Ini hanya cerita ya.. Fiktif belaka, jadi jangan ditiru ya guys.
Ini adalah season ke 3 dari Istri Manja Tuan Kusuma
Chevania Sayna Krisnajaya adalah putri cantik dari pasangan Jingga Riani Putri Kusuma dan Edward Joseph Krisnajaya. Dia gadis cantik yg sangat baik hati ( jika tidak memiliki masalah dengannya). Setiap yg melihatnya akan luluh dengan kecantikan dan tingkah menggemaskannya.
Chevania dikelilingi orang - orang yg sangat menyayanginya. Chevania adalah anak dari keluarga bangsawan. Apakah dia akan hidup sombong dengan segala fasilitas yg dimiliki ataukah dia akan jadi gadis cantik yg penuh dengan kesederhanaan?
Ardiaz Sailendra Kusuma adalah putra dari pasangan Biru Anggara Putra Kusuma dan Emiliana Andara. Dia adalah remaja tampan dan cerdas yg menjadi incaran para gadis. Dia dikelilingi orang - orang yang berusaha mengambil keuntungan darinya dan juga mengambil hatinya. Bagaimanakah caranya bersikap? Apakah dia akan membiarkan para gadis memanfaatkannya atau menjauhi para gadis yg mendekatinya?
Cari tahu kisah keluarga Kusuma selanjutnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan memendam kekesalan itu sendiri!
Vio dan Leo begitu terkejut mendengar suara Lea. Mereka sontak menoleh ke arah pintu dimana Lea dan Radit tengah berdiri disana
" Maafkan mama sayang, mama akan segera buatkan sarapan untuk kalian "
Vio dengan cepat melepaskan pelukan Leo dan berjalan kearah putra putri mereka. Leo tersenyum melihat tistrinya yang salah tingkah
" Kak Leo cepat bangun! Kalau tidak anak - anak akan terlambat ke sekolah "
Kata Vio sebelum di membawa Lea dan Radith ke ruang makan
" Ayo sayang! "
Vio dan kedua anaknya pun meninggalkan Leo yang masih duduk diatas tempat tidur
" Haah,,, disaat seperti tadi aku tidak ingin memiliki anak "
Gumam Leo sambil beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi
Tak berapa lama Leo selesai dan setelah bersiap diapun berjalan menuju ruang makan. Dia melihat sang istri sedang sibuk menyiapkan keperluan anak - anak mereka. Leo menatap sang istri cukup lama. Dia selalu terpesona dengan kecantikan sang istri dan meskipun istrinya masih tetap manja padanya tapi sekarang dia sudah bisa menjadi ibu yang baik untuk kedua anak mereka
" Papa kenapa papa hanya berdiri disana dan memandangi mama? "
Tanya Radit setelah melihat sang ayah yang cukup lama berdiri memandang Vio. Leo berjalan mendekati sang putra
" Karena mamamu begitu cantik. Papa tidak bisa memaligkan wajah papa darinya "
Kata Leo sambil tersenyum kepada Vio
" Kak leo,hentikan! Kamu tidak boleh mengajari anak mu begitu! "
Vio membulatkan matanya menatap Leo
" Kenapa? Aku berkata hal yang sebenarnya pada Radit. Aku sama sekali tidak mengajarinya hal yang aneh - aneh "
Leo membela diri dengan senyum dibibirnya
" Sudahlah. kakak cepat duduk dan nikmati sarapannya. Aku akan ganti pakaian dulu "
Vio melepaskan appron yang dia kenakan kemudian berjalan menuju kamar untuk mengganti pakaiannya. Leo menikmati sarapannya bersama Lea dan Radit
" Papa, kapan kita akan pergi berlibur? Bisakah kita pergi mengunjungi kak Diaz dan kak Cheva? Aku sudah sangat merindukan mereka"
Lea bertanya pada Leo dengan mulut masih mengunyah makanan
" Ehm,,, bagaimana kalau kita buat kejutan untuk mama? Kita akan pergi ke negara F tanpa memberitahu mama tempat tujuan berlibur kita "
Tanya Leo pada Lea dan radit dengan suara sedikit berbisik
" Iya,, Lea setuju "
" Radit juga setuju "
Lea dan Radit menjawab bergantian
" Apa yang kalian bicarakan? Sepertinya kalian berusaha menyembunyikan sesuatu dari mama ya? "
Vio baru saja kembali setelah berganti pakaian untuk kerja. Dia melihat Leo dan kedua anaknya seperti membisikkan sesuatu, akhirnya bertanya dengan penuh selidik
" Kami tidak membicarakan apa - apa "
Jawab Leo seakan tidak tahu apa - apa
" Kalian sudah siap? Ayo kita berangjat sekarang! "
Leo menggeser kursinya kemudian berdiri dan melangkahkan kak meninggalkan ruang makan diikuti kedua anaknya dan Vio yang mesih kebingungan.
