NovelToon NovelToon
LUPIN : Atlantis Crown Theft

LUPIN : Atlantis Crown Theft

Status: tamat
Genre:Kriminal dan Bidadari / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Action / TKP / Light Novel / Tamat
Popularitas:443
Nilai: 5
Nama Author: Miss Anonimity

Sebuah kota yang ditimpa tragedi. Seseorang baru saja membakar habis gedung pengadilan di Withechaple, Inggris. Beruntung tidak ada korban jiwa.

Seorang detektif hebat ditugaskan menangkap sang pencuri Lupin. Waktu yang dimiliki Wang yi semakin terbuang sia-sia. Semakin ia merasa bisa menangkap pencuri Lupin, semakin ia terjebak dalam permainan menyebalkan yang dibuat oleh musuh. Beruntungnya gadis cantik bernama Freya, yang bekerja menyajikan bir untuk para polisi di kedai setempat selalu memberinya motifasi yang unik.

Selama beberapa Minggu, Wang yi menyusun rencana untuk menangkap sang Lupin. Hingga sebuah tugas melindungi mahkota Atlantis tiba di kota itu. Wang yi akhirnya berhasil mengetahui siapa sosok sang Lupin. Namun, ketika sosok itu menunjukan wajahnya, sebuah rahasia gelap ikut terkuak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Anonimity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29 : Taktik

"Zhou Shiyu sudah tertangkap, jadi apa rencanamu?" Gadis yang lebih tinggi bertanya.

"Dalam waktu dekat ini, aku tidak akan buru-buru pergi. Aku butuh sesuatu sebagai pembuka jalanku. Penjagaan masih sangat ketat di perbatasan kota. Jika aku pergi sekarang, aku pasti akan ketahuan." Jawab gadis yang lebih muda.

"Jadi kau akan mengorbankan rekanmu?"

"Kau tahu persis apa yang kupikirkan." Gadis yang lebih pendek tersenyum miring. Ia sudah menyusun rencana untuk pelariannya sendiri. Egois? Memang. Karena kadang, di dunia kriminalitas, seseorang harus bersikap egois untuk bisa menyelamatkan dirinya. Itu bukan pengkhianatan, tapi cara bertahan hidup.

...***...

Wang Yi masuk kedalam Blind, namun hanya menemukan suasana yang sepi. Wajar tidak ada pelanggan karena ini masih jam kerja. Tapi dimana dua gadis yang biasanya standby di balik bar? pertanyaannya terjawab karena tidak lama kemudian, Shani dan Freya baru keluar dari arah belakang.

"Kau sudah lama di sini?" Tanya Freya.

"Tidak juga. Aku baru datang." Ucap Wang Yi. "Minuman yang biasa." Pinta Wang Yi.

"Oke,"

"Kau pasti kesepian setelah tidak ada Zhou Shiyu." Wang Yi memulai pembicaraan.

"Ya, kadang. Tapi aku masih bisa menemuinya di kantor polisi. Itu tidak terlalu buruk. Aku harap dia bisa memperbaiki kesalahannya." Kata Freya, sementara tangannya sibuk meracik minuman.

"Tidak mudah bagi seorang pendendam, untuk berdamai dengan masa lalunya. Tapi aku yakin, dia pasti bisa." Wang Yi mengamati keadaan sekitar bar. "Kau ada waktu sore ini?" Tanya Wang Yi.

Freya menyodorkan minuman yang telah di pesan ke hadapan Wang Yi. "Untuk apa? Kau ingin mengajakku berkencan? Meskipun kau memaksa aku tidak akan mau. Aku tidak bisa merebut pacar temanku." Kata Freya.

Wang Yi mendengus kecil sambil tertawa, "Kau gadis yang terlalu percaya diri. Aku tidak berniat mengajakmu berkencan."

"Lalu?" Tanya Freya penasaran.

Wang Yi menghabiskan minumannya dalam sekali teguk, "Aku akan menunggumu di rumah Zhou Shiyu setelah kau pulang bekerja. Jangan lupa," Wang Yi menyodorkan uang sebagai pembayaran, dan tidak lupa memberikan tip. Freya mengernyit bingung. Kenapa pria itu menunggunya di rumah Zhou Shiyu. Freya sudah berpikiran macam-macam, tapi ia mengenyahkan semua hal negatif itu.

...***...

Awalnya Freya tidak berniat untuk datang seperti yang di minta oleh Wang Yi, tapi demi memenuhi rasa penasarannya, ia memutuskan untuk berkunjung ke rumah Zhou Shiyu.

Pintu terbuka dari dalam ketika Freya mencoba mengetuk. Wang Yi membukakan pintu dan memintanya masuk. Freya mengamati bagian dalam rumah Zhou Shiyu, terlihat lebih rapi dari terakhir kali dia berkunjung ke sini.

"Duduklah, akan kuambilkan minuman dulu." Wang Yi berjalan ke dapur, sementara Freya duduk menunggu di sofa ruang tamu.

"Kau tidak akan memaksaku untuk berada di antara selangkanganmu, kan? apa kau menaruh obat tidur atau obat perangsang di minuman itu?" Freya sedikit bergurau ketika Wang Yi membawa nampan minuman. Ia tahu Wang Yi bukan tipe orang yang akan melakukan hal menjijikan seperti itu.

"Itu bukan gayaku." Kata Wang Yi.

