NovelToon NovelToon
A Husband's Regret

A Husband's Regret

Status: tamat
Genre:Romantis / Berondong / Poligami / Patahhati / Pengkhianatan / Tamat
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ismi Kawai

Lamanya waktu bersama tidak menjamin sebuah ikatan langgeng dan bahagia. Bahkan meski hampir 20 tahun Elara Nasution menghabiskan hidupnya bersama sang suami Ares Dawson Atmaja. Semua terasa tidak berarti untuk pria itu. Ditambah dengan belum adanya buah hati di antara mereka membuat hubungan suami istri itu menjadi semakin renggang.
Kehadiran orang ketiga yang dibawa secara sadar oleh Ares menjadi awal dari keruntuhan rumah tangga yang telah susah payah Elara bangun. Elara pun menyerah, melepaskan cintanya yang telah mati dan tergantikan oleh sosok baru yang mengasihinya lebih dari siapa pun. Penyesalan selalu datang terlambat, dan itu semua dirasakan Ares saat Elara bukan lagi miliknya.

Apa yang akan dilakukan Ares untuk mendapatkan kembali cinta Elara?
Apakah Elara akan menerima Ares atau menjalin kasih dengan pria idaman lain ?

follow my ig @ismi_kawai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ismi Kawai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 28

Author POV

KRAK!

Gelas itu retak karena tekanan dari genggaman tangan Ares, pecahan itu melukai tangannya hingga mengeluarkan darah segar. Seolah mati rasa, genggaman itu malah semakin kuat membuat Sophie yang baru saja kembali dari toilet memekik.

"Tuan! Tanganmu berdarah!"

Ares tersadar dari pandangannya pada pasangan di seberang sana. Menatap datar pada tangannya yang penuh sayatan serpihan kaca. Dia tidak merasakan apa pun pada tangannya, melainkan merasakan sakit di tempat lain. Jantungnya serasa diremas.

"Tuan..." Sophie kembali memanggil Ares yang masih diam saja, tidak menyahut.

Ares melepas gelas itu hingga terjatuh ke lantai dan semakin hancur berantakan. Sophie mendekati Ares berusaha meraih tangannya yang terluka. Namun, ditepisnya. "Kita kembali ke rumah," ucapnya sebelum pergi meninggalkan Sophie lebih dulu.

Wanita itu mengeryit bingung, ada apa sebenarnya? Padahal tadi sebelum dirinya ke toilet Ares masih baik-baik saja. Perut wanita itu berbunyi karena lapar, Sophie mengusap perutnya yang buncit dengan masam.

Maniknya tidak sengaja menangkap sosok yang tidak asing di seberang sana, tangannya mengepal karena tau apa penyebab Ares berubah. "Wanita sialan!" makinya.

Dia pun melihat pada seseorang yang sedang duduk bersamanya, Charles Scoot! Pria itu sedang menggenggam tangan Elara dengan tatapan penuh cinta. Jika Elara dalam keadaan sendiri mungkin Sophie akan melabraknya atau mungkin berbuat nekat untuk menjambaknya.

"Tersenyum lah, karena sebentar lagi mungkin kau hanya bisa menangis," gumamnya dengan penuh kebencian.

Sophie memilih pergi dan menghentak setiap langkahnya.

🍁🍁🍁

Kediaman Ares Dawson Atmaja

Sophie menaiki anak tangga dengan terburu-buru, barusan Ares pulang lebih dulu meninggalkan dirinya hanya dengan sopir.

Apa-apaan pria itu? Apa dia lupa jika membawaku ke Restaurant bersamanya?

Sophie membuka pintu kamar, dilihatnya Ares yang baru saja selesai membalut lukanya. Mona menunduk melihat Sophie yang menatapnya tajam. Dengan isyarat Sophie menyuruh Mona meninggalkan kamar.

"Tuan, kenapa tidak menungguku? Biar aku yang mengobati lukamu," ucap Sophie lembut.

Wanita itu duduk di samping Ares yang sedang menyender di nakas ranjang. "Aku tidak apa-apa, Mona sudah membalutku," Ares menatap perut Sophie dan mengusapnya.

Sophie yang diperlakukan seperti itu tersipu malu. Nyatanya, Ares tetap memperhatikannya. Pria itu begitu menyayangi jabang bayi di perutnya. Sophie menaruh tangannya di atas tangan Ares yang mengusap perutnya. Tangan yang terluka.

Sophie tampak memikirkan sesuatu, dia pun akhirnya melontarkan kata yang selalu menghantuinya selama ini. "Apakah Tuan masih memikirkan Elara?"

