NovelToon NovelToon
Pembantu Soleha Bos Berengsek

Pembantu Soleha Bos Berengsek

Status: tamat
Genre:Playboy / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Pembantu / Tamat
Popularitas:732.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Deche

Jangan dibaca jika tidak tertarik dengan jalan ceritanya!
Mia seorang gadis yatim piatu. Ia tinggal bersama dengan neneknya. Pada suatu hari tetangganya yang bernama Ibu Ecin hendak pensiun dari pekerjaannya karena sudah tua. Ia meminta Mia untuk menggantikannya menjadi juru masak di rumah Adrian.
Adrian seorang pengusaha muda. Orang tuanya sudah lama meninggal. Ia harus berjuang sendiri meneruskan perusahaan milik orang tua. Untuk mengatasi rasa stresnya Adrian sering mengunjungi pub dengan minum minuman keras dan berkencan dengan beberapa wanita.
Kehidupan Andrian menjadi terganggu setelah Mia menjadi juru masak di rumahnya. Bagaimana dengan cerita selanjutnya? Baca sampai selesai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deche, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Foto Orang Tua Mia.

Pandangan Adrian tertuju pada foto-foto yang menempel di dinding. Ada foto Ibu Titin berdua dengan suaminya. Ada foto suami Ibu Titin. Ada satu foto yang menarik Adrian yaitu foto sepasang suami istri. Mereka menggunakan baju pengantin. Si wanita cantik jelita seperti Mia dan si pria gagah tampan rupawan. Mereka sepertinya orang tua Mia. Papah Mia terlihat seperti bukan dari kalangan biasa, dari penampilannya ia seperti berasal dari kalangan berada.

Adrian mendekatkan dirinya ke foto tersebut. Ia memandangi wajah pria yang ada di foto tersebut.

Om Dandi? tanya Adrian di dalam hati.

Mia datang dengan membawa secangkir teh manis untuk Adrian.

“Diminum dulu tehnya.” Mia menaruh cangir teh di atas meja.

Adrian kembali duduk di kursi dan  meminum teh tersebut.

“Ini teh apa? Kok enak sekali rasanya?” tanya Adrian.

“Itu dari perkebunan teh di dekat sini. Sebelum kerja di rumah Mas Adrian, Mia bekerja menjadi pemetik daun teh. Kalau ada daun yang tidak lulus sortir biasanya dibuang. Mia dan pegawai yang lainnya suka memungut daun teh yang dibuang. Lumayan buat menjamu tamu,” jawab Mia.

Adrian kaget mendengar perkataan Mia. Ternyata selama ini Mia dan Ibu Titin hidup dalam kemiskinan.

“Jadi selama ini kamu bekerja menjadi pemetik daun teh?” tanya Adrian. Setahu Adrian upah pemetik daun the sangat minim.

Mia menjawab dengan anggukan kepala.

“Berapa upah yang kamu dapat dari memetk daun teh?” tanya Adrian.

“Tidak menentu. Kadang-kadang cuma dapat tiga puluh ribu, Kadang-kadang bisa lima puluh ribu,” jawab Mia.

“Itu upah perhari?” tanya Adrian.

“Iya,” jawab Mia.

Adrian terharu mendengar jawaban Mia. Keputusannya untuk menikahi Mia sudah tepat karena mengangkat Mia dari kemiskinan.

“Apa dengan upah segitu cukup untuk makan?” tanya Adrian.

“Alhamdullilah cukup. Kalau beras dikasih sama Ibu Ecin kalau sawahnya lagi panen,” jawab Mia.

“Sekarang kamu tidak usah khawatir. Mas tidak akan membiarkan kamu dan Emak hidup sengsara,” kata Adrian.

“Terima kasih, Mas,” ucap Mia.

Apa Om Dandi tidak mengetahui kehidupan Mia seperti ini? Atau memang Om Dandi tidak mau tahu dengan keadaan Mia, makanya dia pura-pura meninggal. Gue harus cari tahu sebenarnya apa yang terjadi dan harus memastikan apakah benar Mia anak Om Dandi, tanya Adrian di dalam hati.

Tiba- tiba terdengar suara gelak tawa Citra dari kamar Ibu Titin. Mia dan Adrian menoleh ke kamar Ibu Titin.

“Citra dan Emak lagi apa?” tanya Adrian.

“Biasa, Citra lagi mendengarkan Emak bercerita,” jawab Mia.

