NovelToon NovelToon
Mommy Pilihan Anak Duda

Mommy Pilihan Anak Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Anak Kembar / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hachichan

Jangan pikir cuma orang tua saja yang bisa menjual anak nya. Karena anak pun bisa melakukan hal yang sama.

"Akak cantil! Akak cantil! Mau ndak jadi Mommy kita! Daddy kita duda loh, cekalian dapat anak comel cepelti kami ini."

"Iya! Iya! Nanti daddy akan bayal utang na Mommy! gelatis catu dapat catu. Nikah cama duda dapat anak.. Hehehehe!"

Berharap bertemu jodoh pangeran kuda putih, Larasati Aqela justru bertemu dengan dua anak kembar lucu yang menawarkan Daddy mereka.

Larasati seorang mahasiwi semester akhir yang harus bekerja di sebuah restoran untuk mencukupi kebutuhan nya harus terjebak dengan anak kembar pengusaha paling kaya. Angkara Brawijaya, dia memiliki sikap dan sifat yang sangat aneh bagi Laras.

"20 juta sebulan! Jadi Ibu dari anak saya!"

" Hapaaa???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hachichan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MPAD. Bukan Siapa Yang Lebih Baik!

Putra tersungkur ke lantai saat pukulan yang tidak sempat dia hindari mendarat sempurna di pipi kanan nya. Terkejut dan marah, Putra bangkit mengambil ancang - ancang untuk membalas pukulan orang yang berani memukul nya. Tapi tangan nya berhenti di udara saat dia melihat siapa orang itu. Tubuh nya tertegun, matanya membelalak melihat wajah yang sangat dia kenali.

"Angkara???!" Tangan nya yang menggantung di udara tiba - tiba melemas dan turun ke bawah.

Angkara menarik kera Putra dengan kasar."Lancang sekali kamu menyentuh nya! Nggak Kakak, nggak adek, kelakuan nggak jauh beda. Selalu menginginkan sesuatu yang menjadi milik orang lain."

Putra menarik diri, sedikit mundur ke belakang."Laras! Kamu kenal sama pria ini?"Menunjuk Angkara, Putra mengabaikan ucapan Angkara dan menatap ke arah Laras.

Lidah Laras terasa kelu, dia ingin menjawab meski susah. Tapi tangan Angkara langsung merangkul pinggang Laras, membuat Putra meradang seketika."Lo nggak denger apa yang gue bilang? Dia calon istri gue! Jadi lo jaga tangan lo biar aman, sekali lagi lo berani nyentuh Laras lagi. Gue nggak jamin tangan lo masih utuh."Ancam Angkara.

Putra menggeleng, dia tidak percaya jika rival Kakak nya sekarang berpacaran dengan wanita yang sudah lama dia cintai."Nggak! Nggak mungkin! Gue nggak percaya! Laras, ini bohong kan?"

"Maaf Mas Putra! Tapi Pak Angkara memang calon suami aku. Dan kami juga sepakat akan menikah dalam waktu dekat ini!"

"Tapi kenapa Laras! Aku terima kalo kamu nggak punya perasaan sama aku, tapi kenapa harus pria ini. Kenapa harus dia? Pliss, Ras. Kasih aku satu kesempatan untuk buktikan kalo aku lebih baik dari siapapun, termasuk dia." Menuju ke Angkara dengan penuh kemarahan yang menjadi satu dengan kekecewaan.

Laras menghela nafas, dengan suara tegas dia berucap."Bukan tentang siapa yang lebih baik. Tapi ini tentang perasaan, dan aku cuma menganggap Mas Putra sebagai seorang teman. Jadi aku harap, Mas Putra bisa mengerti keputusan aku! Aku juga minta maaf karena selama ini mungkin tanpa aku sadari, aku memberi harapan untuk, Mas. Aku harap, Mas Putra bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dan mencintai Mas. Seperti aku mencintai Pak Angkara."

Angkara tersenyum puas, dia suka dengan jawaban Laras.

Putra masih tidak terima."Apa kamu tau kalo dia seorang duda dan sudah memiliki anak?"

Tanpa ragu, Laras mengangguk."Aku tau semuanya! Bahkan aku tau masa lalu Mas Angkara yang di tinggalkan oleh istri pertamanya demi mengejar laki - laki lain."

"Om ndak copan! Dateng - dateng langcung peluk Mommy! Mengganggu caja, macih lapal padahal pelut Laja, tapi cudah ndak belnapcu makan gala - gala Om bikin Daddy malah." Raja mengomel, anak kecil itu menatap tak kalah tajam dari Daddy nya.

