Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .
Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .
" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.
" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.
Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.
yuk baca🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
...........
" Baba aku ngantuk boleh istirahat dulu nggak ?" tanya Zea yang duduk disebelah Axel sedari tadi membantu Axel bekerja setelah rapat .
" Iya , nanti ketika jam makan siang aku bangunkan" ucap Axel tersenyum melepas jasnya dan memberikan pada Zea .
" Okey " Zea berbaring diatas sofa dan beberapa saat tertidur .
..........
Tok
Tok
" Masuk " ucap Axel langsung mengerutkan keningnya melihat wajah tegang Rich yang datang keruangan nya.
" Ada apa?" tanya Axel langsung berdiri sementara Rich menatap Zea dan memastikan dia benar-benar tertidur .
" Tuan " Rich ingin berbisik saja pada Axel takutnya Zea belum benar-benar tidur .
" Tuan, Jordan ada di lobby perusahaan bersama puluhan bodyguard nya " bisik Rich yang membuat Axel langsung mengepal tangannya.
" Tuan " Rich menahan sekuat tenaga tangan Axel yang akan menggebrak meja karena ada Zea .
" Apa yang dia inginkan" suara kecil Axel menatap Zea yang baru tertidur lelap .
" Rich kau jaga ruangan ini dengan pengawasan yang ketat selama aku dibawah jangan biarkan bahaya apapun mengintai Zea " ucap Axel bergegas keluar ruangan tidak ingin Jordan sampai berbuat hal-hal yang akan mengganggu ketenangan perusahaan.
Axel keluar dari perusahaan nya dan melihat puluhan bodyguard nya tengah menghadang agar Jordan tidak masuk kedalam perusahaan atau berani maju .
" Apa yang kau inginkan, jika ingin berperang bukan disini tempatnya" ucap Axel berdiri dibarisan paling depan dari Bodyguard nya bertatapan langsung dengan Jordan .
" Aku tidak ingin berperang atau melakukan perlawanan padamu karena sedari awal kita bukanlah musuh bahkan tidak saling kenal " ucap Jordan menyuruh para bodyguard nya untuk mundur beberapa langkah.
" Kalian mundur " ucap Axel pada bodyguard nya .
" Lalu apa yang membuatmu sampai datang kemari jika tidak ingin menyerang atau , "
" Aku hanya ingin kau mengembalikan milikku yang sudah kau ambil " pernyataan Jordan .
" Milikmu ?" pertanyaan Axel yang merasa tidak pernah merampas apapun dari Jordan walaupun dia sempat menyerang rumah Jordan waktu itu namun tidak ada yang mereka ambil disana .
" Iya , milikku yang paling berharga sudah kau rampas jadi dengan segala hormat aku meminta kau mengembalikan nya sebagai seorang pria sejati " ucap Jordan yang langsung menyentil jiwa kesatria dalam diri Axel .
" Aku tidak ingin mengibarkan bendera perang dengan mu atau melakukan serangan bahkan sama sekali tidak ingin berurusan dengan mu , tapi kau yang memulai semua duluan " ucap Jordan.
" Jordan aku minta maaf soal serangan malam itu aku melakukan nya karena,"
" Aku tidak ingin membahas itu lagi , sudahlah. " ucap Jordan .
" Kau telah mengganggu ketenangan ku dengan merampas apa yang menjadi milikku , apa salah jika aku marah padamu " ucap Jordan menarik kerah kemeja Axel .
Axel mendorong Jordan yang memegang kerah kemeja nya lalu bertanya baik-baik tidak ingin melakukan serangan didepan publik yang akan merusak citra perusahaan nya karena bagaimana pun sekarang mereka berada di depan sebuah instansi.
" Apa yang kau inginkan?" pertanyaan Axel menatap Jordan yang terlihat marah sekali dengan emosi yang berkecamuk dalam dirinya.
" Aku ingin kau menceraikan Zea dan mengembalikan dia padaku " ucap Jordan .
Axel langsung memberikan bogem mentah di wajah Jordan yang berani mengatakan itu.
" Axel " tanpa terduga Jordan mengeluarkan pisau dan mengarahkan pada lengan Axel .
" Akkkh" Axel menatap kemejanya yang sobek dan darah yang mengalir dilengan nya .
" Jordan aku benar-benar akan membunuhmu sekarang juga " Axel mengeluarkan pistol nya .
