NovelToon NovelToon
Melawan Surga

Melawan Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Ahli Bela Diri Kuno / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: yogasurendra

seorang budak menemukan keberuntungan yang mengubah hidupnya membuatnya menapaki jalan kultivasi yang diidam-idamkan semua orang. Jiwa misterius yang membimbingnya dan sosok kegelapan yang bersemayam di lautan kesadarannya menemani nya dalam perjalanannya menjadi seorang kuktivator.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dewa

Li Chen menatap kedatangan sosok pria berzirah membawa tombak panjang mengendarai kuda perang diikuti oleh pasukannya.

"Nanling Huozhen!"ucapnya lantang di tengah kesunyian.

Yuan Tianshi dan Ye Zhonghai terkejut begitu mendengar namanya. Penjaga selatan surgawi jendral Nanling Huozhen.

"Dahulu kau selamat dari perburuan dewa. Hari ini kau harus lenyap karena klan siluman pengikut iblis yang terkutuk,"ucap Nanling Huozhen dengan wibawanya.

Li Chen tertawa terbahak-bahak begitu mendengarnya. Mengatasnamakan pengikut ras iblis maka siluman mendapatkan hadiah pembantaian.

"Apakah kau tidak sadar bahwa kekaisaran surgawi memiliki pengikut yang sama seperti iblis? Tidak! Kalian hanya membantai klan siluman yang memiliki status rendahan. Jika berani bantai lah para hewan suci yang sama-sama berasal dari klan siluman,"ucapnya lantang terdengar yang seketika memantik emosi Nanling Huozhen.

Energi ilahi meledak menekan Li Chen menghempaskan energi langit dan bumi yang berada di sekitarnya menghancurkan formasi besar menjadi berkeping-keping. Hei Qing meraung layaknya naga murka menatap Nanling Huozhen dengan mata merahnya.

"Yang Mulia,"ucap Hei Qing.

"Tenang saja,"balas Li Chen santai.

Bai Lianhua berdiri di puncak gunung Hanxue mengenakan mahkota emas dan selendang 7 warna wujud Dewi miliknya.

"Yang Mulia, Anda ingin memblokir kekaisaran surgawi dengan memotong jalur sungai takdir arus waktu maka aku akan melakukannya sebagai pedangmu. Jika Dewi Nuwa menggunakan selendang tujuh warna sebagai alat menciptakan manusia dan juga menambal langit yang runtuh, maka aku Bai Lianhua Dewi Siluman Ular Putih menggunakan selendang tujuh warna sebagai alat memotong sungai takdir arus waktu semesta,"ucapnya mengangkat selendang miliknya yang kemudian melayang membentuk sebuah pedang melesat menembus langit yang secara tiba-tiba seluruh langit di dunia berubah menjadi bintang-bintang layaknya di angkasa.

Sungai takdir arus waktu berwarna emas mengalir melewati berbagai belahan dunia begitu indah ketika mata memandang. Selendang yang telah berubah menjadi pedang membesar yang kemudian dengan sekali tebasan memotong arus takdir yang mengarah ke tempat yang bercahaya terang membuat semuanya berguncang hebat. Tak lama kemudian Bai Lianhua menghilang dari puncak gunung digantikan oleh Li Chen yang langsung terduduk di tanah sembari tertawa puas

Bai Lianhua muncul di tempat Li Chen sebelumnya memandang Nanling Huozhen dengan tatapan rumit. Selendang tujuh warna kembali kepadanya melayang melingkari tubuhnya kembali.

"Akhirnya kau muncul. Bukan orang lain yang menyamar sebagai dirimu. Bai Lianhua sang Dewi Ular Putih pemimpin klan ular putih,"ucap Nanling Huozhen.

Yuan Tianshi dan Ye Zhonghai terkejut dibuatnya. Selama ini yang mereka hadapi bukanlah Bai Lianhua yang asli.

"Jendral Nanling Huozhen harusnya tahu apa yang sedang terjadi. Jika kau tak segera kembali maka selamanya terjebak di alam manusia,"ucap Bai Lianhua tertawa kecil.

"Aku mendapatkan tugas membawamu ke surga maka dengan segala cara aku melakukannya,"balas Nanling Huozhen mengangkat tombaknya meledakkan energi qi ilahi nya melompat dari kuda perang menggerakkan tombaknya yang dimana setiap ayunannya disertai kobaran api.

Naga api raksasa muncul pada ayunan terakhirnya kemudian disusul bayangan wujud sejati dewa miliknya mengangkat tombak raksasa yang kelilingi oleh naga api.

Bai Lianhua mengulurkan tangannya yang kemudian selendang tujuh warna melayang di udara membentang luas membendung serangan yang datang dengan melilitnya. Ledakan kembali terjadi berguncang hebat seakan-akan langit akan runtuh ketika puing-puing sungai arus takdir waktu berjatuhan.

