Hai Readers setiaku, ada kabar baik nih. Novel ini dalam tahap revisi, mungkin akan ada beberapa tambahan di dalam ceritanya.
Tunggu ya! Nanti kalau sudah selesai revisi semua akan ada pengumumannya. Terima kasih🙏
!!! JANGAN LUPA BACA SEASON 2 NYA SIK YANG BERJUDUL #* My Perfect Boss *#👍
Tiba tiba menikah karena perjodohan, alice dan zayn melewati bahtera rumah tangga mereka tanpa peduli urusan masing masing, karena keduanya memiliki sifat yang sama sama cuek. Apakah benih benih cinta bisa muncul di antara mereka? Yukk...baca novel suamiku idola kampus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon may leni andiarsi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERSIAP
Alice dan Vira masih menikmati suguhan pemandangan di tempat itu dari balkon, sedangkan ketiga pria tampan itu hanya santai duduk di sofa di ruangan dekat balkon.
Tak lama setelahnya Alice dan Vira pun masuk ke dalam dan ikut gabung dengan ke tiga pria tampan itu duduk di sofa.
“Ini sebenarnya tempat apa Zayn?” Celetuk Alice yang penasaran.
“Baru kali ini gue lihat ada tempat kaya gini di sini, sumpah bagus banget.” Ucap Alice lagi yang sangat menyukai villa Black Gardennya.
“Loe suka?” Tanya Zayn singkat.
“Suka banget.” Sahut Alice spontan.
“Kalau loe mau, gue kasih buat loe?”
“Apa?! Buat gue?! Serius loe?! Jangan becanda Zayn.”
“Gue serius.”
“Kita nggak loe anggap Zayn? Ini markas kita dari dulu, segampang itu loe kasih ke orang lain.” Celetuk Rio kesal, karena villa tersebut sudah menjadi tempat rahasia mereka bertiga selama ini.
“Tuh sahabat loe aja nggak setuju, loe ngada-ada Zayn mau sok-sok an ngasih villa ini ke gue.”
“Terserah gue dong Ri, ini villa gue. Apa salahnya ngasih villa ini buat hadiah istri gue.” Sahut Zayn santai.
“Dan loe kan istri gue Alice, apa yang loe mau sebisa mungkin gue bakal turutin.” Seketika wajah Alice memerah karena ucapan Zayn.
“Huh..terserah loe!! Nggak usah per terus, mentang-mentang udah punya bini.” Gerutu Rio kesal.
“Kalau villa ini jadi milik Caca, berarti gue bisa kapan aja datang ke sini sama Caca dong.” Ucap Vira senang.
“Terserah loe sama Alice.” Sahut Zayn datar.
“Kan nambah lagi.” Celetuk Rio lagi.
“Sudahlah Ri, lagian kita masih bisa sama-sama kemari, hanya ketambahan Alice sama Vira doang.” Leon mencoba menenangkan Rio. Sedangkan Rio hanya mendengus kesal.
“Oh ya..kalian mau ke Paris nggak?” Ucap Zayn spontan.
“Paris? Ngapain?” Tanya Rio dan Leon bersamaan.
“Liburan lah, masa mau molor. Tuh Alice yang ngajak kalian, gue cuma ikut bantu ngomong sama kalian.” Jelas Zayn malas.
“Liburan? Ke Paris? Serius Ca?” Tanya Vira dengan mata yang berkaca-kaca karena saking senangnya.
“Iya Vira, seneng kan loe? ” Ucap Alice lembut.
“Iya Ca, gue seneng banget kalau bisa ikutan. Tapi...bukannya mahal ya tiket pesawat untuk liburan ke sana? Belum lagi kebutuhan yang lainnya Ca.” Ucap Vira tiba-tiba lesu tak bersemangat lagi.
“Udah Vir, kamu tenang aja. Untuk pesawat, Zayn sudah menyiapkan pesawat pribadi, jadi nggak perlu beli tiket pesawat lagi.” Jelas Alice.
“Nah gitu dong, baru namanya sahabat gue.” Teriak Rio senang dan langsung merangkul pundak Zayn.
“Ada maunya aja loe gitu.“ Balas Zayn dingin.
“Hahaha..tu denger Ri kode, makannya jangan bikin kesel Zayn terus.” Sambung Leon yang menertawakan Rio.
“Sialan Loe!” Rio melemparkan bantal sofa ke muka Leon.
“Makasih ya Ca, makasih ya Zayn, gue seneng banget bisa ikut liburan bareng kalian.” Celetuk Vira terharu.
“Terus kapan berangkatnya Zayn?” Tanya Leon.
“Besok langsung berangkat.” Ucap Zayn singkat.
“Ok..siap!” Jawab Rio dengan antusias.
“Tapi gue belum ada persiapan apa-apa Ca.” Ucap Vira panik.
“Tenang Vir, semua udah kita siapin kok besok tinggal berangkat aja.” Sahut Alice tenang.
“Wah..!! Orang kaya ya apa-apa semua langsung praktis, gue beruntung banget punya temen kayak Alice walau kaya tapi dia nggak pernah sombong dan rendah hati.” Gumam Vira dalam hatinya.
“Makasih Ca.” Vira langsung memeluk Alice terharu.
Malam ini mereka menginap di Vila Black Garden milik Zayn.
***
Pagi hari mereka sudah mulai bersiap. Pakaian ganti mereka pun sudah di siapkan oleh pengurus villa atas perintah Zayn tadi malam.
Sarapan pagi juga sudah tersedia di ruang makan. Mereka menikmati sarapan dengan santai. Tak selang beberapa lama mobil jemputan yang akan mengantar mereka ke bandara pribadi keluarga Alexander pun tiba.
Dua buah mobil mewah itu sudah terparkir di halaman vila dan tiga mobil yang sebelumnya mereka bawa pun tetap ditinggal di villa tersebut.
“Wah Ca berasa kaya tuan putri gue jadinya.” Celetuk Vira senang.
“Nikmatin aja Vir, kapan lagi kita bisa liburan kaya gini coba. Sebentar lagi udah mau lulus, ntar kalau udah kerja udah susah buat liburan kaya gini lagi.” Ucap Alice.
“Yups..bener banget Ca. Bakal jarang ketemu loe dong kalau udah kerja, loe pasti bantuin bisnis Mama loe kan?” Imbuh Vira sedih.
“Udahlah Vir nggak usah sedih, loe kan bisa juga kerja disana, jadi kita tetap bersama.” Jawab Alice gembira.
“Ya loe bisa ngomong gitu Ca, gue nya yang nggak enak lah. Nggak mau asal bisa masuk ke perusahaan karena orang dalam, pengen usaha sendiri dari kemampuan gue Ca.” Jelas Vira.
“Iya-iya Vira gue tau itu, udah ah malah jadi bahas kerjaan kan, sekarang kita happy fun dulu, jangan mikir yang lain.” Vira pun hanya menganggumi perkataan Alice
Mereka kemudian masuk ke dalam mobil jemputan, Alice memilih untuk satu mobil dengan Vira saja. Zayn, Leon dan Rio di satu mobil yang satunya.
Sesampainya di bandara keluarga Alexander mereka langsung di persilahkan memasuki salah satu pesawat yang sudah di siapkan.
#Tidak akan ada yang tahu pada akhirnya takdir akan membawa mereka kemana dan seperti apa, meski kita telah berencana tapi semua kehendak telah di putuskan-Nya. Tidak ada satu orang pun yang bisa menghindari kehendak-Nya. Terkadang takdir-Nya lebih indah dari apa yang kita inginkan.
.
.
.
.
.
.
Bersambung....