Ini tentang Gentaka Alsaki anak tunggal dari seorang dokter hebat, Kiano Nolan dan Claudia Arthajaya.
Sebagai anak tunggal dan cucu lelaki satu satu nya di keluarga Arthajaya, tidak membuat Taka merasa bangga apalagi bahagia.
Bagaimana bisa?
"Seharusnya kamu bersyukur, jangan hanya melihat dirimu sendiri yang terlihat menderita. Tapi lihat lah sekitar mu, maka kamu akan menemukan arti dari kata bersyukur."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat rencana
...~Happy Reading~...
“Kamu hamil? Berapa bulan? Tapi kan kita belum anu anuan, kok—“
“Hah!” Tika yang baru saja keluar dari kamar mandi nya langsung menatap wajah kebingungan Taka dengan wajah bingung nya juga.
Sungguh, ia tidak mengerti mengapa Taka bisa menuduh dirinya hamil. Bagaimana bisa ia hamil, sedangkan mereka pacaran baru beberapa hari, dan itu pun mereka hanya bersentuhan lewat bibir saja, jadi bagaimana bisa? Pikir Tika.
“Katanya kamu pusing, mual. Bukankah itu ciri ciri orang hamil?” jelas Taka sedikit mendengus sambil memanyunkan bibir.
Tika memejamkan matanya sejenak, menghela napas nya berat sambil memijit kening nya yang kian terasa pusing karena pertanyaan dari Taka.
“Semalem aku minum,”
Deg!
Seketika itu juga, wajah kebingungan Taka terganti menjadi wajah kesal dan ingin marah tapi tidak bisa.
“Aku di paksa sama tamu. Padahal Cuma satu gelas, tapi pusing nya sampai sekarang, dan emmt—“
Hoeekkk
Tika kembali berlari ke dalam kamar mandi saat lagi lagi perut nya bergejolak. Hingga setelah beberapa saat gadis itu kembali dan Taka segera membawa nya ke tempat tidur.
Ini adalah kali pertama Taka masuk ke dalam kamar kontrakan Tika. Biasanya ia hanya akan berada di luar saja. Dan setelah ia amati, tempat tinggal Tika cukup rapi.
Walau sederhana, namun Taka juga merasa nyaman di sana, apalagi jika dirinya bersama Tika. Ibarat kata, di kolong jembatan pun ia juga pasti akan bahagia. (Modus)
“Jadi kamu gak sekolah?” tanya Taka setelah menidurkan Tika kembali di atas tempat tidur.
“Kamu mau aku sekolah kaya gini?’ kata Tika yang justru malah balik bertanya.
“Ya enggak juga sih, aku maunya juga gak usah sekolah biar bisa jagain kamu. Tapi—“
“Gak perlu.” Dengan cepat Tika langsung menggelengkan kepala nya, “Aku gak mau, kamu bolos sekolah hanya gara gara aku.”
Untuk beberapa saat, Taka terdiam setelah mendengar penolakan dari Tika. Ia berfikir bagaimana caranya agar ia bisa tetap menjaga Tika dan tidak perlu bersekolah. Hingga, tiba tiba sebuah ide yang menurut nya cemerlang terbesit dalam benak nya.
“Kamu tunggu disini,” ujar Taka dengan cepat berjalan keluar meninggalkan Tika.
‘Gimana caranya biar gue bisa bolos?’ gumam Taka saat sudah berada di luar rumah. Cukup lama ia berdiam diri sambil mengamati motor kesayangan nya.
‘Kayaknya lo harus berkorban buat gue,’ imbuh nya lalu ia dengan sengaja mengempeskan ban motor belakang nya agar terlihat bahwa dirinya benar sedang terkena musibah.
Sementara itu, di dalam kamar nya Tika berfikir bahwa Taka akan berangkat ke sekolah, jadilah ia bisa langsung istirahat. Tapi ternyata ia salah, sebuah notifikasi dari ponsel yang ia letakkan di atas nakas pun mengalihkan perhatian nya.
Dan betapa terkejut nya Tika, saat membuka notif itu yang ternyata adalah sebuah story terbaru dari Taka di sosial media instagram. Dimana, ternyata Taka meng-upload gambar motor nya dengan caption ‘Ban bocor.’
‘Astaga. Bisa bisa nya, ya Tuhan!’ keluh Tika dalam hati nya.
Entah apa yang di rencanakan oleh manusia satu itu, membuat kepala Tika kembali berdenyut dan merasa sedikit takut di buat nya.
Bagaimana tidak, jika Taka harus berbohong bahkan sampai mengempeskan ban motor nya hanya agar bisa bolos sekolah.
Sungguh, ia tidak menyangka bahwa laki laki itu begitu nekat dan bisa melakukan segala macam cara untuk melancarkan keinginan nya.
‘Itu anak terlalu pinter atau terlalu anu sih. Mana gak mikir lagi, itu background gambar ada dimana.’ Keluh Tika ingin menjerit dalam hatinya.
Ia hanya bisa berharap dan berdoa, semoga tidak ada yang mempermasalahkan background foto yang Taka ambil. Karena laki laki itu mengambil foto motor dan di belakang nya ada tanaman bunga milik Tika.
Tak hanya itu, di depan kontrakan Tika, ada sebuah kandang milik sang tetangga yang otomatis membuat drama Taka akan semakin tidak masuk akal.
Sangat tidak mungkin bukan, Taka berangkat ke sekolah mampir ke rumah seseorang. Seharusnya, Taka mengambil gambar di pinggir jalan, bukan di pinggir rumah orang.
Apalagi jika sampai orang tua Taka menatap nya dengan detail, oh tidak Tika bisa berada dalam masalah besar jika seperti ini.
...~To be continue .......