"Aku telah lama menunggu waktu ini,"ucap Bai Language tersenyum mengatakannya dengan lirih "hancur" yang sedetik kemudian diikuti suara ledakan dahsyat dan gelombang energi meledak begitu hebat. Nanling Huozhen terpental jauh kembali tepat sebelum semuanya tertutup. Langit tak lagi biru menyisakan bintang-bintang yang mengalir di angkasa.

Bai Lianhua meraih pedang ular putih miliknya mengayunkanha secara cepat memenggal kepala Yao Wenhan kemudian memberikan kode kepada Hei Qing untuk pergi bersama. Yuan Tianshi yang tercengang melihatnya menatap tak percaya. Dewa benar-benar nyata adanya. Ye Zhonghai memegangi dadanya yang terasa sakit. Aliran qi di dalam tubuh begitu kacau yang membuat jantungnya berdegup kencang. Ia buru-buru pergi tanpa memedulikan Yuan Tianshi.

"Siapa dia sebenarnya. Tidak! Siapa yang merencanakan semuanya,"ucap Yuan Tianshi termenung. Ia melihat sekelilingnya hancur berkeping-keping mengulurkan tangannya gulungan bergambar Buddha memancarkan aura keemasan mengembalikan segalanya menjadi semula membentang luas menyinari Tianqi.

Jauh di dalam aula utama, Kaisar Mingzhou duduk di atas singgasana memejamkan matanya dengan tenang tanpa memedulikan apa yang terjadi di luar istana. Kasim Gao Wuying datang menundukkan kepalanya memberikan salam.

"Bagaimana? Apakah kau mengetahui siapa dia?"tanya Kaisar Mingzhou.

"Sesuai dugaan Yang Mulia, seseorang tengah menempuh jalan pembantaian. Hawa kematian kota Qianxu telah menghilang sepenuhnya. Namun, hamba belum bisa mengetahui siapa dia,"jawab Gao Wuying menundukkan kepalanya semakin rendah tak berani untuk menatap sang Kaisar.

Helaan nafas Kaisar Mingzhou membuat Gao Wuying berani mengangkat kepalanya. Terlihat raut wajah rumit sang Kaisar yang dipenuhi beban.

"Paviliun Langit Jatuh dan Rumah Seribu Embun.."ucap Gao Wuying terhenti ketika mendapat respon penolakan dari Kaisar Mingzhou yang mengangkat telapak tangannya enggan mendengarkan laporan.

"Biarkan apa yang terjadi dan terjadilah,"balas Kaisar Mingzhou.

"Mengerti Yang Mulia,"jawab Gao Wuying.

......................

Bai Lianhua kembali muncul di puncak gunung Hanxue melihat Li Chen yang dengan santai duduk di atas batu di depan prasasti batu. Ia berjalan menghampiri nya.

"Bagaimana dengan keadaan Yang Mulia?"tanya Bai Lianhua khawatir.

"Tenang saja.Tubuh ini hanya tidak kuat menahan kekuatan ku,"jawabnya untuk tak perlu khawatir kepadanya.

Bai Lianhua menganggukkan kepalanya mengerti mengikuti arah pandang Li Chen yang menatap prasasti batu dengan seksama.

"Prasasti batu penanggalan berdirinya tanah suci leluhur Long. Anda mungkin merasa bingung"

"Tidak. Aku tahu asal-usul prasasti ini. Namun, berapa lama arus sungai takdir waktu yang terputus bertahan,"balas Li Chen.

Bai Lianhua terdiam mengulurkan tangannya menyerahkan selendang tujuh warna kepada Li Chen dan langsung ditolaknya.

"Aku tahu kau terluka menghadapi serangan Kaisar Pendiri. Jika bukan karena aku menyelipkan kekuatan di dalam tubuhmu maka aku tak yakin kau bisa mematahkan segel dinding batu itu. Aku tak menyangka kau melakukannya sejauh ini. Rencanaku hanyalah bertukar posisi menggunakan jejak ilahi Kuil Leluhur Long sebagai senjata meskipun hanya 30% aku yakin mampu memotong arus sungai takdir waktu"

"Yang Mulia. Aku adalah pengikut mu dan apa yang terjadi semuanya aku lakukan untuk mu. Selendang Tujuh Warna Dewi Nuwa adalah pusaka sejati dinasti Long. Aku mengetahuinya dan menjadi sebab kekalahan ku melawan Kaisar Pendiri. Adapun perintah Yang Mulia untuk menyegel 50% kesadaran Bai Zhenyun, aku tak melakukannya melainkan menggunakan kitab 'Melupkan Emosi Duniawi' untuk membuatnya menghilangkan 7 emosi tanpa sia-sia dan mempertahankan ingatan serta kesadarannya,"balas Bai Lianhua mendapatkan seutas senyuman tipis Li Chen.

"Bagus! Tak sia-sia aku melindungi mu di masa lalu"ucapnya tersenyum puas setelahnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!