NovelToon NovelToon
Menikahi Kakak Tiri Yang Kejam

Menikahi Kakak Tiri Yang Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Masokisme / One Night Stand / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:46.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: enny76

Season 1 & 2

Nadine Arista gadis berusia 24 tahun, harus menerima pil pahit dalam hidupnya, bagaimana tidak! ia calon seorang Dokter harus rela menikah dengan Revan Prayudha vandes kakak tirinya sendiri. Pernikahan tanpa cinta harus terjadi dimana malam naas itu Revan pulang dalam keadaan mabok dan memperkosa dirinya.

Pada akhirnya Nadine dan Revan menikah tanpa cinta karena desakan Laras ibu kandung Nadine. Yang lebih menyakitkan lagi bagi Nadine, Revan terang terangan menikahi tunangnnya Natasya setelah tiga bulan Pernikahan mereka.

Bagaimanakah kehidupan Nadine selanjut nya? apakah ia akan bertahan hidup bersama Revan dan sudi dimadu? akankah Nadine berpisah dengan Revan?

Yuk ikuti kelanjutan nya...

@Season 2

Marcell dan Harlan Pria yang sama-sama mencintai satu wanita yaitu Nadine. Pada akhirnya mereka harus menerima keputusan Nadine dan mencari tambatan hati setelah Nadine kembali dan memilih Revan suaminya.

Siapakah jodoh mereka berdua? apakah mereka akan mendapatkan cinta sejati, atau membujang selamanya 😄 yuk ikuti kisahnya dalam judul


"ENGKAU LAH TAKDIR KU"

setiap hari up kecuali hari libur.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan seseorang

Nadine membuka pintu, menyandar kan tubuhnya di belakang pintu, helaan nafas berat kluar dari bibirnya,ia begitu lelah rasanya ingin muntah setelah Abis minum Air laut, Nadine berjalan duduk dipinggir ranjang, direbahkan Tubuh lelahnya diatas pembaringan, menatap langit langit plafon, terlintas bayangan wajah pria yang tadi menolong nya, wajah itu sangat familiar, otaknya terus berputar putar untuk mengingat siapa wajah laki laki yang tadi menolong nya.

"Ahh! Siapa pria itu? Aku pernah mengenal wajah itu, tapi dimana? Nadine terus mencoba mengingat nya kembali,tapi tetap saja memorinya tidak bisa mencerna dengan baik,

Nadine mulai masuk kedalam kamar mandi, mencuci wajahnya dan gosok gigi, selesai bersih bersih seadanya, ia mngambil pakaian tidur, kebiasaan Nadine sebelum tidur, selalu minum segelas Air putih, apalagi ia sangat haus, Nadine membaring kan tubuhnya kembali diatas Ranjng,

"Hah! malas sekali turun ke bawah mengambil minum, Apalagi kalau kepergok dengn Revan, iish,,, tambah males melihat tampang nya yang angkuh dan Arogan!" Keluh Nadine

Ia berguling guling tubuhnya ke kanan dan ke kiri, tapi rasa haus tidak juga hilang, tenggorokan nya terasa kering, dengan malas ia beranjak dari tidurnya untuk mengambil minum, sekilas Nadin menatap jam di dinding,

"Sudah jam satu lewat, pasti pria kejam itu sudah tidur" ucapnya lirih

Nadine meraih teko Air yang berada di atas Nakas, mulai membuka pintu dan berjalan menuruni anak tangga menuju dapur, lampu dapur begitu remang, lampu ruangan tamu memang selalu mati, ruangan meja makan biasanya tidak dimatikan.

"Siapa yang matikan ruangan meja makan ya? Biasanya tidak pernah mati" Nadine berjalan ke arah ruangan meja makan dan saat ingin menyalakan saklar lampu, tiba tiba ia mendengar obrolan seseorang didepan teras tapi tidak jelas, ia sangat penasaran, saat akan mendekat, ada seseorang yang membuka kunci pintu dari luar, jantung Nadine berdebar tak karuan, ia takut maling yang masuk, ia mencari sesuatu yang bisa di gunakan untuk menjaga diri.