“Lina kemana?” tanya Adrian. Dari tadi ia tidak melihat susternya Mia.

“Ada di kamar Mia sedang istirahat,” jawab Mia.

“Kamu masih memiliki foto-foto orang tuamu?” tanya Adrian.

“Masih,” jawab Mia.

“Boleh Mas lihat foto-foto orang tuamu?” tanya Adrian.

“Boleh, Mas. Tunggu sebentar Mia ambilkan album foto dulu.” Mia berjalan menuju ke kamarnya. Tak lama kemudian dia keluar dari kamarnya sambil membawa sebuah album foto.

“Ini, Mas.” Mia menaruh album foto di atas meja. Adrian mengambil album foto tesebut lalu membuka album itu. Di dalamnya ada foto pernikahan orang tua Mia. Ada juga foto orang tua Mia setelah menikah. Wajah papah Mia nampak seperti wajah Pak Dandi ketika masih muda. Wajahnya mirip seperti Daniel. Ada juga foto mereka ketika Ibu Erin sedang hamil.

Berarti Om Dandi tau kalau Ibu Erin sedang hamil, Tapi mengapa tidak mau tahu keberadaan anaknya? tanya Adrian di dalam hati.

“Boleh Mas minta satu foto orang tuamu?” tanya Adrian.

“Untuk apa, Mas?” tanya Mia.

“Untuk kenang-kenangan,” jawab Adrian.

“Boleh, Mas,” jawab Mia.

Adrian mengambil satu foto orang tua Mia. Sengaja ia memilih yang wajahnya yang terlihat dengan jelas. Adrian menaruh foto itu di atas meja.

“Sekarang kita ke Pak RT dan Pak RW untuk membuat surat pengantar. Sekalian mau memperkenalkan diri sebagai calon suami kamu ke Pak RT dan Pak RW,” kata Adrian.

“Sebentar, Mia ambil dokumennya dulu,” kata Mia. Mia beranjak menuju ke kamar Ibu Titin untuk mengambil dokumen yang diperlukan.

Tak lama kemudian ia keluar membawa album tempat menyimpan dokumen.

“Perlu apa saja?” tanya Mia.

Adrian menyebutkan satu persatu dokumen yang dibutuhkan.

“Kamu punya fotocopy KTP papah kamu?” tanya Adrian.

“Untuk apa?” tanya Mia.

“Untuk mencari makam papah kamu,” jawab Adrian.

“Sudahlah, Mas. Tidak usah dicari!" kata Mia.

“Masa begitu saja sudah menyerah? Kita coba cari, kalau tidak ketemu tidak apa-apa. Yang penting sudah usaha,” jawab Adrian.

Mia mencari fotocopy KTP papahnya. Ia menemukan beberapa fotocopy KTP papahnya.

“Ini, Mas.” Mia memberikan satu fotocopy KTP papahnya kepada Adrian. Adrian mengambil fotocopy KTP itu lalu membacanya.

Benar. Sesuai dengan dugaan, kata Adrian di dalam hati.

Adrian memasukkan fotocopy KTP ke dalam dompetnya.

“Sudah lengkap surat-suratnya?” tanya Adrian.

“Sudah,” jawab Mia. Mia memberikan dokumen yang dibutuhkan kepada Adrian. Adrian membaca dokumen milik Mia. Usia Mia masih sangat muda, usianya baru dua puluh tahun.

“Ayo kita berangkat sekarang.” Adrian berdiri sambil memegang dokumen dan foto orang tua Mia.

“Kita pamit dulu ke Emak. Nanti Emak mencari kamu,” kata Adrian.

Mia melangkah menuju ke kamar Ibu Titin. Ia membuka pintu kamar Ibu Titin. Ia menongolkan kepalanya ke dalam kamar Ibu Titin. Ibu Titin dan Citra sedang tidur-tiduran di atas tempat tidur.

“Emak, Mia dan Mas Adrian mau ke rumah Pak RT dan Pak RW.” Mia pamit ke Ibu Titin.

Ibu Titin bangun dari tempat tidur lalu mamakai kerudung instan.

“Emak mau kemana?” tanya Citra.

“Mau menemui Adrian,” jawab Ibu Titin.

Ibu Titin keluar dari kamarnya untuk menemui Adrian.

“Mau ke Pak RT dan Pak RW?” tanya Ibu Titin.

“Iya, Mak. Mumpung Adrian sedang ada di sini. Biar cepat diurus ke KUA,” jawab Adrian.

