Dipisahkan karena sebuah kesalahan membuat dua remaja mengakhiri hubungan mereka tanpa kejelasan.
Hilangnya Anezha Shepira setelah malam tak terlupakan di antara mereka menyisakan luka bagi Elian. Namun siapa sangka gadis yang ia cari selama ini tiba-tiba muncul disaat ia pasrah dengan keadaan dan mencoba move on dari hubungan masa lalu mereka, lantas akan seperti apa kisah yang sebenarnya belum usai itu?
"Gue udah lupain semuanya, dan anggap kita nggak pernah saling kenal"
"Setelah malam itu? hebat banget." Elian terkekeh sinis, lalu mendekat dan berbisik sinis.
"Dimana dia?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sosok Misterius Di Arena Balap
Dunia itu kecil, mungkin inilah yang tepat untuk menggambarkan reaksi Elian ketika dari dalam mobilnya, ia dapat melihat kedatangan Nezha di barisan terdepan para penonton yang lain. Elian dapat melihat dengan jelas tangan Nezha baru saja ditarik oleh kedua sahabatnya, jelas kedua sahabat Nezha yang membuat gadis itu sampai di tempat itu sekarang.
Meski dengan jarak yang cukup jauh, sorot mata Elian tidak lepas dari sosok Nezha yang kini tampak celingukan, mungkin Nezha sedang melihat-lihat ke sekitar, tempat asing yang baru saja dikunjung olehnya.
"El." Kairo datang menghampiri Elian.
Elian menatap Kairo aneh, pasalnya Kairo sudah memakai jaket dan juga topi, bahkan masker hitam yang melekat di wajahnya.
"Ada Nezha, dia bisa curiga kalau liat gue di sini," beritahu Kairo seketika membuat Elian mengangguk paham.
"Sudah siap kan semuanya?" tanta Kairo mendapat anggukan di kepala Elian.
Tidak lama bang Theo datang menghampiri Elian dan Kairo.
"Btw El, udah siap lo?" tanya bang Theo mendapat anggukan Elian.
Theo tidak tahu jika balapan kali ini menyeret nama seorang gadis. Tentang persyaratan Alvaro itu hanya diketahui oleh Alvara dan beberapa teman dekatnya, juga Elian dan ketiga sahabatnya.
"Oke, 5 menit lagi kita mulai ya? Tim gue masih ngecek rute dulu," beritahu Theo.
Tim Theo sengaja ditugaskan untuk mengecek rute agar tidak ada kecurangan di tengah perjalanan.
Setelah kepergian Theo. Kairo kembali menatap Elian, tatapan mata Elian kembali pada gadis yang berada diantara kerumunan penonton lain.
"El, fokus dulu kalau tujuan lo menang emang buat Nezha," ujar Kairo dilirik Elian dengan anggukan kepala.
"Good luck," lanjut Kairo menepuk pundak Elian, sebelum akhirnya pergi dari sana, dengan masker yang kembali ia pakai dan topi hitam.
Tidak hanya Kairo saja yang memakai hal serupa, Raza dan Jayden pun sama, meski diawal keduanya tampak protes ketika Kairo menyuruh, tetapi pada akhirnya setuju juga. Siapa juga yang menyangka gadis seperti Nezha tiba-tiba akan muncul di tempat seperti itu. Mereka untungnya lebih dulu melihat kedatangan Nezha dan teman-temannya sebelum mereka sendiri yang sadar akan adanya Elian dan teman-temannya.
Mata Nezha tanpa sadar bertemu dengan sosok di dalam mobil, si pembalap yang Nezha rasa seperti memperhatikannya.
Bentar, salah satu pembalap itu benar-benar melihat ke arahnya? Nezha sampai mengamati dengan seksama, lalu menggeleng keras untuk menyangkal, namun sorot mata itu masih sama meski tidak bisa Nezha lihat dengan jelas karena memakai kaca mata hitam.
Dengan sedikit bingung, ia melihat ke sekitarnya, barang kali ada seseorang yang memang dikenali oleh salah satu pembalap tersebut, tetapi sepertinya tidak ada, karena tatapan itu memang mengarah pada dirinya, bukan kedua sahabatnya apa lagi orang-orang yang berada di sekitarnya. Untuk beberapa detik pandangan keduanya bertabrakan, tatapan itu seakan menusuk jantung Nezha yang kini mulai bereaksi, bertalu-talu di dalam sana.
Apa-apaan ini? Nezha dibuat jadi gelisah dan gugup begini hanya dengan tatapan dari orang asing, orang yang tidak Nezha kenal.
Dia siapa sih?
Batinnya bertanya-tanya, sayang sekali karena berada di dalam mobil dengan penerangan yang sangat minim sekali dilihat dari tempat Nezha berdiri sekarang, ia tidak bisa melihat dengan jelas, meski pandangan itu seakan menembus dadanya.
