Aku kira setelah menjual perawanku,semua penderitaan ku akan berakhir ibuku akan sembuh,ternyata dugaan ku salah.Wanita yang membeli tubuhku ternyata menjadikan ku benar-benar menjadi seorang pelacur yang sudah menghancurkan masa depan ku.
Bisakah aku lepas dari rumah pelacuran ini,adakah pria yang mau menerima wanita kotor sepertiku?
ikuti kisah pahit hidup seorang gadis miskin lepas dari rumah pelacuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 ~ Sungguh malang nasibnya ~
Adam dan dokter itu menoleh ke arah wanita yang memanggilnya Adam segera berlari menghampiri wanita itu,dia ingin tau keadaan Mira.
"Bagaimana keadaannya,apa dia baik-baik saja?" Tanya Adam dengan wajah yang sangat panik.
" Silahkan masuk pak,dia sangat lemas tapi dia sudah sadar." Jawab wanita itu sembari membawa Adam masuk ke ruangan dimana Mira di rawat.
Mira menatap sekelilingnya dengan sekuat tenaga,tubuhnya seakan tidak bisa dia gerakkan karena merasa tidak ada sisa tenaga sedikit pun.
Mira terlihat bingung dia lupa apa yang terjadi terhadap dirinya kenapa sampai berada di ruangan itu dan anehnya dia berada di ruangan rumah sakit tapi bukan ruangan biasa karena sekelilingnya tampak sangat mewah.
" Aku dimana ini,?" Ucapnya dalam hati sembari memutar bola matanya untuk melihat sekelilingnya.
" Mira...Apa yang terjadi kenapa kamu berada dijalan dalam keadaan pingsan tadi?siapa yang tega melakukan ini padamu?" Tanya Adam setelah dia masuk ke ruangan dimana Mira di rawat.
Mira tampak bingung melihat Adam yang ada di ruangan itu juga sementara dia lupa apa yang terjadi kepadanya bahkan dia tidak merasakan apa pun mungkin pengaruh obat hingga dia tidak merasakan sakit di area sensitifnya.
"Apa yang terjadi denganku,kenapa pria ini ada disini juga apa dia yang membawa ku ke rumah sakit ini makanya aku bisa berada di ruangan mewah seperti ini?"berbagai pertanyaan ingin dia tanyakan kepada Adam tapi dia masih lemah belum ada tenaga.
" Mira...!!! Apa kamu ingat apa yang terjadi kepada mu? Apa kamu punya ponsel? terus keluarga mu sudah tau kamu disini?" Tanya Adam lagi dan saat itu Mira seakan tersadar dia baru ingat kalau ibunya tidak tau tentangnya.
" Kamu mau ngapain? Kamu tiduran saja." cegah Adam saat Mira bersusah payah untuk duduk.
" Ibu pasti mencari ku? Dimana ponsel ku?" Tanya Mira dengan nada yang masih sangat lemah.
"Aku menemukan kamu dalam keadaan pingsan dan aku tidak melihat kamu pegang ponsel di tempat kamu pingsan." Jawab Adam dan saat itu Mira baru ingat kalau Firza mengambil ponselnya.
" Wanita laknat itu mengambil ponsel ku,Firza aku akan balas semua perbuatan mu terhadapku begitu juga kamu Laura, aku akan menghancurkan hidup mu." Ucap Mira dalam hati.
" Hei....Kamu kok melamun,apa kamu sudah ingat semuanya?" Tanya Adam sembari mengibaskan tangannya di depan wajah Mira.
" Aku ingat kok mas,ponsel ku di ambil wanita laknat yang sudah membuat hidup ku hancur." Jawab Mira tanpa sungkan lagi.
"Apa..!!?maksud kamu apa? memangnya apa yang terjadi kepada mu?"Tanya Adam bingung sembari mengerutkan keningnya.
" Sudahlah tidak usah dibahas." Jawab Mira.
"Bagaimana kalau kamu pakai ponsel ku untuk menghubungi keluarga mu?" Adam menyodorkan ponselnya kepada Mira tapi Mira menolaknya,dia tidak ingin merepotkan pria itu.
" Tidak perlu mas terima kasih.Mas aku mau pulang saja,biar aku di rawat di rumah saja,dan kalau bisa aku minta tolong sekali lagi tolong antarkan aku pulang." Tidak ingin terlalu banyak menyusahkan Adam,Mira meminta pulang malam itu juga.
