NovelToon NovelToon
Ketika Cinta Berakhir

Ketika Cinta Berakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Pelakor jahat / Saudara palsu
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: lee Yana

Shenina Jean atau yang akrab disapa Nina adalah seorang wanita karir sekaligus istri dari lelaki bernama Argan Dio. mereka merupakan sepasang kekasih yang menikah atas dasar saling mencintai.

karena tak kunjung mendapatkan keturunan, Shenina memutuskan untuk meninggalkan dunia kerja dan melepaskan jabatan bersama mimpi-mimpinya. Agar bisa lebih fokus pada program kehamilan yang tengah ia jalani.

Namun setelah semua usaha yang ia lakukan, ternyata Shenina mendapati suami yang sangat dicintainya justru menjalin hubungan gelap dengan wanita lain merupakan orang terdekatnya.

Kenyataan pahit atas pengkhianatan tersebut membuatnya hancur berkeping-keping. hingga ia memutuskan untuk pergi sejauh mungkin. menghilang tanpa jejak, merombak dirinya secara keseluruhan lalu kembali dengan kehidupan dan identitas yang benar-benar baru.

Bagaimana kisah kelanjutannya....? apakah Shenina akan balas dendam ? Atau justru memulai cinta yang baru ? Nantikan kisahnya ya……..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee Yana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir Ketahuan

Hanya beberapa menit berjalan kaki, akhirnya Shira tiba di depan sebuah gedung tinggi tempat dimana apartemen miliknya berada.

Wanita itu menarik napas panjang dan memperbaiki masker serta topi hoddienya, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk masuk.

Seingatnya dulu lantas paling atas tempatnya itu bebas dari cctv, karena memang lokasinya tak terjamah oleh siapapun kecuali pemiliknya yang bisa masuk ke sana.

Bahkan dua lantai dibawahnya sengaja di kosongkan sesuai perintah Shendra. namun tetap saja Shira harus tetap berhati-hati dan waspada.

Sesampainya di atas Shira mencoba membuka pintu apartemen miliknya, namun kata sandi yang ia masukkan tidak cocok. Dia pun mencoba sekali lagi namun hasilnya tetap sama.

Berkali-kali Shira memasukkan kata sandi yang berbeda, dari tanggal lahirnya, tanggal pertama ia di adopsi, tanggal lahir ibunya, ayahnya, bahkan tanggal lahir Shendra semuanya tetap salah.

Sepertinya seseorang sengaja mengubahnya untuk menjamin keamanan, atau kemungkinan tempat itu sudah di sewakan.

Kemudian Shira berpindah ke apartemen milik Shendra yang berada tepat di samping miliknya.

Shira mencoba memasukkan kata sandi yang baisa digunakan oleh Shendra, yaitu tanggal dan tahun peletakan batu pertama pada pembangunan kantor Luxe’me Cosmetic. Namun ternyata kata sandi itu tidak valid.

Ia mencoba beberapa kali lagi hingga merasa frustrasi, namun tetap tidak bisa. Sampai akhirnya Shira memasukkan kata sandi yang sangat tidak disangka-sangka olehnya, lalu kemudian pintu itu berhasil terbuka.

“Ehhh kenapa kak Shen menggunakan tanggal ini ?? Dan kapan dia menggantinya ??” Gumam Shira sambil masuk ke rumah Shendra.

Saat masuk ke dalam tempat itu terlihat sangat bersih dan terawat. Sepertinya ada orang yang bertugas membersihkannya setiap hari. Perabotan serta fasilitas di dalamnya juga sangat lengkap dengan model terbaru yang kekinian.

Tanpa sadar Shira terus melihat sekeliling dan akhirnya ia mendengar suara yang sangat tidak asing.

Seekor kucing siberia jantan berwarna dominan hitam dan sedikit putih dibagian perut serta mulutnya. Kucing itu menghampirinya sambil terus mengeong seolah mengenali siapa yang datang.

“Orca….!!!”

“Oohhh ya ampun Orcaku sayang….” Ucap Shira yang sangat terkejut melihat kemunculan kucing kesayangannya yang ada di tempat itu.

Sontak Shira langsung terduduk dan memeluk kucing kesayangannya.

Tanpa ragu kucing jantan itu terus menggosokkan tubuhnya pada Shira, sambil berguling-guling menunjukkan perutnya yang sangat berisi.

Padahal Orca bukanlah tipe kucing yang mudah jinak dengan sembarang orang, apalagi orang yang baru dilihatnya.

Nampaknya Orca masih mengenali babunya dengan baik, meski sudah lama sekali tidak melihatnya. Bahkan saat penampilan Shira sudah berubah drastis sekalipun.

“Ternyata kau masih mengenaliku ya sayang, coba kulihat dulu apakah milikmu masih aman ??” Ucap Shira sambil memeriksa bagian belakang Orca.

