Di era kebangkitan manusia dengan kekuatan khusus yang muncul bersamaan dengan terbukanya portal misterius di seluruh dunia 100 tahun yang lalu.
Manusia di paksa untuk terus berevolusi dengan melewati batasan hidup dan mati di dalam portal yang di sebut sebagai "Dungeon".
Mereka yang mampu bertahan hidup akan di kenal sebagai "Hunter".
Yu Wei Chen, putra ke tiga konglomerat Hunter kelas dunia harus menjalani takdirnya sebagai anak terbuang saat dia tidak bisa melalui ujian Hunter di usia 10 tahunnya.
Tanpa latar belakang, tanpa kekayaan, tanpa bakat. Yu Wei Chen harus terjatuh dalam malapetaka sebelum sebuah suara asing terdengar di telinganya.
Akankah suara itu membantu merubah takdir nya? Ataukah justru perpisahan cinta menjatuhkan dirinya semakin dalam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaina Neyza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Su Yanyi Lose 1
Su Yanyi membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut.
"Tikus petir, Lighting Strom! Mari kita mulai dengan pemburu ajaib ini yang penuh daya tembak tetapi memiliki sedikit kekuatan fisik"
"Ugh!" Su Yanyi merasa tidak berdaya.
Yu Wei Chen dengan tenang mengamati pergerakan musuh. Suara jejak kaki berangsur-angsur menghilang dan waktu berangsur-angsur memanjang. Nilai kelincahan telah mencapai tiga puluh delapan dan secara bertahap mulai berperan.
Normalnya, summoner akan bergantung pada binatang buasnya. Tetapi Yu Wei Chen tidak ingin terlalu memberi beban pada pemeliharaan. Jadi dia meningkatkan statusnya sebagai Hunter juga. Dengan arahan sistem,
"Terlalu cepat! Tidak mungkin untuk memprediksi serangannya!" Wajah Su Yanyi langsung menjadi pucat.
Di mata para penonton, kecepatan Yu Wei Chen seperti kecurangan. Tikus petir pun tidak ingin kalah, ia bolak-balik di antara sisi anjing iblis.
Serangan demi serangan Yu Wei Chen berduet dengan Tikus petir mengenai Su Yanyi dan anjing iblis.
[Efek aktivasi yang berhasil: Kelumpuhan]
[Efek aktivasi yang berhasil: kehilangan darah]
Awooooo!
"Uh ah ah ah!"
Jeritan Su Yanyi terdengar di sekitar. Si Anjing iblis yang terluka oleh serangan tikus petir pun jatuh ke tanah.
"Aku belum kalah!" Su Yanyi lalu berteriak."Ah ah ah ah ah!"
Dia menginjak tanah dengan kedua kaki dan bergegas menyerang maju dengan penuh semangat.
Bum, bum, bum, bum!
"Ini anjing atau naga!"
Deru anjing iblis ini tidak hanya menghalangi hewan peliharaan tingkat rendah, tetapi juga pencegah yang menakutkan bagi panglima perang yang pemalu. Lagi pula, tubuh besar dengan nyala api ajaib sudah cukup untuk membentuk penindasan visual yang kuat!
"Kamu berpikir aku bunuh diri dengan memilih tikus petir, kan?"
Tubuh tikus petir tiba-tiba bercahaya, Semburan'zizi 'berkedip di seluruh tubuhnya.
"Tikus ini tidak takut?" Su Yanyi tertegun selama dua detik, tiba-tiba merespons dan buru-buru berteriak, "Dodge!"
"Thousand Thunder Claw!"
"Anjing iblis, balas serangannya!"
Mata anjing naga itu tajam, dan ada suara gemuruh lagi di gigi anjing yang tergeletak, makhluk kecil ini tidak takut, merasa keagungannya terprovokasi.
Roaaarrr!
Api iblis berjatuhan dan mulut anjing itu memuntahkan semburan api iblis hitam itu terbang keluar seperti ular sanca, menyapu tempat, bergegas ke tikus petir dalam sekejap.
"Apakah kamu lupa, bahwa petir juga bagian dari ... Api!"
"Pantulan Ekor Bola Petir!"
Pada saat ini, cahaya ungu tiba-tiba muncul di sisa-sisa cahaya mata.
Su Yanyi terkejut, menoleh dan melihat, dan tiba-tiba melihat sosok bergegas di sekitar petir dengan cepat!
"Huh?!" Dia terkejut. Wajah Su Yanyi tampak pucat dan tidak berdarah untuk sesaat.
Syutt Boom! Boom! Boom!
"Anjing iblis!" Su Yanyi hanya bisa melihat bahwa bola petir melayang ke arah peliharaannya.
Awooo!
Anjing iblis itu sepertinya merasakan bahaya, dan segera berbalik dan meraung-raung nyala api ajaib.
"Dodge, balas serangan!"
Pada saat ini, orang-orang juga melihat dengan jelas bahwa tubuh di bola petir sebenarnya adalah tikus petir tingkat rendah yang seharusnya ditelan oleh api naga!
"Apakah ini benar tikus kelas 1?"
"Ini ... Uh? bagaimana ini mungkin!" Seseorang berseru.
“Ini Tikus Petir!” Pembawa acara ujian itu sedikit bingung ketika dia melihatnya dengan jelas.
"Thunder Bite!"
Zizi!
Seiring dengan guntur dan angin menjerit, ujung tajam dari pisau listrik tiba-tiba memotong seteguk gigi dan daging di tubuh anjing iblis.
Roaaaarr!! Bruk!
Setelah cahaya petir menghilang, kabut asap di mata semua orang berangsur-angsur pulih, tak lama kemudian, semua orang melihat situasi di lapangan, dan untuk sesaat, suara napas dingin satu demi satu mulai terdengar.
"Menang?" ujar seorang penonton kemudian perlahan suara tepuk tangan dan sorakan terdengar.
"Waaaaaa tikus petir menang!"
