SQUEL "GAIRAH SANG CASANOVA"
Bacaan ringan di bibir, kalau tidak suka boleh diskip!
Aneeq Conda Tanson, pria tampan dengan sejuta pesona yang dapat mengikat para wanita. Namun, sayang dia justru memakai ketampanan yang dia warisi dari ayahnya, hanya untuk mempermainkan mereka.
Baginya masa muda adalah waktu untuk bersenang-senang. Hingga kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat, saat dia bertemu dengan seorang wanita yang melamar menjadi sekretarisnya.
Wanita dengan status janda, dengan lekuk tubuhnya yang mempesona.
Hatinya semakin berdesir, kala melihat seorang anak kecil dengan bola mata biru memanggilnya dengan sebutan "Daddy"
What is Daddy?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MSS 29
Michael langsung melangkah mendekati Jennie yang kala itu hendak masuk ke dalam rumah dengan menggandeng tangan Ziel. Sejak hari itu sebenarnya Michael ingin menemui Jennie, tetapi Lora selalu berhasil mencegahnya.
Wanita itu memiliki seribu satu cara untuk membuatnya tak bisa berkutik. Bahkan selama Jennie pergi dari rumah, Lora akhirnya menginap, mereka selalu menghabiskan siang dan malam bersama, seperti sepasang suami istri.
Namun, akibat dari kecelakaan kemarin Lora kini masuk rumah sakit, dan masih butuh beberapa perawatan, membuat dia merasa bebas untuk menemui Jennie.
Dia masih ingin mempertahankan rumah tangganya dengan wanita itu, dia akan melepaskan Lora, asalkan Jennie juga mau melepaskan Ziel dari hidup mereka.
Michael tidak ingin perhatian Jennie kembali terbagi, hanya untuk dirinya, ya itulah yang dia mau saat ini. Bagaimana pun caranya, dia ingin membuat Jennie kembali.
"Sayang," panggil Michael sambil melangkah mendekat.
Melihat itu, Julie dan Elly masuk lebih dulu, membawa Ziel, membiarkan dua orang itu menyelesaikan masalah mereka.
Kini Ziel tak memprotes, meski sebenarnya dia takut sang ibu kenapa-kenapa.
Jennie tampak acuh, dia hendak menyusul anaknya masuk ke dalam tetapi Michael mencekal langkah wanita cantik itu. Mereka perlu bicara, dan Michael berharap, Jennie bisa berpikir dengan kepala dingin.
Lagi pula, Michael percaya bahwa masih ada cinta di hati wanita itu untuk dirinya. Karena Michael merupakan cinta pertama untuk Jennie, keduanya sama-sama membangun hubungan itu dari nol, dari berpacaran hingga akhirnya menikah.
Namun, sungguh nahas, perahu yang mereka tumpangi telah karam, dan Jennie merasa perahu tersebut tak dapat lagi untuk berlayar. Dia telah sampai pada titik, di mana tak dapat lagi untuk bergerak maju ke depan.
"Sayang, aku mohon. Kita bicarakan semua ini baik-baik, aku minta maaf," ucap Michael, pria itu semakin menggenggam tangan wanitanya dengan erat, dia percaya ucapan Jennie hari itu hanyalah omong kosong belaka.
Jennie tidak mungkin menceraikannya.
"Apa yang perlu kita bicarakan lagi, Mike? Asal kamu tahu, aku sudah menggugatmu di pengadilan!" ketus Jennie dengan sorot mata tak main-main. Cukup sudah batinnya tersakiti, dia tidak mau terjerembab lagi, ke dalam lubang kehancuran yang sama.
Mendengar itu, Michael menggeleng tak percaya. Tidak mungkin! Jennie tidak mungkin senekat itu, Jennie masih mencintainya.
"Aku tidak percaya, Jen. Lebih baik kita bicarakan hal ini dulu, aku berjanji padamu aku akan melepaskannya." Michael meratap iba, berharap Jennie akan luluh, dan mau mendengarkan ucapannya.
Namun, sungguh pengakuan itu justru membuat dada Jennie bergemuruh dengan sesak yang mendera. Dia menatap nyalang pada pria yang bertahun-tahun menemaninya. Pria yang dia cinta, pria yang selalu mendekapnya dalam kehangatan, tetapi sejak hari itu, Jennie tidak dapat lagi merasakan, apa itu ketulusan.
Jennie menghentak keras cekalan tangan Michael, sorot matanya menunjukkan kekecewaan yang mendalam.
"Sudah cukup! Aku tidak ingin mendengar omong kosong lagi. Kamu tidak perlu bersusah payah mengejarku, nikahi saja dia, dan bangunlah kapalmu yang baru, lagi pula aku tidak sudi bekas orang lain, menjijikkan!" tegas Jennie penuh penekanan.
Dia sudah sangat muak dengan Michael, ujung matanya sudah tergenang air. Walaupun bagaimana pun, dia adalah seorang wanita, dan wanita mana yang tidak akan menangis menghadapi suaminya berselingkuh dengan wanita lain.
Wanita itu hendak melangkah, tetapi sekali lagi Michael mencegahnya dengan bersimpuh di depan Jennie. Wanita itu terperanjat, dia sontak mundur satu langkah.
"Jen, kumohon, jangan seperti ini. Aku benar-benar menyesal. Ayo kita mulai semuanya dari awal, aku akan melepaskan dia, asal kamu juga melepas anak itu," ucap Michael dengan nadanya terdengar begitu lemah.
Namun, mendengar kalimat itu, Jennie justru bertambah meradang. Dia yang awalnya merasa kasihan, kini justru terlihat sangat geram. Bisa-bisanya Michael memintanya berpisah dengan Ziel. Anak angkatnya yang sudah dia asuh sejak kecil.
Dengan kemarahan yang memuncak, Jennie menendang Michael, hingga pria itu terjungkal, Michael tersentak kaget, mendapati perlakuan kasar dari Jennie, ditambah umpatan yang sama sekali belum pernah dia dengar dari wanita itu.
"Pergi kamu bangsaat! Jangan kamu pikir aku akan menuruti semua kemauanmu, aku bukan wanita lemah yang seperti kamu kira, jadi jangan pernah ganggu aku dan anakku lagi. Tunggu saja surat dari pengadilan, hari itu aku akan benar-benar membuangmu!"
Lantas setelah itu, Jennie langsung masuk ke dalam rumah. Dia menutup pintu dengan keras, dan bersandar pada benda persegi panjang itu. Tangisnya langsung pecah, dia sudah tidak bisa lagi menahannya.
*
*
*
Sediakan batu untuk menimpuk Michael 😌😌😌