Nadine masuk kedalam dapur mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk memukul "tidak ada yang bisa aku pakai untuk memukul, Ayo Nadine, berfikir lah,," ia terus muter-muter di dalam dapur mencari sesuatu "Ahh! Cuma ada sapu dan kain pel" ia mulai berfikir lagi "Ahh,,, tidak tidak aku tidak punya senjata apa apa untuk melawan, lebih baik aku mengintai saja, kalau dia perampok baru aku gedor kamar Revan" gumamnya, tapi ia tetap mengambil sapu sebagai senjata ditangan nya, Nadine mulai mengendap endap, kebetulan ruangan meja makan mati, Nadine mengamati orang itu, saat orang itu sudah mendekat, Nadine terperanjat kaget

"Tasya...??? untuk apa dia malam malam kluar Rumah, memakai celana jens dan baju Hodie? dan tadi ia berbicara dengan siapa? Revan kah? Tapi Revan tidak ikut masuk?" banyak pertanyaan dalam benak Nadine yang membuat nya terus bertanya tanya.

Tasya masuk ke dalam dapur, Nadine masih mengintip sambil memegang satu injuk, "untuk apa tasya kedapur? masih terus mengamati

Praakk

Sialnya sapu ditangan Nadine terjatuh, jadi menimbulkan suara berisik dan membuat tasya curiga, ia berjalan kluar dapur, Nadine buru buru Berjalan ke ruangan makan, ia masuk kedalam kolong meja makan, Tasya menyalakan lampu, ia mengedarkan pandangan nya ruangan itu, lalu mematikan lampu kembali, Berjalan masuk kedalam kamar, Nadine mengelus dadanya lega, dirasa aman, ia kluar dari kolong meja, masuk dapur mengambil Air dalam botol kulkas dan buru buru berlari naik keatas.

Seperti biasa Nadine bangun subuh, setelh menuai kan sholat subuh, ia membaca buku pelajaran tentang kandungan.

Ceklek

Masuk mbok inah kedalam kamar Nadine, membawakan secangkir teh manis dan Roti bakar

"Mbok inah, sudah pulang? Katanya saudara mbok ada yang sakit?

"Non,,, ini makan dulu" menaruhnya diatas meja "iya Non, bibi hanya tiga hari ijin gantian sama novy"

"Iya biii,, terima kasih, mbok Revan dan Tasya sudah bangun?

"Kalau Tuan Revan sudah Non, sedang baca koran di ruangan tamu, tapi non tasya belum terlihat"

"Ya sudah mbok" mengambil teh manis dan menyeruput nya,

Satu jam telah berlalu Nadine sudah selesai dengan aktifitas nya membaca buku, ia berjalan menuju balkon, terlihat dibawah banyak bunga mawar dan tulip yang sudah dirangkai, nadine menaut kan kedua alisnya.

"Bunga sebanyak itu untuk siapa? Hah! helaan nafas Nadine terdengar kasar, lalu kembali ke kamar, ia mulai berganti baju untuk pergi ke kampus, tapi Nadine masih memikirkan Tasya semalam.

"Apa yang sedang tasya lakukan kluar malam hari?! Apa ini ada hubungan nya dengan Revan? Aku harus menyelidiki nya, Ahh,,, semua inj membuat aku pusing" Nadine memijit dahinya yang pening.

Selesai rapih dengan balutan celana jens dan kemeja hitamnya, Nadine turun kebawah, saat ingin keluar dari Ruangan, Nadine melihat Revan yang sedang marah marah pada seorang penjaga.

"Buang semua Bunga bunga itu, membuat mata ku sakit! Siapa yang tiap hari mngirimi bunga itu, ini bukan tempat pemakaman!

"Ta__pi Tuan, ini untuk Nona Nadine?! Nadine yang berada dibelakang Revan, kaget ternyata seseorang sudah tiga hari ini mngirimi bnyak Bunga yang membuat Nadine bingung.

