NovelToon NovelToon
Love Not Scenario

Love Not Scenario

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Perjodohan
Popularitas:12M
Nilai: 4.9
Nama Author: ARyanna

Di usia yang tak dikatakan muda, Amaira Husna selalu didesak untuk segera menikah. Alih-alih berkeluh-kesah kepada sahabatnya, Reynand. Menceritakan kegalauannya tentang bagaimana cara mengambil sikap sebab orangtuanya telah mencarikan jodoh untuknya, justru dia mendapati hal yang tak pernah dia sangka.

Salahnya yang bercerita atau inilah solusi satu-satunya untuk menolak jodoh dari orangtua. Sebab Reynand datang di hari yang sama bertepatan disaat tamu orangtuanya tiba. Reynand datang mengutarakan niat untuk melamarnya.

Akankah Amaira menerima tindakan konyol Reynand, yang notabenenya berstatus sahabat dengan hubungan yang jelas tanpa dilingkupi adanya cinta.

Atau terpaksa menerima dan menganggapnya sebatas solusi yang malah berbuntut frustasi akibat keputusannya?



Tpe-
20-09-2019

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARyanna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29

Pagi setelah subuh aku memutuskan untuk berjalan-jalan disekitaran rumah, ditemani Anita dan juga Kia. Tempat ini masih tergolong perkampungan tapi letaknya cukup strategi dekat dengan kota. Aku mulai mengamati rumah yang menjadi tempat tinggal orangtua Reynand. Dari arah depan aku mengamati halaman rumahnya cukup luas, saking luasnya mungkin bisa dipakai untuk bermain sepakbola.

Ditempat aku berdiri disini dapat kulihat rumah adat khas Yogyakarta yakni bangunan rumah joglo. Rumah joglo memiliki bentuk yang sangat khas dengan menggunakan balok kayu sebagai bahan utama pembuatan rumah.

Anita juga bercerita jika Bapak dan Ibu mempunyai sebuah usaha yakni memproduksi kain batik dan sekarang Reyhan ikut andil dalam mengelolanya. Mulai dari batik tulis, batik cap dan batik print.

Anita mengatakan untuk coraknya kebanyakan terinspirasi dari alam, seperti corak bunga atau kupu-kupu, jenis corak itu memang banyak dipakai karena merupakan lambang kesuburan dan kesejahteraan dan juga ciri khas suatu daerah.

Pukul delapan pagi pihak Wedding Organizer mulai berdatangan, karena acara ngunduh mantu akan diadakan dirumah. Kegiatan mereka dimulai dari pemasangan dekorasi maupun tenda. Ada juga alat-alat memasak bekakas seperti panci, piring dan sebagainya.

Suasana disini tergolong asri rukun dan masih mengandalkan bergotong royong, buktinya para tetangga sudah turut hadir untuk membantu. Padahal besok acara itu diselenggarakan.

~

Tibalah hari ini acara menuduh mantu diselenggarakan. Acara berlangsung dengan menggunakan adat dan budaya setempat. Prosesi demi prosesi telah dilaksanakan dan berjalan dengan lancar. Acara cukup meriah. Turut hadir keluargaku dari Jakarta, sanak saudara, kerabat dan para tetangga.

Kini aku sudah bernafas lega karena acara telah usai. Tadi sekitar pukul empat sore orangtuaku dan pihak keluarga dari Jakarta sudah berpamitan dan sekarang mereka mengabarkan sudah berada di bandara untuk perjalanan pulang.

Aku mulai merebahkan diri di kasur. Dalam benakku acara ini cukup berkesan dan lagi, keluarga Reynand begitu hangat. Aku berfikir, apa jadinya jika mereka tahu aku dan Reynand hanya bersandiwara dan mengetahui pernikahan ini hanya permainan. Rasanya tak mungkin jika mereka tak marah. Kecewa jelas pasti.

