NovelToon NovelToon
FANIA ITU AKU

FANIA ITU AKU

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Teen Angst / Mengubah Takdir / Ibu Tiri / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: CloverMint

Setelah ibundanya meninggal, sang ayah pulang membawa istri baru dan tiga orang anak.
Fania yang dulunya putri tunggal kesayangan, kini harus mengalami cobaan hidup yang pahit. Ibu dan kakak tiri yang selalu menyiksanya, membuat sang gadis kecil ketakutan.

Kabur dan bersembunyi di sebuah desa kecil bersama simbok tercinta, dan dukungan orang-orang yang menyayanginya, Fania kecil berusaha tumbuh melawan trauma dan rasa takutnya.

Kecurigaan orang-orang terhadap kematian Ibundanya, menyingkap kebenaran atas kematian Ibundanya.

Terus berguru dengan orang-orang hebat. Fania tumbuh menjadi gadis yang kuat dan berani. Ia bertekad untuk membalaskan kematian Ibundanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CloverMint, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 28

Hani sudah menghangatkan makanan dan menyediakannya di atas meja, dan sedang mengupas pepaya. Nia membantu Hani merapikan piring dan gelas di meja.

Tak lama kemudian, Indra, Mbok Nah, Pak Rojak, dan Bu Asih pulang. Mereka membawa dua orang tamu, Arum dan ibunya.

Melihat kedatangan Arum, Nia yang sedang merapikan peralatan makan, langsung menghampirinya dengan gembira.

"Arum! Sini kita makan sama-sama! Aku ambil piring lagi, ya!" ucap Nia.

"Biar aku saja yang ambil, Nia." ucap Arum berjalan mengambil piring dan gelas.

Arum sudah sering main ke rumah Nia, sudah seperti rumahnya sendiri. Karena Mbok Nah dan Nia selalu bersikap ramah dan baik, Arum jadi senang bermain ke rumah Nia.

Mereka pun berkumpul di ruang makan dan mulai menikmati makan malam mereka.

"Nia, Ibu benar benar bersyukur berterimakasih. Tadi Pakde Rojak sudah bicara sama Ibu, dan ibu harap Arum nggak ngerepotin Nia sama Mbok Nah nanti."  ujar Ibunda Arum.

"Nggak kok, Bude. Nia malah senang karena bisa tetap bersama Arum. Arum boleh kan ikut Nia bersekolah di Jakarta?" ucap Nia.

"Iya Nia. Ibu mengijinkan Arum ikut Nia ke Jakarta. Tolong titip Arum ya, Nak. Ibu bersyukur, akhirnya Arum bisa melanjutkan sekolah karena bantuan Nia dan semuanya. Terima kasih ya, Nak, Mbok, Pak, Bu.."  ucap ibu Arum sambil terisak.

"Bude jangan nangis, Nia beneran senang kok ajak Arum ke Jakarta. Nanti Arum juga akan sekolah bareng Nia."

"Nia, makasih ya. Kamu baik banget.. Aku bersyukur bisa berteman sama kamu Nia, dan aku akan tetap setia menjadi teman dan saudaramu!" ucap Arum juga ikut menangis. 

"Sudah, jangan menangis lagi, harusnya kita semua bahagia karena Arum bisa meneruskan sekolah." ucap bude Asih bahagia melihat Nia. Anak penakut yang dulu ditemuinya, kini sudah berani menolong temannya.

"Benar. Jangan sia siakan kesempatan ini Rum, kamu harus belajar giat jangan mengecewakan harapan Ibu dan ketulusan Nia. Kamu harus rajin membantu Nia dan Mbok Nah ya!" pesen pak Rojak.

"Baik Pakde. Arum akan ingat pesan-pesan Pakde." Jawab Arum hormat. dirumah Pak Rojak sudah banyak memberikan nasehat dan pesan kepada Arum, selayaknya seorang ayah.

"Sudah jangan ada tangis lagi, kita harus bersyukur dan bahagia atas semua yang ada" ucap mbok Nah.

"Mbok beberes dulu ya, kalian main saja di teras." ucap Mbok Nah sambil membereskan piring-piring bekas makan malam mereka.