"Jadi, apa yang mau kau bicarakan? Aku harap kau tidak membuatku sia-sia datang kesini."

Wang Yi mengambil berkas di kotak kecil di lemari, lalu menaruhnya di atas meja. "Bacalah..." Pinta Wang Yi.

Freya mengambil berkas di atas meja dan membacanya secara seksama. Matanya terbelalak, kemudian menoleh dengan ekspresi terkejut pada Wang Yi. "Apa maksudnya ini?" Tanya Freya.

"Itu adalah bukti yang dikumpulkan Zhou Shiyu selama ini." Ucap Wang Yi.

"Lalu kenapa dia harus membakar gedung-gedung di kota. Bukti ini sudah sangat kuat."

"Karena, dia takut jika wali kota bisa membeli hukum dengan uangnya. Jadi dia memutuskan untuk melakukan balas dendam dengan cara kriminalitas." Ucap Wang Yi.

"Lalu, apa yang kau ingin aku lakukan?" Tanya Freya.

"Begini..." Wang Yi menjelaskan rencana apa yang akan mereka lakukan, demi mendapatkan keadilan bagi Zhou Shiyu. Ia yakin rencana ini akan berhasil.

"Ini sedikit beresiko." Ucap Freya.

"Tidak ada salahnya mencoba. Hanya kau yang bisa melakukannya." Pinta Wang Yi. Freya termenung sejenak.

"Aku mohon, ini demi Zhou Shiyu." Pinta Wang Yi.

Freya mengangguk yakin, "Serahkan padaku, akan ku buat orang tua itu membayar." Freya tersenyum miring.

...***...

Setelah membelok ke jalan masuk rumahnya, Gito meninggalkan botol minumannya di dalam mobil untuk besok ia punya sebotol lagi di dalam kamar, lalu membanting pintu mobil. Semoga saja ibunya sudah mulai memasak. Ibunya sudah berumur lebih dari dari 50 tahun, tapi masih terlihat sehat. Sekarang belum jam lima sore, tapi perutnya sudah keroncongan.

"Kaukah itu, Gito?"

"Yeah," sahut Gito sambil menutup pintu. Lega rasanya bisa pulang ke rumah.

"Masuklah-kita kedatangan tamu."

Gito membelok di sudut, mengira akan melihat salah seorang Nona tua teman ibunya duduk di sofa di depan ibunya. Ternyata bukan. Yang ada di rumahnya, yang duduk di sofanya, tepat di hadapan ibunya, adalah Freya.

"Hei, Pak Wali Kota," sapa Freya sambil tersenyum.

Gito berdiri terpaku di tempat. Sudah berapa banyak bourbon yang ditenggaknya hari ini?

"Gadis ini, Freya, datang mengunjungiku, manis sekali, bukan?" tanya ibu Gito.

"Yeah," kata Gito lagi.

"Setelah begitu sering mendengar tentang dirinya selama bertahun-tahun, ini sungguh kejutan yang menyenangkan." Gito melongo.

"Oh, jangan malu, dolcezza," kata ibunya.

"Aku senang bertemu dengan Anda," kata Freya. Ia meraih ranselnya dan menyandangnya dengan ringan. "Panettone tadi sangat lezat."

"Kau sudah mau pergi?" tanya ibu Gito. "Tapi Gito baru saja pulang."

"Aku harus pergi," kata Freya. Ia melambai kepada ibu Gito, lalu berjalan keluar dari ruangan. Gito mengikutinya ke pintu. Entah kenapa perasaannya mendadak tidak enak dengan kehadiran Freya di sini.

"Sampai jumpa nanti," kata Freya sambil tersenyum kepada Gito sementara ia memutar kenop pintu.

"Apa yang kau lakukan?" cetus Gito.

"Hanya bersikap sopan," kata Freya, lagi-lagi tersenyum. Walaupun tahu semua yang sudah terjadi, ia membalas senyum Freya sementara Freya berbalik dan menutup pintu. Ketika Freya berjalan menyusuri jalan, Gito menyadari ada sedikit bekas luka di lengan wanita itu.

"Sungguh gadis yang manis," seru ibunya dari ruang duduk.

"Mmm," kata Gito, sementara ia pergi ke dapur untuk mencari gelas.

"Sepertinya ia baru saja mengalami kecemasan emosional," kata ibunya sambil membereskan piring-piring di meja. "Ketika dia mencondongkan tubuh ke depan, aku bisa melihat tubuhnya sedikit menggigil, dan apakah kau lihat postur tubuhnya? Gadis malang. Katanya, dia tidak sengaja lewat jalan ini dan memutuskan untuk mampir. Gadis yang baik." Ibunya mengoceh terus. Gito mengabaikannya dan masuk ke kamar bersama gelasnya.

1
@🔵𖤍ᴹᴿ᭄☠BanXJeki G⃟B⃟🦋
wahhh cocok ini yang aye cari, ilustrasi adegan mu keren 👍✨
@🔵𖤍ᴹᴿ᭄☠BanXJeki G⃟B⃟🦋
aye suka kata ini. dan itu benar adanya reall✨
@🔵𖤍ᴹᴿ᭄☠BanXJeki G⃟B⃟🦋
Woahh ilustrasinya keren ✨ 👍 semoga lanjut sampai tamat💪
Miss Anonimity: Makasih, kak.
total 1 replies
mary dice
wang yi pasti dalam bahaya🧐 lanjut thor
Miss Anonimity: Nanti ya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!