"Tidak... Jangan... Ampun Ma— Pa ... Jangan Pak— Buk... Aku tidak mau!" jeritku.

"Ra bangun... Ra kamu kenapa... Ra!" ucap Reynand panik sambil menepuk pipiku.

Di bawah aman sadarku terasa ada yang memanggil namaku dan menepuk pipiku. Kala mataku terbuka semburan cahaya itu menyentakku dan seketika aku terbangun. Napasku terengah bahkan keningku dibasahi oleh keringat.

"Ra kamu kenapa?" tanya Reynand yang kini duduk disebelahku.

"Aku mimpi buruk!" ucapku sambil mengusap wajahku kasar.

"Kamu mimpi apa? ini sudah waktunya maghrib, gak baik tidur," ucap Reynand padaku.

Mimpi itu terasa begitu nyata. Aku tadi bermimpi Papa, Mama, Ibuk dan Bapak marah padaku karna tahu aku berbohong. Bahkan mereka menyeretku mau memasukanku dalam penjara. Dan ternyata aku hanya ketiduran dan aku bersyukur itu hanya mimpi. Iya hanya mimpi, jangan sampai itu terjadi.

"Ra, jangan ngalamun!" tegur Reynand padaku. "Bangun, ayo sholat berjamaah," lanjutnya.

Diapun bergegas berdiri untuk mengambil wudhu, akupun segera menyusulnya.

Seusai sholat kulihat Reynand mulai memasukkan barang ke dalam koper. Tapi yang dimasukkan adalah beberapa stel pakaian formal antara lain kemeja, jas dan celana bahan dan ada pula pakaian santai tapi hanya sedikit.

"Rey, kenapa kamu berkemas?" tanyaku seraya mendekat padanya.

"Ada meeting mendadak," jawabnya tanpa menghentikan aktivitas menata dan memasukkan pakaian.

"Kapan?"

"Besok."

"Besok? Kemana?"

"Bali."

"Bali? Bukankah kita masih ada waktu dua hari disini?" tanyaku dan masih mengawasi pergerakannya.

Gila! Reynand mau ke Bali. Lalu bagaimana dengan aku. Padahal aku kan sudah berencana besok mau keliling kota Jogja.

"Kamu mau ninggalin aku?" lanjutku.

Reynand pun menghentikan aktifitasnya dan menatap kearahku dan berkata, "kalau kamu mau, kamu bisa ikut denganku."

Akupun berfikir, batal dong jalan-jalan di kota Jogja, tapi gantinya ke Bali. Bolehlah, pikirku. Akupun tersenyum sumringah.

"Ok aku ikut, kapan kita berangkat?" tanyaku pada Reynand.

Reynand kini melirik jam diatas nakas. "Jam delapan kurang lima menit pesawat take off."

Mataku membulat. "Malam ini, kita berangkat?'' pekikku kaget. Reynand pun mengangguk.

Aku tersentak dan seketika aku menggigit bibir bawahku. Ngeselin banget ini orang. Hobi banget bikin kejutan, batinku kesal.

"Kenapa masih berdiri disitu? Kemasi barangmu kalau mau ikut!" perintahnya.

Aku terheran menatapnya. Beneran pengen banget nyekik ini orang, ini udah jam berapa coba? Dan setelah kulirik jam dinding, disana menunjukkan pukul tujuh kurang sepuluh menit. Bila dihitung perjalanan dua puluh menit dari sini ke bandara. Ya kalau lancar, kalau macet? Belum lagi proses chek-in di Bandara dan akupun juga belum siap-siap. Benar-benar mengesalkan, batinku.

"Udah ijin Bapak Ibuk kalau mau ke Bali?" tanyaku padanya.

"Udah tadi sore," jawabnya.

Aku diam tak menjawab dan hanya mendegus kasar. Mau debat juga gak mungkin karena waktunya mepet. Kenapa gak dari tadi, ngomong sama aku. Ee, malah sudah ijin Bapak Ibuk. Akhirnya aku cuma bisa grundel dalam hati.