"Om ini ciapa! Ndak ada cakep - cakep na. Macih mending Daddy meski cuma cedikit." Timpal Bunga yang juga ikut kesal.

Karena terlalu fokus pada Laras. Putra sampai tidak menyadari keberadaan kedua anak itu.

"Pelgi lah, jan ganggu.. Hus hus hus! Om ndak di telima ndi cini. Om cali pacal balu caja. Mommy punya na Daddy. Cudah capek - capek cali nya campe kabul, Om ceenak nya mau ambil Mommy. Ndak bica!!" Kata Raja memeluk erat Laras dari samping, seolah menunjukkan bahwa Laras adalah milik nya.

"Lo denger, kan. Laras cuma cinta sama gue, jadi sebagai orang asing, lo cuma jadi pengganggu disini. Heh kalian bertiga! Malah bengong, cepet bawa orang ini keluar dari tempat ini." Perintah Angkara pada para bodyguard nya.

"Baik bos.." Seru mereka kompak. Tapi rupanya, Putra tetap tidak mau pergi dan malah menghajar mereka bertiga. Putra yang memang jago berkelahi dengan mudah mengalahkan ketiga bodyguard itu.

"Laras! Dia bohong! Mantan istrinya pergi karena dia melakukan KDRT dan menyiksa istrinya. Dia bahkan berselingkuh dari istri pertamanya. Dia bukan cowok yang baik buat kamu. Aku lebih baik." Kata Putra dengan nafas memburu. Bukan hanya Laras yang terkejut tapi Angkara yang mendengar nya pun terkejut. Jangankan KDRT, mantan istrinya bahkan tidak pernah di suruh ke dapur.

"Jangan ngomong sembarangan, Mas. Nanti jatuh nya jadi fitnah." Laras tidak percaya. Dia lebih percaya pada apa yang dia lihat. Selama mengenal Angkara, Laras melihat ketulusan di matanya.

"Aku nggak fitnah, Laras. Itu kenyataan.." Putra frustasi, bagaimana menjelaskan pada orang yang di butakan oleh cinta?

"Oke kalo begitu! Mas Putra tau dari mana?" Tantang Laras, dia juga penasaran kenapa Putra bisa bicara seperti itu tentang Angkara.

"Karena mantan istrinya saat ini adalah istri dari Kakak aku. Kak Jeff! Yang sekarang tinggal di luar negeri! Kak Rasti mengadu kalo setiap hari dia hampir mengalami KDRT dari pria ini. Dia bahkan menunjukkan bukti - bukti berupa visum dari rumah sakit. Karena itu Kak Rasti memilih untuk pergi dan kembali sama Kak Jeff."

'Sialan wanita itu! Rupanya dia sudah berbohong cuma untuk kembali sama cinta pertamanya. Hebat kamu, Rasti.. Batin Angkara tidak menyangka jika Rasti, wanita yang pernah dia cintai tega memfitnah dirinya.

Laras melirik Angkara sekilas dan kembali menatap Putra."Kalo begitu, kenapa mantan istri Pak Angkara tidak melapor pada polisi? Kasus KDRT bukan kasus yang ringan. Pak Angkara bisa saja di penjara jika memang terbukti bersalah."

"Saat itu, Kak Rasti ketakutan! Dia nggak bisa melapor sama polisi karena Angkara memiliki koneksi sama kepolisian. Bahkan dengan tega, Angkara mengancam Kak Rasti menggunakan anak yang saat itu baru di lahirkan nya. Angkara bilang kalo dia akan membunuh anak nya kalo Kak Rasti melaporkan kejadian itu sama polisi. Saat itu Kak Jeff ingin melawan nya. Tapi Kak Rasti mencegah karena dia bilang Angkara seperti monster dan iblis. Dia juga punya koneksi sama anggota Mafia. Karena itu, Kak Rasti hanya bisa pasrah, dia nggak mau Kak Jeff kenapa - kenapa."

Prok.. prok.. prok... Angkara bertepuk tangan sambil tertawa.

