tersisa apa-apa.
Sampai 8 tahun kemudian Cilla kembali dengan kehidupan yang baru dan ingatan yang baru tanpa tersisa orang yang pernah dia cintai.
Bagaimana pertemuan suami istri itu kembali setelah bertahun-tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 Teguran Untuk Cilla
Cilla bersama dengan Andrean sedang menemani Gama di taman bermain. Mereka membiarkan Gama bermain sendiri dengan teman-teman yang baru dia kenal dan sementara Cilla dan Andrean mengambil tempat duduk untuk bersantai sembari menikmati kopi.
"Gama mengatakan akan mengadakan lomba bermain piano?" tanya Andrean.
"Benar! dalam Minggu ini dia akan mengikuti lomba bermain piano," jawab Cilla.
"Wau apa aku harus ikut?" tanya Andrean.
"Boleh, lombanya dibagi beberapa tahap untuk tahap awal hanya dalam beberapa peserta dan kemudian disaring sampai ketiga tahap final dan kemudian penentuan juara. Aku sangat berharap tahap demi tahap bisa dilewati Gama dengan baik dan juga bisa mengantarkannya menjadi juara," ucap Cilla
"Itu sudah pasti. Calon putraku orang yang sangat pintar, dia pasti akan memenangkan lomba itu," ucap Andrean dengan yakin. mendengar kata putranya membuat Cilla tampak tersenyum bagaimana pria di hadapanmu itu semakin memperlihatkan betapa sayangnya dia kepada Gama.
"Kamu bolak-balik melihat tablet? Apa sesuatu yang membuat kamu kepikiran?" tanya Cilla.
"Aku hanya menunggu pesan dari sekretarisku. Soalnya aku sedang mencoba untuk mengajukan kerjasama dengan Perusahaan Lucy, tetapi sepertinya ada kesemutan dan sampai sekarang tidak ada respon dari perusahaan itu," ucap Andrean.
"Perusahaan Lucy adalah perusahaan kakek yang dipimpin oleh Om Ramos," sahut Cilla.
"Kamu benar!" jawab Andrean.
"Ada apa? Om Ramos mengapa harus mempersulit kamu dan bukankah beliau itu tipe orang yang sangat suka membuka ruang kerja sama dengan siapapun?" ucap Cilla.
"Perusahaan Lucy, perusahaan nomor satu di Indonesia dan juga di Asia, sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan dan sudah pasti untuk bekerja sama harus memilih-milih perusahaan yang terbaik dan sangat wajar jika mereka masih menunggu waktu belum ada keputusan apa-apa," ucap Andrean.
"Aku nanti akan mencoba untuk membicarakannya dengan Om Ramos, mungkin saja memang banyak sekali pekerjaan dan permintaan kamu belum sampai ke tangan beliau," ucap Cilla memiliki rencana untuk membantu calon suaminya.
"Tidak perlu Cilla. Ini masalah bisnis dan aku bisa menyelesaikannya sendiri," ucap Andrean.
"Kita akan menikah dan sudah semestinya untuk saling membantu satu sama lain," jawab Cilla.
"Kalau begitu aku ucapkan terima kasih," ucap Andrean.
Cilla hanya menganganggukan kepala dan kembali mengawasi putranya yang asyik bermain.
****
"Rasyid tidak ingin mendatangani surat perceraiannya?" tanya Ramos pada Arya yang berdiri di depan.
"Benar tuan," jawab Arya.
Ramos membuang nafasnya perlahan ke depan.
"Aku sudah menduganya hal ini akan terjadi, dia benar-benar tidak ingin melepaskan Cilla," ucap Ramos.
Tok-tok-tok
Mereka berdua sama-sama melihat ke arah pintu ketika pintu itu diketuk dan ternyata Cilla berdiri di depan pintu membuat Ramos langsung menyimpan surat perceraian tersebut.
"Maaf Om Cilla menggangu," ucap Cilla merasa tidak enak.
"Tidak apa-apa. Kamu masuklah dan jangan hanya berdiri saja di sana," sahut Ramos.
"Kalau begitu saya permisi dulu tuan," ucap Arya membuat ramos menganggukkan kepala dan Arya langsung pergi dan tidak lupa juga menganggukkan kepala kepada Cilla.
"Ada apa Cilla?" tanya Ramos.
"Ada sesuatu yang ingin Cilla bicarakan dengan Om," ucap Cilla sudah duduk di sofa.
"Kalau begitu katakan saja ada apa?" tanya Ramos.
"Hmmmm, apa Om melihat pengajuan kerjasama yang diajukan Andrean ke perusahaan Lucy?" tanya Cilla membuat Ramos mengerutkan dahi.
"Apa yang kamu maksud adalah calon suami kamu?" tanya Ramos membuat Cilla menganggukan kepala.
