NovelToon NovelToon
Dikhianati Keluarga, Dicintai Mafia

Dikhianati Keluarga, Dicintai Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kara_Sorin

Irene Brilian Ornadi adalah putri sulung sekaligus pewaris keluarga konglomerat Ornadi Corp, perusahaan multi-nasional. Irene dididik menjadi wanita tangguh, mandiri, dan cerdas.

Ayahnya, Reza Ornadi, menikah lagi dengan wanita ambisius bernama Vania Kartika. Dari pernikahan itu, lahirlah Cassandra, adik tiri Irene yang manis di depan semua orang, namun menyimpan ambisi gelap untuk merebut segalanya dari kakaknya, dengan bantuan ibunya yang lihai memanipulasi. Irene difitnah dan akhirnya diusir dari rumah dan perusahaan.

Irene hancur sekaligus patah hati, terlebih saat mengetahui bahwa pria yang diam-diam dicintainya, bodyguard pribadinya yang tampan dan cekatan bernama Reno ternyata jatuh cinta pada Cassandra. Pengkhianatan bertubi-tubi membuat Irene memilih menghilang.

Dalam pelariannya, Irene justru bertemu seorang pria dingin, arogan, namun karismatik bernama Alexio Dirgantara seorang bos mafia pemilik kasino terbesar di Asia Tenggara.

Ikuti perjalanan Irene menuju takdirnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kara_Sorin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak Rasa Gerak Strategi

Sore itu langit mulai meredup, dan suasana kota tampak lebih tenang dari biasanya. Irene Brilian Ornadi melangkah pelan di trotoar pinggiran kota, menyusuri jalan yang tak begitu ramai. Ia mengenakan mantel krem dan kacamata hitam, menyamar agar tak mudah dikenali. Di sebuah café sederhana namun artistik di pojok jalan, seorang wanita dengan rambut keriting sebahu melambaikan tangan.

“Clara,” ucap Irene seraya menarik kursi di seberangnya.

Clara tertawa pelan, “Kau selalu dramatis kalau datang. Duduk seperti buronan.”

Irene menurunkan kacamata hitamnya.

“Aku memang sedang diburu… oleh perasaan kacau.”

Clara mengangkat alis.

“Perasaan kacau? Dari siapa? Jangan bilang—”

Irene memotong cepat, “Aku tak sengaja berciuman dengan Alexio.”

Clara nyaris menyemburkan minumannya. Terdiam sesaat lalu tertawa terbahak.

“APA?! Irene Brilian Ornadi, pewaris sah Ornadi Corp, berciuman dengan bos mafia paling dingin sedaratan Asia?”

"Ssst! Jangan keras-keras," Irene memelototi sahabatnya.

"Itu tidak disengaja. Aku jatuh, dia juga, lalu... ya, bibir kami saling bersentuhan. Aku sungguh kesal!"

"Kesal karena ciuman itu... atau karena kau menikmatinya?"

"Clara!" Irene menatapnya tajam, wajahnya memerah.

Clara tertawa pelan. "Maaf…. Maaf.”

“Sumpah, aku kesal setengah mati. Itu ciuman pertamaku, Clara. Ciuman pertama yang seharusnya untuk…”

“Reno?” Clara menebak tepat sasaran.

Irene mengangguk pelan.

"Meski aku tahu dia tidak akan pernah melihatku. Sekarang dia bersama Cassandara. Dulu, saat Reno menjadi pengawalku, aku memang merasa nyaman. Tapi aku tahu, itu hanya profesionalitas. Aku yang bodoh berharap lebih."

Clara mengusap tangan Irene.

"Kau tidak bodoh. Hanya terlalu tulus mencintai. Tapi mungkin... ada cinta yang datang tanpa terencana."

“Dan sekarang aku mencium bos mafia yang keras kepala.”

Clara menyeringai.

“Kau tahu, biasanya kalau dua orang jatuh dan tak sengaja berciuman dalam drama, itu pertanda.”

“Pertanda kesialan,” gumam Irene.

Lalu mereka tertawa bersama, seperti sahabat lama yang melepas sesak hati di sela hiruk-pikuk strategi dan dunia mafia.

***

Di lantai tertinggi gedung kasino miliknya, Alexio berdiri termenung di balik kaca jendela ruang kerjanya. Lampu-lampu kota berkelap-kelip, namun tak satu pun sanggup mengalihkan pikirannya dari peristiwa beberapa hari lalu.