..........
" Tuan tidak boleh membunuh, kata orang kalau istri sedang hamil seorang suami tidak boleh membunuh apapun termasuk binatang apalagi orang " ucap Zea yang terngiang-ngiang ditelinga Axel .
...........
Axel melempar pistolnya ke tanah lalu masuk kedalam perusahaan nya " urus mereka , jika tidak pergi dalam 5 menit lagi laporkan saja pihak berwajib" ucap Axel memegang luka di lengan nya .
" Panggil Rich sekarang" perintah Axel yang berada dalam ruangan Rich diobati dokter .
" Tuan apa yang terjadi ?" tanya Rich dengan cemas karena dia terus berjaga didepan ruangan Axel .
" Rich apa Zea terbangun ?" pertanyaan Axel yang dibalas gelengan oleh Rich .
" Tuan terluka cukup parah " ucap Rich segera melepas kemejanya yang kebetulan bewarna sama dengan kemeja yang dipakai Axel .
" Rich apa yang kau lakukan" ucap Axel menatap Rich yang melepas kemeja dihadapan mereka semua .
" Tuan pakailah kemejaku dengan cepat dan rapikan penampilan tuan sebelum nona Zea bangun " ucap Rich begitu Axel selesai diobati dokter .
" Cepat kalian bantu aku " ucap Axel pada bodyguard nya tidak ingin Zea tau soal ini .
Setelah selesai mengganti pakaiannya " buang baju ini dan segera belikan kemeja pengganti untuk Rich" perintah Axel menatap kemejanya yang terkena banyak darah .
" Tuan apa yang terjadi ?" tanya Rich yang langsung diceritakan oleh Axel .
20 menit kemudian.
Tok
Tok
" Masuk " kata Rich begitu seseorang mengetuk pintu ruangan nya walaupun masih ada Axel didalam ruangan nya .
" Zea " ucap Axel segera duduk tegap seolah tidak terjadi apa .
" Ada yang menelfon terus dari tadi , aku tidak bisa tidur jadinya " kata Zea memberikan ponsel Axel .
" Siapa yang menelfon " untuk beberapa saat Axel sibuk dengan ponselnya sampai ketika sudut matanya tidak sengaja melihat Zea yang masih berdiri dihadapan mereka yang duduk disofa .
" Zea tutup mata kamu " ucap Axel langsung berdiri memeluk bahkan menutup mata Zea dengan tangan nya ketika sadar Rich sedang tidak pakai baju .
" Udah liat pun " kata Zea dengan santainya melepaskan tangan Axel yang menutup matanya.
" Kamu menatapnya lagi " Axel dengan begitu geram segera membawa Zea keluar dari ruangan Rich .
" Tidak , tidak Baba " kata Zea berjalan mengikuti Axel yang berjalan cepat sekali .
" Baba kenapa ada banyak bodyguard diluar ?" tanya Zea begitu mereka masuk kedalam ruangan Axel .
" Biasanya juga begitu " ketus Axel dengan bad mood kembali menyalakan laptop nya .
" Baba kenapa ?" tanya Zea menatap lengan Axel yang seperti besar sebelah walaupun tidak terlalu kelihatan.
" Tidak apa-apa " Axel berdiri ketika Zea mendekatinya lalu mengambil jasnya di sofa dan memakai kembali .
" Baba aku masih mau tidur pinjam dulu jas nya " kata Zea .
" Tidur nanti saja Zea sekarang sebentar lagi jam makan siang " ucap Axel .
............
Malam harinya Axel yang duduk diruang kerjanya meneguk wine dan terus menghisap rokok nya membayangkan setiap perkataan Jordan yang meminta Axel menceraikan Zea .
" Jordan kau mungkin merasa Zea adalah milikmu tapi pemilik sebenarnya adalah aku " ucap Axel meminum segelas wine dalam sekali tegukan .
" Tidak, tidak ada yang boleh merebutnya dari aku , sampai kapanpun Zea itu milikku" ucap Axel berjalan sempoyongan.
" Zea " Axel membuka pintu kamar dan berjalan tak tentu arah sampai menabrak beberapa interior kamar .
" Tuan kenapa " Zea segera menghampiri Axel dan membantunya.
" Zea kau milikku " ucap Axel menyandarkan Zea kedinding.