Dan alangkah terkejutnya ia ketika mendapati kucingnya sudah di sterilisasi. Shira memekik dan menatap kucingnya dengan cemas.

“Siapa yang tega melakukan ini padamu Orca ?? Dan bagaimana bisa kau ada di tempat ini ??”

Sadar dengan pertanyaannya wanita itu mundur perlahan seolah dugaannya benar. Shira kembali melihat sekelilingnya dengan cermat.

“Jangan-jangan kak Shen tinggal disini ??” Ucapnya sembari menatap Orca”

“Meoowww….”

“Apaaaaaa…..!!!”

Jadi benar tebakannya, bahwa Shendra tinggal bersama Orca di sana. Tanpa menunggu lama Shira buru-buru untuk keluar sebelum ia ketahuan dan tertangkap basah oleh sang pemilik rumah.

Namun sayangnya belum sempat Shira keluar, dari depan samar-samar terdengar suara seseorang sedang memasukkan kata sandi untuk membuka pintu apartemen tersebut.

Alhasil wanita itu semakin dibuat panik dan kalang kabut mencari tempat persembunyian.

Akhirnya dengan cepat Shira masuk menuju kamar. Dia meletakkan Orca di atas tempat tidur dan menyuruhnya untuk tidak bersuara atau mengikutinya.

Kemudian Shira bergegas masuk ke dalam lemari pakaian untuk bersembunyi.

Dengan keringat dingin wanita itu hanya bisa terus berdoa, semoga Shendra tidak menyadari keberadaannya.

Dari luar Shira bisa mendengar suara langkah kaki seseorang yang sedang berjalan menuju ke arah kamar.

Dengan pintu lemari yang tidak tertutup rapat ia bisa sedikit mengintip. Hanya dari kakinya saja Shira bisa tahu kalau orang yang baru saja datang adalah Shendra.

Dalam ruang sempit itu Shira kembali mengutuk dirinya sendiri. Kenapa ia harus datang ketempat itu ? Andai dia tahu kalau Shendra tinggal di sana mungkin hal seperti ini tidak akan terjadi.

Lagipula kenapa juga kakaknya tiba-tiba tinggal di apartemen ?? Bukankah dulu Shendra sendiri yang menolak tidak ingin menempatinya.

Lalu sekarang lelaki itu mendadak ingin hidup sendiri, ditambah lagi dia membawa Orca untuk tinggal bersamanya. Bukankah aneh sekali, padahal sudah jelas kakaknya itu sangat alergi terhadap bulu kucing.

Shira terus berpikir keras bagaimana caranya dia bisa segera keluar dari tempat itu. Saat ini ia hanya bisa berharap semoga Shendra cepat mandi agar Shira bisa melarikan diri.

Karena dia tahu lelaki itu cukup lama jika sedang berada di kamar mandi.

“Kemarilah Orca aku ingin bercerita sedikit kepadamu” ucapnya menepuk sofa yang berada di kamarnya.

“Asal kau tahu Orca, tadi aku bertemu lagi dengan perempuan gila yang pernah kuceritakan tempo hari”

Mendengar ucapan itu sontak Shira membulatkan matanya sambil terus menguping dari dalam lemari.

“Dan hari ini aku bertemu lagi dengannya” ucap Shendra sembari melepaskan ikatan dasinya.

“Berani sekali dia meminjam uang padaku padahal kita baru saja kenal” lanjutnya sambil menanggalkan satu persatu kancing bajunya.

Kini Shira mulai mengerutkan keningnya, ia mulai menyadari kalau orang yang dimaksud Shendra itu adalah dirinya.

“(Cih berani-beraninya dia mengataiku perempuan gila, memangnya dia waras huh…???)”

“(Setelah mengebiri Orca, kini dia berani membicarakanku secara terang-terangan dihadapan Orca ?? Haha kesalahanmu berlipat ganda kak Shen, awas saja nanti…!!!)”

“(Jangan salahkan aku kalau perempuan gila ini akan membuatmu tergila-gila nanti…!!!)”

“Tapi Orca….”

“Terkadang aku merasa dia sangat mirip dengan Nina…”

“Meski secara keseluruhan mereka adalah orang yang berbeda, namun entah kenapa hati kecilku terus mengatakan bahwa dia adalah Nina”

“Dari sorot matanya menatapku, serta dari sikap kurang ajarnya padaku…”

Mendengar ucapan Shendra barusan membuat Shira jadi termenung. Dia sama sekali tidak menyangka kakaknya akan berkata demikian.

Bagaimana mungkin Shendra masih mengenalinya ?? Meskipun Shendra sendiri tidak yakin, namun perasaannya memang tidak salah.