Ares terdiam, ia menarik tangannya lalu beranjak dari ranjang. Sophie tidak tahu jika Ares sedang berusaha mengalihkan pikirannya dari Elara, menepis rasa nyeri yang mengganggu dan tidak kunjung hilang.Tapi, wanita itu malah mengingatkannya kembali pada kejadian yang belum lama disaksikannya. Elara yang mencium Charles, bersamaan itu desir aneh merayapi jantungnya. Sakit sekali.

Sophie masih terdiam hingga Ares mengambil pakaian dari lemari dan berjalan menuju pintu kamar. "Tuan..." wanita itu mengejar Ares, menahan tangan Ares yang memegang pakaian tidur. "Maaf, seharusnya aku tidak menyebut namanya lagi," cicitnya menyesal.

Ares menatap datar pada Sophie, memindai wajah istrinya. Mengapa ia tidak merasakan apapun? Matanya jatuh kembali pada perut wanita itu. "Sudah berapa bulan?"

"7 bulan, Tuan..." Sophie berkata dengan antusias.

2 bulan lagi, anakku akan lahir. Dan kuharap kau bisa melunturkan rasa sakit ini, Nak.

Ares mengecup kening Sophie, mengusap pipi wanita itu. "Istirahatlah, aku ada di ruang kerja jika kamu butuh sesuatu," Sophie mengangguk dan membiarkan Ares pergi dari kamarnya.

Sophie berfikir untuk tidak memancing atau mengingatkan lagi Ares pada mantan istrinya. Dia lah Nyonya Atmaja saat ini, tidak akan dia biarkan orang lain merebut tahtanya.

🍁🍁🍁

Elara POV

Kediaman Satya Nasution

Charles mengantarku pulang ke rumah dengan mobilnya, membiarkan sopirku pergi tanpa penumpang. Entah apa yang akan dikatakan Ayah, beliau pasti akan memarahi sopirku.

"Sudah sampai!" Charles menyadarkanku dari lamunan.

"Ah, iya! Terima kasih sudah mengantarku," jawabku kikuk.

"Kau melamun? Memikirkan apa?"

"Memikirkan sopirku yang kau suruh pulang."

"Kau memikirkan sopirmu? Beruntung sekali sopir itu dipikirkan olehmu," ucapan Charles membuatku geli.

"Apa seh? Aku memikirkan nasibnya di tangan Ayah karena tidak pulang bersamaku," kilahku.

"Lalu bagaimana dengan nasibku? Apa kau tidak tau jika hal itu bisa membuat kita ketagihan, dan aku menahannya selama bersamamu," aku mengeryit bingung.

"Hal itu? Ketagihan? Apa maksudmu?" tanyaku dengan wajah polos.

"Bukankah kau lebih tau? Kau kan yang mengambilnya dariku," aku mulai mengerti maksud dari perkataan pria mesum ini. Aku menjadi salah tingkah, haruskah selalu membahas itu?

"Aku tidak tau," aku melepaskan seltbeltku dengan tergesa. Aku pun hendak keluar mobil namun Charles menahanku.

"Kau begitu agresif saat makan malam tadi, kau harus bertanggung jawab," bisiknya.

Mataku membulat mendapat serangan tiba-tiba. Charles mendaratkan bibirnya pada bibirku dan memangutnya dengan menggebu, aku kewalahan. Dia tidak membiarkan aku bernafas.

"Hmmmpp... Char... mmm..."

Tangannya yang kekar mendekapku mengusap punggungku dengan lembut, aku yang sudah lama tidak disentuh langsung merasakan sesuatu yang basah di balik celanaku, aku terangsang!

"Ah... Charles... Hmmpp..." Alih-alih melepaskan diri, tubuhku malah melakukan hal sebaliknya.

Aku melingkarkan tanganku pada lehernya, mengejar bibirnya yang menghisapku. Charles tersenyum di balik ciumannya, aku bisa terlena jika ini berlangsung lebih lama lagi.

Oh, Tuhan! Jangan sampai sesuatu yang ku inginkan terjadi, batinku menjerit.

Ketukan pada kaca mobil membuatku terhenyak dan berhasil mendorong tubuh Charles menjauh dariku. Aku hampir melompat ketika melihat Kakakku melongok ke kaca mobil.

"Hei! Kenapa tidak keluar?" Januar berseru membuat jantungku hampir copot.

Aku menahan tangan Charles yang hendak menurunkan kaca mobil. "Tunggu dulu," aku segera merapikan rambutku yang berantakan, lisptikku yang melebar kemana-mana. Aku meringis melihatnya, Charles tersenyum lalu berbisik. "Tenang saja," aku menggeleng hingga akhirnya dia menurunkan kaca mobil.