Dengan langkah seribu aku buru-buru mengemasi barangku memasukannya ke dalam koper. Gak tahu ada yang tertinggal atau gak. Namanya aja buru-buru, sudah dipastikan boro-boro inget, yang ada akunya dilanda panik.

Bergegas pula aku ganti baju dan yang pasti aku gak sempat dandan.

Begitu kami keluar dari kamar, Bapak, Ibuk dan keluarga yang lainnya telah menunggu kami di ruang depan. Bapak Ibuk memberi bekal petuah, nasehat dan berpesan agar kami menjalani kehidupan rumah tangga yang rukun. Sakinah mawadah warahmah yang berlandaskan pada keimanan juga agama.

Peluk dan cium dari dan untuk keluarga di Jogja. Kamipun akhirnya berpamitan tak lupa melambaikan tangan dan berucap sampai jumpa.

Reyhan lah yang mengantar kami sampai ke Bandara. Dan benar saja waktu kami sampai disini sudah benar-benar mepet.

Reynand ternyata sudah memesankanku tiket secara online melalui website pemesanan tiket, pada saat aku sibuk berkemas tadi. Jadi e-ticket tinggal dicetak saat sudah sampai dibandara.

Aku dan Reynand masuk ke terminal bandara dan menunjukkan tiket kami pada petugas. Kemudian menuju ke pengecekan barang yang akan dibawa maupun dimasukkan ke bagasi pesawat. Usai check-in dilanjut masuk ke boarding room tak perlu duduk menunggu karena waktu sudah tak ada waktu. Kami pun langsung masuk ke dalam pesawat duduk sesuai nomor kursi yang tertera dalam tiket. Tak lama pesawat yang kami tumpangi siap meluncur ke kota tujuan.

Yang masih setia sama Amaira Husna.

angkat jempolnya jangan lupa tinggalkan jejak komentarnya, kritik maupun saran

agar Author makin semangat update nya

Wellcome Bali

Honeymoon??? 😱😱😱

To be Continue

1
Glorya Raya
Luar biasa
Tini Laesabtini
aku sering bgt tuh ,masak nasi lupa mencet tombol on,udh nunggu lama mau nyiduk msh beras 😁😁
Tini Laesabtini
emang ada semur ayam bumbu kuning ? opor kali ya kalau semur kan item Krn pake kecap 🙏🙏
Kanian June
Luar biasa
Kanian June
mbak Dewi 🥹
Kanian June
gak semua laki-laki bisa begini
Kanian June
mampir Thor /Smile/
Kanian June
padahal si wanita kadang juga ikut kerja /Scream/
☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍾⃝ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳℛᵉˣ
egois banget , gak sesuai umur sifatnya
☠🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍾⃝ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳℛᵉˣ
hmm kurang suka sifat ceweknya, semoga ada perubahan:')
Pasikah CwElosbes
aku udah 4x BCA novel ini kangen ma crta nya...knpa GK ada novel Bru lgi AP pindah lapak ya. yg tau bantu jawab dong temen temen
Ayuchan: Kak Aryanna hiatus, soalnya sibuk ngurus dedek bayinya😁
total 2 replies
SeoulganicId
karakter cewe nya nyebelin ya 😭
Rana Nana
setelah 4 tahun berlalu...ku baca ulang lagi sekarang😂😂😂😂
Sumaraini Hasanah
dasar koplak
Ini kanya
aku ngakak bacanya thor.. novelmu bagusss /Sob/
Zakia
baca novel ini ke 5x nya, kangen
Bunda Aish
Luar biasa
Wahyu Poenying
luar biass
Imas Hanifah
ga kerasa udh 4 taun aja aku balik lagi ke sini bolak balik ga bosen sma cerita nya mas rey
ika wahyuni
duhhhhh manis bet dah ahhhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!