Dua Orang yang tidak mempercayai cinta, dipertemuan dalam sebuah pernikahan yang dilakukan hanya untuk pencitraan semata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertunjukan menarik
Pagi itu Dhiv terlihat begitu gugup, entah kenapa ia terus mengganti ia merasa jika pagi itu ia selalu gagal memadu padankan dasi dan seragam kerjanya.
Lala yang melihat kebingungan Dhiv segera menghampirinya.
"Ada yang bisa di banting?" tanya gadis itu menggodanya
"Apa kau bisa memilihkan dasi yang cocok untukku?" tanyanya lirih
"Ah tentu saja, kalau cuma memilih dasi sih kecil," jawab Lala
Ia kemudian memilih sebuah dasi dari tumpukan dasi yang ada di atas kasur.
"Sepertinya dasi ini cocok," ucap gadis itu menempelkan dadi itu ke dada Dhiv
"Tapi bukankah warnanya telalu mencolok, apa tidak ada yang lain?" tanya Dhiv
"Hari ini adalah hari Selasa membara, dimana semua jiwa berusaha mendapatkan keinginannya yang tidak tercapai di hari sebelumnya. Untuk itulah kamu perlu sesuatu yang mencolok agar orang tahu betapa membaranya semangat mu hari ini," jawab Lala
"Memangnya ada hubungannya?" tanya Dhiv
"Banyak," jawab Lala begitu percaya diri
"Baiklah kalau begitu aku pakai dasi pilihan kamu dan semoga seperti harapan mu aku bisa mendapatkan kembali posisi CEO yang diambil oleh ayahku," jawab Dhiv
"Aaamiin," jawab Lala
"Jadi jika kau kembali posisi CEO di DC Group maka Pernikahan Kontrak kita segera berakhir??" tanya Lala berbinar-binar
"Benar,"
"Yes!!!" teriak Lala begitu bahagia saat mendengar kabar tersebut
"Kau begitu bahagia saat mendengar berita itu apa kau sudah menemukan seseorang yang bisa membuat hatimu berdebar lagi?" tanya Dhiv penasaran
"Dih kepo, wkwkwkwk!" sahut Lala sambil terkekeh
"Oh maaf kalau aku salah," jawab Dhiv merasa bersalah
"Kenapa harus minta maaf sih orang gak salah, aku hanya seneng aja kerena aku bisa kembali ke kampung halamanku lagi dan aku juga bisa kuliah lagi," jawab Lala berkaca-kaca
"Oh begitu rupanya, aku kira kau senang karena sudah memiliki seseorang lagi,"
"Jangan konyol, kau tahu sendiri kan bagaimana rasanya di khianati pas lagi sayang-sayange," jawab Lala sambil merapikan dasi Dhiv
"Maaf bila aku sudah menyinggung mu,"
"Sans aja gak usah sering minta maaf, tabung aja dulu nanti disampaikan pas lebaran aja biar afdol," jawab Lala membuat Dhiv seketika tertawa
"Kamu lucu,"
"Kata orang sih gitu, ok dah kelar!" seru Lala
"Thanks ya Lala, aku harap kamu juga segera berganti pakaian dan dandan yang cantik, karena pagi ini kau akan menjadi Nyonya Dhiv yang akan mendampingi ku saat upacara pelantikan CEO DC Group,"
"Aku juga ikut??" tanya Lala mengerutkan keningnya
"Tentu saja, tanpa mu apa jadinya aku," jawab Dhiv mencoba berkelakar
"Jadilah dirimu sendiri dan jangan meniru orang lain ok," sahut Lala mengerlingkan matanya
Gadis itu kemudian segera berganti pakaian seperti perintah Dhiv.
Sementara itu Shelomita terkejut saat melihat dapur terlihat sepi dan tak ada makanan di meja makan.
Ia segera bergegas menuju kamar Lala dengan wajah bengisnya.
Wanita itu kemudian menggedor-gedor pintu kamar Lala sambil berteriak memanggil namanya.
Lala yang mendengarnya langsung keluar dan tersenyum manis menayapa.
"Selamat pagi ibuku sayang," sapa Lala dengan wajah polosnya
"Gak usah basa-basi dan sok imut!. Kenapa hari ini kamu tidak memasak untuk sarapan pagi, bukankah kau sudah tahu jika tugas utama mu di sini adalah memasak. Meskipun hari ini kau akan menghadiri acara pelantikan DHIV tetap saja kau tidak boleh mengabaikan tugas utama mu," seru Shelomita
"Tentu saja Ibu, aku sudah mempersiapkan sarapan pagi spesial untuk kalian. Anggap saja ini sebagai rasa terima kasih kami karena kalian sudah menjadikan suamiku CEO lagi," jawab Lala sumringah
Tidak lama terlihat seorang kepala pelayan menghampiri Shelomita. Lelaki itu memberitahukan kepada wanita itu jika diluar ada perusahaan catering yang akan mengantar makanan.