Januar memicingkan mata memindai diriku yang menunduk. Aku segera keluar dari mobil dan berlari menghindari tatapan Kakakku yang menyeringai.

"Kau apakan adikku? Jangan macam-macam jika tidak ingin jakarmu kukebiri," ancam Januar.

Charles meringis dan tersenyum manis, dia memberikan sebuah kotak pada Januar. "Apa ini?"

"Pura-pura tidak tau, itu pajak lamaran. Tadi aku lupa memberikannya padamu," seloroh Charles.

Januar membuka kotak itu lalu tersenyum sumringah, sebuah action figure Hatsune Miku limited edition. Dirangkulnya bahu Charles.

"Pajak diterima, sudah malam. Apa mau menginap di sini?"

"Nanti saja, terima kasih untuk warningnya. Tadi hampir aku kebablasan," kekeh pria itu.

Charles pun pamit, Januar melambaikan tangan pada mobil Charles yang pergi meninggalkan kediamannya.

"Aku bisa tidur nyenyak hari ini," ucapnya riang sambil memeluk kotak pemberian Charles.

Tbc.

Please rate, vote dan likenya yach!

Sertakan comment kalian agar aku lebih baik lagi, Enjoy!

Hm... Ara kurang belaian sampe hampir kebablasan, hahahahaha!

Makasih ya masih stay di novel aku, ikuti terus ACHA... Ara ❤ Charles

Or double A... Ara ❤ Ares

Mungkin ASE...Ara ❤ Sebastian

1
rdnrzf
😭😭😭😭😭
Taty Hartaty
apakah kebakaran itu disengaja Ares, supaya Charles keluar kota,hmmm
Ismi Kawai: bisa jadiii
total 1 replies
Taty Hartaty
pada akhir nya memperjuangkan sampah ,hmmm tes DNA ketahuan tuh
Ismi Kawai: akhirnya ketauan kak
total 1 replies
Taty Hartaty
jgn kasih kesempatan Thor si Ares klu perlu cerai aja
Ismi Kawai: iya kak... siapppp
total 1 replies
desi
mantap charles harus kasih pelajaran ara biar gak bodoh👍👍
Wisnu Mahendra
kenapa sih di hampir setiap novel tokoh ceweknya dibuat bodoh, apakah para pengarang tidak mempunyai ide lain?
Wisnu Mahendra
kayaknya authornya seneng dan bangga liat elara yg bertahan, mungkin authornya berharap hal itu terjadi dengan dirinya di dunia nyata
Wisnu Mahendra
kok tau kalo itu charles? kan pov alara? dan dia lagi balik basan, inilah yg membingungkan
Wisnu Mahendra
terlalu banyak pov bolak balik, menurut author mungkin bagus, tapi dari sudut pandang pembaca malah membingungkan, kalo gak mau disebut menjengkelkan
Anonymous
bodoh si januar jdi kesel sendiri
Ismi Kawai: hahahah, sabar ya kak...
total 1 replies
Ruzita Ismail
Luar biasa
Ismi Kawai: terima kasih banyak untuk reviewnya kk. 💗
total 1 replies
christina paya wan
romi pengkhianat..
Ismi Kawai: iya kak... dia serigala berbulu domba
total 1 replies
Saya Sayekti
kecepatan buka diri.g seru..
Har Tati
ini penulisnya terlalu tinggi berhayalnya, menulis tdk memakai logika sama sekali dan membuat cerita asal membuat sj tlong menulis sebuah cerita pakelah sdikit logika bukan skedar hayalan yg tdk jelas
Ismi Kawai: maaf ya kak sudah merusak ekspektasi Kakak, sayangnya karya saya memang banyak yang tidak masuk akal. mksh sudah mampir... 🤗
total 1 replies
Adnia Vivo
Luar biasa
Ismi Kawai: makasih kak untuk supportnyaaa
total 1 replies
pipin bagendra
setelah kehilangan baru sadar klo sangat berarti
Ismi Kawai: emang suka gitu kak
total 1 replies
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
Ismi Kawai: mksh sayang untuk jempolnyaaa
total 1 replies
pipin bagendra
Charles lucu
Ismi Kawai: disini emang lucu kak...
total 1 replies
alung thea
waw badurihkc
Ismi Kawai: mksh sudah mampir
total 1 replies
DN
sabar ya thor..... Inshaallah akan indah pada waktunya....🤲🙏
Ismi Kawai: mksh ya kk sayang. support aku terus yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!