Indra, Pak Rojak, Hani duduk di balai-balai di bawah pohon, sedangkan Mbok Nah, bude, dan Ibunda Arum beberes didalam, dan Nia bermain bersama Arum. 

"Ndra, gimana hasil penyelidikan mu tentang Laura alias Sumini itu?" tanya Pak Rojak.

"Benar-benar sulit mencari celahnya, Pak. Laura meyembunyikan masa lalunya dengan sangat baik. Anak buahku cuma bisa menemukan kalau Sumini dulunya pembantu di rumah keluarga Fernandez. Tapi keluarga mereka juga susah dilacak, semua sepertinya lenyap begitu saja." Ujar Indra termenung.

"Memang nggak mudah mencari jejak mereka. Keluarga Fernandez sudah sejak lama menjadi sindikat narkoba. Sudah turun temurun. Waktu aku masih menjabat sebagai reserse saja, aku kesulitan mencari jejak mereka. Aku berpikir, mungkin mereka sengaja membunuh putraku, supaya aku berhenti mengintai mereka, dan akhirnya mereka bisa kabur dari Indonesia" cerita pak Rojak.

"Bisa jadi. Aku juga kesulitan dalam mencari tahu seluk beluk keluarga Fernandez!" ucap Hani. 

"Saat aku tahu anakku terbunuh, aku syok sekali. Istriku sampai mengalami trauma karena hal terbut.Aku tidak bisa fokus dalam bekerja. Setelah beberapa waktu kami berduka cita, aku kembali mencari mereka, tetapi mereka sudah tidak ada, hilang tanpa jejak. Aku sendiri pun harus fokus pada pengobatan istriku hingga akhirnya aku mengajukan pensiun dini." cerita pak Rojak.

"Selama Fernandez tidak ikut campur masalah Nia, kita biarkan saja, Ndra. Cuma takutnya kalau Sumini masih disokong oleh Fernandez. Hanya itu yang aku khawatirkan!"ujar Pak Rojak. 

"Baik, Pak. Lebih baik kita tetap waspada dan mengamati keadaan terlebih dahulu. Bapak kenapa tidak ikut saja ke Jakarta? Rumah Nia besar. Bapak bsa tinggal di sana sekalian"  ajak Indra.

"Belum bisa, Ndra. Aku masih ada tanggung jawab disini. Nggak mungkin aku meninggalkan anak-anak didikku begitu saja." jawab Pak Rojak.

"Ya sudah, Pak. Yang penting kedepannya kita tetap saling berhubungan dan tetap waspada!"  ujar Hani.

"Benar Han. Aku juga melatih beberapa anak putus sekolah sebagai mata-mata. Aku sudah melatih mereka cukup lama. Kadang ada yang memakai jasa mereka, bayarannya digunakan buat biaya hidup mereka sendiri. Daripada mereka jadi preman nggak benar. Ada juga anak yang gagal masuk tes kepolisian, ada yang pensiunan polisi, nanti akan aku kirim untuk melindungi Nia." ucap pak Rojak.

"Bagus kalau gitu, Pak. Bapak bisa kirim berapa orang? Biar saya carikan tempat tinggal dan kendaraan. Untuk biaya hidup mereka juga biar saya yang atur!"ucap Indra. 

"Aku bisa kirim tiga orang, Ndra. Aku akan percayakan mereka ke kamu, ya. Nanti aku akan beritahu ke mereka untuk mengikuti perintahmu. Kamu tinggal beri arahan dan perintah saja!" ucap Pak Rojak.

"Baiklah. Kalau begini aku juga bisa sedikit lega dan tugasku jadi lebih ringan, Pak."

###

Tak terasa hari demi hari telah berlalu. Selain belajar di sekolah dan berlatih Taekwondo, Nia juga mendapatkan pembelajaran mengenai bisnis dari guru yang dikirim Pak Ismail ke Desa Anyelir. Tanpa terasa, Nia dan Arum sudah akan menghadapi ujian kelulusan SD.

Nia dan Arum selalu belajar bersama untuk menghadapi ujian. Guru pembimbing yang dikirim oleh Pak Ismail sudah tidak datang lagi karena materi pembelajaran yang Monik berikan ke Nia sudah selesai, dan Nia sudah cukup paham cara mengelola perusahaan kakeknya itu.