“Kami berangkat dulu, Mak. Assalamualaikum,” ucap Adrian.

“Waalaikumsalam,” jawab Ibu Titin.

Mia dan Adrian beranjak keluar rumah.

“Nggak apa-apa jalan kaki?” tanya Mia.

“Jauh nggak, rumah Pak RT dan Pak RW?” Adrian malah balik bertanya.

“Rumah Pak RT dekat. Kalau rumah Pak RW agak jauh,” jawab Mia.

“Nggak apa-apa. Kita jalan kaki saja,” kata Adrian.

Adrian berjalan menuju ke mobilnya, ia hendak menyimpan foto ke dalam mobil. Tapi Pak Ratno tidak berada di dalam mobil, mobil Adrian dalam keadaan terkunci.

“Kemana Pak Ratno?” tanya Adrian sambil menoleh ke kanan dan kiri mencari Pak Ratno.

Mia menoleh ke halaman rumah Ibu Ecin, ia melihat Pak Ratno sedang duduk di teras rumah Ibu Ecin. Ia sedang berbicara dengan Mulyana.

“Itu Pak Ratno lagi bicara sama Kang Mulyana,” Mia menunjuk ke teras rumah Ibu Ecin.

Adrian berjalan menuju ke rumah Ibu Ecin menghampiri Pak Ratno.

“Pak, nanti tolong simpan foto ini di mobil!” Adrian memberikan foto kepada Pak Ratno.

“Jaga baik-baik! Itu foto penting,” kata Adrian.

“Iya, Pak,” jawab Pak Ratno.

Adrian keluar dari rumah Ibu Ecin.

“Ayo Mia, kita pergi sekarang,” kata Adrian. Mia dan Adrian berjalan menuju ke rumah Pak RT.

1
Mulyani Radika
Luar biasa
Deche: Terima kasih, Kskak
total 1 replies
watashi tantides
Terharu banget ya Alloh akhirnya swtelah sekian lama Mia ketemu papahny🥹 pelukan pertama ayah dan anaknya🤍
Aries suratman Suratman
Ini ceritanya agak aneh...masa kehamilan Mia Emang ngga ada Edukasi tentang kehamilan dan kontraksi ...masa udah pembukaan 3 disuruh pulang ke rumah dulu..
terus esok harinya baru pembukaan 5 terus baru diperiksa katanya jalan lahirnya Sempit dan akhirnya Operasi Cesar...🤔🤔🤔🤔
Deche: saya ambil dari pengalaman kakak saya.
total 1 replies
Aries suratman Suratman
Baru saja aku komen tentang Rumah Emak Dirovasi...Eee...h ... Author malah bikin cerita Emak meninggal dunia...🤔...😭😭😭
Aries suratman Suratman
Author emang bisa menjaga perasaan yang baca ceritanya.... jadi adegan belah
durenya Di Skip... biar yang baca pikirannya tidak Traveling kemana -mana..🤔🤔🤔...😄😄😄
Aries suratman Suratman
🙋 Salam kenal dengan penggemar Author... Semoga Ceritanya Menarik dan Menyentuh Perasaan para fans... dan terus konsisten dengan karya terbaik...👍✌️🫶🫶🫶
Yant08
Luar biasa
lili Permatasari
/Rose//Rose//Rose/
Istifada
Luar biasa
Sri Puryani
yg bunuh winny tuh
Sri Puryani
untung bundanya baik
Sri Puryani
mia spt ibunya lembut dan baik hati, ditelantarkan papanya, gk marah lama sdh lgsg luluh
Sri Puryani
Luar biasa
Sri Puryani
pelakor selalu dimana"
Sri Puryani
kyknya p dandi sengaja mutus pernikahannya krn ketahuan nikah lg,mk nya disrh ninggalin istri & ansknya klo gk , bakal dikeluarkan dr perusahaan krn perusahaan itu milik istri nya
Sri Puryani
mgkn daniel kakak mia
Sri Puryani
mia biar dikamar ngaji sj adrian jgn di srh denger omongan istri sapto gendeng
Sri Puryani
adria bos yg baik
Sri Puryani
tolong mia thor....jgn sampe mia diperkosa sapto
Ira Herawati
tamat... pindah ke judul lain ya thor
Ira Herawati: smh sehat slalu n tetap semangat berkarya✊💪🥰
Deche: iya, Kakak. Terima kasih
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!