Saat itu rasanya ingin sekali keluar dari persembunyiannya dan mengatakan yang sebenarnya. Tapi lagi-lagi hatinya mengingatkan bahwa ini belum saatnya.

“(Eehh ehh apa yang sedang dia lakukan ?? Kenapa tiba-tiba melepas pakaiannya di sini ??)”

Shira semakin dibuat panik ketika Shendra mulai menanggalkan pakaiannya.

Sontak saja kedua bola mata Shira membulat sempurna saat menyaksikan pemandangan yang ada di hadapannya.

Tubuh kekar dengan kulit yang sangat bersih terpampang jelas di matanya. Ditambah lagi dengan otot perut Shendra yang Six pack membuat visualnya semakin terlihat sempurna.

Shira bahkan memandangnya tanpa berkedip sambil terus mengintip dari dalam lemari.

Tanpa sadar wanita itu menelan salivanya karena melihat ketampanan Shendra yang sedang telanjang dada bersiap ingin mandi.

“(Aaaaaaa…..aku pasti sudah gilaaaa !!!”) pekiknya dalam hati.

Bisa-bisanya Shira begitu menikmati pemandangan itu dengan jantung yang berdebar kencang.

Otaknya berpikir kalau matanya telah ternodai oleh sang kakak. Namun matanya menolak untuk berkedip, seolah tak ingin melewatkan satupun momen dari tubuh indah itu.

Bahkan hatinya pun berkhianat dan terus berdebar, ketika melihat sosok lelaki tanpa busana yang barusaja mengatainya sebagai perempuan gila tersebut.

Gara-gara momen itu antara otak, mata dan hati Shira benar-benar tidak sinkron dibuatnya.

“(Sadarlah Shira sadarlah… dia itu kakakmu, kau tidak boleh asal menyukainya hanya karena dia begitu tampan. Ingat…!! Dia adalah orang yang telah mengataimu gila dan merenggut biji Orca)”

“(Eehh ehh sedang apa lagi dia ?? Kenapa buka celana di situ heyy !!??)”

Kali ini Shira terpaksa harus menutup matanya dengan tangan yang jarinya masih renggang. Lantaran kembali dihadapkan pada pemandangan indah yang merupakan anugerah dari Tuhan.

Ketika Shendra sudah berada di kamar mandi, wanita itu perlahan mulai membuka lemari dan segera keluar dari sana, sebelum ia ketahuan.

Sebelum pulang Shira menyempatkan diri untuk mencium dan memeluk Orca sebanyak mungkin. Dia sangat berharap bisa bertemu kucingnya setiap hari.

“Apa sebaiknya Orca kubawa kabur saja ya..??” ucap Shira sembari menatap wajah Orca yang memelas kepadanya.

Sama halnya dengan sang babu, sepertinya kucing itu juga enggan berpisah dengan Shira.

Nampaknya mulai hari itu Shira akan mulai memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa selalu bertemu Orca kesayangannya. Bahkan kalau bisa dia harus mengambil alih kembali hak asuh anak bulunya itu.

Saat Shira sudah menuju jalan pulang, entah kenapa hatinya mulai berbisik untuk menyuruhnya kembali ke apartemen Shendra.

“(Shira…….)”

“(Tubuh atletis yang sempurna tadi pasti sangat menyegarkan sekali jika dilihat setelah mandi…)”

“(Kau tidak penasaran…??)”

“(Aahhh sangat disayangkan kalau sampai terlewat…)”

“Tidak… tidak… tidak… tidaaaaaakk..!!” Pekik Shira menampar pipinya pelan.

Lagi-lagi hati dan kakinya tidak sinkron. Kakinya terus melangkah menjauhi kediaman Shendra, sementara hatinya ingin tetap berada disana.

Shira terus berkata tidak dan menggeleng sepanjang jalan, membuat orang-orang yang melihatnya merasa aneh.

“Jangan-jangan benar kata kak Shen, aku pasti sudah gila…!!??”

“Kasihan sekali ya… padahal dia masih muda” bisik salah seorang yang berpapasan dengannya.

1
Mutiara Nisak
jgn mengumpat begitu,andai kan kamu tau siapa itu cewek yg kamu bilang gila,adalah adek yg selama ini kamu rindukan dan kamu cintai.....
Dewi Sri
Baru baca... novel ini bagus tp sepi komentar, mungkin blm byk yg baca.... semangat berkarya Author
Diyah Pamungkas Sari
yaaa makan tuh gorengan penyesalan tinggal sampel karma nya yg blm dtg. dan nikmati sm semua anggota keluargamu itu!! emosi aq.
Mundri Astuti
next thor
Mundri Astuti
seru ceritanya...
semoga shendra cepet tau penyebab Nina pisah dengan Dio, biar tau rasa si Dio dan Yuri..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!