"Catering??" tanya Shelomita tak percaya
"Alhamdulillah akhirnya datang juga pesannya," ucap Lala begitu bahagia
"Kau pikir rumah ini panti asuhan apa hingga kau mengirimkan catering makanan kemari!" hardik Shelomita
"Memangnya apa salahnya makan makanan catering, lagipula hari ini aku memesan menu makanan spesial khusus untuk keluarga ini dari perusahaan catering terbesar dan terbaik se Jakarta," jawab Lala
"Jangan bercanda Lala, Keluarga ini tidak pernah makan makanan sembarangan, kam hanya makan makanan sehat yang dimasak oleh chef terbaik, apa kau mengerti!"
"Tentu saja aku tahu ibu, itulah kenapa aku hanya memesan makanan dari perusahaan catering terbaik. Sebaiknya ibu jaga omongan ibu karena jika perusahaan catering mendengar ucapan ibu barusan mereka bisa melaporkan Ibu atas dasar fitnah dan pencemaran nama baik. Asal ibu tahu perusahaan catering yang mengirimkan makanan hari ini adalah perusahaan catering terbaik yang hanya mempekerjakan Chef-chef terbaik untuk menjaga kualitas makanan mereka. Lagipula aku juga bukan chef terbaik dan ibu baik-baik saja setelah memakan masakan ku," Terang Lala kemudian keluar untuk menemui sang pengirim makanan .
Lala kemudian memerintahkan para petugas catering untuk membawa makanan itu masuk dan menatanya di meja makan.
"Terimakasih sudah mengantarkan sarapan pagi yang nikmat untuk keluarga kami," ucap Lala saat petugas catering berpamitan padanya.
Hanya Shelomita saja yang sama sekali tidak menyentuh makannya pagi itu. Wanita itu benar-benar kesal dengan Lala yang dianggapnya sebagai pembangkang dan tidak mau mendengarkan ucapannya.
Melihat Shelomita yang hanya duduk diam menatap makanan di hadapannya membuat Lala sengaja menggodanya dengan mengiming-iminginya dengan makanan kesukaannya.
Gadis itu sengaja menampilkan ekspresi wajah ketagihan saat menikmati empal gentong kesukaan Shelomita.
"Oh lembut sekali dagingnya, rasanya empal ini begitu nikmat seperti nikmatnya malam pertama," ucap Lala menatap nakal kearah Dhiv
"Benar sekali, sepertinya kita harus sering-sering memesan makanan dari perusahaan catering itu," sahut Dario
"Benar kan ayah aku gak salah pesan, ayah baik-baik saja kan setelah memakan makanan itu?" tanya Lala dengan mimik wajah khawatir
"Tentu saja, justru aku suka sekali makannya, enak banget persis seperti yang kau ucapkan jika rasanya sangat enak melebihi malam pertama," sahut Dario terpingkal-pingkal menirukan ucapan Lala
"Ayah bisa aja, baiklah karena pagi ini ayah begitu baik dan membuat ku begitu bahagia, akan ku persembahkan empal gentong terakhir ini untuk ayah saja," jawab Lala
Shelomita langsung melotot saat melihat Lala akan memberikan empal gentong itu untuk Dario.
Bagaimanapun juga ia sudah merasa tergoda dengan makanan itu apalagi saat Lala dan Dario menceritakannya. Mendengarnya saja sudah membuat wanita itu berkali-kali menelan salivanya. Dan kali ini ia tidak bisa lagi menjaga gengsinya.
Dengan cepat Shelomita segera menyambar mangkuk yang berisi empal gentong itu tepat saat Lala akan menyentuhnya.
"Grep!
"Ups, sepertinya ada yang batal puasanya!" celetuk Lala membuat semua orang yang ada di meja makan tertawa mendengarnya
***********
Pukul sepuluh Pagi semua staf karyawan dan jajaran direksi DC Group sudah berkumpul di Ballroom Aston Hotel untuk menghadiri pelantikan Dhiv sebagai CEO DC Group yang baru.
Ben mendekati ibunya dan membisikkan sesuatu kepada wanita itu, " Apa ibu tidak akan melakukan sesuatu dan membiarkan anak gundik itu merebut posisi yang seharusnya menjadi milikku," ucap Ben
"Bersabarlah sayang, sebentar lagi akan ada pertunjukan yang menarik jadi lihat saja," ucap Shelomita menyeringai
Benar saja saat semua orang sedang khusuk mendengarkan pidato perdana Dhiv tiba-tiba seorang pria masuk ke ruangan itu dengan membawa pengeras suara.
Saddam menatap nyalang kearah Lala dan Kemudian menceritakan hubungan mereka kepada semua orang. Ia juga memberitahukan kepada mereka tentang hutang Lala yang dibayarkan oleh Dhiv sehingga membuatnya gagal menikahi wanita itu.
Lala mengepalkan tangannya, gadis itu benar-benar tidak menyangka jika Saddam akan datang untuk mengacaukan rencana pelantikan Dhiv.
Tunggu saja pembalasan ku Bandot tua, aku pasti aka membunuh mu jika kau mengacaukan rencana ku kali ini. Aku tidak peduli apapun yang akan terjadi padaku,
ada