"Hebat sekali! Cerita yang cocok jika di jadikan drama sedih. Aku yang berkuasa atau kalian yang bodoh. Begitu mudah percaya sama Rasti tanpa mencari tahu kebenaran nya. Jika memang aku seperti itu, kenapa aku tidak mencegah Rasti untuk pergi. Kenapa aku tidak mempertahankan nya dengan semua kekuasaan yang aku miliki? Untuk balas dendam, aku bisa saja menghancurkan Jeff atau Rasti dengan mudah. Tapi aku memilih membiarkan Rasti pergi. Dan untuk anak?" Angkara menarik Raja dan Bunga dengan lembut, memperlihatkan dengan jelas wajah kedua anak itu.

"Apa kamu melihat kedua anak ini? Mereka anak ku dan juga Rasti. Apa aku memukul mereka? Apa ada luka memar di wajah mereka? Apa perlu melakukan visum sekalian biar jelas... Sejak awal. pernikahan kami, Rasti memang mencintai Jeff. Tapi aku sabar bahkan saat Rasti hamil dan aku pikir, perlahan Rasti mulai mencintaiku. Tapi aku salah, setelah melahirkan bayi nya, dia memilih pergi meninggalkan kami demi laki - laki lain. Aku tidak pernah memisahkan Rasti dari anak nya, dia yang memilih pergi dan mengambil jalan itu." Putra masih tidak percaya. Dia lebih memilih percaya dengan apa yang dia dengar. Mungkin sebenarnya dia mulai meragukan Rasti. Tapi rasa cemburu setelah mengetahui hubungan Angkara dan Laras, menutup mata hatinya. Sampai kebenaran tetap dia anggap sebuah kebohongan.

"Satu lagi! Apa selama 5 tahun setelah melahirkan anak nya. Wanita itu pernah mencoba menemui nya, apa dia menderita hidup tanpa anak nya?" Tanya lagi Angkara. Kali ini Putra merasa kalah telak. Semua yang di katakan Angkara memang benar. Rasti tidak merasa sedih ataupun tertekan. Dia tau karena Mama nya selalu cerita setiap kali mengunjungi rumah Kakak nya. Rasti selalu bersikap kurang sopan. Tapi tetap saja Putra yang tersulut api cemburu dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Kak Rasti wanita yang baik, dia nggak pernah bohong. Laras! Plis kamu percaya sama aku, aku nggak mau kamu bernasib sama seperti Kak Rasti. Aku janji, aku akan membaha~~"

BUAGH.... Merasa geram, tanpa aba - aba, Angkara kembali memukul dan menendang Putra. Sementara Laras hanya diam tak berkutik. Dia sangat percaya dengan Angkara, dan rasa percaya itu nggak akan bisa di jatuhkan oleh siapapun. Mungkin karena Angkara datang ke dalam hidup nya di saat dia membutuhkan orang untuk bersandar.

"Ini peringatan terakhir! Jangan mengambil sesuatu yang menjadi milik seorang Angkara Brawijaya! Aku bisa melakukan sesuatu yang lebih kejam dari pada ini.."

"Kamu lihat Laras! Pria ini sangat jahat! Kamu tidak akan bahagia!" Seru Putra masih dalam posisinya yang duduk di lantai akibat pukulan Angkara.

"Ayo kita pergi!!" Angkara menarik tangan Laras di ikuti oleh bodyguard dan si twins yang meledek dengan menjulurkan lidah nya.

Putra bangkit dengan mata memanas, rahang nya mengeras. Karena kemarahan, dia menendang sebuah meja sampai makanan yang ada di meja itu berjatuhan. Orang - orang yang ada di sana memilih keluar. Mereka yang sejak tadi menyaksikan tidak ada yang berani ikut campur dan memilih pergi. Tapi Angkara sudah membayar biaya ganti rugi sekaligus makan nya ke pihak restoran atas kekacauan yang dia buat.

"Kenapa harus dia, Laras? Kenapa bukan aku yang jelas lebih mencintaimu! Aku nggak terima!" Senyum licik menyeringai muncul di bibir nya.

"Aku bisa membantumu!!!" Putra berbalik, seorang wanita cantik dengan balutan dress selutut tersenyum."Hai! Namaku Sheila!"

1
Budi Rahayu
🙉😂😂😂😂
Dewiendahsetiowati
apakah Laras adiknya Rafael
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Mul Yanto
cerita nya bagus moga lanjut terus
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Minny Kamil Minny Kamil
mengganggu aja bocil ini
Iqlima Al Jazira
next thor..
kopi & vote untuk mu
Febriana Saputri
lanjut kak
Princesa Khun Ria
Ngga bisa move on!
Faaabb
Sudah berhari-hari menunggu update, thor. Jangan lama-lama ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!