Ciuman itu. Lembut, manis, mengejutkan.

Alexio mengernyit, menggenggam segelas wine.

“Kenapa kau menghindariku, Rin?” gumamnya.

Bayangan Irene menolak berbicara tentang ciuman itu menghantuinya. Juga saat bibir mereka bertemu tanpa rencana. Alexio merasakan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang selama ini tak pernah dia izinkan tumbuh dalam dirinya.

Perasaan.

Keyakinan tumbuh dalam hatinya. Irene pasti merasakannya juga. Hanya saja dia terlalu keras kepala dan malu untuk mengakuinya.

Alexio menekan tombol interkom.

“Jay, Dita, ke ruanganku sekarang.”

Tak lama kemudian, Jay dan Dita masuk.

“Ada yang bisa kami bantu?” tanya Dita.

Alexio menatap mereka dengan ekspresi datar.

“Siapkan satu kamar di lantai atas. Dekat dengan ruanganku. Mewah. Lengkap. Untuk Rin.”

Jay saling pandang dengan Dita.

“Kamar? Untuk Rin? Kenapa tiba-tiba—"

Tatapan Alexio tajam, menusuk.

“Itu perintah. Tidak perlu tanya.”

"Baik, akan kami siapkan," jawab Dita cepat, lalu menarik Jay keluar.

Begitu mereka keluar, Alexio kembali menatap jendela. Jika Irene berada dekat dengannya, maka ia bisa lebih sering melihatnya dan mungkin, Irene akan berhenti menghindar.

***

“Rin, kamarmu dipindah,” kata Dita sambil menyodorkan kunci.

Irene menatapnya bingung.

“Dipindah? Ke mana?”

“Lantai atas kasino. Dekat ruang kerja Alexio.”

“Apa?” Irene berdiri.

“Aku lebih nyaman di kamar yang sekarang. Aku bukan putri raja!”

“Itu perintah langsung dari Alexio,” jawab Dita tenang.

“Lebih baik bicara langsung padanya.”

Tak perlu waktu lama, Irene sudah berdiri di depan Alexio, matanya membara.

“Apa-apaan ini? Kau pikir aku boneka yang bisa kau pindah sesuka hati?”

Alexio duduk santai di kursinya.

“Kamarmu terlalu sempit. Kau bukan agen lapangan. Kau berhak dapat tempat yang lebih baik.”

“Aku bukan minta fasilitas,” Irene bersikeras.

“Aku ingin fokus. Bukan diawasi setiap saat.”

“Fokus bisa didapat tanpa harus tinggal di ruang sempit bawah tanah,” balas Alexio.

Perdebatan berlangsung beberapa menit. Akhirnya Alexio berdiri, mendekat. Tiba-tiba tangannya mengangkat dagu Irene, wajah mereka nyaris bersentuhan.

“Tak ada yang bisa menolak perintahku,” ucapnya lirih namun penuh kuasa.

Irene terpaku. Bukan karena takut. Tapi dari tatapan Alexio, ia melihat sesuatu… sesuatu yang lebih dari sekadar ambisi, dengan napas berat, Irene mengalihkan pandangan.

“Baik. Tapi hanya karena aku terlalu lelah untuk berdebat.”

Alexio mengangguk. Tapi senyum tipisnya menyiratkan kemenangan.

"Aku tahu," balas Alexio, melepas dagunya perlahan.

***

Di markas Leviathan Rose, Sasha menerima amplop berisi foto-foto. Ia duduk anggun di sofa panjang, membuka satu per satu. Foto saat pesta kemenangan di longue kasino. Irene dan Alexio berdiri terlalu dekat. Lalu foto saat Alexio menyusul Irene di lorong.

Sasha tersenyum miring.

“Menarik….sangat menarik”

Tangannya mengetuk meja.

“Waktunya menebar jaring.”

***

Di kantor pusat Ornadi Corp, Cassandra melempar berkas-berkas ke dinding.

“Tak masuk akal! Ornadi Tech diambil alih tanpa bayaran sepeser pun?!”

Di pojok ruangan, Reno berdiri diam.

“Kau bilang akan melindungiku, Reno! Lalu di mana kau saat Rayden menandatangani penyerahan itu?!”

Reno menunduk.

“Maaf, Cassandra. Aku tak diberi akses saat itu.”