Leo dan Vio mengantarkan anak mereka ke sekolah terlebih dulu barulah berangkat ke kantor
" Lea, Radit kalian tidak boleh nakal ya! "
Pesan Vio sebelum pada kedua anaknya sebelum mereka memasuki gedung sekolah
" Oke, daah mam, daah papa "
Lea dan Radit pamit secara bersamaan
" Ayo little girl kita berangkat! "
" Kak Leo, aku bukan lagi anak kecil! "
Ajakan leo mendapat protes keras dari sang istri
"Hahaha,,, tetap saja kamu lebih muda dariku "
" Tapi kita hanya berbeda beberapa tahun saja! "
Vio menjawab dengan wajah kesal
" Kak hari ini kakak ada meeting dengan klien baru dari luar negeri. Kita akan membahas kerja sama baru dengan mereka. Mungkin mereka akan datang sebelum waktu makan siang tiba "
Vio membicarakan jadwal kerja Leo hari ini
" Sayang, ini masih diluar jam kerja, bisakah nanti saja membahas kerja samanya? "
Leo manolak laporan tugas Vio,, mereka pun kembali melanjutkan perjalanan menuju kantor
\========
Sementara itu,, Diaz , Cheva juga Lian tengah duduk bersama di taman hingga tania datang menghampiri mereka
" Halo Diaz. Kenapa kalian tidak mengajakku undang bergabung dengan kalian? Padahal aku masih belum memiliki banyak teman disini. Hanya kamu yang aku kenal disini, Diaz "
Tania berusaha menggoda Diaz dengan tingkahnya yang manja, namun DIaz sama sekali tidak mempedulikannya
" Kamu bisa mulai berkenalan dengan yang lain untuk bisa berteman. Tidak perlu mengikutiku kemanapun aku pergi! "
Diaz berkata dengan acuh tak acuh dan sorot mata yang tajam. Tania hendak berbalik dan pergi ketika Cheva menghentikannya
" Duduklah! "
Cheva dengan senyum cerianya meminta Tania untuk duduk bersamanya. Tania hanya diam dan memperhatikan Cheva
" Kenapa kakak menatapku seperti itu? BUkankah kakak ingin bergabung dengna kami? "
" Aku tidak butuh belas kasihanmu? Kamu baik padaku hanya karena ingin membuatku simpati dan menjauhi Diaz kan? "
Tania berkata dengan nada yang sinis dan menatap kesal pada Cheva
" Loh, apa yang salah dengan perkataanku? Aku hanya meminta kakak utuk duduk, apa aku salah? Kakak sepertinya dia telah salah paham padaku. Apa kamu bisa membujuknya untuk duduk bersama kita? "
Cheva dengan nada bicaranya yang manja mencoba bicara dengan Tania kemudian dia beralih manja pada DIaz dengan melingkarkan tangannya di sekitar tangan DIaz
Lian sedikit melirik pada Cheva dan kembali memalingkan wajahnya setelah melihat tangan Cheva
" Permisi silahkan kalian lanjutkan! Aku pergi dulu! "
Lian dengan wajah kesalnya berdiri dan meninggalkan mereka
" hei, kamu mau kemana kamu? Ada apa dengan anak itu? "
Diaz memanggil Lian namun panggilannya tak digubris
" Kakak, ada apa dengan kak Lian? Sepertinya dia terlihat aneh sejak kemarin? "
Tanya Cheva pada Diaz dengan mata masih terus menatap punggung Lian
" Entahlah, aku juga tidak mengerti dengannya. Apa dia masih marah ya? "
Diaz pun terlihat bingung dengan sikap Lian
" Marah kenapa? "
Cheva menatap DIaz dengan tatapan heran
" Dia bilang kalau aku telah menipunya "
Jawab Diaz dengan wajah bingung
" Oh masalah kita itu? Kalau begitu aku harus bicara dengannya! "
Cheva meninggalkan Diaz dan Tania begitu saja
" Hei Cheva, kenapa kamu juga meninggalkanku? "
" Aku tidak mengerti dengan kalian? Bukankah kalian ini sepasang kekasih? Kenapa dia mengabaikanmu dan malah mengejar temanmu? :
Tania berusaha membuat Diaz kesal pada Cheva
" Bukan urusanmu! "
Jawab Diaz dingin kemudian meninggalkan Tania sendiri
\====
" Kak Lian! Kak Lian! Kenapa kakak mengabaikanku? "
Cheva terus berteriak memanggil Lian, dengan langkah cepat dia berusaha mengejar Lian. Dia tidak menghiraukan perkataan siswa lain yang sedang membicarakannya karena mengejar - ngejar Lian
" Tidak perlu menghiraukanku, sebaiknya kamu pergi saja sana! "
Jawab Lian tanpa menoleh pada Cheva
" Kak LIan,, Tunggu!Kita harus bicara!
Acch! "
" Cheva! "
Lian menoleh setelah mendengar Cheva berteriak, DIa cukup terkejut ketika melihat Cheva terjatuh. Lianpun kembali berbalik dan berlari kearah Cheva
" Bagaimana kamu bisa jatuh seperti ini? "
Lian dengan nada sinisnya bertanya pada Cheva
" Tentu saja bisa, karena aku seddikit berlari "
Jawab Cheva ketus
" SIapa suruh kamu lari ? "
Lian kembali menjawab dengan sinis
" Gara - gara siapa juga aku berlari? Jika kak Lian sedang kesal maka katakan kalau kakak kesal, jangan memendam kekesalan itu sendiri! "
istri manja tuan kusuma
4x ku baca berulang2
bagus sekali