" Kamu masih lemah,dokter bilang kamu harus di rawat,besok kalau keadaan mu sudah lebih baik aku akan antar kamu pulang." Jawab Adam menolak keinginan Mira.
"Tapi mas_
"Tidak ada tapi-tapian kamu istrahat dulu aku akan keluar sebentar." Adam segera keluar dari ruangan itu meninggalkan Mira.
Mira hanya bisa pasrah sebenarnya dia masih sangat lemah,dia merasa seluruh tubuhnya begitu lemah tulang-tulangnya seakan bergeser dari tempatnya tapi dia tidak ingin berhutang Budi kepada Adam apalagi dia tau dengan jelas kalau Adam putra dari Burhan sugar Daddy nya.
" Kenapa dia begitu baik,seharusnya tidak perlu dia membawa ku ke rumah sakit semewah ini,lama-lama aku lagi orang yang tidak tau diri." Ucapnya dalam hati.
Pada saat itu pintu di dorong dari luar,ternyata Adam kembali menemuinya,pria itu membawa plastik.
" Aku bawakan banyak buah dan makanan untuk mu." Ucap Adam lalu dia membuka plastik dan mengeluarkan banyak makanan membuat Mira semakin tidak nyaman.
****
Keesokan paginya Ningsih berjalan buru-buru ke ujung gang,semalaman dia tidak bisa tidur karena Mira tidak ada kabar sama sekali dia sangat ketakutan karena sebelumnya hal seperti ini tidak pernah terjadi.
" Mau kemana Ningsih? Wajahmu terlihat ketakutan apa jangan-jangan Mira tidak pulang semalaman jadi kamu takut sesuatu yang buruk terjadi.Tenang saja dia sedang mencari uang yang banyak untuk kamu,dia pasti sedang bersama pria di hotel." Tiba-tiba saja Irma datang menghampirinya membuat Ningsih sangat marah mendengar kata-kata itu.
" Sepertinya mulut mu perlu di jait ya,kamu selalu saja memandang putriku seperti itu,apa kamu iri putriku tidak secantik putrimu makanya kamu selalu berbicara yang buruk tentang putriku hah....?" Teriak Ningsih yang sudah sangat kesal mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Irma.
Mereka berdua saudara kandung,tapi dari dulu mereka tidak pernah akur apalagi Irma yang tidak pernah menyukai Ningsih tanpa alasan apa pun.
"Apa iri...? Hahahahaha..!!? Aku iri sama anak mu yang tidak jelas itu,tidak sama sekali,kamu belum tau saja pekerjaan dia itu hanya jual diri jadi tidak perlu aku iri kepada mu dan juga anak mu si jalang itu."
Plak.....
Ningsih dengan kasar menampar wajah Irma,selama ini dia selalu menerima apa pun hinaannya terhadap mereka tapi kali ini dia tidak sanggup menerima kata-kata dari Irma.
" Dasar kurang ajar berani sekali kamu menampar ku," Teriak Irma sembari memegangi wajahnya yang sudah panas karena pukulan Ningsih yang begitu keras.
" Ahhh...Lepaskan kurang ajar..."
Irma berteriak keras saat Ningsih menarik rambutnya dengan kasar,kali ini Ningsih tidak sanggup lagi menahan rasa kesal di hatinya hingga dia menyerang Irma bertubi-tubi.
" Apa yang terjadi,Ningsih lepaskan tangan mu." Tiba-tiba suami Irma keluar dari rumah saat mendengar keributan di dekat rumahnya.
" Biarkan saja,aku sudah muak melihat istrimu yang tidak tau batasan ini." Jawab Ningsih dengan tangan terus menarik rambut Irma.
" Kamu sudah membuat keributan di depan rumah kami bahkan kamu sudah menganiaya istriku,aku bisa melaporkan kamu ke polisi." Mendengar kata polisi Ningsih langsung melepaskan tangannya dari rambut Irma lalu dia segera pergi meninggalkan tempat itu kembali ke rumahnya.
" Aku tidak akan melepaskan kamu,berani-beraninya kamu menganiaya ku,dasar memang anakmu yang pelacur." Teriak Irma yang tidak menerima perbuatan Ningsih.
Ningsih mengepal tangannya dengan keras,dia sangat sakit hati saat anak yang begitu dia sayangi di fitnah orang lain dan parahnya orang itu keluarganya sendiri.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹
sukses selalu untuk Karyanya 🎉🎉🎉