"Benar! Kami tadi mengobrol dan tidak sengaja menyinggung ke hal tentang pekerjaan. Ternyata beliau ingin bekerja sama dengan Perusahaan Lucy, tetapi belum ada tanggapan sampai saat ini. Barangkali Om belum melihat pengajuannya, Cilla hanya ingin mengingatkan saja agar dilihat dulu dan...."
"Saya sudah melihat dan juga sudah mengkonfirmasi kepada sekretaris kantor hari ini untuk menyampaikan kepada pihak mereka," Ramos memotong kalimat Cilla.
"Benarkah! Alhamdulillah kalau begitu, akhirnya Andrean tidak akan kepikiran lagi tentang kerjasama yang akhirnya berjalan dengan semestinya," ucap Cilla.
"Om tidak mengatakan bahwa konfirmasi itu berupa persetujuan kerjasama Cilla," sahut Ramos membuat Cilla mengerutkan dahi.
"Maksud Om?" tanya Cilla
"Apa sebaliknya?"
"Benar! konfirmasinya berupa penolakan. Om menolak bekerja sama dengan grup Antam," jawab Ramos cukup mengejutkan Cilla.
"Kenapa Om? Apa yang salah?" tanya Cilla.
"Cilla mungkin dia akan menjadi suami kamu, tetapi bukan berarti segala sesuatu harus Om setujui dan apalagi tentang masalah kerjasama. Om punya pertimbangan untuk tidak bekerjasama dengan grup Antam dan ini juga tidak berkaitan dengan kamu,"
"Cilla ke depannya jangan mencampuri masalah ini. Jika calon suami kamu meminta kamu untuk berbicara dengan om menyetujui pekerjaan. Om hanya ingin mengatakan mau dia calon suami kamu apa sudah menjadi suami kamu sekalipun, kalau memang Om tidak ingin bekerja sama dengan orang tersebut, maka tidak akan bisa. Siapapun orangnya yang dekat atau yang jauh tidak akan pernah berkaitan!" tegas Ramos.
"Om sepertinya salah paham. Sumpah demi Allah Andrean tidak menyuruh Cilla untuk membicarakan semua ini dan apalagi menyuruh Cilla harus membujuk Om untuk jalinan kerjasama. Ini semua benar-benar murni hanya keinginan Cilla, ini inisiatif sendiri dari Cilla," ucap Cilla mencoba menjelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka.
"Kalau begitu lain kali jangan pernah inisiatif apapun dan apalagi berurusan dengan bisnis. Om tidak ingin masalah bisnis harus dikaitkan dengan urusan pribadi," sahut Ramos dengan bijak.
"Baik. Om, Cilla benar-benar minta maaf," ucap Cilla merasa tidak enak yang mungkin terlalu banyak ikut campur.
Belum juga menikah dengan Andrean dan Cilla sudah mencampuri pekerjaan Ramos.
*****
Rasyid berdiri di hadapan Adimayu yang sedang lemas berada di dalam ruang perawatan salah satu rumah sakit di ibukota.
"Saya pikir kamu tidak akan pernah menjenguk saya lagi. Walau hubungan kita tidak pernah putus dengan kamu menikah dengan Metta, tetapi saya tahu kemarahan di diri kamu belum hilang sampai saat ini," ucap Adimayu.
"Mama juga dirawat di Rumah Sakit ini dan saya merasa tidak ada salahnya untuk menjenguk Kakek," jawab Rasyid.
"Rasyid saya mendengar dari Metta jika kamu sedang mengalami hal sulit dalam perusahaan. Perusahaan yang kamu dirikan mengalami kebangkrutan dan apalagi saingan kamu adalah grup Antam. Rasyid bukankah sebelumnya saya sudah mengatakan kepada kamu jika kamu bisa mengambil perusahaan saya dan menggabungkan dengan perusahaan kamu agar lebih besar lagi,"
"Saya sudah tua dan tidak mungkin lagi mengelola semua itu. Saya juga tidak mempunyai siapa-siapa selain Metta dan kamu adalah suaminya, untuk bersaing dengan grup Antam kamu tidak akan mampu jika hanya mengandalkan perusahaan kami saja," ucap Adimayu menawarkan bantuan kepada Rasyid.
"Tujuan saya datang untuk melihat Kakek bukan untuk meminta bantuan tetapi murni hanya ingin melihat keadaan Kakek. Jawaban saya atas semua tawaran itu tetap sama seperti sebelum-sebelumnya, jika saya tidak akan menerima bantuan apa-apa dan Masih bisa berdiri sendiri," ucap Rasyid dengan tegas menolak semua tawaran dari Adimayu.
"Saya harus kembali ke kantor. Kakek istirahatlah dan jaga kesehatan!" ucap nasib menundukkan kepala dan berlalu dari hadapan Adimayu.
"Kamu tidak akan bisa melawan grup Antam. Apa kamu tidak tahu siapa CEO dari grup Antam?" langkah Rasyid terhenti ketika mendengar Adimayu.
Bersambung....