"Aku bilang buang ya buang! Teriak Revan, dan saat membalikkan badan, mata mereka saling bersitatap, ada rasa benci dari sorotan mata Revan, tapi bisa juga diartikan sorotan mata cemburu.

"Kalau kau tidak suka dan benci pada ku, untuk apa kau marah? bunga bunga itu untuk ku, bukan untuk istri kesayangn mu Tasya,,, Revan! Ucapan Nadine mengejek, dengan senyum tipis

"Kau___ ! Ucapan Revan menggantung

"Sayang,,,," tiba-tiba Tasya sudah berdiri didepan Revan, menangkup wajahnya dan mencium bibir Revan,mereka telah menikmati ciuman pagi itu, amarah Revan telah luntur, ia meraih pinggang tasya agar lebih mendekat pada tubuhnya, ciuman itu semakin dalam dan tanpa rasa malu didepan Nadine.

"Ciiihh! Menjijikkan! Batin Nadine memalingkan wajahnya, Nadine tidak ingin melihat adegan yang membuat nya malu dengan perbuatan mereka, walau status Nadine adalah istri syah Revan juga.

Nadine berjalan keluar Ruangan, masuk kedalam mobil dan pergi meninggalkan Rumah Revan.

ternyata Nadine tidak ke kampus, hari ini ada jam pelajaran Dr Ferry, nadine sengaja mngihindar, ia lebih memilih ke cafe, sekedar untuk membaca buku dan belajar disana, lalu mengeluarkan laptop nya.

Waktu telah menjelang Sore, Nadine sedang berada disebuah toko buku, membeli buku buku tentang kedokteran, seharian ini, ia hanya nongkrong di cafe dan berjalan jalan ke toko buku.

jam sudah menunjukkan pukul 7:00, setelh menunaikan sholat magrib di mushola, ia kembali ke Rumah Revan, ia melihat sebuah Mobil sport terparkir didepan teras, Nadine terus berjalan masuk kedalam Rumah, saat sudah berada di dalam Ruangan, Nadine melihat sekilas ada seorang Pria sedang bertamu duduk di sofa bersama Revan dan tasya, ia tidak peduli karena itu tamu Revan, saat Nadine sudah melewati mereka, suara tasya memanggil

"Nadine...!

"kenal kan,,, Adik nya Revan datang!

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Bersambung

jangan lupa untuk LIKE setelah membaca dan bantu Author VOTE sertakan juga KOMENTAR positifnya.

1
Rieya Yanie
ada apa ya
ROSYAH
uda baca di akun saya yg satu lagi
Ardita Markhatus Solekhah
Lumayan
Ifah Ifah
cie cie cie jodoh ny harlan udh ketemu nih 🤭🤣🤣🤣
Ifah Ifah
berarti yg menolong nadin ada lh dokter fery
Ifah Ifah
hati-hati nad itu mngkn jebakan dari tasya
Ifah Ifah
pasti revan yg menolong nadin
Ifah Ifah
emang enak d tolak 🤣🤣🤣
Ifah Ifah
rasain lo revan 😛😛😛
Ifah Ifah
mampus kau tasya skrng rasa kan akibat ny krn terllu jahat
Ifah Ifah
jng perdulian komen orang yg ga jelas thor,, ayo thor ttp semangat yah 💪💪💪😘😘😘
Ifah Ifah
💪💪💪💪 thor 😘😘😘
Ifah Ifah
bagus nad skrng kamu harus tegas jng smpai kamu terluka lg
Ifah Ifah
good
Ifah Ifah
love you sekebun buat mu thor 😘😘😘😘
Ifah Ifah
kasian kau revan d bohongin ama tasya 😛😛😛
Ifah Ifah
mngkn Bun thor pas lg buat ini novel pas barengan buat novel ny Reno 🤭 mk ny mau ngetik morgan eeh lk ketik ramon trus semangat yah bun thor 😘😘😘
Ifah Ifah
yg sabar yah nad 😭😭😭
Maria Magdalena
derita tiada akhir.....
Maria Magdalena
nadine kok ga mau ya ngelawan , makanya di siksa terus lemah sih. Kasihan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!