"Yakin lo menang kali ini?" suara Alvaro dari samping Elian seketika membuat Elian menyeringai.
Elian masih menatap Nezha untuk beberapa saat, sebelum akhirnya tatapan matanya teralihkan pada sosok cowok yang kini juga sama seperti dirinya, berada di dalam mobil dengan tatapan meremehkan. Sangat pongah sekali gaya yang diberikan Alvaro untuk Elian. Tetapi tidak berimbas apa-apa, terbukti dari Elian yang tetap tenang. Hanya saja Elian sedikit tidak nyaman karena keberadaan Nezha, bukan karena lawannya.
"Kita lihat aja," balas Elian menatap lurus ke depan, tanpa melirik Alvaro yang juga menyeringai.
"Ingat tantangan kali ini bukan cuma menang atau kalah, tapi lo harus jauhi Nezha."
"Mimpi," singkat Elian membuat Alvaro hanya terkekeh menanggapinya.
"Fine, kita buktikan sekarang."
Tidak lama seorang gadis cantik datang menghampiri mereka. Berdiri di tengah-tengah mobil Elian dan Alvaro. Gadis cantik dengan pakaian seksi itu tersenyum ke arah keduanya, lalu memainkan lidah diantara bibirnya.
"Are you ready?"
Tidak ada jawaban dari keduanya, namun jika dilihat semua orang tahu baik Elian atau Alvaro siap melajukan mobil saat ini juga.
Gadis tersebut kemudian tersenyum nakal, mengerlingkan matanya untuk Elian yang kini tampak lebih berbeda, memakai topi hitam. Lalu menghitung mundur dari 3 sampai 1.
Mobil keduanya langsung melesat cepat, Alvaro berada di depa Elian, sementara Elian dengan tenang dan pasti melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, namun belum ada tanda-tanda ingin menyalip mobil Alvaro yang sudah melesat jauh di depannya.
Teriakan penonton terdengar riuh, banyak yang meneriaki nama Alvaro, karena salah satu pembalap tersebut tidak ingin disebutkan namanya malam ini. Jelas diantara mereka banyak yang meneriaki nama Alvaro.
Sekali lagi, semua sudah diatur dengan rapih oleh Kairo. Meski kedatangan Nezha tidak disangka oleh Elian, tetapi semua masih bisa dikendalikan.
"Gue yakin Varo menang," ujar Vio diangguki Dara.
"Lo pilih siapa Zha? Varo calon pacar lo atau si sosok misterius itu?"
"Varo bukan pacar gue," koreksi Nezha tidak suka.
"Gue kan bilang calon Anezha sayang," jelas Dara.
Namun Nezha enggan menanggapi, entah kenapa hatinya mengatakan jika ia tetap memilih si misterius itu meski tidak dikenalinya dari pada Alvaro.
"Siapa Zha? Varo kan?" tanya Vio menaik turunkan kedua alisnya.
"Siapa aja lah yang menang, lagian nggak ada untungnya juga kan buat gue?"
"Yeee si bego, ada lah Zha, kalau Varo menang dan mereka tahu lo calon pacar dia? Beuuhhh mereka semua yang berada di sini langsung bertekuk lutut ke lo," seloroh Dara yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Nezha.
Usia Nezha memang sama dengan kedua sahabatnya itu. Tetapi kini segala tindak tanduk Nezha jauh lebih kalem dari pada kedua sahabatnya, juga masa lalunya yang tidak jauh berbeda dengan Vio dan Dara.
Semua kejadian yang dia alami selama 2 tahun terakhir ini tanpa sadar mendewasakan Nezha. Gadis itu tidak lagi menginginkan kepopuleran dalam hal apapun, ia hanya ingin hidup tenang dan kalau bisa pastinya bahagia.
"Lah, bego! Mana Varo?" pekik Vio saat melihat mobil yang lebih dulu muncul milik si misterius, bukan Alvaro yang mereka gadang-gadang akan menang.
Nezha menoleh, benar saja, mobil si misterius lebih dulu sampai dibanding mobil Alvaro yang baru saja terlihat.
Sorakan dari penonton semakin terdengar. Beberapa di antara mereka langsung berhambur ke arah si pemenang, ingin tahu siapa sebenarnya yang bisa mengalahkan Varo selain Elian.
Alvaro memukul setir mobilnya dengan perasaan marah memuncak. "Bangsat, kenapa rongsok banget sih ni mobil."
"Anjing, gue nggak akan rela lepasi Nezha gitu aja, bajingan," umpatnya lagi menendang setir mobil yang kini menjadi sasaran kemarahannya.
Sementara si sosok misterius itu tiba-tiba keluar dari mobil, lalu disaat yang lain ingin mendekat, ia malah dengan sengaja masuk ke dalam kerumunan, menghilang dan entah kemana.
...****************...
Tolong dong jangan jadi pembaca pasif, like dan komennya ditunggu banget..
next up kak
dobel up kk