Cassandra mendekat, marah.

“Kalau kau mau menebus kesalahanmu, temukan Irene. Seret dia kembali kalau perlu! Aku ingin semua hak waris atas nama Irene diserahkan padaku!”

Reno diam beberapa detik.

“Baik. Aku akan melakukannya.”

Saat Cassandra berbalik, Reno mengepalkan tangan. Dulu, saat menjadi bodyguard Irene, perasaannya hanya sebatas profesionalitas. Tapi sekarang, semuanya terasa rumit. Ia tak lagi bisa memisahkan misi dan memori. Namun perintah adalah perintah dan ia telah bersumpah setia pada Cassandra. Demi cintanya pada Cassandra.

***

Malam berganti. Di kamar barunya yang mewah dan terlalu besar, Irene duduk di pinggir ranjang, memandang langit kota dari jendela besar.

Pikirannya kacau. Reno, Alexio, Cassandra, semua berputar di kepalanya.

Ponselnya berbunyi.

Pesan dari Clara.

Kalau kau bisa tertawa soal ciuman itu, berarti kau tak sepenuhnya benci.

Irene menghela napas.

“Aku bukan membenci. Aku takut.”

Takut kehilangan kendali. Takut perasaannya mengaburkan misi utamanya.

Namun di ruangan lain, di balik kaca dan sekat kekuasaan, Alexio juga termenung. Ia tahu, perempuan itu telah mencuri sesuatu yang tak pernah ia rela berikan.

Hatinya.

Dan di balik semua drama, strategi, dan konflik, langkah kaki para pemain utama mulai bergeser di atas papan catur yang membara karena perang sesungguhnya… belum benar-benar dimulai.

1
NurAzizah504
aw, alex tau dia tampan /Facepalm/
Kara: ya masa bilang dia jelek😅
total 1 replies
NurAzizah504
kalo alex tau motifnya, kira2 pria itu bakalan marah ga ya?
Kara: bisa iya, bisa tidak 😁
total 1 replies
NurAzizah504
kayaknya yang kedua deh, wkwk
NurAzizah504
dia kayak ganteng bgt ga sih /Sob/
Kara: iya bener, ganteng banget dengan rahang tegas tatapan mata tajam tubuh tegap 😁
total 1 replies
NurAzizah504
nah, sikap kamu ini cocok buat Alex
Kara: syukurlah klo cocok😁
total 1 replies
NurAzizah504
apapun itu, jgn sampai membuat alex kecewa ya, Rin
Kara: nah ituuu 😁
total 1 replies
NurAzizah504
wajar sih kamu begitu, Lex. kalian pasti ga bisa langsung mempercayai org baru secepat itu
Kara: iya, apalagi di dunia mafia. lawan bisa jadi kawan, kawan bisa jd lawan
total 1 replies
NurAzizah504
Rin, ini peluangmu. Kamu bisa kan?
NurAzizah504: harus bisa. aku maksa soalnya /Sob/
Kara: diusahakan 🤣
total 2 replies
NurAzizah504
kalo ga terbukti, kamu harus mencintai Rin ya, Lex /Facepalm/
NurAzizah504: maksa dikit /Facepalm/
Kara: lhoh lhoh kok maksa😁
total 2 replies
NurAzizah504
wahh, keren nih. semuanya terdiam. ga menyangka rin bisa begitu
NurAzizah504
kayaknya kalo dilatih oleh alex, rin bakalan cepet jago
NurAzizah504
bukan Irene, tpi Rin /Proud/
NurAzizah504
aku suka nih yang kaya Jay
Kara: klo suka jangan dimasukin keranjang dulu kak ini jay masih aku ajak main terus lho 🤣
total 1 replies
NurAzizah504
dunia irene sudh hancur /Whimper/
NurAzizah504
Dita merawat Irene dg sangat baik. Tentu saja berkat arahannya Alex
NurAzizah504
semangat, Ren. Ini bukan akhir
NurAzizah504
semoga irene cepet siuman
NurAzizah504
krna menyelematkan org yang dikira reno, irene bahkan rela terluka
NurAzizah504
lalu semua uang2mu kemana, Ren? gak adakah sepeser pun /Sob/
Kara: kan udah di usir sama papanya otomatis semua aset miliknya dibekukan 😁
total 1 replies
NurAzizah504
cuma ibumu yang bisa menerimamu dg tulus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!