"Mbok, besok senin kan Nia sudah ujian. Nanti malam masak yang enak ya, Mbok. Nia mau makannya dirumah Arum sama keluarga Arum, nggak papa kan mbok?"

Mbok tersenyum, "Iya, nanti Mbok masakan ayam gulai sama bakwan jagung ya. Kalau gitu Mbok ke rumah Pak Said dulu buat beli ayam."  Jawab mbok Nah sambil beranjak dari duduknya.

Nia sendiri juga pergi ke luar rumah, menuju rumah Pak Rojak.

"Pakde, pakde!" panggil Nia, tapi tak ada balasan.Akhirnya Nia pergi ke gedung samping, dan terlihatlah Pak Rojak yang sedang mengamati orang-orang yang bekerja di dalam gedung.

"Pakde, mereka lagi apa?"

"Eh Nia. Pakde lagi memperbaiki alat-alat latihan yang sudah rusak. Itu juga ada beberapa alat latihan, kiriman dari Pak Ismail." tunjuk Pak Rojak ke beberapa buah kardus dengan ukuran yang besar-besar.

"Oh.. Berarti peralatannya diganti baru ya, Pakde?"

 

"Iya Nia. Kamu senin sudah mulai ujian kan? Bagaimana, sudah siap?" tanya Pak Rojak.

"Sudah Pakde, Nia kan sudah belajar bersama Arum untuk menghadapi ujian besok. Nanti malam Nia tinggal mengulang kembali pelajaran yang sudah nia pelajari! " ucap Nia sambil tersenyum.

"Hah? Kenapa rambutmu dipotong pendek begitu? Seperti anak laki-laki saja." tanya Pak Rojak kaget begitu Nia melepas topi yang dipakainya. 

1
Vien Habib
Luar biasa
Aurelia Florenza Evelyn
udah prgi nggak akan kembali pembantu itu
🍡
Yang Jadi walinya Rina nggak mungkin Wirawan kan? soalnya hitungannya Rina anak diluar nikah, yang mana hak wali atau itu (lupa) udah putus jadi nggak bisa, satu satunya yang bisa jadi walinya Rina ya Rangga sebagai adik
🍡
Yang Jadi wali nanti siapa ya? hubungan darah yang paling deket Rangga kan? yang lain malah nggak ada hubungan darah, Wahyu juga udah mati kan
🍡
Nia kayak temenku, kalo bukan karena di sekolah wajib pake rok pasti udah pake celana 🤣🤣
🍡
Nggak cuma Bimo, Nia. Banyak yang suka sama kamu, ada Hans ada Bagas juga 🤭
🍡
good, biar Mbok Nah yang jadi saksi sama kejahatan Laura yang udah nyiksa Nia waktu kecil
🍡
Plis dong, kejahatan mereka selama ini juga dijadiin satu biar hukuman mereka berlipat lipat! enak aja cuma dihukum buat kejahatan pas ini
🍡
Kesel banget sama Undang undangnya, cuman segitu hukumannya? nggak salah?
🍡
bapak ojeknya penyelamat banget 😭😭😭
🍡
Wajik? kayak gimana sih? kayak Salak ijo? atau wajik kletik, tapi kalo wajik kletik di bungkus sih
🍡
ini part ter seru sih 🤣
🍡
aku tuh malah kadang bingung mau ngapain karena kebanyakan baca Novel. jalan dikit, ada narasi yang muncul di kepalaku + kadang apa yang mau aku lakuin tuh malah kepikiran sama beberapa adegan di novel 🤣
🍡
Lagian juga jauh lebih tua 🤣🤣 wawan 17/18 th, mereka kemungkinan 22 naik 🤣
🍡
Lah, dia mah nurun elu
🍡
walaupun Mamanya Nia udah ngga ada, banyak banget yang gantiin Figur Ibu buat Nia 🥺
🍡
pedang lemes gimana sih? pedang yang kayak yang di pake kasim di Nano Mashin?
🍡
katanya 18?
🍡
haha, dia nggak tau aja sama isi surat warisannya Nia 🤣
🍡
Pak Wid itu yang mana sih? aku lupa
yang di padepokan juga namanya Abah Jauhari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!